.jpg)
Maedeh Borhani mencatat sejarah sebagai atlet voli putri berhijab pertama yang berhasil menembus liga profesional Eropa. Pencapaian ini bukan hanya prestasi pribadi, tetapi juga membuka jalan bagi atlet muslimah di kancah olahraga internasional.
Sebagai pemain voli berhijab yang telah membuktikan kemampuannya di level tertinggi, Borhani menunjukkan bahwa hijab bukan penghalang untuk berprestasi. Kisahnya menginspirasi banyak atlet voli putri Indonesia berhijab dan pemain voli berhijab lainnya di seluruh dunia untuk mengejar impian mereka.
Latar Belakang Kehidupan Maedeh Borhani
Lahir di Isfahan, Iran pada 22 Juni 1988, Maedeh Borhani tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan semangat olahraga. Meski kini dikenal sebagai atlet voli putri berhijab, awalnya Borhani justru memiliki ketertarikan berbeda dalam dunia olahraga.
Masa kecil dan lingkungan keluarga
Masa kecil Borhani di Isfahan diwarnai dengan antusiasme terhadap sepak bola. Ketertarikannya pada olahraga bermula saat tim nasional Iran lolos ke Piala Dunia FIFA 1998. Pada usia 10 tahun, dia bahkan menjadi penggemar berat Ahmadreza Abedzade, kiper dan kapten timnas Iran.
Awal mula tertarik dengan bola voli
Meski awalnya sangat tertarik dengan sepak bola, keterbatasan fasilitas di sekolahnya di Isfahan membuat Borhani beralih ke bola voli. Pilihan ini juga didukung oleh latar belakang keluarganya yang memang dekat dengan olahraga voli. Borhani mulai serius menekuni voli pada usia 16 tahun, relatif terlambat untuk standar atlet profesional.
Pendidikan dan dukungan keluarga
Borhani membuktikan bahwa prestasi olahraga dapat berjalan seiring dengan pencapaian akademik. Dia berhasil meraih gelar Magister dalam bidang Manajemen Olahraga. Saat ini, selain aktif sebagai atlet, dia juga mengelola akademi voli sendiri di Tehran bersama sahabatnya, Zeinab Giveh. Prestasi ini menunjukkan bagaimana dukungan keluarga berperan penting dalam membentuk karirnya sebagai atlet voli putri berhijab profesional.
Dedikasi Borhani terhadap olahraga dan pendidikan membuahkan hasil yang mengesankan. Dia tidak hanya menjadi pelatih kebugaran di sebuah gym VIP di Iran, tetapi juga berhasil membangun akademi voli yang menjadi wadah pembinaan atlet muda.
Perjalanan Karir di Tim Nasional Iran
Perjalanan Maedeh Borhani di tim nasional Iran dimulai dengan langkah yang mengesankan ketika dia bergabung dengan skuad senior pada tahun 2007.
Debut di timnas usia 18 tahun
Dengan usia yang masih sangat muda, Borhani langsung menunjukkan potensinya sebagai pemain opposite hitter yang tangguh. Kemampuannya dalam menyerang membuat dia segera menjadi pemain kunci dalam tim nasional Iran.
Prestasi di level nasional
Beberapa pencapaian penting Borhani bersama timnas Iran meliputi:
Kemenangan bersejarah melawan Vietnam di AVC Cup 2014 di China
Finish di posisi kelima pada Kejuaraan Klub Asia 2018 di Kazakhstan, sekaligus menjadi salah satu dari empat pencetak skor tertinggi
Medali perak di Islamic Solidarity Games 2021
Sebagai kapten tim nasional Iran (2018-2021), Borhani berperan penting dalam memimpin timnya mengejar prestasi di level kontinental dan dunia.
Tantangan sebagai atlet berhijab
Menjadi atlet voli putri berhijab membawa tantangan tersendiri bagi Borhani. "Semua orang tahu bahwa pemain Muslim wanita harus mengenakan hijab atau penutup kepala. Pada awalnya, sangat sulit karena tidak ada liga yang menerima kami," ungkapnya.
Namun Borhani membuktikan bahwa hijab bukan penghalang untuk berprestasi. Dia menegaskan bahwa "Hijab adalah keyakinan, ini adalah agama dan itu tidak penting ketika kami bermain". Sikapnya yang teguh dalam mempertahankan identitas sambil tetap mengejar prestasi tertinggi menjadikannya panutan bagi atlet muslimah lainnya.
