.jpg)
Amna Al Haddad telah mencatatkan sejarah sebagai atlet angkat besi pertama dari Uni Emirat Arab yang mengenakan hijab di kompetisi internasional. Perjalanannya yang luar biasa dari seorang jurnalis menjadi Lifter UEA telah menginspirasi ribuan perempuan Muslim di seluruh dunia.
Kisah Amna Al Haddad menjadi bukti nyata bahwa tekad dan kerja keras dapat mendobrak berbagai batasan. Dari menghadapi tantangan sebagai atlet berhijab hingga berkolaborasi dengan brand olahraga global, prestasinya telah membuka jalan bagi generasi atlet Muslimah berikutnya.
Perjalanan Transformasi Amna Al Haddad
Perjalanan transformasi Amna Al Haddad dimulai pada tahun 2011, saat dia bekerja sebagai satu-satunya jurnalis Emirati penuh waktu di National Newspaper. Keputusannya untuk mengubah arah hidup dimulai dari langkah sederhana yang kemudian mengubah seluruh jalan hidupnya.
Dari Jurnalis ke Atlet Profesional
Pada tahun 2012, Amna mengambil keputusan berani untuk meninggalkan karirnya sebagai jurnalis dan fokus menjadi atlet penuh waktu. Keputusan ini awalnya mengejutkan keluarga dan teman-temannya, yang khawatir tentang masa depan karirnya. Namun, tekadnya yang kuat untuk mengejar passion dalam olahraga membawanya pada prestasi-prestasi membanggakan.
Perjuangan Mengatasi Depresi dan Gaya Hidup Tidak Sehat
Di usia 19 tahun, Amna menghadapi masa sulit dengan depresi berat dan gaya hidup tidak sehat. Dia menghabiskan hingga 12 jam sehari untuk tidur dan mengonsumsi makanan tidak sehat. Titik balik dalam hidupnya terjadi ketika dia memutuskan untuk mengambil langkah pertama dengan berjalan-jalan di Taman Safa, Dubai. Aktivitas fisik ini menjadi awal dari perubahan besar dalam hidupnya.
Menemukan Passion dalam Olahraga Angkat Besi
Perjalanan Amna dalam dunia angkat besi dimulai setelah dia bergabung dengan CrossFit. Prestasi pertamanya adalah menjadi atlet wanita Arab pertama yang berpartisipasi dalam Reebok CrossFit Asia Regionals di Seoul tahun 2012. Dari sana, dia menemukan passion-nya dalam olahraga angkat besi dan memutuskan untuk fokus penuh pada bidang ini.
Beberapa pencapaian awal Amna meliputi:
Menjadi atlet wanita pertama dari GCC yang berkompetisi di CrossFit Games Open
Meraih 6 medali emas dan 3 medali perak di Kejuaraan IWF Asian Interclub
Menjadi pionir dalam membuka jalan bagi atlet wanita Arab di olahraga kekuatan
Transformasi Amna tidak hanya tentang prestasi fisik, tetapi juga perubahan mental yang signifikan. Dia membuktikan bahwa olahraga bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang membangun karakter dan mentalitas yang tangguh.
Tantangan Sebagai Atlet Berhijab
Sebagai atlet berhijab, tantangan yang dihadapi dalam dunia olahraga profesional seringkali berlapis. Statistik menunjukkan bahwa hanya 18% wanita Muslim berpartisipasi dalam olahraga rutin, dibandingkan dengan 30% populasi wanita secara keseluruhan.
Menghadapi Stereotip dan Prasangka
Dunia olahraga profesional masih sering memandang atlet berhijab dengan berbagai prasangka. Beberapa federasi olahraga masih memberlakukan larangan penggunaan hijab dengan alasan keselamatan. Hal ini terlihat dari kasus beberapa atlet yang harus berjuang melawan diskriminasi, seperti kasus Amaiya Zafar yang didiskualifikasi dari Sugar Bert Boxing National Championships karena mengenakan hijab.
Adaptasi Pakaian Olahraga yang Sesuai Syariat
Perkembangan positif mulai terlihat dengan hadirnya inovasi pakaian olahraga yang memenuhi syariat. Nike, misalnya, meluncurkan Pro Hijab yang dikembangkan dengan masukan dari para atlet Muslim profesional. Produk ini dibuat dengan bahan Nike Pro cool mesh yang ringan dan bernapas, memungkinkan atlet tetap nyaman saat berkompetisi.
