Gambar dalam Artikel hanya referensi yang dibuat menggunakan Situs AI

Daftar isi

Hijaber Kontroversial yang Menghebohkan Publik

23+ Hijaber Kontroversial yang Menghebohkan Publik
Invite your friends to join as an Involve Partner & earn an RM5 bonus for each referral. The more friends you refer, the more rewards you stand to earn. It’s simple and hassle-free!

PARA Hijaber Kontroversial yang Menghebohkan Publik

Kontroversi seringkali menjadi bagian tak terpisahkan dari sosok publik, termasuk para hijaber yang kini semakin berpengaruh di media sosial.

Dalam beberapa tahun terakhir, komunitas hijaber telah berkembang pesat, menciptakan dampak yang signifikan dalam dunia fashion, entertainment, dan media sosial. Namun, di balik kesuksesan dan popularitas mereka, berbagai kontroversi telah muncul dan memicu perdebatan publik yang intens.

Dari pernyataan kontroversial hingga gaya berpakaian yang menuai kritik, setiap kasus memberikan gambaran menarik tentang dinamika antara identitas religius, popularitas, dan ekspektasi masyarakat.

Dina Tokio

Dina Tokio, seorang fashion blogger asal Cardiff, Inggris, memulai karirnya sebagai penulis blog yang membahas tips fashion dan tutorial hijab. Sebagai salah satu muslim fashion blogger pertama di Cardiff, ia menjadi populer karena memberikan inspirasi bagi perempuan muslim yang mencari role model dalam berbusana.

Kontroversi Gaya Hijab Dina Tokio

Kontroversi bermula ketika Dina mulai mengubah gaya hijabnya secara bertahap. Ia memutuskan untuk tidak lagi berkomitmen mengenakan hijab setiap hari setelah 20 tahun konsisten mengenakannya. Perubahannya dimulai dari mengenakan turban dengan beberapa helai rambut yang terlihat hingga akhirnya memutuskan untuk tidak mengenakan hijab secara penuh.

Pernyataan Kontroversial Dina Tokio

Dalam menanggapi kritik, Dina membuat pernyataan yang mengejutkan dengan menyebut komunitas hijaber sebagai 'toxic'. Ia mengungkapkan beberapa alasan personal:

  • Keinginan untuk menjadi diri sendiri tanpa tekanan

  • Keputusan yang telah dipikirkan matang-matang

  • Keyakinan bahwa menutupi kepala tetap menjadi bagian dari imannya

Dampak Media Sosial

Keputusannya menuai berbagai reaksi di media sosial. Dina membuat video berdurasi 47 menit berjudul 'The Bad, the Worse, and the Ugly' untuk membacakan komentar-komentar negatif yang diterimanya. Ia mendapat berbagai bentuk kritikan, mulai dari ancaman pembunuhan hingga hinaan rasial. Meski demikian, beberapa pengikutnya tetap memberikan dukungan dan menghormati keputusan pribadinya.

Sondos Al Qattan

Seorang beauty vlogger dan selebgram hijab asal Kuwait menjadi pusat perhatian dunia setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial tentang pekerja rumah tangga.

Kontroversi Pernyataan Pembantu

Sondos Al Qattan, yang memiliki lebih dari 2 juta pengikut di media sosial, mengkritik kontrak baru antara Kuwait dan Filipina yang memberikan hak kepada asisten rumah tangga untuk menyimpan paspor mereka sendiri. Dalam video yang kemudian dihapus, ia menyatakan keberatannya terhadap pemberian hari libur kepada pembantu rumah tangga, dengan mengatakan "Dia hanya bekerja enam hari seminggu dan mendapat empat hari libur setiap bulan".

Dampak pada Karir

Pernyataan kontroversial tersebut berdampak serius pada karirnya sebagai influencer kecantikan. Max Factor Arabia secara tegas mengambil tindakan dengan memutuskan semua kerjasama dengan Sondos. Meskipun menghadapi tekanan publik yang besar, Sondos tetap tidak menarik pernyataannya atau meminta maaf.

Reaksi Netizen

Netizen dari berbagai penjuru dunia memberikan kritik keras terhadap pernyataan Sondos:

  • "Libur sehari seminggu adalah minimal. Dia manusia, bukan mesin"

  • "Ini adalah hak asasi manusia paling dasar"

  • "Di mana rasa kemanusiaanmu?"

Menurut laporan Human Rights Watch, kasus perlakuan tidak manusiawi terhadap pekerja rumah tangga masih sering terjadi, termasuk kerja paksa dan pemulangan sepihak karena masalah kecil.

Ascia Akf

Blogger asal Kuwait, Ascia Al-Faraj atau yang lebih dikenal sebagai Ascia AKF, menjadi salah satu influencer paling berpengaruh di Timur Tengah dengan perjalanan hijab yang unik dan kontroversial.

Perjalanan Hijab Ascia Akf

Ascia memulai karirnya pada tahun 2012 dengan blog 'Hybrid Head Piece', yang menjadi blog fashion pertama yang dikenal luas di Timur Tengah. Popularitasnya meningkat pesat setelah membuat akun Instagram, hingga mencapai lebih dari 2,7 juta pengikut. Kehadirannya di dunia fashion muslim membawa pengaruh besar, termasuk di Indonesia, yang dibuktikan dengan kunjungannya ke Jakarta pada tahun 2013.

