Gambar dalam Artikel hanya referensi yang dibuat menggunakan Situs AI

Daftar isi

Atlet Berhijab Cantik yang Menginspirasi Dunia

17+ Atlet Berhijab Cantik MUSLIMAH yang Menginspirasi Dunia
Invite your friends to join as an Involve Partner & earn an RM5 bonus for each referral. The more friends you refer, the more rewards you stand to earn. It’s simple and hassle-free!

Atlet Berhijab Cantik yang Menginspirasi Dunia

Stereotip bahwa wanita berhijab tidak bisa berprestasi di dunia olahraga kini telah terbantahkan. Semakin banyak atlet berhijab cantik yang tampil memukau di panggung olahraga internasional, membuktikan bahwa hijab bukan penghalang untuk meraih prestasi.

Para wanita berhijab cantik ini tidak hanya menginspirasi dengan pencapaian mereka di lapangan, tetapi juga menjadi role model bagi jutaan perempuan berhijab cantik di seluruh dunia. Dari arena anggar hingga lintasan atletik, dari kolam renang hingga ring tinju, mereka membuktikan bahwa wanita cantik turki berhijab dan atlet muslimah dari berbagai negara mampu bersaing di level tertinggi sambil tetap mempertahankan identitas mereka.

Ibtihaj Muhammad: Atlet Anggar AS yang Mendunia

Lahir di Maplewood, New Jersey, Ibtihaj Muhammad mengukir sejarah sebagai atlet berhijab cantik pertama yang mewakili Amerika Serikat di ajang Olimpiade.

Perjalanan Karir Ibtihaj Muhammad

Perjalanan Ibtihaj dalam dunia anggar dimulai pada usia 13 tahun. Pilihan olahraga ini bukan kebetulan - seragam anggar yang menutup seluruh tubuh memungkinkannya tetap mengenakan hijab saat bertanding. Setelah berlatih keras, ia berhasil menembus tim nasional anggar AS pada tahun 2010.

Prestasi dan Pencapaian Ibtihaj

Prestasi tertinggi Ibtihaj adalah meraih medali perunggu di Olimpiade Rio 2016 bersama tim anggar AS setelah mengalahkan Italia dengan skor 45-30. Sebelum Olimpiade, ia telah mengoleksi lima medali kejuaraan dunia, termasuk gelar juara dunia 2014 untuk kategori beregu. Pencapaiannya membuat Ibtihaj masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh versi majalah Time.

Dampak Sosial dan Inspirasi

Kehadiran Ibtihaj di pentas olahraga dunia membawa dampak signifikan bagi persepsi tentang atlet Muslim. Meski menghadapi berbagai tantangan, termasuk diskriminasi dan Islamophobia, ia tetap konsisten menunjukkan bahwa hijab bukan penghalang untuk berprestasi. Kesuksesannya bahkan menginspirasi brand global seperti Nike untuk mengampanyekan produk pro-hijab.

Zahra Lari: Pelopor Ice Skating Berhijab

Ketertarikan pada ice skating muncul saat Zahra Lari menonton film Disney "Ice Princess" di usia 12 tahun. Meski berasal dari Abu Dhabi yang gersang, wanita berhijab cantik ini membuktikan bahwa mimpi tidak mengenal batasan geografis.

Profil dan Latar Belakang Zahra Lari

Perjalanan Zahra dimulai di satu-satunya gelanggang es di Zayed Sports City. Dengan bakat luar biasa, ia berhasil menguasai teknik triple jump hanya dalam waktu tiga tahun - sebuah pencapaian yang biasanya membutuhkan waktu 10 tahun bagi peseluncur lain.

Prestasi di Kancah Internasional

Prestasi membanggakan Zahra termasuk:

  • Juara pertama di kategori interpretative C pada Sportland Trofi ke-24 Piala Criterium Eropa

  • Menjadi juara nasional lima kali berturut-turut di UEA

  • Tampil sebagai atlet pertama berhijab di European Cup 2012 di Canazei

Perjuangan Memperkenalkan Ice Skating Berhijab

Tantangan terbesar Zahra adalah ketika mendapat pengurangan nilai karena mengenakan hijab dalam kompetisi. Namun, perempuan berhijab cantik ini tidak menyerah. Ia aktif berkampanye ke International Skating Union (ISU) hingga akhirnya berhasil mengubah aturan tentang penggunaan hijab dalam kompetisi. "Tanpa hijab, saya tidak akan menjadi Zahra Lari. Hijab adalah bagian dari diri saya".

Perjuangan Zahra membuka jalan bagi atlet muslimah lainnya. Dari hanya seorang diri saat memulai, kini terdapat sekitar 100 atlet putri yang mengikuti jejaknya di UEA.

