Gambar dalam Artikel hanya referensi yang dibuat menggunakan Situs AI

Daftar isi

Perjalanan Karir Clarissa Punipun: Dari Cosplayer Hingga Influencer

Rahasia di Balik Kesuksesan Punipun Cosplay, Kisah Inspiratif Clarissa Punipun, Dari Kutu Buku ke Panggung Cosplay, Mengintip Sisi Lain Punipun Cosply
Invite your friends to join as an Involve Partner & earn an RM5 bonus for each referral. The more friends you refer, the more rewards you stand to earn. It’s simple and hassle-free!

Perjalanan Karir Clarissa Punipun: Dari Cosplayer Hingga Influencer

Punipun cosplay telah menjadi nama yang tidak asing lagi di dunia cosplay Indonesia sejak 2006. Clarissa Punipun, yang lahir pada 7 Oktober 1992, telah berpartisipasi dalam lebih dari 100 acara cosplay baik nasional maupun internasional selama kariernya yang mengesankan.

Tidak hanya dikenal sebagai cosplayer terkenal Indonesia, Clarissa Punipun juga merupakan sosok multitalenta dengan latar belakang yang beragam. Ia memiliki darah Tionghoa, Jepang, dan India, serta pernah bekerja di bidang IT selama lima tahun sebelum sepenuhnya mendedikasikan diri pada dunia cosplay. Prestasi Punipun tidak bisa dipandang sebelah mata, terbukti dengan diraihnya gelar "Most Favorite Cosplayer of the Year" di Indonesia Gaming Awards 2019 dan menjadi Top 10 Finalist sekaligus Runner-up #1 untuk Viewer's Choice Award di NHK Kawai.i International Japan pada tahun yang sama.

Selain itu, Clarissa juga telah menjadi Brand Ambassador untuk beberapa perusahaan ternama, termasuk ASUS ROG sejak 2017. Melalui perjalanannya, ia telah mengembangkan kemampuan di berbagai bidang, dari fotografi, videografi, hingga tata rias. Bahkan kini, ia memiliki kafe dan studio bernama Kopi Chuseyo yang menyajikan masakan Korea dan menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara.

Latar Belakang Clarissa Punipun

Asal usul dan keluarga

Clarissa Widjaya, yang lebih dikenal dengan nama panggung Punipun, terlahir di Jakarta pada tanggal 7 Oktober 1992. Sosok di balik kesuksesan punipun cosplay ini memiliki latar belakang keturunan yang beragam dan menarik. Ia merupakan perpaduan etnis Indonesia, Tionghoa, Jepang, dan India yang mencerminkan kekayaan budaya dalam dirinya. Perempuan dengan tinggi badan 155 cm ini tumbuh menjadi pribadi yang memiliki bakat seni luar biasa.

Sebagai anak sulung dari tiga bersaudara, Clarissa menjalani masa kecilnya di Depok, Jawa Barat. Meskipun cukup tertutup mengenai kehidupan keluarganya, diketahui bahwa hingga saat ini Clarissa masih tinggal bersama orang tuanya di Jakarta. Keberagaman budaya dalam keluarganya menjadi salah satu faktor yang membentuk karakternya yang terbuka dan adaptif.

Pendidikan dan minat awal

Semasa kecil, Clarissa memiliki cita-cita yang berbeda dari profesinya sekarang. Pada awalnya, ia sangat tertarik untuk menjadi ilmuwan dan dokter. Namun, seiring berjalannya waktu, minatnya beralih ke bidang teknologi informasi. Perubahan minat ini kemudian menuntunnya untuk menempuh pendidikan formal di bidang IT.

Clarissa menyelesaikan pendidikan tingginya di dua universitas terkemuka. Ia memperoleh gelar Sarjana Komputer di Universitas Bina Nusantara dan juga menempuh pendidikan di University of Nottingham dengan jurusan Rekayasa Perangkat Lunak. Perjalanan akademisnya diselesaikan dalam waktu empat tahun, menunjukkan kecerdasan dan dedikasinya dalam bidang studi.

