
Blogger asal Kuwait, Ascia Al-Faraj telah mengubah wajah industri fashion Timur Tengah dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai salah satu influencer Muslim pertama dari Kuwait, dia berhasil mendobrak batasan tradisional dalam dunia fashion modest.
Dikenal sebagai Ascia blogger di kalangan pengikutnya, perjalanannya dimulai dari sebuah blog sederhana yang kini berkembang menjadi empire digital dengan jutaan pengikut. Kuwaiti blogger Ascia tidak hanya sukses dalam dunia fashion, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak wanita muda di Timur Tengah yang ingin mengekspresikan diri mereka melalui fashion.
Perjalanan Karir Ascia Al-Faraj sebagai Blogger
Perjalanan karir Ascia Al-Faraj di dunia blogging dimulai pada tahun 2012 dengan postingan pertamanya yang berjudul "Some Mosaic. Some Marni.". Keputusannya untuk terjun ke dunia blog fashion menjadi titik balik yang mengubah industri modest fashion di Timur Tengah.
Awal mula blog Hybrid Head Piece
Ascia memulai karirnya dengan mendirikan blog The Hybrids bersama suaminya, Ahmad Al Bader. Momen pertama yang mengangkat namanya adalah ketika dia berkolaborasi dengan Areej Al Kharafi, pemilik butik Kuwait. Kolaborasi ini membuat Ascia mendapatkan sekitar 12.000 pengikut hanya dalam hitungan jam.
Kesuksesan di platform media sosial
Kesuksesan Ascia di media sosial terus berkembang pesat. Saat ini, dia memiliki lebih dari 2,6 juta pengikut di Instagram. Feed-nya dipenuhi dengan konten yang dikurasi dengan cermat, termasuk monolog cerdas tentang padu padan busana dan momen-momen kehidupan sehari-hari.
Kolaborasi dengan brand ternama
Sebagai influencer terkemuka, Ascia telah menjalin kerjasama dengan berbagai merek fashion prestisius, termasuk:
Kolaborasi dengan Ralph Lauren, Dior, dan Chanel
Menjadi wajah kampanye regional Net-a-Porter untuk musim semi/musim panas 2017
Brand ambassador pertama dari Timur Tengah untuk New Balance
Pencapaian terbesarnya termasuk peluncuran lini pakaian Twenty.10 by AKF pada tahun 2010, koleksi tas tangan bersama desainer Suriah Manar Laktineh pada 2014, dan kolaborasi bersejarah dengan label mewah Jerman, Aigner, yang menghasilkan tas edisi terbatas bernama "Ascia Bag".
Gaya Fashion yang Menjadi Ciri Khas
Gaya fashion Ascia Al-Faraj telah menjadi sorotan di industri modest fashion dengan pendekatan uniknya yang memadukan unsur streetwear dengan busana sopan. Sebagai sosok yang berpengaruh di Timur Tengah, dia dikenal dengan gayanya yang berani dan inovatif.
Evolusi style dari masa ke masa
Perjalanan gaya Ascia dimulai sebagai blogger hijab tradisional, namun seiring waktu dia mengembangkan identitas fashionnya sendiri. Saat ini, dia lebih memposisikan dirinya dalam ranah modest fashion dengan interpretasi modern. Filosofinya sederhana - menutupi apa yang membuatnya nyaman tanpa terikat aturan kaku.
Perpaduan streetwear dengan modest fashion
Ascia menonjol di antara blogger Muslim lainnya dengan tato di lengannya dan kecintaannya pada sneakers. Dia berhasil menciptakan perpaduan unik antara pakaian modest dengan elemen streetwear modern. Gayanya sering menampilkan:
Garmen mengalir panjang dengan sentuhan kontemporer
Aksesori yang dipilih dengan cermat
Kolaborasi dengan brand seperti Off-White
Koleksi fashion favorit
Koleksi pribadi Ascia mencerminkan filosofi fashionnya yang unik. Dia telah berkolaborasi dengan berbagai brand mewah, termasuk merancang tas edisi terbatas untuk Aigner yang menampilkan efek marmer pada kulit halus berkualitas tinggi. Koleksi ini menjadi bukti kemampuannya memadukan fungsi dengan gaya.