Kontroversi Turban Style

Gaya berpakaian Ascia terkenal dengan ciri khas turbannya yang unik. Ia sering memadukan busana muslim dengan berbagai variasi turban yang menjadi inspirasinya. Namun, kontroversi mulai muncul pada Juli 2018 ketika ia membuat pengumuman mengejutkan di blognya dengan pernyataan "I don't consider myself a hijabi". Pernyataan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat statusnya sebagai pembicara di berbagai talkshow hijab inspiratif.

Respon Komunitas

Keputusan Ascia memicu berbagai tanggapan dari komunitas. Setelah pengumumannya, ia mulai lebih berani mengeksplorasi penampilannya, termasuk memperlihatkan sebagian rambutnya saat mengenakan pashmina atau turban. Meski menghadapi kritik, Ascia tetap teguh dengan pendiriannya, menyatakan bahwa pilihan seorang wanita atas tubuhnya, selama tidak membahayakan orang lain, seharusnya tidak menjadi urusan orang lain.

Noor Neelofa

Aktris dan pengusaha Malaysia, Noor Neelofa, menciptakan gelombang kontroversi dalam industri fashion muslim dengan serangkaian keputusan bisnis yang mengejutkan publik. Sebagai pemilik brand Naelofar Hijab, sosoknya menjadi sorotan setelah beberapa insiden yang memicu perdebatan di kalangan komunitas muslim.

Kontroversi Peluncuran Hijab di Klub Malam

Pada 26 Februari 2018, Neelofa mengadakan peluncuran koleksi hijab terbarunya di klub malam Zouk, Kuala Lumpur. Video yang viral menampilkan para hijabers menari di lantai klub sebagai bagian dari sesi "ice breaking" dan games. Keputusan ini menuai kritik keras dari masyarakat dan para mufti nasional yang menilai tindakan tersebut bertentangan dengan unsur Islam dan norma budaya setempat.

Tanggapan Noor Neelofa

Menanggapi kontroversi tersebut, Neelofa memberikan penjelasan:

  • Venue dipilih karena pertimbangan biaya yang lebih terjangkau

  • Seluruh minuman beralkohol ditiadakan selama acara

  • Katering khusus halal disediakan dengan peralatan makan terpisah

Dampak pada Brand

Kontroversi tersebut berdampak signifikan pada reputasi Neelofa. Sekitar 100.000 pengikut Instagram meninggalkan akunnya setelah kejadian tersebut. Meski menghadapi kritik keras, Neelofa tetap mempertahankan foto dan video acara di akun Instagramnya. Kontroversi berlanjut di tahun 2021 ketika ia meluncurkan sandal dengan klaim "ramah Muslim", yang kembali menuai kritik dari masyarakat.

Amena Khan

Menciptakan sejarah dalam industri kecantikan global, Amena Khan menjadi model berhijab pertama yang dipilih untuk kampanye perawatan rambut L'Oreal di Inggris. Pencapaian ini menandai momen penting bagi representasi muslimah dalam industri kecantikan mainstream.

Kontroversi L'Oreal dan Amena Khan

Kegembiraan atas pencapaian bersejarah ini berlangsung singkat ketika cuitan Twitter Amena dari tahun 2014 muncul ke permukaan. L'Oreal mengambil keputusan untuk mengakhiri kerjasama setelah munculnya kritik atas pernyataan Amena yang dianggap anti-Israel. Kampanye yang seharusnya merayakan inklusivitas berubah menjadi kontroversi yang menggemparkan industri kecantikan.

Pernyataan Politik Amena Khan

Dalam cuitannya yang kontroversial, Amena mengkritik keras tindakan Israel terhadap Gaza. Meski telah menghapus cuitan tersebut, dampaknya tetap terasa. Amena akhirnya memutuskan mundur dari kampanye L'Oreal, menyatakan bahwa kontroversi ini telah mengalihkan perhatian dari pesan positif yang ingin disampaikan.

Reaksi Publik

Kontroversi berlanjut ketika pada Juni 2020, Amena membuat keputusan mengejutkan untuk melepas hijabnya setelah 14 tahun. Pengumuman ini menuai berbagai reaksi:

  • Video pengumumannya mendapat lebih dari 17.000 komentar

  • Banyak pengikutnya menyayangkan keputusan tersebut, mengingat posisinya sebagai role model bagi komunitas hijaber

  • Beberapa mendukung keputusannya dengan menghormati pilihan pribadi

Amena tetap mempertahankan brand hijabnya, Pearl Daisy, meskipun telah melepas hijab, menyatakan komitmennya untuk tetap mendukung komunitas muslim.

Mennel Ibtissem

Penyanyi berhijab berusia 22 tahun, Mennel Ibtissem, mencuri perhatian publik setelah penampilannya yang memukau di acara The Voice Prancis dengan membawakan lagu "Hallelujah" dalam bahasa Inggris dan Arab.