Meski menghadapi berbagai pembatasan dan stereotip, Borhani terus menunjukkan bahwa atlet berhijab mampu berkompetisi di level tertinggi. Prestasinya membuka jalan bagi generasi atlet muslimah berikutnya untuk meraih mimpi mereka di dunia olahraga profesional.
Terobosan Bersejarah ke Liga Bulgaria
Tahun 2017 menjadi tahun bersejarah bagi dunia voli Iran ketika klub Bulgaria YEB Shumen 05 mengontrak Maedeh Borhani sebagai pemain profesional.
Proses negosiasi dengan pemerintah Iran
Proses transfer Borhani ke liga Bulgaria membutuhkan negosiasi panjang dengan otoritas Iran. Manajer YEB Shumen, Mehmed Basharan, yang telah mengamati pemain Iran selama beberapa tahun, mengajukan tawaran kepada Borhani. Proposal ini harus mendapat persetujuan dari Federasi Voli Iran dan Kementerian Olahraga Iran dengan beberapa syarat khusus:
Pemain harus tetap mengenakan hijab
Menggunakan celana panjang saat bertanding
Tetap tersedia untuk membela timnas Iran
Adaptasi di klub Shumen
Di Bulgaria, Borhani membuktikan bahwa hijab bukan penghalang untuk berprestasi. "Saya bangga dengan hijab saya, bangga dengan agama saya dan saya berharap masyarakat Bulgaria akan menerima itu," ungkapnya dalam wawancara dengan Televisi Nasional Bulgaria.
Borhani tidak sendirian dalam petualangan ini, dia bergabung bersama rekan setimnya di timnas Iran, Zeinab Giveh. Kehadiran mereka mendapat sambutan hangat dari tim, dengan manajer klub menyatakan bahwa "Tidak ada yang mempermasalahkan hijab. Mereka adalah kolektif yang sangat bersatu. Rasanya seperti mereka berada di rumah sendiri."
Pencapaian di liga profesional
Transfer Borhani ke Shumen membuka babak baru dalam sejarah voli putri Iran. Meski tercatat sebagai pemain pertama, faktanya dia adalah pemain ketiga Iran yang bermain di luar negeri, setelah Nasrin Haghshenas dan Mona Neghban Rad yang pernah bermain di liga Denmark dan Italia.
Kesuksesan Borhani di Bulgaria membuka jalan bagi karirnya di liga profesional lainnya. Setelah Shumen, dia melanjutkan karir di berbagai klub ternama:
Maldive Police Club (2017-2018)
Berbagai klub Liga Turki (2018-2022)
Ilisiakos di Liga Yunani A1 (2022-2023)
Pencapaian ini membuktikan bahwa atlet voli putri berhijab mampu bersaing di level tertinggi kompetisi profesional Eropa.
Menghadapi Tantangan Sosial dan Budaya
Sebagai atlet voli putri berhijab yang berkompetisi di level internasional, Maedeh Borhani menghadapi berbagai tantangan sosial dan budaya yang kompleks. Pengalamannya membuka mata dunia tentang realitas yang dihadapi atlet muslimah dalam olahraga profesional.
Stereotip terhadap atlet berhijab
Studi menunjukkan bahwa atlet muslimah menghadapi tiga hambatan utama dalam membangun karir olahraga profesional:
Hambatan pribadi terkait pengetahuan dan tekanan sosial
Hambatan sosial dari keluarga dan masyarakat
Hambatan olahraga sebagai wanita muslim
Perjuangan melawan pembatasan gender
Di banyak negara Muslim, kehadiran atlet pria telah diterima secara sosial, namun partisipasi wanita dalam kompetisi olahraga masih dianggap kontroversial oleh pemimpin agama dan pemerintah. Borhani menghadapi diskriminasi gender ketika wasit pria, yang mayoritas, meminta atlet wanita untuk melepas pakaian mereka sebelum bertanding.
Strategi mengatasi hambatan
Borhani mengambil pendekatan proaktif dalam menghadapi tantangan ini. "Hijab adalah keyakinan, ini adalah agama dan itu tidak penting ketika kami bermain," tegasnya dengan tegas. Dia membuktikan bahwa hijab yang memenuhi persyaratan keselamatan telah disetujui oleh federasi olahraga internasional seperti FIFA, FIBA, dan FIVB.
Keberhasilannya membuka jalan bagi atlet muslimah lain, seperti yang dia ungkapkan: "Saya pikir (transfer ini) membuka jalan baru bagi semua atlet wanita di Iran, terutama pemain voli". Dampak positif dari perjuangannya terlihat ketika federasi olahraga mulai mengizinkan penggunaan hijab khusus yang dirancang untuk kompetisi, dengan desain yang aman dan sesuai standar.