Maedeh Borhani: Bintang Voli Iran

Sebagai pemain voli profesional Iran, Maedeh Borhani membuktikan bahwa memulai karir di usia 16 tahun bukan halangan untuk mencapai prestasi tinggi. Wanita berhijab cantik ini memulai perjalanan olahraganya relatif terlambat, namun tekad kuatnya mengantarkan kesuksesan luar biasa.

Kisah Inspiratif Maedeh Borhani

Perjalanan Borhani dimulai pada 2005, dan hanya dalam waktu dua tahun ia berhasil masuk tim nasional Iran. Prestasi ini membuka jalan baginya untuk terus berkembang hingga menjadi kapten tim nasional voli putri Iran.

Pencapaian di Dunia Voli

Pencapaian terbesar Borhani termasuk:

  • Menjadi pevoli putri Iran pertama yang bermain di liga luar negeri

  • Berkarir di berbagai liga profesional termasuk Bulgaria, Turki, dan Yunani

  • Tercatat sebagai salah satu pencetak skor tertinggi di kejuaraan kontinental

Pengaruh terhadap Olahraga Wanita Iran

"Saya pikir ini membuka pintu baru untuk semua atlet putri di Iran, terutama atlet bola voli," ungkap Borhani dengan penuh semangat. Keberaniannya bermain di liga internasional menginspirasi banyak atlet muslimah Iran untuk mengikuti jejaknya. Saat ini, ia berbagi pengalamannya melalui akademi voli yang ia dirikan di Tehran, tempat ia melatih generasi baru atlet voli berhijab.

Kariman Abuljadayel: Sprinter Kebanggaan Arab Saudi

Pada tahun 2016, dunia olahraga menyaksikan momen bersejarah ketika seorang wanita berhijab cantik dari Arab Saudi memecahkan batasan tradisional. Kariman Abuljadayel, yang lahir pada 11 Mei 1994, mencatatkan namanya dalam sejarah olahraga Arab Saudi.

Perjalanan Menjadi Atlet

Perjalanan Abuljadayel menuju Olimpiade dimulai di Boston, Amerika Serikat, saat ia menempuh pendidikan arsitektur di Northeastern University. Di sanalah ia bergabung dengan tim atletik kampus dan mulai mengasah bakatnya sebagai pelari.

Prestasi di Olimpiade

Di Olimpiade Rio 2016, Abuljadayel mencatatkan waktu 14,61 detik dalam nomor lari 100 meter. Meski finis di posisi ketujuh, ia berhasil menciptakan rekor nasional pertama untuk Arab Saudi di nomor tersebut. "Saya selalu mencintai Olimpiade dan menontonnya di televisi. Tapi waktu kecil, saya tidak pernah berpikir bisa berpartisipasi karena kami tidak diizinkan," ungkapnya.

Dampak bagi Wanita Arab Saudi

Kehadiran Abuljadayel di Rio 2016 mendapat sambutan luar biasa di media sosial:

  • "Sangat emosional melihat Kariman Abuljadayel sebagai pelari sprint wanita pertama di Olimpiade"

  • "Kariman adalah yang pertama. Mungkin Arab Saudi akan mengizinkan lebih banyak wanita berlatih"

Dampak kehadirannya sangat signifikan. Dari yang awalnya hanya seorang diri, kini ribuan wanita Arab Saudi aktif dalam atletik. Prestasi Abuljadayel menjadi bukti nyata bahwa wanita berhijab cantik mampu bersaing di level tertinggi olahraga dunia.

Amna Al Haddad: Lifter UEA yang Membanggakan

Perjalanan menakjubkan seorang jurnalis menjadi atlet angkat besi profesional mewarnai kisah Amna Al Haddad, yang lahir di Dubai pada 21 Oktober 1989.

Profil Amna Al Haddad

Sebelum menjadi atlet, Amna bekerja sebagai jurnalis di media berbahasa Inggris The National. Transformasi hidupnya dimulai saat ia memutuskan untuk aktif berolahraga sebagai cara mengatasi depresi. Keputusan ini membawanya pada perjalanan luar biasa di dunia angkat besi, yang dimulainya pada 2007 di usia 19 tahun.