Kontroversi The Voice

Penampilan perdananya di The Voice mengundang decak kagum juri dan penonton. Video penampilannya viral dengan lebih dari 900.000 penonton di YouTube. Namun, kegemilangan ini tak berlangsung lama ketika warganet menemukan unggahan lamanya di media sosial yang memicu kontroversi.

Kritik Politik

Kontroversi bermula dari cuitannya tentang serangan teror di Nice pada 2016. Dalam unggahan yang kini telah dihapus, Mennel mempertanyakan kredibilitas laporan tentang serangan tersebut. Ia juga membuat pernyataan kontroversial setelah serangan di gereja Saint-Etienne-du-Rouvray dengan menyebut "pemerintah adalah teroris yang sebenarnya".

Dampak Karir

Tekanan publik membuat Mennel mengundurkan diri dari The Voice pada Februari 2018. Dalam video permintaan maafnya di Facebook yang ditonton lebih dari 500.000 kali, ia menegaskan:

  • Tidak pernah bermaksud menyakiti siapapun

  • Mengutuk terorisme dalam bentuk apapun

  • Berkomitmen menyebarkan pesan perdamaian dan toleransi

Meski menghadapi kontroversi, Mennel tetap melanjutkan karirnya di industri musik. Ia bahkan mengikuti audisi America's Got Talent dan merilis album berjudul 'Heal'.

Amani Al-Khatahtbeh

Pendiri platform digital MuslimGirl.com, Amani Al-Khatahtbeh mengubah narasi tentang perempuan Muslim di media mainstream melalui situs yang dikunjungi lebih dari 2 juta pengunjung dalam setahun.

Kontroversi Media

Perjalanan Amani dimulai saat ia berusia 17 tahun dengan mendirikan blog dari kamarnya untuk menentang stereotip negatif tentang Muslim. Platform MuslimGirl.com kemudian berkembang menjadi media online terbesar berbahasa Inggris untuk suara perempuan Muslim. Kontroversi muncul ketika ia mengkritik pemberitaan media mainstream yang bias terhadap Muslim.

Kritik Sistem

Amani mencatatkan sejarah sebagai Muslimah pertama yang mencalonkan diri sebagai anggota Kongres untuk New Jersey. Kampanyenya berfokus pada beberapa isu kritis:

  • Akses kesehatan dan pendidikan untuk semua

  • Reformasi sistem kriminal

  • Upah yang lebih baik

Dampak Sosial

Pengaruh Amani semakin kuat dengan berbagai pencapaian:

  • Masuk dalam daftar Forbes 30 under 30 untuk kategori media

  • Terpilih oleh CNN sebagai salah satu dari 25 Muslim Amerika paling berpengaruh

  • Menerbitkan memoar "Muslim Girl: A Coming of Age"

Kontroversi terbaru muncul saat insiden di American Airlines, dimana ia dikeluarkan dari pesawat dan ditahan selama empat jam setelah konfrontasi dengan penumpang kelas satu. Meski menghadapi berbagai tantangan, Amani tetap konsisten menyuarakan isu-isu kesetaraan dan representasi Muslim di media.

Sarah Amiri

Sebagai ilmuwan Muslim berhijab, Sarah Al Amiri memimpin misi bersejarah Uni Emirat Arab ke Mars dengan tim yang terdiri dari 80% perempuan. Pencapaiannya mendobrak stereotip tentang perempuan berhijab dalam dunia sains dan teknologi.

Kontroversi Olimpiade

Kehadiran Sarah di forum-forum internasional sering memicu perdebatan. Saat bertemu dengan para peneliti internasional, ia sering menjadi satu-satunya perempuan di ruangan. Situasi ini mencerminkan tantangan representasi yang masih dihadapi perempuan Muslim di bidang sains.

Diskriminasi Olahraga

Meski menghadapi berbagai hambatan, Sarah berhasil membangun tim yang didominasi oleh perempuan muda. Tim sains yang ia pimpin memiliki rata-rata usia 27 tahun dengan 34% anggota perempuan. Prestasi ini menunjukkan bahwa diskriminasi gender dapat diatasi dengan kepemimpinan yang tepat.

Dampak Sosial

Sarah membawa perubahan signifikan dalam persepsi tentang perempuan Muslim di bidang sains:

  • Menjadi perempuan Arab pertama yang melakukan presentasi di TED Talks New Orleans

  • Memimpin tim yang berhasil mencapai Mars pada 9 Februari 2021

  • Terpilih dalam daftar 100 Women BBC 2020

Keberhasilannya membangkitkan kembali romantisme Islam di masa lalu yang memuliakan sains, menggeser fokus dari ekstremisme dan puritanisme. Sarah membuktikan bahwa hijab bukan penghalang untuk mencapai prestasi tertinggi di bidang sains dan teknologi.

Halima Aden

Pandemi Covid-19 menjadi titik balik bagi supermodel Halima Aden yang menggemparkan industri fashion dengan keputusannya mundur dari dunia modeling pada November 2020.