Beberapa tantangan utama yang dihadapi atlet berhijab meliputi:
Kebutuhan akan pakaian yang menutupi sesuai syariat namun tetap memungkinkan pergerakan bebas
Penggunaan material yang sesuai untuk aktivitas intensif
Penyesuaian dengan regulasi kompetisi internasional
Menyeimbangkan Nilai Agama dan Olahraga
Islam mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan spiritual. Dalam ajaran Islam, olahraga seperti berkuda, berenang, dan memanah sangat dianjurkan. Namun, tantangan muncul ketika harus menyeimbangkan antara nilai-nilai agama dengan tuntutan olahraga modern, terutama dalam hal:
Penyesuaian jadwal latihan selama bulan Ramadhan
Mengatur kompetisi dengan mempertimbangkan waktu ibadah
Menjaga batasan interaksi dalam lingkungan olahraga campuran
Prestasi dan Pencapaian Membanggakan
Prestasi Amna Al Haddad dalam dunia angkat besi telah mengukir sejarah baru bagi atlet Timur Tengah. Pencapaiannya yang mengesankan telah menginspirasi generasi baru atlet Muslimah di berbagai penjuru dunia.
Koleksi Medali di Kejuaraan Internasional
Perjalanan kompetitif Amna dimulai dengan prestasi membanggakan di Reebok Crossfit Games Open pada tahun 2012, di mana dia berhasil meraih peringkat ke-77 dari 170 atlet wanita di Asia. Prestasi terbesarnya datang pada April 2015 saat dia memenangkan total 9 medali di Kejuaraan IWF Asian Interclub di Yordania, terdiri dari 6 medali emas dan 3 medali perak dalam kategori Arab, Asia Barat, dan Asia.
Rekor sebagai Lifter Muslimah Pertama di Asia
Amna mencatatkan berbagai rekor sebagai pionir dalam dunia angkat besi:
Menjadi atlet wanita pertama dari Emirat dan GCC yang berkompetisi di Asia Regionals
Satu-satunya atlet Muslimah yang bertanding dengan mengenakan hijab dan unitard di level regional
Membuka jalan bagi atlet wanita Arab dalam olahraga angkat besi profesional
Perjalanan Menuju Olimpiade
Puncak karir Amna terjadi saat dia terpilih mewakili UEA di Kejuaraan Asia - kualifikasi Olimpiade. Meski mengalami cedera punggung serius, dia berhasil mencetak skor kedua tertinggi dalam tim. Kontribusinya sangat penting dalam membantu tim angkat besi UEA mendapatkan kuota untuk Olimpiade Rio. Sayangnya, cedera yang dialami memaksanya untuk mengakhiri perjalanan menuju Olimpiade.
Meskipun tidak dapat melanjutkan ke Olimpiade Rio, prestasi Amna telah membuka jalan bagi atlet Muslimah lainnya. Kegigihannya dalam menghadapi berbagai tantangan telah membuktikan bahwa atlet berhijab mampu bersaing di level tertinggi olahraga internasional.
Kolaborasi dengan Nike dan Dampak Global
Kolaborasi bersejarah antara Nike dan dunia olahraga Muslimah dimulai ketika brand global ini meluncurkan Nike Pro Hijab pada Desember 2017. Inisiatif ini menjadi titik balik penting dalam industri pakaian olahraga global.
Menjadi Brand Ambassador Hijab Sports
Keterlibatan Amna Al Haddad dengan Nike dimulai saat dia berkunjung ke kampus pelatihan Nike. Tim penelitian perusahaan sangat tertarik untuk memahami tantangan yang dihadapi atlet Muslimah dalam berpakaian olahraga. Masukan dan pengalaman Amna menjadi katalis penting dalam pengembangan produk olahraga untuk atlet Muslimah.
Peran dalam Pengembangan Produk Olahraga Muslimah
Nike mengembangkan Pro Hijab dengan melibatkan panel atlet profesional, termasuk Amna Al Haddad. Produk ini dirancang dengan spesifikasi khusus:
Menggunakan bahan Nike Pro cool mesh yang ringan dan bernapas
Tersedia dalam dua ukuran untuk menyesuaikan berbagai bentuk wajah
Dilengkapi pita elastis yang mencegah hijab terlepas saat berolahraga
Pengaruh pada Industri Pakaian Olahraga
Peluncuran Nike Pro Hijab mengawali perubahan besar dalam industri pakaian olahraga. Pasar modest fashion diproyeksikan mencapai nilai IDR 6.373.756,32 miliar pada tahun 2024. Dampak ini terlihat dari:
Munculnya koleksi pakaian olahraga modest dari brand global seperti Under Armour dan Adidas
Pengembangan lini produk khusus untuk berenang, lari, dan olahraga lainnya
Peningkatan fokus pada inklusivitas dalam industri olahraga
Nike terus memperluas upayanya menjangkau komunitas modest fashion dengan melibatkan agensi kreatif Muslim Sisterhood untuk pengembangan produk dan pemasaran. Kolaborasi ini membuktikan komitmen industri olahraga global dalam mengakomodasi kebutuhan atlet Muslimah.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Sebagai tokoh inspiratif terkemuka dari Timur Tengah, Amna Al Haddad telah menjadi panutan bagi generasi muda, terutama dalam bidang olahraga dan kesehatan mental. Kehadirannya dalam program "Be Bold Youth Leadership" telah memberikan dampak luar biasa pada para peserta muda.
