Cosplayer terkenal seperti Enako dari Jepang telah membuktikan bahwa hobi ini bisa sangat menguntungkan, dengan penghasilan mencapai lebih dari 10 juta yen per bulan pada tahun 2019. Tidak hanya soal uang, dunia cosplay juga telah melahirkan banyak bintang internasional yang mengesankan dengan bakat dan dedikasi mereka.
Saat ini, para cosplayer cantik seperti Alodia Gosiengfiao telah mendapatkan pengakuan luar biasa dengan lebih dari 4,5 juta likes di halaman Facebook-nya, bahkan diakui sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di Filipina oleh DOS Magazine pada 2020. Selain itu, cosplayer terkenal di dunia seperti Jessica Nigri, yang viral berkat cosplay 'Sexy Pikachu' pada tahun 2009, kini memiliki lebih dari 7.000 pengikut di Twitter. Indonesia juga tidak ketinggalan dengan cosplayer terkenal di Indonesia seperti Larissa Rochefort yang telah menciptakan lebih dari 50 kostum, dengan yang termahal bernilai sekitar Rp 15 juta. Matcha Mei, cosplayer seksi asal Indonesia lainnya, bahkan meninggalkan pekerjaan kantornya untuk menjadi cosplayer penuh waktu karena penghasilan yang lebih tinggi.
Enako
Dikenal sebagai ratu cosplay Jepang, Enako telah menjadi fenomena di industri cosplay dunia dengan karir yang mengesankan dan prestasi luar biasa. Bahkan, banyak yang menyebutnya sebagai pionir yang membuka jalan bagi cosplayer lain untuk menjadikan hobi ini sebagai profesi yang menguntungkan.
Profil Enako
Lahir pada 22 Januari 1994 di Nagoya, Jepang, Enako (えなこ) memiliki tinggi badan 154 cm. Nama panggungnya berasal dari nama aslinya "Erina Minazuki" yang kemudian disingkat menjadi "Ena" dan akhirnya "Enako". Perjalanan karirnya dimulai saat dia masih duduk di bangku sekolah menengah setelah tertarik dengan serial anime "The Melancholy of Haruhi Suzumiya" dan "Rozen Maiden" pada tahun 2007.
Selain sebagai cosplayer profesional, Enako juga dikenal sebagai seiyū (pengisi suara) dan penyanyi. Keterampilan khususnya termasuk bermain piano dan membuat kostum cosplaynya sendiri. Menariknya, hobi favoritnya adalah menonton anime, karaoke, cosplay, dan bermain game (terutama game musik dan bishoujo).
Prestasi Enako
Enako telah mencapai kesuksesan luar biasa dalam karir cosplaynya. Pada tahun 2016, ia mengungkapkan di acara televisi bahwa penghasilannya mencapai lebih dari 1 juta yen per bulan. Prestasi mengagumkan lainnya adalah ketika ia menghasilkan 10 juta yen hanya dalam dua hari di acara Comiket 2016.
Pendapatan Enako terus meningkat dari tahun ke tahun:
Tahun 2020: 50 juta yen
Tahun 2021: 100 juta yen
Tahun 2022: 200 juta yen (sekitar IDR 23,78 miliar)
The Straits Times melaporkan bahwa cosplayer cantik ini menghasilkan 130.000 dolar Singapura dalam satu hari di Comiket 2018. Menurut manajernya, Enako menghasilkan pendapatan sekitar 1 juta dolar AS per tahun.
Karakter Favorit Enako
Koleksi kostum Enako sungguh mengesankan—ia memiliki sekitar 400-500 kostum yang tersimpan rapi di ruang penyimpanan khusus. Setiap kontainer penyimpanan diberi label dengan foto kostum dan gambar karakter yang akan diperankannya.
Salah satu cosplay terbarunya yang mendapat banyak pujian adalah Juri dari game Street Fighter 6. Fans memuji kemiripannya yang luar biasa dengan karakter tersebut, dengan komentar seperti "Gaya cosplaynya benar-benar dua dimensi—menakjubkan" dan "Dia praktis Juri dalam kehidupan nyata".
Sebagai cosplayer profesional yang bertanggung jawab, Enako selalu meminta izin ketika melakukan cosplay karakter ciptaan orang lain dan menggunakan karakter original untuk tampil di televisi atau acara berbayar untuk menghindari pelanggaran hak cipta.
Alodia Gosiengfiao
Sebagai salah satu ikon cosplay asal Filipina, Alodia Gosiengfiao telah membuktikan bahwa hobi cosplay bisa menjadi karir yang menguntungkan. Dengan bakat dan dedikasi tinggi, ia berhasil mengembangkan pasionnya menjadi sebuah bisnis yang sukses di industri hiburan.
Latar Belakang Alodia
Alodia Almira Arraiza Gosiengfiao lahir di Quezon City, Filipina pada 9 Maret 1988. Ia berasal dari keluarga dengan latar belakang Filipina-Tionghoa, dimana ayahnya Ed Gosiengfiao adalah keturunan Tionghoa-Filipina sementara ibunya Mariglor Arraiza berdarah Filipina murni. Nama "Alodia" sendiri berarti "cinta" dan "Almira" berarti "putri". Wanita berbakat ini menyelesaikan pendidikan sarjana Desain Informasi di Universitas Ateneo de Manila pada tahun 2009.
Alodia di Dunia Hiburan
Selain sebagai cosplayer, Alodia juga merambah dunia hiburan sebagai model, presenter TV, penyanyi, vlogger, dan aktris. Ia pernah menjadi co-host acara prank "Laugh Out Loud" di ABS-CBN dan program infotainment "iBilib" bersama Chris Tiu. Pada tahun 2017, bersama Tryke Gutierrez dan Brian Lim, ia mendirikan Tier One Entertainment, sebuah agensi esports dan gaming pertama di Filipina. Namun, pada November 2023, ia mengumumkan telah berpisah dari perusahaan tersebut karena perbedaan visi dan nilai.
Alodia sebagai Cosplayer Profesional
Perjalanan Alodia dalam dunia cosplay dimulai tahun 2003 saat ia berusia 15 tahun setelah bergabung dengan forum internet bernama Animé Club. Debutnya sebagai cosplayer adalah memerankan karakter Priestess dari game Ragnarok Online di acara Ragnalaunch. Meskipun tidak menang dalam kompetisi pertamanya, hal tersebut memotivasinya untuk terus berkembang.