Pengunduran dari Fashion Industry

Setelah menghabiskan waktu di rumah selama pandemi, Halima menyadari bahwa karirnya sebagai model telah membuatnya berkompromi dengan nilai-nilai agama yang dianutnya. Sebagai model berhijab pertama yang tampil di Sports Illustrated dan berbagai majalah ternama seperti Vogue, keputusannya mengejutkan banyak pihak.

Kritik Sistem

Halima mengungkapkan beberapa masalah mendasar dalam industri fashion:

  • Minimnya penata gaya Muslim yang memahami hijab

  • Tekanan untuk mengkompromikan cara berpakaian

  • Kehilangan waktu beribadah karena tuntutan pekerjaan

Respon Industri

Keputusan Halima mendapat dukungan dari berbagai tokoh industri fashion, termasuk Rihanna, Naomi Campbell, dan Gigi Hadid. Rihanna secara khusus dipuji karena memberikan kebebasan kepada Halima untuk mengenakan hijab sesuai keyakinannya saat tampil di runway. Meski menghadapi kritik dari sebagian komunitas Muslim yang menganggapnya tidak cukup sopan, Halima tetap teguh dengan pendiriannya bahwa kesopanan adalah pilihan pribadi.

Pengalamannya membuka diskusi penting tentang representasi Muslim dalam industri fashion dan pentingnya menghormati batasan religius para model.

Linda Sarsour

Aktivis politik Amerika keturunan Palestina, Linda Sarsour, menjadi salah satu tokoh Muslim paling berpengaruh di Amerika Serikat setelah memimpin Women's March 2017 yang dihadiri jutaan peserta.

Aktivisme Kontroversial

Perjalanan aktivisme Sarsour dimulai pasca serangan 11 September 2001, saat ia mulai memperjuangkan hak-hak sipil Muslim Amerika. Pencapaian signifikannya termasuk:

  • Mendorong penetapan Idul Fitri dan Idul Adha sebagai hari libur sekolah di New York sejak 2015

  • Memimpin March2Justice pada 2015 untuk reformasi peradilan pidana

  • Masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh tahun 2017

Kritik Politik

Kontroversi muncul ketika Sarsour mengkritik kebijakan Israel dan mendukung gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS). Ia juga mendapat sorotan saat menggunakan istilah "jihad" dalam pidatonya mengkritik pemerintahan Trump, meski kemudian menjelaskan bahwa maksudnya adalah perjuangan damai.

Dampak Sosial

Meski menghadapi berbagai ancaman dan serangan di media sosial, Sarsour tetap aktif memperjuangkan hak-hak minoritas. Ia berperan penting dalam gerakan Black Lives Matter dan menjadi penggugat utama dalam gugatan Council on American-Islamic Relations melawan kebijakan larangan perjalanan untuk negara-negara Muslim.

Rahaf Khatib

Pelari maraton berhijab asal Michigan menciptakan sejarah ketika menjadi wanita berhijab pertama yang tampil di sampul majalah kebugaran Amerika Serikat, Women's Running, pada Oktober 2016.

Kontroversi Majalah

Setelah tampil di sampul majalah, Rahaf Khatib mendapat respons positif mencapai 95% dalam 48 jam pertama. Namun, seminggu kemudian muncul serangan anti-Muslim yang memintanya "kembali ke negara asalnya". Meski menghadapi kritik, foto-fotonya tetap mendapat ribuan likes di media sosial.

Isu Representasi

Khatib mengkritik kurangnya keberagaman dalam industri kebugaran. Ia menyoroti:

  • Dominasi model kulit putih di majalah kebugaran

  • Minimnya representasi ras dan warna kulit berbeda

  • Keterbatasan visibilitas atlet berhijab

Respon Publik

Sebagai pelari yang telah menyelesaikan 11 maraton dan 25 half-marathon, Khatib berhasil mengumpulkan dana lebih dari Rp 253 juta untuk pengungsi Suriah. Kontroversi kembali muncul saat ia mengkritik produk hijab Nike, menyebabkan perdebatan di kalangan komunitas hijaber dengan lebih dari 200 komentar di Instagram. Meski demikian, pencapaiannya sebagai wanita Suriah pertama yang menyelesaikan enam sirkuit maraton dunia membuktikan bahwa hijab bukan penghalang untuk berprestasi.

Ginella Massa

Membuka jalan baru dalam dunia penyiaran, Ginella Massa mencatatkan sejarah sebagai pembaca berita berhijab pertama di Kanada saat tampil di CityNews Toronto. Kehadirannya di layar kaca pada usia 29 tahun langsung menarik perhatian pemirsa nasional dan internasional.

Kontroversi Media

Massa memulai karirnya sebagai reporter di CTV News Kitchener pada 2015, menjadi reporter berhijab pertama di televisi Kanada. Pencapaiannya berlanjut saat bergabung dengan CityNews Toronto, dimana ia kembali mencetak sejarah sebagai anchor berita berhijab pertama di negara tersebut.

