Gambar dalam Artikel hanya referensi yang dibuat menggunakan Situs AI

Daftar isi

Halima Aden: Supermodel Berhijab Pertama

Mengungkap Perjalanan Halima Aden: Supermodel Berhijab Pertama
Invite your friends to join as an Involve Partner & earn an RM5 bonus for each referral. The more friends you refer, the more rewards you stand to earn. It’s simple and hassle-free!

Mengungkap Perjalanan Halima Aden: Supermodel Berhijab Pertama

Halima Aden mencatatkan sejarah sebagai model berhijab pertama yang berhasil menembus industri fashion internasional. Perjalanannya dari kamp pengungsi Kakuma di Kenya hingga menjadi wajah sampul majalah fashion ternama dunia menjadi kisah yang menginspirasi jutaan orang.

Sosok Halima tidak hanya mengubah standar kecantikan konvensional, tetapi juga membuka pintu bagi representasi Muslim dalam dunia mode global. Namun di balik kesuksesan karirnya, tersimpan pergulatan personal antara mempertahankan nilai-nilai religius dan tuntutan industri fashion.

Dari Kamp Pengungsi ke Panggung Fashion Dunia

Kisah perjalanan Halima dimulai di kamp pengungsi Kakuma, Kenya, tempat ia dilahirkan di tengah 200.000 pengungsi lainnya. Kehidupan di kamp pengungsian membentuk karakter kuatnya, di mana ia tumbuh bersama komunitas beragam dari Somalia, Ethiopia, dan Sudan.

Pada tahun 2004, kehidupan Halima mengambil arah baru ketika keluarganya mendapat kesempatan pindah ke Amerika Serikat. Menetap di St. Cloud, Minnesota, area yang banyak dihuni warga Somalia, Halima menghadapi tantangan adaptasi yang tidak mudah. Di usia 16 tahun, ia bahkan harus menjalani dua pekerjaan sekaligus untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga.

Terobosan besar dalam hidup Halima terjadi saat ia berusia 19 tahun melalui kontes Miss Minnesota USA. Ia menciptakan sejarah sebagai kontestan pertama yang mengenakan hijab sepanjang kompetisi. Beberapa pencapaian bersejarahnya di kontes tersebut meliputi:

  • Menjadi semifinalis dari 45 kontestan yang berpartisipasi

  • Tampil percaya diri mengenakan burkini saat sesi pakaian renang

  • Mengenakan gaun malam tertutup yang elegan

Meski tidak memenangkan kontes, keberaniannya mendobrak stereotip tentang kecantikan konvensional membuka pintu kesempatan baru. "Banyak orang akan memandangmu dan tak akan mampu melihat kecantikanmu karena pakaianmu yang tertutup," ujarnya dengan tegas, menunjukkan tekadnya untuk mengubah persepsi masyarakat tentang kecantikan yang beragam.

Menjadi Pionir Model Berhijab Global

Tahun 2017 menjadi titik balik dalam industri fashion global ketika IMG Models, salah satu agensi modeling terbesar dunia, menandatangani kontrak bersejarah dengan Halima Aden. Yang membuat kontrak ini istimewa adalah klausul khusus yang menjamin hak Halima untuk tetap mengenakan hijab dan berpakaian sesuai keyakinannya.

Dalam waktu singkat, Halima membuktikan dirinya di panggung-panggung bergengsi. Debutnya di New York Fashion Week untuk koleksi Yeezy Season 5 menjadi awal dari serangkaian pencapaian membanggakan. Beberapa prestasi terbesarnya meliputi:

  • Vogue Cover Model: Menjadi model hijab pertama di sampul Vogue Inggris dalam sejarah 102 tahun majalah tersebut

  • Sports Illustrated: Tampil dengan burkini di majalah olahraga ternama

  • Fenty Beauty: Terpilih Rihanna sebagai wajah kampanye kecantikan

Kehadiran Halima di industri fashion membawa perubahan signifikan dalam standar kecantikan global. "Aku di sini merasa punya tugas untuk mematahkan segala kesalahpahaman dan stereotip tentang para wanita muslim". Komitmennya terhadap nilai-nilai personal sambil tetap profesional membuka jalan bagi model-model Muslim lainnya.

Dampak kehadirannya terasa hingga ke Asia, dimana brand-brand lokal mulai membuka diri terhadap representasi model berhijab. Bahkan sebuah brand Indonesia, Buttonscarves, menggandeng Halima untuk koleksi terbarunya, membuktikan pengaruhnya yang mendunia dalam mengubah persepsi tentang kecantikan dan fashion.