Selain pendidikan formal, Clarissa juga memperkaya dirinya dengan berbagai pelatihan. Ia memiliki sertifikasi HP John Robert Powers dan sertifikasi fotografi dari S7ven. Bahkan, ia juga pernah mengikuti kelas junior model yang dibimbing oleh Titi Qadarsih, yang kemudian membantu mengembangkan kepercayaan dirinya di depan kamera.

Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Clarissa sudah gemar bermain game. Hobi ini terus berlanjut hingga dewasa dengan bermain berbagai game seperti Mobile Legends, AOV, Hearthstone, COC, hingga PUBG. Ketertarikannya pada game dan anime kemudian menjadi pintu masuk ke dunia cosplay yang akhirnya mengubah arah kariernya.

Agama dan nilai toleransi

Clarissa Punipun memeluk agama Katolik. Menariknya, keluarga Clarissa memiliki beragam kepercayaan yang menempa nilai-nilai toleransi dalam dirinya sejak kecil. Di lingkungan keluarganya, terdapat anggota yang memeluk agama Islam, Kristen, dan Buddha.

"Saya Khatolik. Tapi keluarga juga ada yang Muslim, Kristen, Buddha, jadi sudah biasa saling mengucapkan," tulisnya di akun Instagram pribadinya @punipun7. Pernyataan ini mencerminkan bagaimana keberagaman agama dalam keluarganya telah mengajarkan nilai-nilai penting seperti saling menghormati dan toleransi.

Latar belakang keluarga yang beragam ini tampaknya menjadi fondasi bagi Clarissa dalam mengembangkan sifat terbuka dan menghargai perbedaan. Nilai-nilai toleransi yang ditanamkan dalam keluarganya memungkinkan Clarissa untuk berinteraksi dengan berbagai kalangan dalam dunia cosplay yang sangat beragam secara budaya. Hal ini juga menjadi salah satu kekuatan yang membantunya membangun kariernya sebagai cosplayer terkenal Indonesia yang dihormati di kancah nasional maupun internasional.

Awal Ketertarikan pada Dunia Cosplay

Ketertarikan pada dunia cosplay tidak muncul begitu saja dalam hidup Clarissa Punipun. Pada awalnya, ia mengenal cosplay melalui majalah anime Animonster yang memuat kolom tentang grup cosplayer bernama The Endless Illution. Sejak saat itulah benih ketertarikan terhadap cosplay mulai tumbuh dalam dirinya.

Cosplay pertama di Hilton Matsuri

Perjalanan Punipun sebagai cosplayer dimulai pada tahun 2006 ketika ia menghadiri acara Hilton Matsuri. Pada kesempatan pertama ini, ia memerankan salah satu karakter dari anime Gunslinger Girl. "Saat itu cosplay yang saya lakukan masih jauh dari sempurna dan kurang memuaskan," ungkapnya saat menceritakan pengalaman pertamanya.

Meskipun demikian, pengalaman pertama tersebut memberikan kesan mendalam bagi Punipun. Ia merasa sangat senang bisa berjalan-jalan di event jejepangan dan mencicipi berbagai makanan Jepang yang pada masa itu masih jarang ditemui. Selain itu, Punipun juga merasakan kegembiraan saat bertemu dengan seseorang yang memerankan karakter yang sama dengannya.

Sebelum mengenal cosplay, Punipun sebenarnya sudah memiliki ketertarikan terhadap anime, manga, dan game. Ia bahkan menyalurkan kegemarannya dengan menggambar karakter manga kesukaannya. Ketika akhirnya terjun ke dunia cosplay, ia mendapatkan "sensasi tersendiri" saat menjadi seorang cosplayer.

Karakter favorit di awal karier

Setelah pengalaman pertamanya, Punipun semakin tertarik dengan dunia cosplay. Cosplay keduanya adalah memerankan karakter Misa dari anime Death Note. Sejak saat itu, ia mulai lebih fokus dalam mengembangkan kemampuannya di dunia cosplay.

Punipun sangat menikmati proses pembuatan properti untuk karakter-karakter yang diperankannya. Ia kerap melakukan berbagai eksperimen dalam membuat properti hingga menemukan cara-cara baru yang inovatif. Tidak hanya itu, cosplay juga membantunya berubah dari yang sebelumnya tomboi menjadi lebih feminin.