Diskriminasi Kerja

Perjalanan Massa menghadapi berbagai tantangan:

  • Stereotip tentang penyiar berhijab

  • Keraguan publik tentang profesionalisme

  • Hambatan struktural dalam industri media

Dampak Sosial

Meski mendapat banyak apresiasi di media sosial, Massa juga menghadapi ujian berat berupa komentar negatif, terutama di Twitter. Dalam wawancara dengan host radio John Moore, ia berbicara terbuka tentang ujaran kebencian yang diterimanya saat siaran pertama. 95% respons positif yang ia terima dalam 48 jam pertama membuktikan dukungan publik yang kuat.

"Aku berharap orang-orang akan menyadari bahwa sepotong kain yang menutup kepalaku bukan berarti apa-apa dan tidak mempengaruhi penilaian terhadapku apakah aku wartawan yang baik atau tidak," ungkapnya dengan tegas.

Noor Tagouri

Jurnalis Muslim Amerika, Noor Tagouri, menghadapi kontroversi besar ketika majalah Vogue salah mengidentifikasi dirinya sebagai aktris Pakistan dalam edisi Februari 2019. Kesalahan ini memicu diskusi penting tentang representasi Muslim di media mainstream.

Kontroversi Vogue

Setelah menunggu berbulan-bulan untuk tampil di Vogue, Tagouri menemukan namanya tertulis sebagai Noor Bukhari, seorang aktris Pakistan. Video yang direkam suaminya menangkap momen perubahan ekspresinya dari gembira menjadi kecewa saat menemukan kesalahan tersebut di bandara JFK.

Kesalahan Identifikasi

Kesalahan identifikasi ini bukan yang pertama dialami Tagouri. Tahun sebelumnya, fotonya pernah digunakan untuk mengilustrasikan berita tentang istri pelaku penembakan di klub malam Pulse, Orlando. Sebagai jurnalis Muslim, ia telah mengalami berbagai bentuk kesalahan identifikasi yang bahkan membahayakan hidupnya.

Dampak Media

Respons terhadap kontroversi ini mencakup:

  • Permintaan maaf resmi dari Vogue

  • Dukungan luas di media sosial

  • Kritik terhadap penggunaan istilah "subjek yang tidak berkulit putih" dalam permintaan maaf Vogue

Sebelum kontroversi Vogue, Tagouri telah mencatatkan sejarah sebagai Muslim pertama yang muncul di majalah Playboy mengenakan hijab pada 2016. Melalui pengalamannya, ia menegaskan bahwa masalah ini bukan sekadar kesalahan identifikasi pribadi, tetapi mencerminkan isu yang lebih besar tentang representasi komunitas yang terpinggirkan di media.

Ibtihaj Muhammad

Atlet anggar Amerika Serikat, Ibtihaj Muhammad, mencatatkan sejarah sebagai atlet Muslim pertama yang berkompetisi mengenakan hijab di Olimpiade Rio 2016. Pencapaiannya membuka jalan bagi atlet Muslim di panggung olahraga internasional.

Kontroversi Olimpiade

Kehadirannya di Olimpiade Rio memicu diskusi tentang representasi Muslim dalam olahraga. Setelah meraih medali perunggu, Muhammad menghadapi tantangan baru ketika Prancis mengumumkan larangan hijab bagi atlet mereka di Olimpiade Paris 2024. Keputusan ini memicu protes dari komunitas olahraga internasional.

Diskriminasi Olahraga

Perjalanan Muhammad penuh dengan hambatan, terutama setelah tragedi 9/11 yang mengubah persepsi publik terhadap Muslim Amerika. Ia mengalami berbagai bentuk diskriminasi:

  • Kesulitan mendapat kepercayaan pelatih

  • Stigma sebagai atlet Muslim berkulit hitam

  • Tantangan dalam industri yang didominasi kulit putih

Dampak Sosial

Muhammad berhasil mengubah narasi tentang atlet Muslim dengan berbagai pencapaian. Ia masuk dalam 100 orang paling berpengaruh versi Majalah Time. Melalui biografinya berjudul "Proud", ia membagikan pengalamannya mengatasi depresi dan diskriminasi. "Jika saya yang adalah orang kulit hitam, muslim, dan atlet berhijab bisa meraih kesuksesan, maka Anda pun bisa," ungkapnya menginspirasi generasi muda.

Tahera Ahmad

Perwakilan komunitas Muslim di Universitas Northwestern, Chicago, Tahera Ahmad, menghadapi insiden diskriminasi yang viral di media sosial saat menumpang pesawat United Airlines dari Chicago ke Washington DC.

Kontroversi Penerbangan

Insiden bermula ketika pramugari menolak memberikan kaleng Diet Coke yang belum dibuka kepada Tahera, dengan alasan kaleng tersebut bisa dijadikan senjata. Namun, penumpang di sebelahnya mendapatkan bir kaleng yang masih tertutup. Situasi memanas ketika pramugari membuka kaleng di hadapan Tahera sambil berkata "Ini saya buka, jadi Anda tidak bisa menjadikannya senjata".