Prestasi di CrossFit dan Angkat Besi

Prestasi membanggakan Amna meliputi:

  • Menjadi Muslimah pertama yang berkompetisi di Reebok CrossFit Games Open 2012

  • Meraih 6 medali emas dan 3 medali perak di kategori Arab, Asia Barat, dan Asia pada kejuaraan IWF 2015

  • Mencatatkan sejarah sebagai atlet Muslimah pertama yang bertanding di tingkat regional Asia dengan mengenakan hijab

Inspirasi bagi Atlet Muda

"Saya berharap prestasi-prestasi yang saya raih dapat memberikan inspirasi kepada seluruh wanita, khususnya Muslimah," ungkap Amna. Pencapaiannya menginspirasi Nike untuk mengembangkan lini produk khusus atlet berhijab. Sebagai satu-satunya brand ambassador berhijab Nike, Amna berperan penting dalam mendorong inklusivitas di dunia olahraga profesional.

Kubra Dagli: Juara Taekwondo dari Turki

Mengukir prestasi gemilang di dunia taekwondo, Kubra Dagli membuktikan bahwa wanita cantik turki berhijab bisa berprestasi di level tertinggi olahraga internasional. Kelahiran 17 Februari 1996 ini telah menjadi inspirasi bagi banyak atlet muslimah.

Perjalanan Karir Kubra Dagli

Sebelum diizinkan mengenakan hijab dalam kompetisi, Dagli hanya diperbolehkan memakai bandana untuk menutupi rambutnya pada tahun 2013. Namun, tekadnya yang kuat membuat ia terus berjuang hingga akhirnya mendapat izin resmi dari badan olahraga internasional untuk bertanding dengan hijab.

Prestasi di Kejuaraan Dunia

Prestasi membanggakan Kubra meliputi:

  • Medali emas di Kejuaraan Dunia Taekwondo di Lima, Peru

  • Juara dalam kategori Tim Ganda Gaya Bebas untuk umur di atas 18 tahun

  • Tiga kali juara Eropa dan dunia

Pengaruh terhadap Olahraga Turki

"Mereka tidak membicarakan keberhasilanku tapi jilbabku. Bagiku kesuksesan kita harus dibanggakan," ungkap perempuan berhijab cantik ini dengan tegas. Meski menghadapi berbagai kritik, Dagli tetap fokus pada profesionalitasnya. Tantangan terberatnya justru bukan pada pandangan orang tentang hijabnya, melainkan bagaimana tetap konsisten berlatih selama bulan Ramadan.

Kelenturan dan kemampuan tekniknya yang luar biasa, seperti melakukan side kick dengan kaki nyaris 180 derajat, membuktikan bahwa hijab tidak menghalangi performa atletiknya.

Rahaf Khatib: Pelari Maraton Inspiratif

Dari Michigan, Amerika Serikat, muncul sosok pelari maraton yang mengubah persepsi dunia tentang atlet muslimah. Seorang ibu rumah tangga dengan tiga anak yang membuktikan bahwa wanita berhijab cantik bisa mendobrak batasan.

Kisah Rahaf sebagai Pelari

Kejenuhan dengan rutinitas gym membawa Rahaf Khatib menemukan passion barunya dalam berlari pada tahun 2012. Sebagai imigran Suriah yang pindah ke AS pada era 1980-an, Khatib memilih lari bukan hanya sebagai olahraga, tetapi juga sebagai sarana spiritual. "Aku berlari dengan jiwa dan hatiku. Ini memberiku dorongan energi, bukan hanya secara fisik tetapi juga spiritual".

Pencapaian di Dunia Maraton

Prestasi Khatib mencakup:

  • 11 maraton dan 25 half maraton

  • Dua kali sprint triathlon

  • Menjadi wanita Suriah pertama yang menyelesaikan Abbott World Marathon Majors

Pencapaian terbesarnya adalah menjadi perempuan berhijab cantik pertama yang tampil di sampul majalah Women's Running edisi Oktober 2016. Ia juga berhasil mengumpulkan dana IDR 253.681.843 untuk pengungsi Suriah dan IDR 158.551.152 untuk pengungsi Palestina.

Peran sebagai Influencer Olahraga

Melalui akun Instagram @runlikeahijabi, Khatib aktif menginspirasi komunitas pelari muslimah. Ia terlibat dalam pengembangan hijab olahraga Adidas dan menjadi pelatih berlari bersertifikasi RRCA Level 1. "Melalui lari, saya berharap dapat mengubah pandangan tentang hijabi dan menghapus stereotip tentang Muslim Amerika".

Stephanie Kurlow: Balerina Mualaf Australia

Mendobrak stereotip dunia balet klasik, Stephanie Kurlow membuktikan bahwa seni dan keyakinan bisa berjalan selaras. Perempuan berhijab cantik berdarah Australia-Rusia ini memulai perjalanan tarinya sejak usia dua tahun.