Prestasi pertamanya adalah saat ia meraih juara ketiga di C3 Convention 2003 sebagai Rikku dari Final Fantasy X-2. Sejak itu, ia telah memerankan lebih dari 40 karakter dari berbagai anime, film, dan game. Karena kontribusinya pada komunitas cosplay, Alodia sering diundang ke berbagai konvensi internasional sebagai peserta, performer, atau juri. Ia mulai menjadi juri kompetisi cosplay sejak usia 18 tahun.
Kehadiran Alodia di media sosial juga sangat kuat dengan lebih dari 8,1 juta pengikut di Facebook, membuatnya menjadi salah satu cosplayer terkenal di dunia dengan basis penggemar terbesar.
Jessica Nigri
Seorang cosplayer Amerika yang berhasil mengubah foto viral menjadi karir profesional, Jessica Nigri telah menjadi nama besar dalam komunitas cosplay global. Dikenal dengan kostum-kostum kreatif dan keperibadian yang menarik, Jessica telah menginspirasi banyak cosplayer di seluruh dunia.
Awal Karier Jessica Nigri
Perjalanan Jessica Nigri dalam dunia cosplay dimulai secara tidak sengaja pada tahun 2009. Pada awalnya, ia hanya seorang remaja berusia 19 tahun yang bekerja di Trader Joe's di Phoenix setelah lulus dari Desert Vista High School. Karirnya berubah ketika seorang teman memberinya tiket ke San Diego Comic-Con. Meskipun belum familiar dengan cosplay, Jessica memutuskan untuk mencoba membuat kostum dan tampil sebagai "Sexy Pikachu" dari serial Pokémon.
Kostum sederhana berupa rok mini kuning, halter top, telinga runcing, dan ekor Pikachu tersebut ternyata menarik perhatian banyak orang. Sebuah foto dirinya di konvensi tersebut menjadi viral di internet, membuat Jessica mendapatkan ribuan permintaan pertemanan di Facebook dan MySpace dalam waktu 24 jam. Namun, kepopuleran mendadak ini juga membawa kritik dari sebagian komunitas cosplay.
Jessica Nigri dan Dunia Game
Setelah viralnya kostum Pikachu, karir Jessica mulai berkembang pesat. Pada 2011, ia menjadi juru bicara resmi Amazing Arizona Comicon dan mempromosikan Gears of War 3 untuk Microsoft dan GameStop. Pencapaian besarnya terjadi pada 2012 ketika memenangkan kontes IGN untuk memerankan Juliet Starling, protagonis game Lollipop Chainsaw, dan dikontrak sebagai juru bicara oleh Warner Bros. Games.
Selanjutnya, Jessica terus membangun hubungan dengan industri game:
Menjadi model promosi Assassin's Creed IV: Black Flag sebagai versi perempuan dari Edward Kenway di Gamescom 2013
Memerankan Vivienne Squall dari game Killer Is Dead
Bekerja dengan Yaiba: Ninja Gaiden Z di PAX 2013
Melakukan cosplay untuk WildStar di PAX East 2014
Jessica juga mulai merambah dunia pengisi suara dengan menjadi voice actress untuk karakter Cinder Fall dalam RWBY yang diproduksi oleh Rooster Teeth.
Popularitas Jessica Nigri
Jessica berhasil mengubah hobi menjadi karir yang menguntungkan dengan pendapatan mencapai enam digit per tahun. Meskipun tidak mengungkapkan angka pasti, ia mengakui bahwa penghasilannya berasal dari berbagai sumber seperti penjualan foto/poster, tampil sebagai juru bicara game, penghasilan dari YouTube, dan dukungan Patreon.
Media sosialnya pun menunjukkan popularitas luar biasa dengan 4,7 juta pengikut di Facebook, 2,8 juta di Instagram, dan 1,2 juta di YouTube. Pada 2018, Jessica menjadi subjek dokumenter berjudul "Becoming Jessica Nigri" yang diproduksi oleh Rooster Teeth dan disutradarai oleh Mat Hames.
Meski mendapat kritik karena kostumnya yang sering terbuka, Jessica tetap konsisten dengan gayanya dan menolak tawaran tampil di acara reality show "Heroes of Cosplay" pada 2013. Hingga kini, Jessica tetap aktif membuat konten dan kostum baru yang memukau penggemarnya di seluruh dunia.
Larissa Rochefort
Lahir di Jakarta pada 11 April 1998, Larissa Rochefort telah membuktikan diri sebagai salah satu cosplayer terkenal di Indonesia yang berhasil menembus panggung internasional. Dengan bakat luar biasa dalam memerankan karakter game dan anime, Larissa tidak hanya dikenal sebagai cosplayer cantik tetapi juga sebagai influencer esports yang berbakat.
Profil Larissa Rochefort
Menariknya, nama panggung "Rochefort" yang disandang Larissa ternyata terinspirasi dari karakter favorit di game Tekken, yaitu Emilie Lili de Rochefort. Kecintaannya pada dunia game telah tumbuh sejak ia duduk di bangku SD, dimana ia gemar memainkan Harvest Moon dan Pokemon Fire Red. Selain bermain game, Larissa juga memiliki hobi menggambar karakter anime yang kemudian membuatnya tertarik mengeksplorasi dunia cosplay. Ketidakpuasan hanya menggambar karakter mendorongnya untuk merealisasikan kreasi tersebut menjadi kostum nyata.
Larissa dan Esports
Sebagai influencer esports, Larissa telah menjadi brand ambassador untuk tim eSports ternama di Indonesia, yaitu NXL. Meskipun tergolong baru dalam dunia esports saat itu, ia berhasil memenangkan berbagai turnamen selama bergabung dengan tim tersebut. Prestasi terbesarnya adalah menjadi finalis di ajang bergengsi Esports Awards 2022 untuk kategori "Esports Cosplay of The Year". Acara tersebut diselenggarakan di Las Vegas, Amerika Serikat pada 11-13 Desember 2022. Ini membuktikan bahwa kerja keras Larissa sebagai cosplayer Indonesia diakui oleh dunia.
