Alodia Gosiengfiao memulai perjalanan cosplaynya pada tahun 2003 saat berusia 15 tahun, terinspirasi oleh forum online bernama Animé Club. Dalam waktu singkat, ia berhasil memenangi tempat ketiga di C3 Convention dengan kostum Gun Mage Rikku dari Final Fantasy X-2. Tidak hanya memerankan lebih dari 40 karakter dari berbagai anime, film, dan video game sepanjang kariernya, tetapi juga telah diundang sebagai juri di berbagai kompetisi cosplay saat usianya baru 18 tahun.
Perjalanan Alodia yang lahir pada 9 Maret 1988 di Quezon City, Filipina, telah berkembang jauh melampaui dunia cosplay. Dengan latar belakang etnis yang beragama, prestasi Alodia Gosiengfiao saat ini mencakup kolaborasi dengan perusahaan game besar seperti Blizzard Entertainment untuk Star Craft 2 dan berpartisipasi di acara bergengsi seperti San Diego Comic-Con. Selanjutnya, ia menjadi Twitch Partner pada 2014 dan membentuk kemitraan eksklusif dengan Facebook Gaming pada 2018. Pada 2017, ia bahkan mendirikan Tier One Entertainment, yang bertujuan merevolusi landscape esports di Asia Tenggara. Dengan 1,84 juta subscriber di YouTube dan 406.500 pengikut di World of Warcraft, Alodia telah membuktikan dirinya sebagai ikon yang berpengaruh di dunia hiburan digital.
Awal Mula Alodia Gosiengfiao di Dunia Cosplay
Perjalanan cosplay Alodia Gosiengfiao dimulai dengan sebuah kebetulan yang mengubah hidupnya. Pada tahun 2003, ketika masih berusia 15 tahun, Alodia menemukan forum internet bernama Animé Club yang menghubungkannya dengan sesama penggemar anime dan video game. Sebuah pengumuman di forum tersebut tentang kompetisi kostum pada acara konvensi game menarik perhatiannya, meskipun saat itu ia belum mengenal istilah "cosplay" yang belum sepopuler sekarang.
Pertama kali cosplay di usia 15 tahun
Meskipun dikenal sebagai ratu cosplay, Alodia sebenarnya adalah seorang introvert. "Saya memulai cosplay bersama adik saya agar tidak terlalu malu, karena saya sangat pendiam," ungkapnya dalam sebuah wawancara. Bersama adiknya Ashley, mereka memberanikan diri untuk tampil di berbagai kompetisi di Metro Manila.
Tantangan pertama bagi Alodia bukan dari pesaing lain, namun dari orang tuanya. "Ada masa ketika orang tua saya menyuruh saya berhenti cosplay karena terlalu mahal dan mereka juga ingin saya berhenti bermain game," kenangnya. Namun, kegigihan dan prestasi yang diraihnya pada akhirnya membuat orang tuanya mendukung hobinya tersebut.
Selain itu, keterbatasan pengetahuan dan sumber daya menjadi kendala. "Kami memiliki pengetahuan terbatas, sumber daya terbatas untuk mendapatkan bahan-bahan. Bahkan wig, kami belum benar-benar memilikinya banyak saat itu. Tapi kami tetap mencobanya," jelasnya.
Karakter pertama: Priestess dari Ragnarok Online
Untuk penampilan perdananya, Alodia memilih karakter Priestess dari game Ragnarok Online, yang saat itu merupakan MMORPG pertama di Filipina. Lokasi debut cosplaynya adalah acara Ragnalaunch di Glorietta. Ia melengkapi penampilannya dengan mengajak adiknya Ashley untuk berperan sebagai Huntress, sehingga mereka tampil sebagai duo.
Terlebih lagi, Ragnarok Online bukanlah sekadar pilihan kostum biasa bagi Alodia—ia benar-benar penggemar game tersebut. "Saya sangat kecanduan Ragnarok Online sampai-sampai saya bangun jam 1 pagi dan bermain hingga jam 5 pagi sebelum berangkat ke sekolah," akunya.
Dukungan komunitas anime lokal
Komunitas anime lokal memainkan peran penting dalam perkembangan karier Alodia. Teman-teman dari forum Animé Club tidak hanya mendorong dan mendukungnya, tetapi juga memberikan informasi tentang berbagai acara cosplay. Dukungan ini menjadi fondasi kuat bagi Alodia untuk terus berkembang di dunia cosplay.