Perjalanan Menjadi Mualaf

Titik balik dalam hidup Stephanie terjadi pada 2010 ketika keluarganya memutuskan memeluk Islam. Di usia 9 tahun, ia terpaksa berhenti dari kelas balet karena tidak ada studio yang menerima penari berhijab. "Saya tidak pernah melihat balerina berhijab, jadi saat itu saya pikir itu tidak mungkin terjadi".

Karir sebagai Balerina Berhijab

Setelah vakum tiga tahun, semangat Stephanie kembali bangkit saat melihat kesuksesan Zahra Lari, atlet ice skating berhijab. Prestasi membanggakannya meliputi:

  • Meraih beasiswa Game Changer dari brand fashion Bjorn Borg

  • Menjadi duta Remove Hate From Debate untuk menangani ujaran kebencian online

  • Terpilih dalam video Swans for Relief bersama Misty Copeland

Kontribusi di Dunia Tari

Melalui akademi Australian Nasheed & Arts Academy yang didirikan ibunya pada 2012, Stephanie aktif mengembangkan bakat penari muda tanpa memandang latar belakang. "Ini tentang hidup di dunia yang indah dan penuh dengan orang yang berbeda, dan memberi orang lain harapan untuk bermimpi besar". Wanita berhijab cantik ini berlatih hingga 30 jam per minggu untuk mewujudkan mimpinya mendirikan sekolah balet inklusif yang terbuka bagi semua kalangan.

Noor Ahmad: Atlet Skateboard Berhijab

Dunia skateboarding mendapat warna baru dengan hadirnya atlet-atlet berhijab yang menantang stereotip. Nike, brand olahraga global, mengakui potensi ini dengan menampilkan wanita berhijab cantik yang bermain skateboard dalam kampanye terbarunya.

Profil Noor Ahmad

Sebagai salah satu pionir skateboard berhijab, ia membuktikan bahwa olahraga ekstrem ini terbuka untuk semua kalangan. Kehadirannya di dunia skateboarding membawa angin segar bagi perempuan berhijab cantik yang ingin terjun ke olahraga ini.

Prestasi di Dunia Skateboarding

Pencapaiannya di dunia skateboarding meliputi:

  • Tampil dalam kampanye global Nike untuk atlet berhijab

  • Menginspirasi pengembangan lini produk olahraga inklusif

  • Menjadi role model bagi komunitas skateboard muslimah

Inspirasi bagi Generasi Muda

"Skateboarding bukan tentang siapa kamu atau apa yang kamu kenakan, tapi tentang passion dan dedikasi," menjadi motto yang ia pegang teguh. Keberaniannya mendobrak batasan tradisional telah menginspirasi banyak wanita muslim untuk mengikuti jejaknya. Melalui penampilannya di iklan Nike, ia membantu menciptakan representasi positif atlet muslimah dalam olahraga ekstrem.

Kehadirannya membuktikan bahwa dunia skateboarding semakin inklusif dan terbuka bagi semua kalangan, termasuk wanita berhijab cantik yang ingin mengekspresikan diri melalui olahraga.

Woroud Sawalha: Pelari Palestina yang Tangguh

Berlari dengan bendera Palestina terlukis di kukunya, Woroud Sawalha membuktikan bahwa keterbatasan fasilitas bukan penghalang untuk meraih mimpi. Perempuan berhijab cantik ini mencatatkan sejarah sebagai atlet lari pertama yang mewakili Palestina di Olimpiade London 2012.

Latar Belakang Woroud

Berasal dari Asira ash-Shamaliya, Sawalha memulai karirnya dengan mengikuti turnamen sekolah. Bakatnya semakin terasah saat menempuh pendidikan di Departemen Pendidikan Jasmani Universitas Al-Najah. "Target saya adalah membuat rekor baru untuk diri sendiri dan untuk Palestina".

Prestasi di Kompetisi Internasional

Prestasi membanggakan Sawalha meliputi:

  • Juara pertama di Kejuaraan Jordan 2011

  • Memecahkan rekor pribadi dengan catatan waktu 2:29.16 di Olimpiade

  • Terpilih sebagai pembawa bendera Palestina dalam upacara penutupan Olimpiade London

Perjuangan Membawa Nama Palestina

Keterbatasan fasilitas latihan di Palestina memaksa Sawalha berlatih di berbagai negara seperti Qatar, Mesir, dan Yordania. Dalam dua minggu, ia pernah hanya bisa berlatih di rumah karena situasi konflik. Namun, semangatnya tak pernah surut. Kini, Sawalha aktif sebagai guru pendidikan olahraga dan pelatih bersertifikat, membagikan pengalamannya kepada generasi muda Palestina.