Selama menjalani hobi cosplay, Punipun juga belajar banyak keterampilan baru seperti:

  • Menjahit kostum dan styling wig

  • Menggunakan makeup untuk transformasi karakter

  • Fotografi dan seni peran

  • Membuat kerajinan tangan untuk aksesori

Sejak memulai cosplay pada 2006 hingga menjadi profesional, Punipun telah memerankan lebih dari 20 karakter berbeda. Ia juga aktif mengikuti berbagai acara cosplay, baik yang diselenggarakan di Jakarta, daerah lain di Indonesia, maupun di luar negeri.

Peran di AFAID Moe Moe Kyun Cafe

Titik balik karier Punipun sebagai cosplayer terkenal Indonesia terjadi pada tahun 2012. Saat itu, ia terpilih sebagai maid di AFAID (Anime Festival Asia Indonesia) yang digelar di Moe Moe Kyun Cafe. Peran ini menjadi momentum penting yang membuatnya dikenal oleh banyak penggemar cosplay di Indonesia.

Punipun menceritakan bahwa ia harus mengikuti serangkaian proses seleksi yang ketat, mulai dari sesi pemotretan hingga pelatihan khusus di Singapura untuk menjadi seorang maid. Pengalaman ini menjadi sangat berharga baginya karena membuka pintu kesempatan yang lebih luas di dunia cosplay.

Setelah enam tahun menjalankan cosplay sebagai hobi (2006-2012), akhirnya pada tahun 2012 inilah Punipun mendapatkan bayaran pertamanya dan menjadikan cosplay sebagai profesi. "Cosplay menjadi pilihanku karena sudah dijalani dari hobi sejak tahun 2006 dan pertama kali cosplay menjadi profesi atau dibayar di tahun 2012," jelasnya.

Keberhasilan Punipun di dunia cosplay Indonesia menjadikannya inspirasi bagi banyak cosplayer muda. Kepribadiannya yang ramah terhadap penggemar dan dedikasi tinggi dalam menjalani hobi yang kemudian menjadi profesi telah membuat namanya harum di industri cosplay tanah air.

Perjalanan Karier di Dunia IT

Sebelum menjadi cosplayer profesional terkenal, Clarissa Punipun memiliki perjalanan karier yang menarik di dunia teknologi informasi. Ketertarikannya pada bidang IT menjadi landasan kuat yang kemudian mendukung kesuksesannya dalam dunia cosplay.

Kuliah di bidang Rekayasa Perangkat Lunak

Setelah lulus SMA, Clarissa memutuskan untuk menekuni bidang teknologi dengan menempuh pendidikan tinggi di dua universitas bergengsi. Ia berhasil meraih gelar Sarjana Komputer (S.Kom) dari Universitas Bina Nusantara International. Selain itu, Clarissa juga memperoleh gelar BSc(Hons) dalam Rekayasa Perangkat Lunak dari University of Nottingham.

Selama menjalani studi di bidang teknologi informasi, Clarissa mempelajari berbagai aspek penting dalam pengembangan software, seperti:

  • Pemahaman bahasa pemrograman

  • Analisis dan perancangan sistem

  • Pengembangan dan pengelolaan database

  • Metode pengembangan perangkat lunak

Perjalanan akademisnya di dua universitas ternama tersebut diselesaikan dalam waktu empat tahun. Prestasi ini menunjukkan dedikasi dan kemampuan akademik yang luar biasa dari sosok yang kini dikenal sebagai punipun cosplay.

Pengalaman sebagai Microsoft CHAMPS

Semasa kuliah, Clarissa mendapat kesempatan bergabung dengan program Microsoft CHAMPS Dreamspark. Pada tahun 2012, ia mengikuti pelatihan sebagai trainee di program tersebut. Berkat kemampuannya yang menonjol, Clarissa kemudian dipercaya menjadi trainer untuk HACKATHON yang diselenggarakan oleh Microsoft CHAMPS Dreamspark pada tahun yang sama.