Melalui brand pribadinya, Desert Baby, Ascia berkomitmen pada fashion berkelanjutan dengan memastikan semua bahan bersumber secara etis. Pendekatan ini menunjukkan evolusinya dari sekedar influencer fashion menjadi sosok yang peduli akan dampak industri fashion terhadap lingkungan.
Pencapaian dan Prestasi
Prestasi dan pencapaian Ascia Al-Faraj mencerminkan perjalanan seorang wanita yang mendobrak batasan tradisional di dunia fashion Timur Tengah. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan visi yang jelas, dia telah membangun reputasi yang solid di industri fashion global.
Pendidikan dan latar belakang akademis
Ascia meraih gelar ganda dalam bidang Studi Internasional dan Antropologi dari American University of Kuwait. Latar belakang akademisnya yang kuat ini memberikan fondasi penting bagi karirnya di industri fashion global. Menariknya, nama brand pertamanya 'Twenty Ten' memiliki makna khusus - angka dua puluh mewakili usianya saat memulai lini fashion, sedangkan sepuluh melambangkan jumlah orang yang mendukungnya.
Penghargaan di industri fashion
Salah satu pencapaian terbesarnya adalah menjadi wajah kampanye regional Net-a-Porter untuk koleksi musim semi/musim panas 2017. Lebih bersejarah lagi, Ascia dipilih sebagai brand ambassador perempuan pertama dari Timur Tengah untuk New Balance. Prestasi ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu influencer paling berpengaruh di kawasan Timur Tengah.
Proyek dan kolaborasi penting
Ascia telah berhasil membangun portfolio kolaborasi yang mengesankan dengan brand-brand ternama seperti:
Ralph Lauren, Dior, dan Chanel
TAG Heuer dan Tory Burch
Kenzo dan Aigner
Di luar dunia fashion, Ascia juga mengembangkan bisnis yang beragam. Dia mendirikan Desert Baby, sebuah brand produk bayi dan balita, serta Seoul Kool, brand kecantikan Korea. Keberhasilannya dalam mengembangkan berbagai lini bisnis ini menunjukkan kemampuannya sebagai entrepreneur yang handal.
Pengaruh dalam Dunia Fashion Timur Tengah
Sebagai sosok yang mengubah lanskap media sosial di Timur Tengah, Ascia Al-Faraj memulai perjalanannya karena frustrasi dengan keterbatasan yang dihadapi wanita lokal dalam berekspresi melalui media. Kehadirannya di dunia fashion telah menciptakan dampak yang signifikan, tidak hanya di Kuwait tetapi juga di seluruh kawasan Timur Tengah.
Pelopor fashion blog di Kuwait
Di masa awal ketika kebanyakan wanita di media sosial hanya menampilkan foto mata atau bibir mereka, Ascia berani tampil dengan identitas lengkapnya. Keberaniannya ini membuka jalan bagi generasi baru content creator di Kuwait. Sebagai salah satu blogger pertama yang menampilkan wajah secara terbuka, dia membantu mengubah persepsi masyarakat tentang wanita di media sosial.
Inspirasi bagi generasi muda
Pengaruh Ascia terhadap generasi muda terlihat dari pertumbuhan pesat pengikutnya di media sosial, mencapai 2,7 juta pengikut di Instagram dan 265.000 subscriber di YouTube. Beberapa dampak positif yang dia berikan meliputi:
Mendorong keterbukaan dalam mengekspresikan gaya personal
Menginspirasi wanita muda untuk memadukan nilai tradisional dengan tren modern
Mempromosikan keseimbangan antara modest fashion dan kreativitas
Dampak pada industri modest fashion
Kontribusi Ascia dalam industri modest fashion telah mengubah cara dunia memandang fashion Muslim. Melalui platform sosial medianya, dia berhasil mendobrak stereotip dan menciptakan ruang baru dalam industri fashion global. Pendekatannya yang modern terhadap modest fashion telah membantu menjembatani kesenjangan antara fashion Timur Tengah dan tren global, membuat modest fashion lebih mudah diakses dan diterima secara universal.
Sebagai influencer yang berpengaruh, Ascia terus mendorong perubahan positif dalam industri fashion. Dia aktif mempromosikan inklusivitas dan representasi dalam industri fashion, menggunakan platformnya untuk memperkuat suara-suara yang selama ini kurang terdengar.