Majlinda Kelmendi: Judoka Muslim Kosovo

Mengukir nama dalam sejarah olahraga, Majlinda Kelmendi menjadi sosok perempuan muslim yang membawa medali emas pertama untuk Kosovo di ajang Olimpiade Rio 2016.

Perjalanan Karir Majlinda

Lahir di Peć pada 9 Mei 1991, Kelmendi memulai perjalanan judo-nya di tahun 1999 bersama pelatih Driton Kuka. Tekad kuatnya terbukti saat meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Junior Paris 2009. "Saya telah lama memimpikan ini dan akhirnya tiba," ungkapnya penuh haru.

Prestasi di Judo Internasional

Prestasi membanggakan Kelmendi meliputi:

  • Dua gelar juara dunia (2013 dan 2014)

  • Empat kali juara Eropa (2014, 2016, 2017, 2019)

  • Medali emas Olimpiade Rio 2016 kategori 52 kg

Inspirasi bagi Atlet Muslim

Setelah pensiun pada 2021, Kelmendi tetap memberikan kontribusi sebagai pelatih. "Saya ingin menjadi pelatih karena di atas tatami, dimanapun itu, saya merasa baik dan menjadi diri sendiri," ungkapnya. Keberhasilannya menginspirasi generasi baru judoka Kosovo, membuktikan bahwa wanita berhijab cantik bisa mencapai prestasi tertinggi di level internasional.

Kulsoom Abdullah: Lifter Pakistan Pionir

Menggabungkan prestasi akademik dengan olahraga, Kulsoom Abdullah membuktikan bahwa kecerdasan dan kekuatan fisik bisa berjalan seiring. Perempuan berhijab cantik ini tidak hanya meraih gelar PhD dalam teknik komputer dari Georgia Institute of Technology, tetapi juga mengukir sejarah di dunia angkat besi.

Kisah Kulsoom Abdullah

Perjalanan Kulsoom dalam angkat besi dimulai saat menempuh studi pascasarjana. "Itu awalnya hanya untuk senang-senang. Lama-lama, saya semakin suka dan ingin memantapkan angkat besi sebagai tujuan hidup saya," ungkapnya. Ia berlatih lima sampai enam kali seminggu, membuktikan dedikasinya terhadap olahraga ini.

Pencapaian di Weightlifting

Prestasi membanggakan Kulsoom meliputi:

  • Menjadi lifter wanita pertama yang mewakili Pakistan di Kejuaraan Dunia 2011

  • Mencapai posisi kelima dari enam kompetitor dalam kelas 48 kg

  • Pionir perubahan aturan pakaian di Federasi Angkat Besi Internasional (IWF)

Dampak bagi Olahraga Pakistan

Perjuangan Kulsoom menghasilkan perubahan signifikan saat IWF mengizinkan penggunaan pakaian yang menutupi lengan dan kaki. "Dalam kasus saya, kendalanya adalah bisa bersaing sambil mematuhi kode berpakaian agama saya," jelasnya. Keberhasilannya membuka jalan bagi wanita berhijab cantik lainnya untuk berkompetisi di level internasional tanpa mengorbankan keyakinan mereka.

Nada Meawad: Atlet Voli Pantai Mesir

Tahun 2016 menjadi tahun bersejarah bagi voli pantai Mesir ketika tim putri mereka pertama kali berkompetisi di ajang Olimpiade sejak cabang ini diperkenalkan pada 1996. Nada Meawad, yang lahir pada tahun 1998, menjadi bagian dari momen bersejarah ini.

Profil Nada Meawad

Sebagai perempuan berhijab cantik yang memilih berkarir di voli pantai, Meawad menunjukkan keberaniannya tampil dengan seragam yang sesuai dengan nilai budayanya. Ia bermain berpasangan dengan Doaa El-Ghobashy, menggunakan baju dan celana panjang yang kontras dengan atlet lain yang mengenakan bikini.

Prestasi di Voli Pantai

Pencapaian Meawad di Olimpiade Rio 2016 meliputi:

  • Bertanding melawan tim unggulan Jerman dengan skor 21-15, 21-15

  • Berkompetisi di Grup D bersama tim-tim kuat seperti Italia dan Kanada

  • Menjadi bagian dari 169 negara yang berjuang dalam kualifikasi Piala Kontinental

Dampak bagi Olahraga Mesir

"Saya bangga bisa mengibarkan bendera Mesir bersama begitu banyak negara lain," ungkapnya dengan bangga. Kehadirannya di Rio menjadi bukti nyata perubahan regulasi FIVB yang lebih terbuka terhadap keragaman budaya. Perubahan ini membuka jalan bagi lebih banyak wanita berhijab cantik untuk berpartisipasi dalam olahraga voli pantai internasional.