Momentumnya meningkat ketika Alodia dan adiknya memenangkan tempat ketiga dan predikat "Crowd Favorite" di C3 Convention 2003 dengan menampilkan karakter Gun Mage Rikku dari Final Fantasy X-2, sementara adiknya berperan sebagai Gunmage Yuna. Kesuksesan ini membawa mereka tampil di sampul majalah Culture Crash edisi ke-14, sebuah majalah manga yang didistribusikan di Filipina dan luar negeri.
Seiring berjalannya waktu, pada usia 18 tahun, Alodia mulai diundang sebagai juri tamu untuk beberapa kompetisi cosplay. Meskipun hal ini membuatnya tidak bisa berkompetisi lagi, Alodia tetap bersemangat dalam dunia cosplay. "Tapi itu tidak benar-benar menghentikan saya dari cosplay. Sesekali, teman-teman saya dan saya mengadakan sesi foto cosplay," ungkapnya.
Hingga kini, semangat berbagi yang ditanamkan komunitas awal terus dibawa Alodia dengan mendirikan grup Cosplay Circle di Facebook, yang bertujuan menyatukan cosplayer dari seluruh dunia, mengajarkan mereka untuk saling mendukung dan bekerja sama.
Transformasi Menjadi Ratu Cosplay Asia
Tahun 2003 menjadi titik balik dalam perjalanan Alodia Gosiengfiao menuju status ikonik di dunia cosplay Asia. Dari seorang pemula yang pemalu, ia bertransformasi menjadi sosok yang disegani dan dikenal sebagai "Ratu Cosplay" berkat kesungguhan dan bakatnya dalam menghidupkan berbagai karakter.
Kemenangan di C3 Convention 2003
Momen bersejarah dalam karier Alodia terjadi saat ia memenangkan penghargaan di C3 Convention 2003 dengan memerankan Gun Mage Rikku dari game Final Fantasy X-2. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia memenangkan grand prize, sementara sumber lain mencatat bahwa ia meraih juara ketiga. Terlepas dari perbedaan tersebut, yang pasti, penampilan ini menjadi awal mula popularitasnya.
"Saya merasa gugup pada awalnya, tetapi ketika saya mulai terbiasa, saya benar-benar merasa ini menyenangkan," ungkap Ashley, adik Alodia yang juga tampil bersamanya sebagai Yuna. Kehadiran dua bersaudara ini membuat penonton bersorak dan bertanya-tanya dari mana mereka selama ini.
Kemenangan ini menjadi pembuktian bagi Alodia bahwa hobinya bisa diterima dan diapresiasi. Selain itu, prestasi ini juga membantunya meyakinkan orang tuanya yang awalnya keberatan dengan pilihan hobinya yang dianggap terlalu mahal.
Tampil di sampul majalah Culture Crash
Akibat kesuksesan di C3 Convention, Alodia dan adiknya Ashley diundang untuk tampil di sampul majalah Culture Crash edisi ke-14, sebuah majalah manga terkenal di Filipina. Ini merupakan penampilan perdana mereka di sampul majalah dalam kostum.
Pada saat sampul majalah ini terbit, Alodia baru berusia 16 tahun. Walaupun demikian, foto sampul ini menjadi bukti awal bakat luar biasa Alodia dalam menghidupkan karakter fiksi. Sampul tersebut menampilkan Alodia sebagai Rikku versi Gun Mage dan Ashley sebagai rekan setimnya, Yuna versi Gun Mage.
Publikasi ini menjadi jendela pertama bagi masyarakat umum Filipina untuk mengenal Alodia Gosiengfiao dan adiknya. Oleh karena itu, sampul majalah ini sering dianggap sebagai momen ketika nama Alodia mulai dikenal lebih luas di luar komunitas penggemar anime dan game.
Lebih dari 40 karakter cosplay diperankan
Setelah kesuksesan awalnya, Alodia terus mengembangkan kariernya dengan memerankan lebih dari 40 karakter dari berbagai anime, video game, dan film. Beberapa karakter terkenal yang pernah ia perankan antara lain:
Karakter dari Witchblade
Tokoh-tokoh dari G.I. Joe
Karakter dari anime K-On!
Figur dalam Paradise Kiss
Karakter dari Evangelion
Berbagai tokoh dari seri Final Fantasy X-2
Kesuksesan dan prestasinya yang terus bertambah membuat Alodia mendapat julukan "Ratu Cosplay Filipina". Namun, kesuksesannya tidak berhenti pada penghargaan semata. Kemudian, ia mulai diundang sebagai juri di berbagai kompetisi cosplay, baik di dalam maupun luar negeri.