Kostum Terbaik Larissa
Larissa telah menciptakan lebih dari 50 kostum sepanjang karirnya. Beberapa karakter yang berhasil diperankannya dengan mengesankan antara lain:
Yorha 2B dari game Nier New Project
Mercy dari Overwatch
Ada Wong dari Resident Evil dengan 8 variasi kostum berbeda
Viper, Jett, Sage, dan Neon dari game Valorant
Layla, Alice, dan Odette dari Mobile Legends: Bang Bang
Eve dari Stellar Blade pada peluncuran game tahun 2024
Wanita yang akrab disapa Rissa ini juga pernah menjuarai ajang lomba cosplay terbesar di Indonesia yaitu CLAS:H dan mewakili Indonesia di Tokyo Game Show. Keahliannya dalam menghidupkan karakter game telah mendapatkan apresiasi luas dari komunitas gamers dan menginspirasi banyak orang untuk tetap menjalankan hobi mereka.
Clarissa Punipun
Memanfaatkan keahlian ganda dalam teknologi dan cosplay, Clarissa Widjaya atau yang lebih dikenal sebagai Clarissa Punipun, telah menjadi salah satu cosplayer terkenal di Indonesia yang menarik perhatian dengan kombinasi unik antara kecerdasan dan kreativitas. Wanita kelahiran Jakarta ini telah aktif dalam dunia cosplay sejak 2006 dan mulai menekuni profesi ini secara serius pada 2013.
Clarissa Punipun dan Dunia Gaming
Sebagai cosplayer yang juga gamer, Punipun aktif memainkan beragam game populer seperti Tower of Fantasy, Genshin Impact, Stardew Valley, Pokemon Gold, Mobile Legends, Free Fire, PUBG Mobile, dan Wild Rift. Sebelum terjun ke dunia cosplay profesional, ia aktif membuat konten music cover untuk lagu-lagu anime dan game di kanal YouTube pribadinya.
Prestasinya di dunia gaming dan cosplay dibuktikan dengan memenangkan penghargaan Indonesia Gaming Awards 2019 dalam kategori Most Favorite Cosplayer of the Year. Selain itu, ia juga berhasil masuk dalam finalis NHK Kawai.i International Jepang 2019 dan meraih peringkat kedua dalam kategori Viewer's Choice pada ajang yang sama.
Pendidikan Clarissa
Tidak hanya berbakat dalam cosplay, Clarissa juga memiliki latar belakang pendidikan yang patut diperhitungkan. Ia menyelesaikan gelar Bachelor of Science (BSc Hons) di bidang Software Engineering dari University of Nottingham dan gelar S.Kom dari Universitas Bina Nusantara International. Bahkan, ia pernah menjadi perwakilan sekolah untuk Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Teknologi Informasi.
Selama masa kuliahnya, Punipun juga berpartisipasi dalam program Microsoft CHAMPS Dreamspark sebagai trainee pada 2012 dan kemudian menjadi trainer untuk HACKATHON di tahun yang sama.
Brand yang Didukung Clarissa
Sebagai cosplayer cantik dengan basis penggemar yang luas, Clarissa dipercaya menjadi brand ambassador untuk beberapa merek terkenal. Ia menjadi Brand Ambassador ASUS ROG Indonesia sejak 2017, Dunia Games Indonesia, dan ditunjuk sebagai Kurate Gakuen Moe Ambassador oleh Pemerintah Fukuoka, Jepang.
Punipun juga menjadi cosplayer resmi untuk re:ON Comics, Brand Ambassador GeekFam ESports Team, dan Key Opinion Leader (KOL) untuk Bandai Namco Entertainment SEA. Prestasinya ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu cosplayer terkenal di Indonesia yang diakui secara internasional.
Linda Le (Vampy Bit Me)
Berbeda dengan kebanyakan cosplayer, Linda Le yang lebih dikenal dengan nama panggung "Vampy Bit Me" memiliki pendekatan unik dalam memilih karakter. Wanita keturunan Vietnam-Amerika ini dikenal karena kemampuannya mentransformasikan karakter laki-laki menjadi versi perempuan dengan sentuhan artistik yang mengesankan.
Karakter Favorit Linda Le
Linda memiliki kecenderungan khusus untuk memerankan karakter-karakter yang kuat. "Saya menyukai karakter yang kuat. Banyak karakter saya adalah wanita kuat. Jika karakternya agak lemah, saya tidak akan melakukan cosplay," ujarnya dalam sebuah wawancara. Ketertarikannya pada karakter maskulin mendorongnya untuk mengkreasikan versi feminin dari tokoh-tokoh tersebut. "Jika Punisher terlihat keren, saya akan membuatnya menjadi karakter wanita karena terlihat keren!" tambahnya.
Sebagai penggemar berat Psylocke dari X-Men, Linda telah melakukan cosplay untuk setiap versi karakter tersebut. Selain itu, ia juga sangat menyukai Morrigan Aensland dari Darkstalkers dan bahkan menjadi cosplayer resmi Morrigan dan Juri untuk Capcom.
Kolaborasi dan Media Sosial
Sepanjang karirnya, Linda telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan ternama seperti Capcom, Bandai, DC, dan menjadi duta resmi Banpresto untuk One Piece dan Dragon Ball. Menariknya, ia juga berkolaborasi dengan seniman Ross Draws yang mentransformasikannya menjadi Mobile Suit Hyaku Shiki dalam gaya yang unik.
Linda memiliki hampir 400.000 pengikut di Instagram yang mengagumi kostum kreatifnya yang berkualitas tinggi. Selain itu, ia pernah tampil di CNN dalam program "24 jam dalam kehidupan cosplayer Dunia" dan tergabung dalam tim profesional gaming dan cosplay Less Than 3 (LT3) yang disponsori Mad Catz.
Julukan Vampy Bit Me
Julukan "Vampy" diperolehnya sejak sekolah menengah karena kebiasaan tidurnya yang unik. "Saya pada dasarnya tidak tidur di malam hari. Jika Anda mengikuti saya di Twitter, saya tidak pernah tidur di malam hari. Biasanya saya terjaga dan tidur di siang hari," jelasnya. Meskipun awalnya tidak menyukai julukan tersebut, Linda akhirnya menerimanya karena telah menjadi identitasnya.