Hedaya Malak: Taekwondo Mesir

Mengawali perjalanan taekwondo di usia enam tahun, Hedaya Malak mengikuti jejak kakak laki-lakinya untuk menekuni olahraga bela diri asal Korea Selatan ini. Perempuan berhijab cantik ini membuktikan bahwa determinasi dan kerja keras bisa menghasilkan prestasi membanggakan.

Perjalanan Karir Hedaya

Malak memulai karirnya dengan menjuarai kejuaraan wilayah Giza sebelum akhirnya memenangkan kejuaraan Mesir di usia 14 tahun. Tekadnya semakin kuat setelah mengalami kekalahan di perempat final Olimpiade London 2012 melawan Marlène Harnois dari Prancis.

Prestasi di Olimpiade

Prestasi gemilang Malak di ajang Olimpiade meliputi:

  • Medali perunggu di Rio 2016 setelah mengalahkan Raheleh Asemani dari Belgia

  • Medali perunggu di Tokyo 2020 setelah menang melawan Malia Paseka dan Paige McPherson

Pengaruh terhadap Taekwondo

"Saya pikir yang paling penting adalah kami juga mengubah persepsi tentang hijab. Kami bisa sukses, kami bisa ahli dalam olahraga kami, kami bisa menjadi apa pun yang kami inginkan," ungkap wanita berhijab cantik ini dengan tegas. Malak tidak hanya menjadi wanita Mesir pertama yang meraih medali Olimpiade di cabang taekwondo, tetapi juga wanita Arab pertama yang mencapai prestasi ini. Pencapaiannya membuka jalan bagi generasi atlet muslimah berikutnya untuk berprestasi di level internasional tanpa mengorbankan identitas mereka.

Sara Gamal: Wasit Basket Internasional

Mencatatkan sejarah di Olimpiade Tokyo 2020, Sara Gamal menjadi wasit basket berhijab pertama yang memimpin pertandingan di ajang olahraga terbesar dunia ini. Perempuan berhijab cantik asal Mesir ini membuktikan bahwa profesionalisme tidak mengenal batasan agama dan budaya.

Profil Sara Gamal

Sebagai lulusan teknik sipil, Sara membuktikan kemampuannya menjalani dua profesi sekaligus. Perjalanannya di dunia basket dimulai sejak usia 5 tahun sebagai pemain, sebelum akhirnya memutuskan menjadi wasit di usia 15 tahun. "Ini tak mudah ketika pertama kali berada di sini – Anda harus berani melakukannya," ungkapnya penuh semangat.

Pencapaian sebagai Wasit

Prestasi membanggakan Sara meliputi:

  • Wasit pertama di semifinal Liga Mesir untuk kategori pria

  • Wasit FIBA pertama yang mengenakan hijab di level internasional sejak 2017

  • Terpilih memimpin pertandingan basket 3x3 di Olimpiade Tokyo

Inspirasi bagi Wanita Arab

"Ini adalah tanggung jawab besar ketika saya bukan hanya hadir untuk diri sendiri, tapi juga negara Afrika dan Arab," tegas wanita berhijab cantik ini. Sara percaya pencapaiannya akan membuka jalan bagi wasit perempuan Arab dan Afrika lainnya. Kehadirannya di Olimpiade Tokyo membuktikan bahwa perempuan berhijab cantik bisa meraih prestasi tertinggi di bidang olahraga, bahkan dalam peran yang jarang diambil seperti wasit internasional.

Diananda Choirunisa - Atlet Panahan Indonesia

Prestasi membanggakan terus ditorehkan oleh atlet berhijab Indonesia di kancah olahraga dunia. Diananda Choirunisa, pemanah asal Surabaya, membuktikan bahwa hijab bukanlah penghalang untuk berprestasi, bahkan hingga mencapai level Olimpiade.

Profil Diananda Choirunisa

Perjalanan Diananda dalam dunia panahan dimulai pada usia 7 tahun, mengikuti jejak ibunya yang juga atlet panahan asal Jawa Timur. Sejak kecil, bakat Diananda telah terlihat, hingga akhirnya ia mulai tampil sebagai atlet panahan profesional di usia 10 tahun. Selain fokus pada olahraga, Diananda juga menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga angkatan 2015. Keputusannya untuk berhijab pada 2015 menghadirkan tantangan tersendiri, namun juga memperkuat tekadnya. "Aku ingin membuktikan kepada semua orang bahwa pilihanku memakai hijab tidak menghalangiku dalam mewujudkan cita-citaku menjadi juara dunia," tulis Diananda di akun Instagram-nya.