Borhani juga aktif mendorong reformasi dalam sistem olahraga dengan bergabung dalam program IOC WISH, yang bertujuan memajukan kesetaraan gender dan inklusi dengan mempromosikan kepemimpinan wanita dalam olahraga.
Prestasi dan Pencapaian Terbesar
Perjalanan karir Maedeh Borhani penuh dengan pencapaian membanggakan yang mengukir sejarah dalam dunia voli internasional. Kemampuannya sebagai pemain opposite hitter telah mengantarkannya pada berbagai prestasi bergengsi.
Rekor dan penghargaan individu
Borhani mencatatkan prestasi luar biasa sebagai kapten tim nasional Iran dari tahun 2018 hingga 2021. Selama karirnya, dia berhasil menjadi salah satu dari empat pencetak skor tertinggi di Kejuaraan Klub Asia 2018 di Kazakhstan. Kemampuannya yang serba bisa membuatnya dapat bermain di berbagai posisi, baik sebagai Outside Hitter maupun Opposite.
Kontribusi untuk timnas Iran
Salah satu momen paling bersejarah dalam karir Borhani bersama timnas Iran adalah ketika tim berhasil mengalahkan Vietnam untuk pertama kalinya di AVC Cup 2014 di China. Prestasi ini membawa peningkatan signifikan dalam peringkat Iran di tingkat benua Asia. Puncak prestasi terbaru diraih saat memimpin tim meraih medali perak di Islamic Solidarity Games 2022.
Pengakuan internasional
Pengakuan internasional Borhani tidak hanya datang dari prestasinya di lapangan, tetapi juga dari kemampuannya sebagai pelatih. Dia telah meraih sertifikasi pelatih FIVB Level 2 dan menjadi pelatih kebugaran profesional. Saat ini, Borhani terpilih untuk bergabung dalam program prestisius IOC WISH, sebuah program yang dirancang untuk mempersiapkan transisi karirnya sebagai pelatih profesional.
"Saya telah membuat banyak kemajuan. Saya mendapatkan lebih banyak kepercayaan diri, pengalaman, dan tanggung jawab sebagai kapten," ungkap Borhani. Prestasinya telah menginspirasi generasi baru atlet voli putri berhijab untuk berani bermimpi lebih tinggi.
Karir profesionalnya berlanjut ke berbagai liga bergengsi, termasuk:
Liga Turki (2018-2022) dengan berbagai klub ternama
Liga Yunani A1 bersama Ilisiakos (2022-2023)
FAQS
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang perkembangan voli putri berhijab di tingkat internasional:
Bagaimana dukungan FIVB terhadap tim voli putri Iran? FIVB memberikan dukungan penuh melalui program Volleyball Empowerment dengan menyediakan pelatih selama 12 bulan pada tahun 2022. Mereka menunjuk pelatih asal Italia, Alessandra Campedelli, untuk meningkatkan performa tim di level internasional.
Apakah tersedia fasilitas khusus untuk tim voli putri? Iran menjadi satu-satunya negara yang memiliki kamp pelatihan eksklusif untuk tim voli putri dengan fasilitas kelas dunia. Federasi Voli Iran berkomitmen mengembangkan kesetaraan gender dalam olahraga voli.
Bagaimana regulasi tentang penggunaan hijab dalam kompetisi internasional? Sejak 2012, FIVB telah mengubah peraturan seragam yang memungkinkan pemain mengenakan pakaian lebih tertutup termasuk hijab. Sebelumnya, peraturan mengharuskan pemain mengenakan pakaian minim dengan spesifikasi ketat.
Apa tantangan terbesar bagi atlet voli putri berhijab? Sebelum 2012, banyak atlet muslimah tidak bisa berpartisipasi karena peraturan seragam yang ketat. Namun setelah peraturan diperbarui, masih ada pandangan yang menganggap hijab sebagai ancaman keselamatan atau simbol agama yang tidak seharusnya ada dalam olahraga.
Bagaimana dampak keberhasilan atlet berhijab di level internasional? Prestasi atlet berhijab telah membuktikan bahwa keyakinan religius tidak menghalangi kesuksesan dalam olahraga. Mereka menjadi panutan bagi generasi muda muslimah yang ingin berkarir di dunia olahraga profesional.
Apakah ada program pengembangan khusus untuk pelatih wanita? Ya, FIVB bekerja sama dengan Olympic Solidarity menyelenggarakan program WISH yang bertujuan membantu pelatih wanita berkembang ke level tinggi. Program ini berlangsung selama 21 bulan dengan pelatihan kepemimpinan dan teknis.