Sebagai cosplayer profesional, Linda memperoleh penghasilan hingga enam digit per tahun tergantung pada proyeknya. Ia mengeluarkan antara IDR 3.171.023 hingga IDR 63.420.460 untuk membuat kostumnya dan dapat menghabiskan waktu hingga 600 jam untuk kostum-kostum yang sangat rumit.
Yaya Han
Diakui sebagai pionir dalam industri cosplay global, Yaya Han telah menunjukkan bakat luar biasa dalam mentransformasikan hobi menjadi bisnis yang sukses. Lahir di Tiongkok pada tahun 1980 dan dibesarkan di Jerman, cosplayer cantik ini menemukan jati dirinya setelah pindah ke Amerika Serikat dan mengenal dunia cosplay.
Karya Kostum Yaya Han
Perjalanan Yaya dalam dunia cosplay dimulai pada tahun 1999 dengan mesin jahit bekas seharga IDR 634.204,61. Selama 25 tahun berkarir, ia telah menciptakan lebih dari 450 kostum buatan sendiri yang mencakup berbagai genre fandom dan desain originalnya. Konsistensinya dalam membuat kostum yang rumit dan mewah telah menjadikannya ikon keahlian dan juri kompetisi yang dihormati di dunia cosplay.
Menariknya, Yaya mengembangkan teknik unik untuk memotong bahan sintetis menggunakan alat solder sebagai alternatif dari pemotong laser. Selain itu, ia berkolaborasi dengan perusahaan kreatif global untuk membuat alat dan bahan lebih tersedia bagi komunitas cosplay, termasuk pola jahit merek Yaya Han dengan The McCall Pattern Company yang didistribusikan secara global.
Peran Yaya di TV
Sebagai cosplayer terkenal di dunia, Yaya telah tampil di berbagai program televisi nasional Amerika, seperti menjadi pemeran utama dalam "Heroes of Cosplay" Season 1 dan 1.5 di SYFY, juri tamu pada "King of the Nerds" Season 1 dan 2 di TBS, dan tamu di episode perdana "FaceOff" Season 5. Bahkan, ia juga dikenal untuk perannya dalam "Marvel Becoming" (2016-2017) dimana ia memerankan Gamora dan Scarlett Witch.
Filosofi Cosplay Yaya Han
Prinsip utama Yaya dalam cosplay adalah kebebasan mengekspresikan diri tanpa batasan tipe tubuh. "Saya selalu sangat vokal tentang melakukan cosplay karakter apa pun yang Anda inginkan, tidak peduli tipe tubuh Anda," ungkapnya. Namun, ia juga tegas menentang praktik "blackface" dalam cosplay karena dapat menyakiti kelompok yang terpinggirkan.
Dikenal dengan semangat dan ketekunannya, Yaya telah membantu cosplay mendapatkan penghargaan dan integritas sebagai bentuk seni. Ia berpendapat bahwa cosplayer profesional seharusnya dipandang sebagai pekerja yang menawarkan jasa dan bakat mereka, layaknya penampil di Disneyland yang juga harus dibayar.
Misa Chiang
Memulai perjalanan sebagai cosplayer sejak usia belia, Misa Chiang telah mengukuhkan namanya sebagai salah satu cosplayer terkenal di dunia asal Taiwan yang telah mengunjungi lebih dari 30 acara internasional sebagai tamu kehormatan dan juri kompetisi cosplay.
Awal Karier Misa
Kecintaan Misa pada dunia cosplay bermula ketika ia masih duduk di bangku SMP. "Waktu itu pertama kali tertarik cosplay saat masih duduk di bangku SMP. Di sekolah ada sebuah club cosplayer dan saya ikut serta disana," ungkapnya. Secara resmi, ia mulai berkarir sebagai cosplayer profesional pada tahun 2010. Menariknya, nama panggung "Misa" yang digunakannya terinspirasi dari karakter pertama yang ia perankan, "Cosplay yang pertama kali saya buat itu adalah kostum dari karakter di seri Death Note, Misa Amane, oleh karena itu saya menggunakan Misa sebagai nama panggung".
Karakter Dewasa yang Diperankan
Misa dikenal dengan penampilannya yang memukau dalam memerankan berbagai karakter populer seperti:
Shakugan no Shana
2B dari Nier: Automata
Berbagai champion dari League of Legends
Karakter dari No Game No Life
Meskipun demikian, ia mengakui bahwa tantangan terbesarnya adalah merias wajah. "Kesulitan utama yang saya hadapi dalam bercosplay adalah merias wajah. Banyak cosplay saya yang tampil sebagai karakter dengan wajah dan nuansa sexy serta dewasa, namun masalahnya wajah saya terlalu babyface seperti ini jadi cukup susah untuk menciptakan kesan sexy". Sebuah kostum yang paling menantang baginya adalah armor dan senjata dari karakter League of Legends. Adapun kostum favorit cosplayer cantik ini adalah Harley Quinn dari DC Comics karena detail kostumnya yang mengesankan.
Motivasi Misa Chiang
"Satu yang membuat saya tertarik dalam bercosplay adalah karena karakter. Ketika melihat suatu karakter dan tertarik pada karakter tersebut, maka karakter itu adalah idola saya. Maka saya pun ingin untuk berubah menjadi idola saya tersebut," jelasnya. Selanjutnya, Misa berharap dapat menyebarluaskan kecintaannya pada anime dan game melalui karakter yang ia perankan.
Bagi cosplayer seksi ini, cosplay telah menjadi segalanya. "Untuk saya cosplay adalah segalanya. Cosplay telah membuat saya menjadi seperti saya yang sekarang. Saya bisa belajar banyak hal dari cosplay, bertemu teman baru yang memiliki hobi sama dengan saya. Dan melalui cosplay, saya bisa bepergian ke luar negeri, seperti hari ini," ungkapnya.
Ely
Asal Taiwan namun berbasis di Jepang, Ely menjadi salah satu cosplayer terkenal di dunia dengan kemampuan menciptakan karakter yang luar biasa. Aktif selama lebih dari satu dekade, cosplayer cantik ini telah memikat penggemar dengan dedikasi dan kreativitasnya yang mengesankan.