Pengalaman berharga ini memperkaya pengetahuan Clarissa dalam dunia teknologi dan memberikannya keahlian tambahan yang kemudian hari ternyata sangat membantu kariernya di bidang entertainment. Kemampuan mengelola proyek dan berpikir sistematis yang diperoleh dari pengalaman ini menjadi modal penting dalam mengembangkan karier cosplaynya.

Bekerja sebagai software engineer

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Clarissa bekerja di industri IT selama lima tahun. Selama berkarier di dunia teknologi, ia memegang beberapa posisi penting, antara lain:

  • Web Application Developer

  • Business Intelligence

  • Project Manager

  • IT Support

Keahliannya di bidang teknologi memungkinkan Clarissa untuk menangani berbagai proyek pengembangan aplikasi dan manajemen sistem IT. Namun, selama bekerja di industri IT, ia tetap menjalankan hobi cosplaynya yang sudah dimulai sejak tahun 2006.

Meskipun sukses di bidang IT, Clarissa akhirnya memutuskan untuk memfokuskan diri pada karier cosplay. Ia mengakui bahwa keputusan ini tidak mudah. "Karena saat multi-tasking, dari pagi hingga malam ngantor, malam sampai subuh crafting aksesoris cosplay, pembuatan merchandise, dan konten-konten digital juga. Kemudian, setiap weekend harus terbang ke luar kota atau luar negeri untuk menjadi guest cosplayer, terkadang jadi harus mengambil cuti untuk bisa terbang di Jumat, lalu pulang di Senin," ujar Clarissa menjelaskan tantangan yang dihadapinya.

"Di situ aku merasa tanggung jawab atas kewajibanku di kantor terkesan diduakan, karena kepadatan waktuku saat itu," tambahnya. Pertimbangan inilah yang akhirnya membuat Clarissa berani mengambil keputusan untuk resign dari pekerjaannya di bidang IT dan membangun kariernya sendiri sebagai cosplayer terkenal Indonesia.

Berkat pengalaman dan keahlian di bidang IT, Clarissa mampu mengelola kariernya sebagai cosplayer profesional dengan lebih baik, termasuk mengembangkan presence digital dan mengelola bisnisnya sendiri. Perpaduan antara latar belakang teknologi dan passion dalam dunia cosplay inilah yang menjadikan punipun cosplay sosok yang unik dan sukses di industri hiburan Indonesia.

Transisi dari IT ke Cosplayer Profesional

Perjalanan transformasi Clarissa dari seorang ahli IT menjadi punipun cosplay yang dikenal luas tidak terjadi dalam semalam. Selama lima tahun, ia berhasil menjalani dua profesi sekaligus—bekerja di bidang IT sambil mengembangkan kariernya sebagai cosplayer.

Alasan meninggalkan dunia IT

Keputusan untuk meninggalkan karier yang stabil di dunia IT bukanlah hal mudah bagi Clarissa. Setelah lima tahun bekerja sebagai programmer dan software engineer, ia akhirnya memutuskan untuk fokus sepenuhnya pada dunia cosplay. "Dengan pertimbangan yang cukup matang saat itu, aku memutuskan untuk resign dan mencoba menjadi full time cosplayer, content creator, dan entrepreneur," ungkapnya.

Salah satu faktor utama yang mendorong keputusan ini adalah sulitnya membagi waktu antara pekerjaan kantor dan aktivitas cosplay. Clarissa mengungkapkan bahwa ia harus menjalani rutinitas yang sangat padat: "Karena saat multi-tasking, dari pagi hingga malam ngantor, malam sampai subuh crafting aksesoris cosplay, pembuatan merchandise, dan konten-konten digital. Kemudian, setiap weekend harus terbang ke luar kota atau luar negeri untuk menjadi guest cosplayer, terkadang jadi harus mengambil cuti untuk bisa terbang di Jumat, lalu pulang di Senin".