"Ada masa ketika sebagian besar kompetisi meminta saya untuk menjadi juri mereka, seolah memberi kesempatan kepada yang lain," kenang Alodia sambil tertawa. Pernyataan ini menunjukkan bagaimana kariernya berkembang begitu pesat hingga ia beralih status dari peserta menjadi juri yang dihormati.
Transformasi Alodia dari cosplayer pemula menjadi ratu cosplay tidak terjadi dalam semalam. Meskipun saat itu belum ada industri cosplay yang mapan, ketekunannya dalam mendalami seni cosplay dan bermain game telah membawanya pada level kesuksesan yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya.
Kolaborasi dan Pengakuan Internasional
Pengakuan internasional menjadi langkah penting dalam perjalanan karier Alodia Gosiengfiao setelah kesuksesannya di Filipina. Bakat dan dedikasinya dalam menghidupkan karakter membawa namanya melintasi batas negara, menjadikannya salah satu cosplayer Asia paling berpengaruh di kancah global.
Mewakili Filipina di Anime Festival Asia
Pada November 2009, Alodia bersama adiknya Ashley mendapat kehormatan mewakili Filipina di Anime Festival Asia Regional Cosplay Championship yang diselenggarakan di Suntec Convention Hall, Singapura. Mereka tampil sebagai finalis dengan memerankan karakter Masane Amaha dan Shiori Tsuzuki dari anime Witchblade.
Penampilan duo bersaudara ini mendapat sambutan meriah dari penonton berkat kostum yang elaboratif dan adegan pertarungan akrobatik yang mereka tampilkan. Kaname, seorang cosplayer terkenal dari Jepang yang menjadi juri kompetisi, memberikan skor tinggi untuk penampilan mereka.
Setahun kemudian, tepatnya pada 13 November 2010, Alodia kembali diundang ke Anime Festival Asia. Namun, kali ini statusnya berbeda—ia tidak lagi sebagai peserta melainkan sebagai Juri Selebriti untuk AFA Regional Cosplay Championship, kompetisi yang sama yang diikutinya bersama Ashley pada 2009.
Kehadiran Alodia di berbagai acara internasional ini semakin memantapkan posisinya sebagai "Cosplay Queen/Princess" Filipina, sebuah gelar yang membawa seni cosplay ke tingkat yang lebih tinggi hingga media arus utama mulai mengakui cosplay sebagai bentuk seni.
Undangan ke San Diego Comic-Con
Memasuki tahun 2010, nama Alodia Gosiengfiao semakin mendunia ketika ia diundang ke San Diego Comic-Con pada 21-24 Juli 2010 untuk berpartisipasi dalam pertemuan cosplay di stan Kotobukiya. Acara tahunan ini merupakan salah satu konvensi pop culture terbesar di dunia yang menjadi mimpi bagi banyak cosplayer.
Selama di Comic-Con, Alodia mendapat kesempatan emas untuk berperan dalam film dokumenter yang disutradarai oleh Morgan Spurlock dan diproduksi oleh Legendary Pictures. Tim dokumenter tersebut memilih lima orang dari berbagai belahan dunia untuk didokumentasikan aktivitasnya selama San Diego Comic-Con di Amerika Serikat, termasuk seniman, penggemar komik, dan cosplayer.
Yang membuat pengalaman ini semakin istimewa, Alodia berkesempatan bekerja sama dengan Stan Lee, pendiri Marvel Comics yang legendaris, sebagai bagian dari tim produksi dokumenter tersebut. Bagi seorang cosplayer dari Filipina, kolaborasi dengan ikon komik dunia seperti Stan Lee merupakan pencapaian luar biasa.
Kerja sama dengan Blizzard dan Legendary Pictures
Kehadiran Alodia di San Diego Comic-Con membuka pintu untuk kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan besar di industri hiburan. Setelah tampil dalam dokumenter Comic-Con, ia berkesempatan bertemu dengan Thomas Tull, CEO/pendiri Legendary Pictures, dan Alex Garcia, wakil presiden perusahaan tersebut, untuk membahas film Warcraft yang sedang dalam tahap pengembangan.
Pertemuan bersejarah ini berbuah manis ketika Alodia kemudian ditampilkan di Kotaku, sebuah situs web populer berbasis di Amerika Serikat. Publikasi di platform internasional ini semakin memperluas pengenalannya di kancah global, khususnya di kalangan penggemar game dan pop culture.