Pesan untuk Atlet Muslimah
Amna secara konsisten menyampaikan pesan-pesan penting untuk atlet Muslimah:
Fokus pada prestasi, bukan pada apa yang dikenakan
Jangan pernah menerima kata "tidak" sebagai jawaban akhir
Setiap orang bisa menjadi teladan bagi dirinya sendiri
Membuka Jalan bagi Atlet Berhijab
Keberhasilannya membuka jalan bagi atlet berhijab tercermin dari berbagai pencapaian. Dia menjadi satu-satunya wanita dari UEA yang dimasukkan dalam buku "Goodnight Stories for Rebel Girls". Pengakuan ini menjadi sangat berarti ketika banyak orangtua dan anak-anak menyampaikan betapa kisahnya menginspirasi mereka.
Warisan dalam Dunia Olahraga
Warisan terbesar Amna dalam dunia olahraga adalah kemampuannya mendobrak stereotip dan mengubah persepsi tentang atlet Muslimah. Dia sering diundang sebagai pembicara kunci untuk membahas berbagai topik seperti olahraga, kesehatan mental, pemberdayaan perempuan, ketahanan, dan tekad.
Kemampuannya untuk terhubung dengan audiens lokal, terutama gadis-gadis Emirati dan atlet, menjadi faktor utama kesuksesan ceramahnya. Amna juga aktif dalam kegiatan bercerita untuk anak-anak di seluruh dunia dan bermitra dengan berbagai sekolah serta pusat pendidikan untuk menginspirasi kaum muda agar berjuang mencapai tujuan mereka.
Kisah resiliensi dan determinasinya telah menginspirasi seluruh warga Emirat. Kesediaannya untuk bersikap tulus dan terbuka tentang tantangan yang dihadapinya menjadi bukti kekuatan dalam mengangkat orang lain, meningkatkan kesadaran, dan menyoroti masalah-masalah penting dalam masyarakat.
FAQS
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang perjalanan Amna Al Haddad dalam dunia olahraga:
Apa yang dimaksud dengan "menjadi wanita yang kuat" menurut Amna Al Haddad? "Menjadi wanita yang kuat lebih dari sekadar kemampuan mengangkat dan menjatuhkan beban," ungkap Amna. Menurutnya, kekuatan mental sama pentingnya dengan kekuatan fisik dalam mencapai kesuksesan.
Bagaimana rutinitas latihan seorang lifter olimpiade seperti Amna? Program latihannya mencakup beberapa gerakan utama:
Snatch dan Clean & Jerk sebagai gerakan utama
Latihan pull dan squat intensif
Latihan tambahan seperti lat pull down dan shoulder press
Latihan khusus untuk penguatan otot perut
Apa yang memotivasi Amna dalam perjalanan olahraganya? Motivasi terbesarnya bukan dari rekor pribadi atau perhatian media, melainkan pertumbuhan pribadi yang dia capai melalui perjalanannya. Kegagalan dan pembelajaran yang didapat telah membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik.
Bagaimana Amna mengatasi tantangan sebagai atlet Muslimah? Tantangan terbesarnya adalah mengubah pola pikir masyarakat bahwa wanita bisa melakukan apa yang dilakukan pria dalam olahraga. "Bagaimana cara berpakaian atlet seharusnya tidak menjadi indikator seberapa berbakat mereka," tegas Amna.
Apa pesan Amna untuk atlet muda yang menghadapi tantangan? "Tantangan adalah hal yang membentuk dirimu. Selama proses tersebut, mungkin terasa menyakitkan dan membingungkan. Orang-orang mungkin berhenti mendukungmu, tapi jangan pernah berhenti mendukung dirimu sendiri. Itu akan menjadi kejayaanmu," pesan Amna kepada para atlet muda.
Bagaimana Amna menyeimbangkan kehidupan pribadi dan karir olahraga? Keputusan untuk pindah dari Dubai ke Amerika Serikat sendirian menjadi salah satu langkah berani dalam karirnya. Ini menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan diri, bahkan jika itu berarti keluar dari zona nyaman.