Prestasi Diananda Choirunisa

Sepanjang kariernya, Diananda telah mengoleksi berbagai medali. Ia berhasil meraih medali perak di Islamic Solidarity Games 2013 dan medali emas di SEA Games 2013. Prestasi lainnya termasuk:

  • Medali perak SEA Games 2015 (tim putri)

  • Medali emas SEA Games 2017 (individual dan mixed team)

  • Medali perak SEA Games 2017 (tim putri)

  • Medali perunggu Piala Dunia 2018 (mixed team)

  • Medali perak Asian Games 2018 (individual)

  • Tiga medali emas PON 2024 Aceh-Sumut

Peran Diananda di Olimpiade Tokyo

Di Olimpiade Tokyo 2020, Diananda berada di posisi 40 dalam penentuan peringkat perorangan putri dengan skor 631. Meskipun perjuangannya terhenti di babak 32 besar, pengalamannya di Tokyo menjadi pembelajaran berharga. "Angin yang terus berubah membuat saya kesulitan membaca arah dan melakukan koreksi," ungkap Diananda.

Pada Olimpiade Paris 2024, Diananda menunjukkan peningkatan signifikan dengan mencapai babak perempat final. Ini menjadikannya pemanah Indonesia pertama yang mampu menembus perempat final Olimpiade sejak format single elimination diperkenalkan. Setelah pulang dari Paris, Diananda menegaskan tekadnya untuk masa depan: "Harapannya sapu bersih emas di SEA Games 2025," tekadnya.

Tantangan terbaru bagi Diananda adalah menyeimbangkan perannya sebagai atlet dan ibu. "Dengan saya berdiri di sini sekarang membawa tiga medali emas, sebenarnya tujuannya ingin mematahkan stigma itu. Prestasi itu tidak ada batasan usianya, tidak peduli sudah jadi ibu atau sudah jadi istri," ujarnya dengan bangga.

Aries Susanti Rahayu - Atlet Panjat Tebing Indonesia

Rekor dunia memanjat tebing dengan catatan waktu 6,99 detik menjadi prestasi gemilang Aries Susanti Rahayu, yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Pencapaian luar biasa ini semakin istimewa karena diraih saat ia berjuang mengatasi cedera.

Profil Aries Susanti

Aries Susanti Rahayu lahir di Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada 21 Maret 1995. Perjalanan olahraganya dimulai bukan di panjat tebing, melainkan di cabang atletik yang digelutinya sejak Sekolah Dasar. Pada kelas 2 SMP, guru olahraganya, Tri Rus Yulianto, mengenalkan Aries pada olahraga panjat tebing. Meskipun awalnya tak pernah membayangkan akan meraih prestasi hebat dari panjat tebing, bakatnya segera terlihat ketika setahun berlatih, ia langsung meraih medali emas di Pekan Olahraga Daerah Jawa Tengah pada 2009.

Pada 2014, Aries bertemu dengan pelatih Hendra Basir yang kemudian membimbingnya dan pada 2017 resmi bergabung dengan pelatnas panjat tebing Indonesia. Demi fokus pada kariernya, Aries bahkan meninggalkan bangku kuliah di Universitas Muhammadiyah Semarang jurusan S1 Manajemen.

Prestasi Aries Susanti

Pencapaian terbesar Aries adalah memecahkan rekor dunia panjat tebing nomor speed putri dengan catatan waktu 6,995 detik di Piala Dunia IFSC Climbing Worldcup di Xiamen, China pada 19 Oktober 2019. Prestasi ini menjadikannya atlet perempuan pertama di dunia yang bisa mencatatkan waktu di bawah tujuh detik.

Selain itu, Aries juga menorehkan berbagai prestasi lain, termasuk:

  • Medali emas Kejuaraan Asia 2017 nomor speed relay

  • Medali emas Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang nomor speed relay dan speed putri

  • Medali emas IFSC World Cup 2018 di Chongqing, Tiongkok

  • Medali emas IFSC World Cup 2018 di Wujiang, Tiongkok

  • Medali emas IFSC World Cup 2018 di Xiamen, Tiongkok

Yang lebih mengesankan, rekor dunia tersebut dipecahkan saat Aries mengalami cedera sendi pada jari telunjuk dan tengah tangan kiri. "Setiap saya habis memanjat, tangan saya harus direndam di air es biar cepat pulih," ungkap Aries menggambarkan perjuangannya.