Tidak berhenti sampai disitu, Blizzard Entertainment, pengembang terkenal di balik seri Warcraft, menghubungi Alodia untuk membicarakan kerja sama bisnis dan kesepakatan dukungan untuk game baru mereka, Star Craft 2. Kolaborasi dengan perusahaan game kelas dunia ini menegaskan posisi Alodia tidak hanya sebagai cosplayer terkenal, tetapi juga sebagai influencer yang diakui di industri game internasional.
Meskipun pada awalnya dikenal karena kostum dan penampilannya yang menarik, Alodia berhasil membuktikan bahwa bakatnya melampaui penampilan fisik. Kontribusinya yang konsisten terhadap komunitas cosplay di Filipina telah membawanya ke berbagai konvensi dan acara cosplay internasional, baik sebagai peserta, performer, juri, maupun tamu kehormatan.
Perjalanan Alodia sebagai Gamer Profesional
Selain menjadi ikon cosplay, Alodia Gosiengfiao juga memiliki jejak panjang sebagai gamer sebelum streaming menjadi karier yang populer. Kegemaran bermain game yang telah dimilikinya sejak kecil ini kemudian berkembang menjadi jalur profesional yang membawanya ke berbagai platform streaming dan kolaborasi bergengsi.
Game favorit: WoW, Overwatch 2, Farlight 84
Meskipun kiprahnya di dunia gaming mencakup banyak judul, Alodia memiliki beberapa game favorit yang sering muncul dalam konten streamingnya. World of Warcraft menjadi salah satu game yang dekat dengan hatinya, terbukti dari showcase mount WoW yang dibagikannya kepada penggemar. Kemudian, Overwatch juga menjadi game yang sering dimainkannya di platform streaming, menarik ribuan penonton.
Belakangan ini, Alodia juga terlihat aktif bermain Farlight 84, sebuah game battle royale yang populer, dalam kolaborasinya dengan streamer bernama Veewise. Selain itu, game mobile tidak luput dari perhatiannya, dengan Mobile Legends menjadi salah satu game yang sering dimainkan, bahkan pernah viral ketika streamingnya tidak sengaja mengganggu siaran langsung Wakil Perdana Menteri Italia, Matteo Salvini.
Pada saat bermain, ia juga sering memainkan Dota 2, League of Legends, dan Super Smash Brothers. Keberagaman game yang dimainkannya menunjukkan fleksibilitas Alodia sebagai gamer profesional yang mampu beradaptasi dengan berbagai genre game.
Menjadi Twitch Partner dan Facebook Gaming Partner
Karier streaming Alodia dimulai secara serius pada tahun 2014 ketika ia mulai menayangkan gameplay-nya di Twitch dan dengan cepat menjadi Twitch Partner. Sebelumnya, ia telah menunjukkan minatnya pada game seperti Dota 2 dan League of Legends yang kemudian menjadi konten utama streamingnya.
Melalui upaya streaming yang konsisten, Alodia berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai sponsor gaming seperti Acer Predator dan Sony PlayStation Asia. Namun, perjalanan streamingnya mengambil arah baru pada 14 Maret 2018 ketika ia mengumumkan kemitraan eksklusifnya dengan Facebook Gaming dan memindahkan seluruh konten gameplaynya ke halaman Facebook resminya.
Kiprah Alodia di Facebook Gaming tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri. Ia menjadi salah satu partner Facebook Gaming pertama dari Asia dan membuka jalan bagi streamer Asia lainnya untuk bergabung dengan platform tersebut, termasuk Suzzysaur, Yasumeow Gaming, Thinnd, Freya Fox, dan Amie Lynn. Saat ini, ia memiliki lebih dari 8 juta pengikut di platform tersebut.
Partisipasi di E3 dan kolaborasi dengan PlayStation
Prestasi Alodia sebagai gamer profesional mencapai puncak ketika ia diundang ke E3 2018. Pada 13 Juni 2018, ia bekerja sama dengan Sony PlayStation untuk mempromosikan game-game unggulan seperti Days Gone dan Spiderman. Selama E3 2018, Alodia bersama rekan sesama Facebook Gaming partner seperti Stonemountain64 dan kreator lainnya berpartisipasi dalam pertemuan dan sapa penggemar Facebook Gaming Creator pertama.