Diskriminasi Publik

Reaksi penumpang lain semakin memperburuk situasi:

  • Seorang pria berteriak "Kamu Muslim, jadi lebih baik diam"

  • Sebagian besar penumpang diam menyaksikan kejadian tersebut

  • Tahera hanya bisa menangis di kursinya

Respon United

United Airlines menghadapi ancaman boikot setelah insiden tersebut viral di media sosial. Juru bicara United, Charles Hobart, menyatakan telah menghubungi Tahera untuk memberikan penjelasan. Meski pramugari akhirnya meminta maaf secara pribadi, Tahera tetap kecewa karena United hanya menyebut kejadian tersebut sebagai "masalah tentang sekaleng soda".

Sebagai tokoh yang pernah diundang ke Gedung Putih dan mengunjungi Afghanistan atas nama Kementerian Luar Negeri AS, Tahera menegaskan bahwa insiden ini bukan sekadar masalah minuman, melainkan cerminan diskriminasi sistemik yang masih terjadi.

Nura Afia

Di tengah meningkatnya Islamofobia di Amerika Serikat, beauty blogger Nura Afia mencatatkan sejarah sebagai model berhijab pertama untuk brand kosmetik CoverGirl pada November 2016. Pencapaiannya menjadi sorotan karena bertepatan dengan meningkatnya sentimen anti-Islam di Amerika.

Kontroversi CoverGirl

Pengangkatan Afia sebagai brand ambassador untuk kampanye 'So Lashy! BlastPro Mascara' menuai kontroversi ketika CoverGirl juga mengontrak James Charles, seorang remaja gay berusia 17 tahun sebagai model. Situasi memanas setelah Charles mengeluarkan cuitan bernada rasis tentang Afrika, yang membuat banyak pengikut Afia kecewa dengan respons CoverGirl yang dianggap tidak tegas.

Kritik Industri

Afia yang memiliki lebih dari 213.000 pengikut di YouTube menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan:

  • Perannya sebagai representasi Muslim di industri kecantikan

  • Tuntutan untuk tetap autentik dengan nilai-nilai Islam

  • Ekspektasi brand terhadap citra modern

Dampak Karir

Meski kontroversi sempat memengaruhi karirnya, Afia berhasil membangun basis pengikut yang kuat dengan 300.000 followers di Instagram. "Ini menunjukkan bahwa kami tak berbeda dengan kebanyakan perempuan Amerika Serikat lainnya," ungkapnya, menegaskan bahwa hijab tidak menghalangi seseorang untuk berkiprah di industri kecantikan.

Mariah Idrissi

Tahun 2015 menjadi tahun bersejarah dalam industri fashion global ketika Mariah Idrissi tampil sebagai model berhijab pertama dalam kampanye H&M "Close the Loop". Kehadirannya membuka babak baru representasi Muslim dalam industri fashion mainstream.

Kontroversi H&M

H&M menunjukkan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Islam dengan memberikan ruang ganti pribadi dan membatasi interaksi dengan kru pria selama pemotretan. Namun, keputusan Mariah berkarier di dunia modeling menuai kritik dari sebagian komunitas Muslim yang menganggap profesi tersebut tidak sesuai dengan nilai kesopanan Islam.

Kritik Fashion

Mariah menghadapi tantangan dalam karirnya, terutama terkait penggunaan hijab yang dianggap sebagai hambatan oleh beberapa pihak. Ia menegaskan, "Wearing a hijab is about being modest so how come you are posing? But why can you not look decent and covered?". Statistik menunjukkan Muslim menghabiskan sekitar IDR 5105347.10 miliar untuk mode pada tahun 2018.

Respon Industri

Dampak kehadiran Mariah di industri fashion terlihat dari:

  • Peluncuran koleksi hijab oleh Dolce & Gabbana

  • Peningkatan representasi model berhijab di runway internasional

  • Perubahan standar kecantikan di industri fashion global

Mariah kemudian memperluas pengaruhnya melalui TEDxTeen London 2016, berbicara tentang "Mengubah Wajah Dunia Mode". Ia juga aktif dalam misi kemanusiaan, termasuk mengadvokasi perempuan Suriah melalui Human Care Syria.

Zahra Lari

Atlet figure skating dari Uni Emirat Arab, Zahra Lari, menghadapi tantangan besar saat berkompetisi di Italia pada tahun 2012 ketika poinnya dikurangi karena mengenakan hijab. Peristiwa ini menjadi titik balik dalam sejarah olahraga figure skating internasional.

Kontroversi Figure Skating

Saat debut internasionalnya di Piala Eropa 2012 di Canazei, Lari menjadi atlet pertama yang mewakili UEA dalam kompetisi figure skating internasional. Kontroversi muncul ketika juri mengurangi nilainya dengan alasan keamanan, meskipun peraturan ISU hanya menyebutkan bahwa pakaian harus "sederhana, bermartabat, dan sesuai untuk kompetisi atletik".

Diskriminasi Olahraga

Tantangan Lari tidak hanya di arena kompetisi. Ia menghadapi berbagai hambatan:

  • Kurangnya fasilitas latihan di UEA

  • Penolakan awal dari ayahnya

  • Stigma budaya tentang atlet perempuan

Dampak Sosial

Perjuangan Lari membawa perubahan signifikan dalam dunia olahraga. Setelah protes yang ia ajukan, ISU mengubah peraturannya untuk mengakomodasi atlet berhijab. Prestasi Lari menginspirasi generasi muda, terbukti dengan peningkatan jumlah atlet figure skating di UEA dari hanya satu orang menjadi lebih dari 100 atlet putri.