Karakter Populer Ely
Meskipun telah memerankan banyak karakter, Ely dikenal luas berkat penampilannya yang menawan sebagai Sakuya dari seri Touhou yang membuatnya populer di komunitas cosplay Taiwan dan negara-negara Asia Timur. Selanjutnya, ia menambah koleksi karakternya dengan memerankan Asuka dari seri Evangelion yang dikenal karena sifatnya yang berapi-api, Yudachi dari Kantai Collection dengan pesonanya yang menawan, dan Gokotai dari Touken Ranbu yang pemalu namun menggemaskan. Setiap cosplay yang dibuat selalu lebih baik dari sebelumnya, membuktikan kemampuannya yang terus berkembang.
Gaya Makeup Ely
Dalam sebuah wawancara, Ely mengungkapkan bahwa ia pernah mengalami kesulitan memerankan Nagato Yuki dari Suzumiya Haruhi meskipun telah mencobanya beberapa kali. "Dalam hal menangkap perasaan karakter, saya harus mengatakan Nagato Yuki dari Suzumiya Haruhi. Saya telah mencoba melakukan cosplay beberapa kali selama bertahun-tahun, tetapi saya tidak pernah merasa sepenuhnya puas dengan hasilnya," jelasnya. Menariknya, sebagai penggemar hewan bertanduk, ia terinspirasi menciptakan seri karakter bertanduk original bernama TsunoSyoujo yang mencerminkan berbagai aspek kepribadiannya sendiri melalui empat karakter berbeda: Sui, Yuni, Hitsu, dan Mako.
Prestasi Ely di Event Internasional
Ely secara konsisten diundang sebagai tamu dan juri di berbagai acara yang diselenggarakan di Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Bahkan, pada Anime Festival Asia 2022, ia dijadwalkan untuk sesi penandatanganan merchandise di berbagai lokasi strategis seperti 404 Autograph Booth dan AFA Shop. Selain memerankan karakter dari anime dan game, Ely juga aktif menciptakan dan mendesain karakter original untuk cosplay, dengan banyak kostumnya berdasarkan karyanya sendiri. Dalam dunia cosplay yang kompetitif, prestasi internasionalnya telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu cosplayer paling berbakat di kancah global.
Hane Ame
Menemukan kebebasan melalui transformasi identitas, Hane Ame telah menjadikan cosplay sebagai pelarian dari tekanan akademis yang intens. Cosplayer cantik asal Taiwan ini menjelaskan, "Cosplay memberikan saya kesempatan untuk sementara menjadi orang lain—sebuah kesempatan untuk menemukan penghiburan dari tantangan kehidupan sehari-hari".
Perjalanan Karier Hane Ame
Perjalanan Hane Ame dalam dunia cosplay dimulai ketika ia memposting foto pertamanya di Instagram pada 2 Oktober 2016. Selama sepuluh tahun berkecimpung di industri ini, ia telah berhasil mengumpulkan lebih dari 1,6 juta pengikut di akun Instagram-nya, haneame_cos. Lahir pada 4 Oktober 1997 di Taiwan, Hane kini berusia 26 tahun dan sedang menikmati kesuksesan karirnya sebagai cosplayer profesional.
Sebagai seorang anak yang sensitif dan sering khawatir, Hane mengatakan bahwa dirinya selalu merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Namun, hobi menggambar dan kerajinan tangan semasa remaja membantunya mengembangkan kreativitas yang kini menjadi modal utama dalam karirnya. Bahkan, Hane pernah mengadakan pameran yang membutuhkan persiapan hampir 18 bulan bersama timnya.
Penghargaan Hane Ame
Dedikasi Hane dalam dunia cosplay telah membuahkan berbagai prestasi mengesankan. Salah satu pencapaian terpentingnya adalah memenangkan Foreign Guest Award pada Vietnam Summer Anime Expo tahun 2017. Selain itu, salah satu video Instagram reels-nya telah ditonton lebih dari 1 juta kali, menunjukkan popularitasnya yang tidak diragukan lagi.
Meskipun informasi lengkap tentang semua penghargaan yang diraihnya tidak selalu tersedia, Hane telah diakui oleh komunitas cosplayer atas dedikasinya dalam seni cosplay. Prestasi-prestasinya ini menjadikannya inspirasi bagi para cosplayer lain di seluruh dunia.
Karakter Favorit Hane Ame
Ketika memutuskan untuk memerankan karakter tertentu, Hane menggunakan pendekatan yang sangat mendetail. Pertama, ia secara ekstensif mencari karya seni dari berbagai seniman terkait karakter tersebut. Kemudian, ia mempelajari semua animasi atau acara di mana karakter tersebut muncul.
"Selain ini, saya perlu berlatih meniru ekspresi karakter dan mewujudkan sifat kepribadian mereka di depan cermin," jelasnya. Salah satu karakter favoritnya adalah Ahri dari League of Legends—rubah ekor sembilan yang populer. Menariknya, Hane juga menetapkan tujuan untuk memperkenalkan kreasi orisinal baru setiap Januari, dengan ide-ide inovatifnya yang sering muncul saat ia sedang mandi.
Enji Night
Berasal dari Budapest, Hungaria, Enji Night telah membuktikan dirinya sebagai salah satu cosplayer terkenal di dunia dengan keahlian membuat kostum berkualitas tinggi. Cosplayer cantik ini menarik perhatian komunitas global berkat kemiripannya dengan aktris Natalie Portman dan dedikasi luar biasa terhadap setiap karakter yang diperankannya.
Cosplay Enji Night
Salah satu cosplay paling ikonik dari Enji adalah perannya sebagai Lara Croft dari seri "Tomb Raider". Menariknya, ia memiliki koneksi emosional mendalam dengan karakter ini, sebab Lara Croft merupakan karakter game pertama yang benar-benar dikaguminya. Semasa kecil, Enji bercita-cita menjadi sekuat, secerdas, dan sepetualang Lara. Kini melalui cosplay, ia merasa mimpinya telah menjadi kenyataan.
Untuk mengapresiasi penggemarnya, Enji mengumumkan bahwa set Lara Croft-nya akan menjadi hadiah utama di Patreon bulan tersebut, dimana penggemar dapat melihat semua fotonya dalam kostum ini dan mendukung proyek cosplay masa depannya.