Kehadiran di E3 merupakan pencapaian bermakna bagi Alodia, mengingat acara ini merupakan salah satu konvensi game terbesar di dunia. Foto yang dibagikan di akun Facebook menunjukkan kegembiraan Alodia dan saudarinya Ashley saat menghadiri E3, yang disebutnya sebagai "mimpi yang menjadi kenyataan".
Tidak berhenti sampai di situ, pada 21 April 2017, Alodia bersama komentator esports veteran Tryke Gutierrez mendirikan Tier One Entertainment, agensi gaming dan esports pertama di Filipina yang juga memperluas jangkauannya ke beberapa wilayah Asia Tenggara. Langkah strategis ini memperlihatkan visi Alodia yang tidak hanya sebagai gamer dan streamer, tetapi juga sebagai pengusaha di industri gaming.
Kiprah di Dunia Hiburan dan Media
Ketenaran Alodia Gosiengfiao di dunia cosplay dan gaming membuka berbagai pintu kesempatan di industri hiburan mainstream. Bakat dan popularitasnya yang terus meningkat membuatnya dikenal tidak hanya sebagai cosplayer dan gamer, tetapi juga sebagai bintang media yang berpengaruh di seluruh Asia.
Menjadi VJ Animax Asia
Pada tahun 2010, Alodia mendapatkan kesempatan besar saat dipilih menjadi salah satu duta besar dan VJ untuk Animax Asia, dikenal sebagai "Ani-mates". Ini menjadi tonggak bersejarah karena Alodia merupakan cosplayer pertama yang dipilih menjadi VJ di saluran televisi ternama tersebut. Selain itu, ia juga menjadi pemenang pertama Levi's Kawaii Girl di episode terakhir acara Mad Mad Fun yang ditayangkan Animax.
Posisi ini memberikan Alodia platform untuk menjangkau pemirsa di berbagai negara Asia termasuk Filipina, Malaysia, Korea, India, Hong Kong, dan Indonesia. Perannya sebagai VJ Animax membuka jalan bagi proyek pertamanya di stasiun televisi besar ABS-CBN, menandai awal kehadirannya di industri hiburan mainstream.
Peran di film dan acara TV
Perjalanan Alodia di dunia akting dimulai dengan tampil di berbagai acara televisi populer. Ia menjadi pembawa acara untuk program prank ABS-CBN berjudul "Laugh Out Loud" bersama Luis Manzano yang tayang setiap Sabtu malam. Kemudian, ia juga berperan sebagai juri di beberapa acara terkenal seperti "It's Showtime" di ABS-CBN pada tahun 2012 dan 2013.
Dalam industri film, Alodia telah membintangi beberapa judul dengan peran bervariasi:
"Crossroads" (2015) sebagai Angela
"The Reunion" (2012) sebagai Julie
"Kimmy Dora and the Temple of Kiyeme" (2012) sebagai Sang Kang Kang
Prestasi Alodia di dunia hiburan juga meliputi partisipasi dalam film dokumenter "Comic-Con Episode IV: A Fan's Hope" yang diproduksi oleh Legendary Pictures. Bahkan pada tahun 2016, ia dan adiknya Ashley muncul sebagai zombie dalam film "Resident Evil: The Final Chapter", seri terakhir dari franchise film Resident Evil.
Aktif sebagai YouTuber dengan jutaan subscriber
Sejak tahun 2006, Alodia telah aktif di YouTube dengan channel bernama "Alodia Gosiengfiao". Kontennya mencakup berbagai tema termasuk cosplay, seni, gaming, teknologi, dan vlog kehidupan sehari-hari. Hingga saat ini, channelnya telah berhasil mengumpulkan 1,85 juta subscriber dan lebih dari 104 juta penayangan video.
Meskipun frekuensi unggahan videonya terbilang rendah, engagement rate channel Alodia mencapai 1,92%, yang menunjukkan adanya interaksi baik dengan penggemarnya. Dengan rata-rata durasi video sekitar 12 menit, ia berhasil menjaga audience retention yang cukup baik untuk konten gaming dan cosplay.
Selain popularitasnya di YouTube, Alodia juga telah tampil di berbagai majalah seperti Candy Magazine, Meg Magazine, Preview Magazine, dan GAME! Magazine. Pada tahun 2012, ia bahkan masuk dalam jajak pendapat 100 Wanita Terseksi FHM Filipina di peringkat #20 dan menjadi gadis sampul untuk majalah tersebut pada edisi Juli 2013. Pencapaian ini semakin menegaskan bahwa Alodia Gosiengfiao telah menjadi figur media yang diakui secara luas.