"Saya benar-benar tidak memiliki perasaan negatif terhadap putusan ini," ungkap Lari, "Para juri saat itu belum pernah melihat seseorang bersaing dengan hijab". Kegigihannya membuka jalan bagi atlet Muslim lain untuk berkompetisi tanpa harus mengorbankan identitas religius mereka.

Stephanie Kurlow

Balerina muda asal Sydney, Australia membuat gebrakan dalam dunia seni pertunjukan ketika ibunya membuka Australian Nasheed & Arts Academy pada 2012, sebuah akademi yang memungkinkan Stephanie Kurlow berlatih balet dengan tetap mengenakan hijab.

Kontroversi Ballet

Perjalanan Kurlow dimulai sejak usia 2 tahun, namun menghadapi tantangan besar ketika ia dan keluarganya memutuskan menjadi mualaf saat ia berusia 9 tahun. Ia sempat vakum dari dunia balet karena kesulitan menemukan sekolah yang mengakomodasi kebutuhan religiusnya.

Diskriminasi Seni

Kurlow menghadapi berbagai bentuk diskriminasi dalam industri balet:

  • Komentar negatif anti-Muslim di media online

  • Kritik dari beberapa Muslim yang menganggap balet haram

  • Pandangan skeptis tentang kemampuan menari dengan hijab

Respon Publik

Tekad kuat Kurlow membuahkan hasil dengan dukungan publik yang signifikan. Kampanye crowdfunding-nya berhasil mengumpulkan IDR 11.098.580 untuk keperluan sekolah baletnya. Prestasi Kurlow semakin cemerlang dengan:

  • Menjuarai pertunjukan bakat Muslim 2021

  • Mendapat penghargaan Bintang Muda Paling Inspirasional di Youth Talent Smash Sydney 2015

  • Meraih beasiswa dari brand olahraga asal Swedia

Kini, Kurlow menjalani pelatihan intensif 25 jam setiap minggu, sambil mengembangkan support group untuk masyarakat difabel dan komunitas Aborigin.

Rima Fakih

Menjadi Miss USA Muslim pertama pada tahun 2010, Rima Fakih menghadapi serangkaian kontroversi yang memicu perdebatan tentang identitas religius di panggung kecantikan internasional.

Kontroversi Miss USA

Perjalanan Fakih di Miss USA terhenti sebelum mencapai 15 besar Miss Universe 2010 setelah pernyataannya tentang pembangunan masjid di dekat Ground Zero. Ia menyatakan ketidaksetujuannya dengan lokasi pembangunan masjid tersebut, mengatakan "Seharusnya tidak terlalu dekat dengan World Trade Center". Pernyataan ini bertentangan dengan sikap Presiden Obama, yang diduga memengaruhi penilaian juri.

Kritik Komunitas

Identitas religius Fakih menuai berbagai tanggapan dari komunitas:

  • Banyak Arab-Amerika merayakan kemenangannya sebagai representasi positif

  • Sebagian Muslim mengkritik penampilannya di kontes bikini

  • Sarjana Muslim Ghazal Omid menyatakan bahwa tidak ada wanita Muslim yang dapat tampil dengan bikini

Dampak Sosial

Fakih menegaskan identitasnya sebagai "orang Amerika pertama, Arab-Amerika, Lebanon-Amerika, dan Muslim-Amerika". Meski menghadapi kritik, ia dan keluarganya tetap menghormati agama mereka sambil mendefinisikan diri lebih sebagai "spiritual" daripada "religius". Kontroversinya membuka diskusi penting tentang representasi Muslim di media mainstream dan keseimbangan antara tradisi dengan modernitas.

Dalia Mogahed

Sebagai direktur penelitian di Institute for Social Policy and Understanding, Dalia Mogahed mencatatkan sejarah sebagai muslimah berhijab pertama yang menjabat sebagai penasihat di Gedung Putih pada masa pemerintahan Barack Obama.

Kontroversi Politik

Pengangkatannya sebagai anggota Dewan Penasihat Bidang Agama menuai kontroversi karena bertepatan dengan upaya Obama mengubah citra Amerika di mata dunia Muslim. Mogahed yang lahir di Mesir dan pindah ke Amerika hampir 30 tahun lalu, menghadapi tantangan berat dalam perannya menyeimbangkan kebijakan Amerika dengan kepentingan komunitas Muslim.

Kritik Media

Selama menjabat di Gallup Center for Muslim Studies, Mogahed menghasilkan penelitian kontroversial tentang pandangan satu miliar Muslim dunia. Prestasi profesionalnya mencakup:

  • Direktur Eksekutif Gallup Center selama 6 tahun (2006-2012)

  • CEO Mogahed Consulting yang fokus pada isu Timur Tengah

  • Masuk daftar 500 Muslim paling berpengaruh pada 2009-2010

Respon Publik

Majalah Arabian Business empat kali menempatkan Mogahed sebagai salah satu perempuan Arab paling berpengaruh. Dalam wawancaranya dengan media, ia menegaskan "Jilbab bukan masalah. Apa yang dicari oleh pemerintahan Obama adalah nasihat yang bagus tentang bagaimana melibatkan warga Amerika dalam tujuan bersama".