Minat di Luar Cosplay
Selain dunia cosplay, Enji juga aktif sebagai model profesional dan gamer. Bahkan, ia dikenal sebagai seorang costumer yang tidak hanya mengenakan kostum tetapi juga terlibat dalam proses pembuatannya. Enji selalu mempertahankan standar PG (untuk Penonton Umum) dalam karyanya, memastikan cosplaynya selalu tetap elegan dan dapat dinikmati semua kalangan.
Sepanjang karirnya dalam industri cosplay, Enji telah menunjukkan dedikasi dan konsistensi yang membuatnya dianggap sebagai pionir dalam genre ini. Meskipun baru-baru ini ia membuka akun OnlyFans, ia tetap mempertahankan citra profesionalnya.
Pengaruh Enji di Media Sosial
Sebagai selebriti internet, popularitas Enji Night tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan lebih dari 1 juta pengikut di media sosialnya, ia telah membangun komunitas penggemar yang loyal dan berdedikasi. Keahliannya dalam cosplay dan modelingnya yang profesional telah membuatnya mendapatkan pengakuan sebagai salah satu cosplayer tercantik di dunia.
Penggemarnya sangat mengagumi kemampuannya mereplikasi karakter dengan sempurna, dengan komentar seperti "Gaya cosplaynya benar-benar dua dimensi—menakjubkan" dan "Dia praktis menjadi karakter dalam kehidupan nyata". Selain itu, kemiripannya dengan Natalie Portman juga menjadi salah satu daya tarik bagi penggemar yang menikmati cosplaynya.
Lola Zieta
Lulusan Desain Komunikasi Visual yang kini menjadi salah satu cosplayer terkenal di Indonesia, Lola Zieta telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional melalui karya-karya kostumnya yang menakjubkan. Cosplayer cantik kelahiran 17 Maret 1995 ini telah meraih berbagai prestasi dan dikenal luas dengan dedikasi tinggi terhadap dunia cosplay.
Latar Belakang Pendidikan Lola
Pemilik nama lengkap Lola Zieta Azelien ini menyelesaikan pendidikan tingginya di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta dengan jurusan Desain Komunikasi Visual. Meskipun lahir di Blitar, Jawa Timur, Lola menghabiskan masa kecilnya di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Sebagai anak sulung dari tiga bersaudara, latar belakang pendidikannya di bidang seni dan desain sangat mendukung karirnya dalam dunia cosplay. Selain cosplay, Lola juga memiliki beragam hobi seperti menggambar, membaca komik, mixing lagu, dan bermain voli.
Event Internasional yang Diikuti
Lola mulai menekuni dunia cosplay pada tahun 2013 saat awal kuliah dengan dukungan dari sahabatnya, Apriliani Wulanda. Dalam perjalanan karirnya selama kurang lebih 8 tahun, Lola telah mengikuti berbagai event berskala nasional dan internasional. Menariknya, ia pernah mewakili Indonesia di ajang Tokyo Game Show 2016 sebagai cosplayer dengan memerankan karakter Mai dari King of Fighters. Prestasi terbesarnya adalah memenangkan juara pertama dalam kontes Tokyo Game Show 2019, dimana ia memperagakan karakter V dari game Cyberpunk 2077.
Karya Kostum Lola
Sepanjang karirnya, Lola telah memerankan berbagai karakter populer dari anime dan game, antara lain:
Mikasa Ackerman (Attack on Titan)
Nico Robin (One Piece)
Motoko Kusanagi (Ghost in the Shell)
Tifa Lockhart (Final Fantasy 7 Advent Children)
Han Juri (Street Fighter V)
Rias Gremory (Highschool DxD)
Super Sonico (SoniAni)
Yoko Littner (Gurren Lagann)
Dalam pengakuannya di Instagram, Lola menyebut dirinya sebagai "cosplayer idol" yang memiliki passion mendalam tentang dunia Pop Culture. Kemampuannya dalam merancang kostum dengan detail yang akurat serta penampilan yang percaya diri membuatnya cepat dikenal di kalangan komunitas cosplay. Dengan ribuan pengikut di platform media sosial, Lola berbagi karya-karya terbaiknya sekaligus menginspirasi generasi cosplayer muda di Indonesia.
Kame Aam
Merintis karir cosplay sejak 2015, Kame Aam telah membuktikan bahwa pendidikan tinggi dan hobi cosplay dapat berjalan beriringan dengan sukses. Cosplayer cantik asal Pemalang, Jawa Tengah ini telah mencuri perhatian banyak penggemar dengan pesonanya yang unik dan prestasi akademiknya yang mengesankan.
Karakter Favorit Kame Aam
Meskipun sering memerankan hero dari game Mobile Legends Bang Bang, ternyata Kame Aam memiliki kecintaan mendalam terhadap anime One Piece. "Aku suka semua anime One Piece," ungkapnya kepada Deddy Corbuzier. Dua karakter favorit di luar Mobile Legends yang sering diperankannya adalah Nico Robin dari One Piece dan Kotori dari Love Live.
Belakangan ini, Kame Aam begitu identik dengan karakter Nami dari One Piece. Menurut Instagram story terakhirnya, ia sudah menggunakan tujuh kostum Nami berbeda saat cosplay. Bahkan, ia memberi bocoran akan memakai kostum Nami Zhou pada event mendatang. Selain itu, Aam juga pernah memerankan berbagai karakter dari:
Robin One Piece hingga Kotori Love Live
Hero Mobile Legends seperti Layla skin Cannon and Roses
Guinevere skin Lotus
Beragam karakter dari Chainsaw Man seperti Makima, Himeno, Kobeni, dan Power
Aktivitas Kame di Media Sosial
Kame Aam aktif di berbagai platform media sosial dengan nama pengguna yang berbeda. Penggemarnya dapat mengikuti karyanya melalui Instagram (@kameaam atau @aam.kame), Facebook (Kameaam Cos), TikTok (@lalamonx_), dan kanal YouTube (Kameaam).
Berdasarkan data dari Social Blade tahun 2024, penghasilan Aam dari media sosial berkisar antara 0,64-10 dollar atau 10 ribu-161 ribu rupiah per hari, 19-308 dollar atau 1,4 juta-4,9 juta rupiah per bulan, dan 231-3,7 ribu dollar atau 3,7 juta-59 juta rupiah per tahun.