Kehidupan Pribadi dan Latar Belakang Alodia
Di balik gemerlap dunia cosplay dan gaming, sosok Alodia Gosiengfiao memiliki kisah hidup pribadi yang tak kalah menarik. Lahir pada 9 Maret 1988 di Quezon City, Filipina, Alodia telah menunjukkan bakat seninya sejak usia muda, jauh sebelum namanya dikenal di kancah internasional.
Alodia gosiengfiao ethnicity dan keluarga
Alodia Almira Arraiza Gosiengfiao memiliki latar belakang etnis yang beragam. Ayahnya, Ed Gosiengfiao, adalah seorang Filipino-Chinese yang berprofesi sebagai pengusaha dan insinyur mekanik, sementara ibunya, Mariglor Arraiza, berdarah Filipino dengan keturunan Spanyol dan pernah bekerja sebagai penasihat layanan pelanggan. Nama Alodia sendiri memiliki arti khusus, diambil dari buku nama oleh ibunya, dimana "Alodia" berarti "cinta" dan "Almira" berarti "putri".
Dalam lingkup keluarga besar, Alodia memiliki hubungan dengan nama besar di industri film Filipina. Ia merupakan keponakan dari almarhum Joey Gosiengfiao, sutradara film terkenal Filipina. Tidak sendirian dalam perjalanan kariernya, Alodia didampingi oleh adik perempuannya, Ashley Gosiengfiao, yang juga menekuni dunia cosplay dan modeling.
Pendidikan di Ateneo de Manila University
Perjalanan pendidikan Alodia dimulai di Assumption College (Makati) dari prasekolah hingga kelas 2, kemudian berlanjut ke Miriam College dari kelas 3 hingga tahun keempat sekolah menengah atas. Selama masa SMA, ia aktif sebagai anggota Miriam College High School Pep Squad.
Setelah lulus SMA, Alodia melanjutkan pendidikannya di Ateneo de Manila University dan berhasil lulus pada tahun 2009 dengan gelar BFA (Bachelor of Fine Arts) dalam Information Design. Prestasi akademisnya membuktikan bahwa ia mampu menyeimbangkan passion dan pendidikan formalnya dengan baik, meskipun pada awalnya menghadapi tantangan dari orang tuanya.
"Ketika saya mulai bermain game... tidak ada yang mendukung. Ibu saya bahkan menghancurkan PC saya karena saya terlalu banyak bermain," ungkapnya. "Tapi, saya tetap menemukan cara. Saya menyeimbangkan studi, gaming, dan hobi lainnya (seni/cosplay/bisnis). Saya lulus dari ADMU dan tetap mengejar passion saya tanpa mengharapkan imbalan atau bantuan dari siapapun".
Hobi: seni, musik, fotografi, koleksi mainan
Selain aktivitas cosplay dan gaming yang telah dikenal luas, Alodia memiliki berbagai hobi yang menunjukkan bakat seninya yang beragam. Ia seorang ilustrator yang mengerjakan komisi seni untuk klien internasional, baik dalam bentuk digital maupun tradisional. Kemudian, Alodia juga mahir bermain piano dan pernah tergabung dalam band bernama "The Bestidas" yang dibentuk semasa SMA.
Fotografi menjadi salah satu kegemaran Alodia, terutama dalam mengambil gambar koleksi figur dan mainannya. Berbicara tentang mainan, ia dikenal sebagai kolektor serius figur BJD (Ball-Jointed Doll) dan berbagai mainan lainnya. Melalui hobinya ini, Alodia memperlihatkan sisi kreatifnya yang tidak hanya terbatas pada dunia cosplay.
Meskipun saat ini dikenal sebagai pengusaha sukses, Alodia tetap memegang teguh minatnya pada gadget dan fashion yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitasnya. Keberagaman hobi dan bakat ini menjadikan Alodia Gosiengfiao figur yang menginspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa mengejar berbagai passion sekaligus bukanlah hal yang mustahil.
Dampak Sosial dan Inspirasi bagi Komunitas
Pengaruh Alodia Gosiengfiao melampaui dunia hiburan dan merambah ke ranah sosial, terutama dalam mendorong partisipasi wanita di industri yang didominasi pria serta menginspirasi generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka.