Tantangan Mempertahankan Identitas

Di balik gemerlap industri fashion, Halima Aden menghadapi pergulatan batin yang semakin dalam. Tekanan industri memaksanya berkompromi dengan nilai-nilai yang ia pegang teguh selama ini. Dalam unggahan media sosialnya, ia mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapinya:

• Kehilangan waktu untuk melaksanakan ibadah shalat • Mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan nilai Islam • Gaya hijab yang semakin berani dan eksperimental • Jadwal padat dengan 45 penerbangan dalam sebulan

Dilema Karir dan Keyakinan

Semakin sukses karirnya, semakin besar pula tekanan yang dirasakan Halima. "Saya akhirnya menyimpang dan masuk ke area abu-abu yang membingungkan karena membiarkan tim mengatur gaya jilbab saya". Ia bahkan mengakui pernah mengalami periode membenci hijabnya sendiri.

Keputusan Bersejarah

Pandemi COVID-19 memberikan Halima waktu untuk merefleksikan perjalanannya. Setelah menghabiskan waktu bersama keluarga di St. Cloud, ia akhirnya memutuskan untuk mundur dari dunia modeling. "Saya hanya bisa menyalahkan diri saya sendiri karena lebih memperhatikan peluang daripada apa yang sebenarnya dipertaruhkan".

Keputusan Halima mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Rihanna, Naomi Campbell, dan Gigi Hadid. Ia menegaskan bahwa "Jika hijab saya tidak bisa terlihat seperti ini - saya tidak akan muncul", menunjukkan tekadnya untuk tetap berpegang pada prinsip meski harus mengorbankan karir yang telah ia bangun.

Dampak dan Warisan

Warisan terbesar yang ditinggalkan Halima dalam industri fashion terlihat dari perubahan fundamental dalam cara dunia mode memandang kecantikan dan inklusivitas. Sebagai editor keragaman di Vogue Arabia, ia membawa perspektif baru dalam mendukung isu-isu keragaman dan hak asasi manusia.

Inspirasi bagi Model Muslimah

Keberanian Halima membuka jalan bagi generasi baru model Muslim. "Saat saya tumbuh dewasa, saya tidak pernah melihat seseorang yang terlihat seperti saya sedang dirayakan di majalah atau di televisi". Pernyataannya ini menjadi cambuk bagi industri fashion untuk lebih inklusif.

Perubahan dalam Industri Fashion

Dampak kehadiran Halima terlihat dari beberapa perubahan signifikan:

  • Majalah fashion mulai secara rutin menampilkan model berhijab

  • Brand ternama mengadaptasi koleksi modest fashion

  • Agensi modeling membuka pintu lebih lebar bagi model Muslim

Perjuangan untuk Inklusivitas

Meski telah mundur dari dunia modeling, perjuangan Halima untuk inklusivitas berlanjut melalui perannya di Modanisa sebagai duta merek global pertama. Ia membuktikan bahwa "hijab tak lagi jadi penghalang seseorang untuk berprestasi", sambil tetap menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai personal dalam mencapai kesuksesan.

Kini, fokusnya beralih pada pemberdayaan komunitas melalui proyek-proyek sosial, termasuk mendukung komunitas petani kelapa di Filipina dan Sri Lanka. Filosofinya sederhana namun kuat: "Jangan ubah diri sendiri, ubah permainan".

FAQS

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang perjalanan Halima Aden dalam industri fashion:

Mengapa Halima Aden memutuskan untuk mundur dari dunia modeling? Meski karirnya tampak sukses, Halima mengakui bahwa secara mental ia tidak bahagia. Jadwal padat dengan enam hingga tujuh penerbangan per minggu tanpa jeda membuat tekanan semakin berat.

Apa tantangan terbesar yang dihadapi Halima dalam industri fashion? Tantangan utamanya meliputi:

  • Kompromi dengan nilai-nilai agama dalam pemotretan

  • Waktu terbatas bersama keluarga saat hari besar Islam

  • Tekanan untuk mengubah gaya hijab sesuai tuntutan industri

  • Kurangnya perwakilan sesama Muslim di industri

Bagaimana pandangan Halima tentang kebebasan berpakaian? Halima meyakini bahwa kesopanan adalah pilihan pribadi. "Saya merayakan pilihan memakai jilbab. Saya tidak pernah meminta siapapun untuk mendukung pandanganku atau berpakaian dengan cara yang sama".

Apakah Halima menyesali keputusannya mundur dari dunia model? Tidak, ia justru bersyukur atas kesempatan yang diberikan pandemi untuk merefleksikan diri. "Kita semua tentu kerap merenungi karier yang kita jalani dan bertanya, 'Apakah ini membawa kita pada kebahagiaan yang sejati?'".

Apa pesan Halima untuk model Muslim lainnya? "Ingat saja mereka menyebutnya 'perjalanan hijab' karena suatu alasan dan tidak ada kata terlambat untuk mengembalikan batasan Anda". Ia mendorong para model untuk tetap setia pada prinsip mereka.

Invite your friends to join as an Involve Partner & earn an RM5 bonus for each referral. The more friends you refer, the more rewards you stand to earn. It’s simple and hassle-free!

Posting Komentar

Involve Asia Publisher referral program (CPA)
Involve Asia Publisher referral program (CPA)