Pendidikan Kame Aam
Dibalik penampilannya yang seksi sebagai cosplayer, Aam memiliki latar belakang pendidikan yang mengesankan. Wanita kelahiran 1995 ini berhasil lulus sebagai Sarjana Hukum dari Universitas Diponegoro. Pada 15 Juni 2020, ia mengunggah foto dirinya tanpa makeup tebal mengenakan kemeja putih untuk mengabadikan momen kelulusannya.
"Alhamdulillah.. LULUS jalur corona? A'am A., S.H. Makasih juga buat temen-temen onlenku yg udah semangatin dan doain aku... Makasih FH UNDIP yg merubah aku dr org yg pendiem jd bisa ngomong banyak. Terima kasih banyak ilmu yg ku dapat tentang hukum dan menjadi pribadi yg berusaha untuk selalu adil," tulisnya di media sosial.
Matcha Mei
Mengubah passion menjadi profesi, Matcha Mei memutuskan meninggalkan karirnya sebagai karyawan kantor demi menekuni dunia cosplay yang ternyata memberikan penghasilan lebih besar. Wanita berdarah Tionghoa yang lahir pada 9 Desember ini telah membuktikan bahwa hobi bisa menjadi sumber mata pencaharian yang menjanjikan.
Awal Karier Matcha Mei
Matcha Mei mulai mengenal dunia cosplay pada tahun 2009. Awalnya, ia hanya seorang pelajar biasa yang diajak temannya menghadiri event cosplay. "Dulu dimulai dari hobi aja karena seru dan asik pas dateng ke event Cosplay, eh jadi keterusan deh Cosplay sampe sekarang," ungkapnya. Nama "Matcha Mei" sendiri memiliki arti khusus, dimana "Mei" berasal dari karakter pertama yang diperankannya, Meiko (Vocaloid), sedangkan "Matcha" terinspirasi dari kegemarannya mengonsumsi makanan berasa matcha.
Setelah beberapa waktu, wanita kelahiran Pangkalpinang, Bangka Belitung 1990 ini bekerja sebagai karyawan kantor sambil tetap menjalankan hobi cosplay. Menariknya, seiring berjalannya waktu, tawaran pekerjaan sebagai cosplayer datang dengan sendirinya.
Karakter yang Diperankan
Matcha Mei mulai dikenal luas di komunitas cosplay saat memerankan karakter Reyna dari re:ON Comics. Selain itu, ia juga dikenal dengan cosplay karakter:
Yuffie dari Final Fantasy VII
Vanilla dari Nekopara
Carmen dari Rune Factory 3
Bahkan, Matcha Mei juga menjadi cosplayer resmi untuk karakter Reyna dari komik Reon and Friends. Dengan lebih dari 250.000 pengikut di Instagram, popularitasnya sebagai cosplayer cantik asal Indonesia terus meningkat.
Brand Ambassador Matcha Mei
Selama berkarir sebagai cosplayer, Matcha Mei pernah diundang ke Jepang oleh Pemerintah Fukuoka untuk menjadi salah satu ambassador studio cosplay di sana. Selain itu, ia juga menjadi brand ambassador untuk TTDeye, sebuah perusahaan lensa kontak berwarna, serta menjadi brand ambassador salah satu merek laptop.
"Bekerja sesuai dengan hobi itu menyenangkan dan penghasilannya lebih besar daripada pas dulu sebagai pegawai kantoran," tutur Mei. Keputusannya untuk fokus pada karir cosplay mendapat dukungan penuh dari orang tuanya, meskipun ia memiliki batasan dalam memakai kostum agar tidak mengecewakan mereka.
Myrtle Sarrosa
Memadukan bakat dalam dunia hiburan dengan kecintaan pada cosplay, Myrtle Sarrosa memantapkan dirinya sebagai salah satu cosplayer terkenal asal Filipina yang berkiprah di berbagai bidang. Perjalanan karirnya yang unik menjadikannya sosok inspiratif bagi banyak penggemar di dunia cosplay.
Karier Hiburan Myrtle
Myrtle memulai karirnya setelah memenangkan Pinoy Big Brother: Teen Edition 4 pada 2012 dengan perolehan suara 33,92%. Setelah itu, ia bergabung dengan ABS-CBN sebagai bagian dari Star Magic Angels dan membintangi drama televisi Filipina "Kahit Puso'y Masugatan". Tahun 2013, Myrtle merilis album solo dengan single andalan "Mr. Kupido" yang membuatnya masuk nominasi Best New Female Recording Artist di PMPC Star Awards for Music.
Selanjutnya, Myrtle menjadi presenter untuk program olahraga seperti bola basket, voli, dan cheerleading untuk National Collegiate Athletic Association selama Season 91 dan 92. Pada 2020, ia memutuskan pindah ke GMA Network setelah delapan tahun berkarir di ABS-CBN. Menariknya, Myrtle juga merupakan lulusan Cum Laude dalam bidang Broadcast Communication dari University of the Philippines Diliman.
Penghargaan dan Prestasi
Selain di dunia hiburan, Myrtle juga berprestasi dalam industri gaming dan cosplay. Ia dinobatkan sebagai Content Streamer of the Year 2023 di Philippine E-sports Awards dan meraih TikTok Award untuk Gaming pada tahun 2022. Bahkan, lagunya "In the Zone" yang ditulis bersama Brian Lotho dan Rangel Fernandez dipilih sebagai lagu tema untuk perayaan anniversary ke-4 "Call of Duty Mobile".
Myrtle juga menjadi pembicara tamu di Game Developers Conference 2023 di San Francisco sebagai perwakilan WeMade Entertainment dan menjadi content creator pertama yang meluncurkan Fan Token bersama perusahaan tersebut.
Peran di Dunia Cosplay
Dalam dunia cosplay, Myrtle telah aktif selama lebih dari 15 tahun. Cosplayer cantik ini terkenal dengan berbagai karakter yang diperankannya seperti:
Nami dan Roronoa Zoro dari One Piece
Ryomen Sukuna dari Jujutsu Kaisen
Yor Forger dari Spy x Family
Manta Ray Race Day dari Call of Duty
Kestrel dari Call of Duty dan D.Va dari Overwatch
Dengan 9,3 juta pengikut di platform Facebook, Instagram, dan TikTok, Myrtle berhasil menjembatani dunia hiburan mainstream dengan budaya geek. "Gaming telah menjadi cara saya terhubung dengan orang lain dan membuat teman baru," ungkapnya.