Mendorong wanita masuk dunia gaming
Sebagai figur terkemuka di industri gaming, Alodia membuka jalan bagi lebih banyak perempuan untuk terjun ke dunia yang dulunya didominasi pria. Di Filipina, nama Alodia Gosiengfiao tercatat sebagai salah satu konten kreator gaming wanita terpopuler yang telah menarik jutaan penonton dan menginspirasi banyak wanita untuk memulai streaming dan bermain game.
Namun, perjalanan ini tidak selalu mulus. Alodia pernah mengalami diskriminasi sebagai gamer wanita, sering dicap sebagai "fake gamer" atau "tidak mahir" hanya karena gender. Meskipun demikian, ia tak gentar membuktikan bahwa yang terpenting adalah passion untuk gaming, bukan gender. "Ada saatnya saya tidak memberi tahu bahwa saya perempuan dan langsung mengalahkan mereka dalam permainan," ungkapnya.
Melalui Tier One Entertainment yang didirikannya, Alodia telah membuka peluang bagi banyak pemain profesional aspirasi di kawasan ini. Peran kepemimpinannya membuktikan bahwa wanita bisa mencapai posisi penting dalam industri gaming, seperti yang juga ditunjukkan oleh Tricia Sugita (Chief Marketing Officer di Cloud9) dan Leena Xu (Chief Revenue Officer di Sentinels).
Pesan positif untuk komunitas cosplay
Bagi komunitas cosplay, Alodia menekankan pentingnya ketekunan. "Orang mengira semua ini glamor, tetapi ada banyak kerja di balik layar dan persiapan yang tidak terlihat online," jelasnya. Ia mendorong para cosplayer pemula untuk tidak menyerah jika tidak berhasil pada percobaan pertama.
Alodia memandang cosplay sebagai bentuk kreativitas, bukan pemberontakan. Menurut pendapatnya, cosplay adalah "bentuk lain dari mengekspresikan kreativitas" dan merupakan ekspresi feminisme, mengutip karakter anime wanita yang "kuat".
Aktivitas amal dan workshop edukatif
Selain aktif di dunia hiburan, Alodia juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Pada tahun 2020 dan 2021, ia bekerja sama dengan UNICEF Philippines dalam kampanye #BasketOfHope untuk mendukung pendidikan dan masa depan anak-anak. Alodia juga membuat #ResolutionForTwo untuk melindungi dirinya dari penyakit - tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk anak-anak Filipina yang membutuhkan.
Kontribusi sosialnya termasuk mengadakan acara "Girl Talk", yang memfasilitasi diskusi terbuka bagi wanita di industri gaming untuk berbagi pengalaman mereka. Oleh karena itu, Alodia tidak hanya dikenal sebagai ikon hiburan tetapi juga sebagai aktivis yang menggunakan platformnya untuk mendukung berbagai tujuan mulia.
Tier One Entertainment dan Masa Depan Alodia
Karier bisnis menandai babak baru dalam perjalanan profesional Alodia Gosiengfiao. Meski dikenal sebagai cosplayer dan gamer, langkahnya mendirikan perusahaan esports mengukuhkan posisinya sebagai pengusaha visioner di industri hiburan digital Asia.
Mendirikan agensi esports di Asia Tenggara
Pada 21 April 2017, Alodia bersama komentator esports veteran Tryke Gutierrez dan pengusaha Brian Lim, meresmikan Tier One Entertainment. Perusahaan ini dipromosikan sebagai 'agensi talenta gaming dan esports pertama di Filipina' yang terdaftar di Singapura. Dalam perkembangannya, Tier One memperluas jangkauan ke berbagai negara Asia Tenggara termasuk Malaysia, Myanmar, Singapura, dan Vietnam.
Tier One Entertainment mengelola lebih dari 1.000 talenta di berbagai merek, termasuk Amplify, sebuah kolektif streamer. Selain itu, perusahaan ini juga memiliki tim esports populer BLACKLIST International yang bertanding dalam berbagai game seperti PUBG, Call of Duty: Mobile, dan Mobile Legends: Bang Bang.
Misi mengembangkan talenta digital
Sesuai visinya, Tier One Entertainment fokus mengembangkan bakat-bakat gaming dengan tiga pilar utama: tim profesional, komentator, dan influencer. Pendekatan unik perusahaan ini adalah membangun talenta gaming dari awal dengan menyediakan dukungan konten, lokakarya, dan pelatihan.