Julukan Spiderwoman dari Indonesia

Julukan "Spiderwoman" melekat pada Aries berkat kecepatannya yang luar biasa dalam memanjat tebing. Meskipun dijuluki demikian, Aries dengan rendah hati menyatakan, "Saya sih terserah yang memberi julukan atau apalah. Tapi, Aries tetap Aries yang dulu. Spiderwoman itu sebenarnya untuk kami semua dalam tim Indonesia, dan bukan hanya Aries".

Namun demikian, kisah Aries telah menginspirasi banyak perempuan Indonesia, termasuk atlet berhijab Indonesia yang ingin berprestasi di kancah dunia. Prestasinya bahkan diadaptasi ke dalam film biopik berjudul "6,9 detik" dengan Aries membintangi film tersebut. Nama Aries juga tercatat dalam Forbes 30 Under 30: Asia's Female Athletes, membuktikan bahwa atlet Indonesia mampu bersaing di level tertinggi olahraga dunia.

FAQS

Berikut adalah jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan tentang atlet muslimah dalam olahraga:

Q: Apakah Islam melarang perempuan berolahraga? A: Islam tidak melarang perempuan berolahraga. Bahkan, menjaga kesehatan merupakan perintah dalam Islam.

Q: Bagaimana dengan pakaian olahraga untuk wanita berhijab cantik? A: Atlet muslimah dapat berolahraga dengan pakaian yang sesuai syariat. Beberapa pilihan meliputi:

  • Pakaian olahraga khusus yang menutupi aurat

  • Hijab olahraga yang nyaman dan aman

  • Seragam modifikasi yang telah disetujui federasi olahraga internasional

Q: Apa tantangan terbesar atlet muslimah? A: Menurut pengalaman para atlet, tekanan sosial terkait pakaian menjadi tantangan utama. Namun, hijab adalah masalah pilihan personal.

Q: Di mana muslimah bisa berolahraga? A: Perempuan berhijab cantik bisa berolahraga di berbagai tempat, termasuk ruang tertutup khusus wanita atau area umum dengan pakaian yang sesuai syariat.

Q: Bagaimana mengatasi pandangan negatif tentang atlet berhijab? A: Para atlet menekankan pentingnya fokus pada prestasi, bukan penampilan. Seperti diungkapkan dalam studi, yang terpenting adalah tidak menyakiti orang lain dan tetap profesional dalam berolahraga.

Apakah semua federasi olahraga internasional mengizinkan penggunaan hijab?

Tidak semua federasi langsung menerima. Namun, terjadi perubahan positif dalam beberapa tahun terakhir. FIFA mencabut larangan hijab pada 2014 setelah protes dari berbagai komunitas. FIBA juga telah mengubah aturannya, meskipun tim basket Qatar pernah didiskualifikasi di Asian Games 2014. Sementara itu, Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) mengizinkan atlet wanita muslim berkompetisi dengan pakaian yang menutup aurat setelah perjuangan Kulsoom Abdullah.

Bagaimana perkembangan atlet renang berhijab di kompetisi internasional?

Cabang renang masih menghadapi tantangan terbesar karena pertimbangan keamanan dan resistensi terhadap busana tertutup. Namun, beberapa perubahan terjadi pada Olimpiade Paris 2024 dengan sejumlah atlet renang berhijab mulai mendapatkan kesempatan berkompetisi dengan penggunaan burkini yang dimodifikasi.

Apakah ada aturan khusus tentang hijab di Olimpiade Paris 2024?

Prancis menetapkan larangan hijab bagi para atlet Prancis di Olimpiade Paris 2024, menjadi satu-satunya negara Eropa dengan aturan tersebut. Komite Olimpiade Internasional (IOC) menolak ikut campur dengan alasan "kebebasan beragama ditafsirkan dengan cara berbeda oleh berbagai negara". Namun, larangan ini hanya berlaku untuk atlet Prancis, sehingga atlet Indonesia tetap bebas mengenakan hijab.

Siapa atlet berhijab yang mencatat sejarah di Olimpiade Paris 2024?

Sarah Chaari, atlet taekwondo asal Belgia, mencatat sejarah sebagai Muslimah Eropa berhijab pertama yang meraih medali Olimpiade dengan memenangkan perunggu di kategori di bawah 67 kg putri. Dilahirkan dari ayah berkebangsaan Maroko dan ibu berkebangsaan Belgia, Sarah memulai taekwondo sejak usia lima tahun dan sekarang juga mengejar karier di bidang kedokteran.

Invite your friends to join as an Involve Partner & earn an RM5 bonus for each referral. The more friends you refer, the more rewards you stand to earn. It’s simple and hassle-free!

Posting Komentar

Involve Asia Publisher referral program (CPA)
Involve Asia Publisher referral program (CPA)