Mona Haydar

Rapper Muslim Amerika, Mona Haydar, menghadirkan pendekatan unik dalam melawan Islamofobia melalui musik rap yang kontroversial. Video musik pertamanya "Hijabi" yang dirilis bertepatan dengan Muslim Women's Day mendapat lebih dari 1 juta penayangan di Facebook.

Kontroversi Musik

Haydar menghadapi tantangan ganda sebagai musisi Muslim. Sebagian komunitas Muslim menganggap musik sebagai sesuatu yang haram dan menyatakan bahwa ia bukan seorang Muslim sejati karena bermusik. Album "Barbarican" yang dirilis tahun 2018 semakin memicu kontroversi dengan lirik-lirik kritisnya terhadap Islamofobia dan isu terorisme.

Kritik Komunitas

Respons komunitas terhadap musiknya terpecah menjadi dua kubu:

  • Pendukung yang melihatnya sebagai suara progresif Muslim modern

  • Kritikus yang menganggap musiknya bertentangan dengan nilai Islam

Dalam menanggapi kritik, Haydar menegaskan bahwa musiknya adalah bentuk fundamental dari seni yang tidak takut menyuarakan kritik terhadap dunia di sekitarnya.

Respon Publik

Meski menghadapi kontroversi, Haydar tetap konsisten dengan misinya. Video klip "Hijabi" yang menampilkan dirinya dalam kondisi hamil 8 bulan menjadi viral dengan lebih dari 1 juta penayangan. "Musik saya mengajak orang untuk melihat kembali-dalam perspektif baru-sosok perempuan muslim. Saya muslim, saya orang Amerika, saya seorang ibu, saya rapper, dan saya juga seorang rohaniawan," tegasnya.

Malala Yousafzai

Perjuangan untuk pendidikan perempuan mengantarkan Malala Yousafzai menjadi penerima Nobel Perdamaian termuda dalam sejarah pada tahun 2014. Aktivis muda ini memulai kampanyenya di usia 11 tahun melalui blog BBC Urdu dengan nama samaran Gul Makai.

Kontroversi Aktivisme

Serangan Taliban pada Oktober 2012 justru memperkuat tekadnya dalam memperjuangkan pendidikan. Malala menggunakan platformnya untuk mengkritik aktivisme media sosial dengan menyatakan "Saat ini, kita mengaitkan aktivisme dengan cuitan. Itu perlu berubah, karena Twitter sama sekali dunia yang berbeda".

Kritik Politik

Di Pakistan, Malala menghadapi berbagai kritik:

  • Federasi Sekolah Pakistan melarang peredaran bukunya

  • Teori konspirasi menyebutnya keturunan Hungaria

  • 86% masyarakat Pakistan mendukung kampanyenya tentang kesetaraan akses pendidikan

Dampak Global

Melalui Malala Fund, ia mengumpulkan dana 3 juta dolar AS untuk mendukung pendidikan perempuan di negara berkembang. "Saya yakin Pakistan akan maju jika anak-anak Pakistan bisa memperoleh pendidikan yang lebih tinggi," tegasnya. Statistik menunjukkan 61% dari 25 juta anak Pakistan yang putus sekolah adalah perempuan, menegaskan pentingnya perjuangan Malala untuk kesetaraan pendidikan.

FAQS

Berbagai kontroversi seputar penggunaan hijab di Indonesia terus memicu perdebatan publik, terutama setelah polemik Paskibraka 2024 yang menunjukkan 18 anggota Paskibraka putri tidak diperkenankan mengenakan hijab saat pengukuhan.

Beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait kontroversi hijab:

Q: Apakah ada data resmi tentang diskriminasi terhadap hijaber? A: Menurut catatan Komnas Perempuan, terdapat 4.660 kasus kekerasan yang dilaporkan pada tahun 2022. Namun, kasus diskriminasi berbasis pakaian tidak signifikan dalam statistik tersebut.

Q: Bagaimana posisi hukum tentang larangan hijab? A: UUD 1945 Pasal 28E ayat (1) dan Pasal 29 ayat (2) menjamin kebebasan beragama dan beribadah. Larangan penggunaan hijab di institusi pendidikan atau tempat kerja dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hak asasi.

Komnas Perempuan mencatat beberapa poin penting terkait isu hijab:

  • Pandangan yang menyalahkan cara berpakaian perempuan termasuk dalam rape culture

  • Diskriminasi berbasis pakaian bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila

  • Dunia usaha diharapkan tidak menjadikan isu kekerasan terhadap perempuan sebagai komoditas iklan

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah meminta maaf atas polemik Paskibraka 2024, menegaskan bahwa pengenaan hijab tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Invite your friends to join as an Involve Partner & earn an RM5 bonus for each referral. The more friends you refer, the more rewards you stand to earn. It’s simple and hassle-free!

Posting Komentar

Involve Asia Publisher referral program (CPA)
Involve Asia Publisher referral program (CPA)