Kemudian, pada Juni 2021, Tier One meluncurkan "The Gaming House", sebuah acara realitas bagi streamer gaming dan kreator konten. Sepuluh kontestan tinggal di rumah yang dijuluki "Payamansion" untuk berkesempatan menjadi talenta Tier One.
Sebagai bukti komitmennya terhadap pendidikan, pada 21 Februari 2020, Lyceum of the Philippines University mengumumkan kerja sama dengan Alodia untuk mengembangkan kurikulum Esports melalui Tier One Entertainment.
Visi jangka panjang di industri hiburan
Meskipun telah mencapai kesuksesan, Tier One terus berinovasi dengan meluncurkan program inkubator Web3 'ALLIANCE' dan merek merchandise BLCKBOX dengan toko fisik yang dibuka pada Desember 2022.
Pada November 2023, Alodia mengumumkan kepergiannya dari Tier One Entertainment. Dalam unggahan Facebook, ia menyatakan bahwa kepergiannya disebabkan oleh ketidakselarasan visi dan nilai. Walaupun demikian, Tier One Entertainment mengakui kontribusi besar Alodia, menyebutnya sebagai "mercusuar keunggulan yang tak tergoyahkan" yang terus menginspirasi seluruh industri.
Hingga kini, warisan Alodia di Tier One Entertainment tetap hidup melalui berbagai talenta yang telah ia bantu kembangkan selama enam tahun kepemimpinannya.
FAQS
Berikut pertanyaan yang sering ditanyakan tentang Alodia Gosiengfiao yang mungkin belum terjawab pada bagian sebelumnya:
Siapa nama lengkap Alodia Gosiengfiao?
Nama lengkapnya adalah Alodia Almira Arraiza Gosiengfiao. Nama "Alodia" memiliki arti "cinta", sedangkan "Almira" berarti "putri".
Berapa tinggi badan Alodia Gosiengfiao?
Tinggi badan Alodia Gosiengfiao adalah 5 kaki 5 inci atau sekitar 1,65 meter.
Apa saja film terkenal yang dibintangi Alodia Gosiengfiao?
Alodia dikenal karena perannya dalam Regal Shocker, Kimmy Dora and the Temple of Kiyeme, The Reunion, dan Friendly Fire.
Bagaimana rutinitas pagi Alodia?
Alodia biasanya menekan tombol snooze sekali sebelum bangun. Kemudian, ia mengecek Twitter dan Facebook sebelum benar-benar bangun. Waktu yang dihabiskan di kamar mandi sekitar 30 menit, meskipun ia tidak ingin berlama-lama karena hampir selalu terburu-buru.
Apa makanan favorit Alodia?
Makanan yang menjadi favorit Alodia adalah sisig, nasi bagoong, dan kare-kare. Menurutnya makanan-makanan ini membuatnya sangat senang, meskipun bisa merusak dietnya.
Apa saja hobi Alodia selain cosplay dan gaming?
Alodia menyukai pembuatan video dan vlog jika memiliki waktu luang. Ia pernah membuat video tentang van yang dilengkapi dengan otomatisasi suara, seperti "Alexa, nyalakan lampu". Video ini meraih 600.000 penayangan hanya dalam dua hari.
Bagaimana pengalaman Alodia saat pertama kali cosplay?
"Saya tidak tahu apa itu cosplay waktu itu. Tidak sepopuler sekarang. Saya memulai dengan adik saya agar tidak terlalu malu, karena saya sangat introvert. Kami memiliki pengetahuan terbatas, sumber daya terbatas untuk mendapatkan bahan-bahan. Bahkan wig, kami belum benar-benar memilikinya banyak saat itu. Tapi kami tetap mencobanya," kenang Alodia.
Mengapa Alodia meninggalkan Tier One Entertainment?
Pada November 2023, Alodia mengonfirmasi bahwa ia berpisah dengan Tier One Entertainment melalui pengumuman di Facebook. "Dengan berat hati saya mengucapkan selamat tinggal pada Tier One Entertainment. Perjalanan yang kami bagikan dalam membangun perusahaan sangat menantang dan bermanfaat. Namun, telah menjadi jelas bahwa visi dan nilai kami tidak selaras," jelasnya.
Apa status terbaru Alodia dalam kehidupan pribadinya?
Alodia menikah dengan pengusaha Christopher Quimbo pada Hari Valentine 2023 di Marriott Grand Ballroom, Newport City, Pasay. Pada Juni 2024, pasangan ini mengumumkan kehamilan Alodia, dan pada 30 November 2024, Alodia melahirkan anak pertamanya.