Kehidupan Personal dan Pandangan
Kehidupan personal seorang influencer seperti Ascia Al-Faraj menarik untuk diulas karena mencerminkan evolusi pemikiran dan nilai-nilai yang dipegang teguh sepanjang karirnya. Menikah dengan Ahmad Al-Balooshi pada 3 November 2011, Ascia dikaruniai dua orang putra bernama Adam dan Noah.
Filosofi dalam berbusana
Pandangan Ascia tentang berbusana telah berkembang seiring waktu. Menjelang usia 30 tahun, dia memilih untuk tidak lagi mengidentifikasi dirinya sebagai hijabi, namun tetap berada dalam ranah modest fashion. Baginya, berbusana adalah tentang mengontrol tubuhnya sendiri dan menentang seksualisasi yang dilakukan media mainstream.
Keseimbangan karir dan keluarga
Sebagai seorang ibu dan figur publik, Ascia berhasil menunjukkan bahwa mengejar passion sambil memprioritaskan keluarga adalah hal yang mungkin. Dia dikenal karena ketulusannya dalam membagikan pengalaman membesarkan anak-anaknya sambil mengelola karir yang sukses.
Prinsip hidup yang dipegang
Prinsip-prinsip utama yang dipegang Ascia meliputi:
Kejujuran dan autentisitas dalam membagikan konten
Tanggung jawab sosial sebagai influencer
Pentingnya pertumbuhan personal dan penerimaan perubahan
Ascia menekankan pentingnya bersikap jujur kepada pengikutnya. "Saya berjanji pada diri sendiri dan tim kami bahwa tahun ini saya akan berhenti terlalu peduli dengan pendapat orang lain tentang saya," ungkapnya. Dia percaya bahwa setiap orang memiliki versi berbeda tentang dirinya, dan dia hanya bisa mengontrol apa yang dia tampilkan, bukan bagaimana orang menginterpretasikannya.
Dalam menggunakan platform sosialnya, Ascia aktif menyuarakan isu-isu sosial dan mendorong perubahan positif. "Saya berharap kita bisa terus menggunakan media sosial dengan cara yang mendorong perubahan," tegasnya. Dia juga mendukung representasi yang lebih inklusif dalam industri fashion dan menggunakan platformnya untuk memperkuat suara-suara yang kurang terdengar.
FAQS
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang blogger asal Kuwait yang menginspirasi ini:
Apa latar belakang pendidikan Ascia Al-Faraj? Ascia meraih gelar dengan predikat summa cum laude dalam bidang Hubungan Internasional dan Antropologi, sebuah pencapaian yang masih membuatnya bangga hingga saat ini.
Bagaimana pandangannya tentang endorsement produk? Dia dikenal sangat selektif dalam memilih kolaborasi brand. Ascia mengkritik trend influencer yang terlalu sering menggunakan kata "obsessed" dalam promosi produk, menurutnya hal ini bisa menyesatkan pengikut.
Apa platform media sosial yang paling efektif baginya? Instagram menjadi platform utama Ascia karena kemudahannya dalam menyampaikan pesan dan referensi visual. Sementara untuk Snapchat, dia mengaku kesulitan karena harus selalu dalam kondisi tertutup saat membuat konten.
Bagaimana dia menangani kritik publik? Ascia sangat terbuka tentang tantangan yang dihadapinya, termasuk mengalami "Imposter Syndrome". Dia mengakui bahwa memberikan versi diri yang telah difilter kepada pengikutnya terkadang membuatnya merasa tidak pantas atas pencapaiannya.
Apa pandangannya tentang operasi plastik? Menariknya, Ascia mengaku takut melakukan operasi plastik. Meski tidak menolak kemungkinan melakukannya di masa depan, dia mengungkapkan ketakutannya terhadap proses anestesi.
Bagaimana dia memilih nama untuk anak-anaknya? Awalnya Ascia berharap memiliki anak bernama Noah dan Arya. Namun untuk anak pertamanya, dia dan suami sepakat memberi nama Adam. Dia sangat mempertimbangkan nama yang mudah diucapkan oleh orangtua dan mertuanya.
Apa pandangannya tentang komunitas blogging saat ini? Ascia menyoroti perubahan signifikan dalam komunitas blogging sejak dia memulai karirnya. Meski senang melihat pertumbuhan jumlah blogger, dia prihatin dengan representasi yang tidak autentik dari kawasan Timur Tengah di media sosial.