Franzeska Edelyn
Memulai usaha warnet gaming dari hasil kerja kerasnya, Franzeska Edelyn menunjukkan bahwa menjadi cosplayer tidak hanya tentang bakat berpose tetapi juga tentang kecerdasan bisnis. Cosplayer terkenal di Indonesia ini membuktikan bahwa passion pada dunia game dapat membawa kesuksesan di berbagai bidang.
Kecintaan Edelyn pada Game
Ketertarikan Edelyn pada dunia game dimulai sejak ia masih duduk di bangku SD. "Alasan aku cosplay simple, karena waktu SD dan TK udah suka baca komik dan nonton anime jadi kepengen nyoba dan kayanya seru juga," ungkapnya. Keinginan untuk cosplay muncul sejak kelas 4 SD, meskipun saat itu ia masih kesulitan dengan proses menjahit kostum.
Sebagai penggemar game sejak kecil, Edelyn memiliki karakter favorit yang sering diperankannya seperti Sakura dan Umi, masing-masing dengan lebih dari 4 dan 5 versi kostum berbeda. Menariknya, ia juga pernah membuat gender bend (versi perempuan) dari karakter Warlock di Dota 2.
Peran Edelyn di Dunia Esports
Dari sekedar hobi, cosplay kini telah menjadi profesi yang menguntungkan bagi wanita berpostur 155 cm ini. Dengan penghasilan yang meningkat, Edelyn berhasil mendirikan warnet gaming bernama Mineski Infinity. "Dari hasil kerja, aku sekarang punya warnet namanya Mineski Infinity," katanya dengan bangga.
Selain cosplay, Edelyn juga memiliki bakat menyanyi yang telah diasah sejak kelas 1 SD. Meskipun tidak menekuni secara profesional, ia sering tampil menyanyi di acara-acara, sekolah, dan gereja.
Brand yang Didukung Edelyn
Profil Edelyn yang multitalenta membuatnya dipercaya sebagai Brand Ambassador untuk beberapa produk gaming ternama. "Hari ini kita resmi menunjuk Franzeska Edelyn sebagai Brand Ambassador tambahan untuk notebook gaming ASUS yakni ROG series," ungkap Galip Fu, Country Marketing Manager ASUS Indonesia.
Selain itu, Qeon Interactive juga menggandeng Edelyn bersama Yukitora Keiji sebagai Brand Ambassador untuk game Weapons of Mythology. Bahkan, ia juga membintangi kampanye #WeAreROG yang dilakukan secara online dan offline di seluruh Indonesia.
Edelyn juga pernah menjadi ambassador untuk Predator Helios 300 Special Edition, laptop gaming dengan desain putih-emas yang dilengkapi NVIDIA GeForce GTX 1060.
Mon
Dikenal luas di platform WorldCosplay, Mon merupakan cosplayer asal Taiwan yang telah membangun basis penggemar internasional berkat teknik makeup unik dan kostum buatan tangan yang mengesankan. Cosplayer cantik ini telah menarik perhatian dunia dengan keterampilannya yang luar biasa dalam menghidupkan berbagai karakter populer.
Karakter Favorit Mon
Mon terkenal karena memerankan beragam karakter dari berbagai anime dan game populer. Terutama, penggambaran karakternya sebagai Hatsune Miku dari Vocaloid sangat menonjol dan disukai penggemar. Selain itu, ia juga sering memerankan karakter dari Attack on Titan seperti Annie. Mon juga menunjukkan fleksibilitasnya dengan memerankan Judy Hopps dari film Disney "Zootopia" dan karakter virtual YouTuber Kizuna Ai.
Meskipun demikian, penggambarannya sebagai Himiko Toga dari anime "My Hero Academia" mendapat pujian khusus karena akurasinya yang luar biasa. Mon juga kadang-kadang memerankan karakter laki-laki seperti Yurio dari Yuri on Ice dan Ciel dari Black Butler. Salah satu kostum terbarunya yang mendapat perhatian adalah Reze dari seri manga "Chainsaw Man".
Gaya Cosplay Mon
Mon diakui bukan hanya karena kostumnya yang dibuat sendiri, tetapi juga karena kemampuannya dalam menciptakan tampilan wig yang khas dan riasan wajah yang unik untuk setiap karakter. Kemampuan Mon untuk memperhatikan detail membantunya benar-benar menghidupkan karakter yang diperankannya.
Popularitas Mon di WorldCosplay
Sebagai salah satu cosplayer terkenal di dunia, Mon memiliki lebih dari 50.000 pengikut di platform WorldCosplay. Jumlah penggemarnya terus bertambah di berbagai platform media sosial, dengan 536.000 pengikut di Instagram dan 1,3 juta pengikut di halaman Facebook per November 2023.
Mon adalah tamu reguler di konvensi di seluruh dunia, termasuk penampilan perdananya di konvensi Australia pada SMASH! 2018. Di balik kostumnya yang menakjubkan, Mon dikenal memiliki kepribadian yang menyenangkan dan ceria, hal yang membuat para penggemarnya semakin mengaguminya. Kehadirannya di acara-acara internasional serta interaksinya yang aktif dengan penggemar melalui media sosial telah memperkuat posisinya sebagai salah satu cosplayer tercantik dan paling berbakat di komunitas cosplay global.
FAQS
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar cosplayer sexy:
Apa itu cosplay? Cosplay adalah gabungan kata "costume" dan "play", di mana orang mengenakan kostum untuk menghidupkan karakter fiksi dari anime, game, film, dll.
Apakah cosplay aman untuk anak-anak? Ya, cosplay umumnya aman. Namun orang tua disarankan mendampingi anak saat menghadiri acara cosplay pertama kali.
Apakah cosplayer harus membuat kostum sendiri? Tidak harus. Cosplayer bisa membeli atau memesan kostum jadi. Yang penting adalah menghayati karakter yang diperankan.
Berapa biaya untuk menjadi cosplayer? Biayanya bervariasi tergantung bahan dan aksesoris yang digunakan. Bisa mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk satu kostum.
Apa manfaat cosplay? Cosplay dapat meningkatkan kreativitas, kepercayaan diri, keterampilan sosial, dan kemampuan manajemen waktu.