Meskipun demikian, faktor finansial juga menjadi pertimbangan penting. "Ketika aku ada di titik di mana penghasilan cosplayku bisa menunjang kebutuhan sehari-hari dan bahkan sekarang sampai bisa buka bisnis sendiri dan beli rumah karena cosplay, aku pun memberanikan diri untuk resign dan membangun karierku sendiri," jelasnya.

Tantangan saat awal beralih profesi

Transisi dari dunia IT ke cosplayer profesional tidaklah mulus. Salah satu tantangan terbesar adalah masalah finansial. "Dukanya dulu ya, kalau dukanya cosplay tuh paling berasa di dompet, karena costume itu mahal dan belum lagi untuk bayar photographer, videographer, assistant, laundry dan lain-lainnya," kenang Clarissa.

Selain itu, industri cosplay di Indonesia pada saat itu belum sekuat sekarang. Clarissa harus bekerja keras membangun namanya sebagai punipun cosplay sampai akhirnya dipercaya untuk menangani lebih dari 100 event cosplay baik dalam maupun luar negeri.

Tantangan lain yang dihadapi adalah persepsi masyarakat. "Belakangan ini dukanya mungkin karena banyaknya drama/persepsi negatif terhadap cosplay seiring bertumbuhnya komunitas cosplay di Indonesia," ujarnya. Sebagai cosplayer terkenal Indonesia, ia harus menghadapi berbagai stereotip dan kesalahpahaman tentang profesinya.

Momen penting dalam keputusan karier

Clarissa mulai menjalani cosplay sebagai hobi pada tahun 2006, namun baru pada tahun 2012 ia mendapatkan bayaran pertama sebagai cosplayer profesional. "Cosplay menjadi pilihanku karena sudah dijalani dari hobi sejak tahun 2006 dan pertama kali cosplay menjadi profesi atau dibayar di tahun 2012. Jadi ada 6 tahun pengalaman hingga bisa menjadikannya sebuah profesi," jelasnya.

Salah satu alasan kuat Clarissa memilih cosplay adalah dampak positifnya terhadap pengembangan diri. "Alasannya cukup sederhana: karena saya menikmati dan berterima kasih kepada cosplay. Berkat cosplay, saya yang sangat pemalu dan tidak percaya diri, bisa pelan-pelan membangun rasa percaya diri, belajar soft skill baru seperti fotografi, videografi, modelling, crafting, styling, make up, berorganisasi dan bersosialisasi, public speaking, dan banyak lainnya," ungkapnya.

Keputusan ini terbukti tepat karena kini Clarissa telah menjadi ikon dalam industri cosplay di Indonesia. Selain tampil di berbagai event, ia juga dipercaya menjadi brand ambassador untuk beberapa merek ternama. "Berawal dari sebuah hobi di dunia cosplay, punipun kini telah menjelma menjadi cosplayer besar di Indonesia yang mempunyai banyak penggemar setia," tulis salah satu media.

Melalui perjalanan transisinya, Clarissa membuktikan bahwa hobi yang digeluti dengan serius dan dilakukan secara profesional dapat memberikan dampak positif bagi karier seseorang.

Prestasi dan Pengakuan di Dunia Cosplay

Dedikasi dan kerja keras Clarissa di dunia cosplay membuahkan berbagai prestasi dan pengakuan internasional. Setelah meninggalkan kariernya di bidang IT, punipun cosplay berhasil membuktikan diri sebagai salah satu cosplayer terbaik di Indonesia melalui berbagai penghargaan bergengsi.

Indonesia Gaming Awards 2019

Puncak prestasi Clarissa Punipun di tingkat nasional terjadi ketika ia dinobatkan sebagai Most Favorite Cosplayer of the Year pada ajang Indonesia Gaming Awards 2019. Penghargaan ini memiliki nilai khusus karena merupakan pengakuan resmi dari industri gaming Indonesia terhadap kontribusi dan pengaruhnya sebagai cosplayer terkenal Indonesia.

Kemenangan di ajang bergengsi ini tidak terlepas dari ciri khas Clarissa yang dikenal memiliki wajah lucu dan mirip karakter anime. Faktor ini memberikannya keunggulan yang unik di dunia cosplay, sehingga ia mampu menghidupkan karakter-karakter dengan sangat meyakinkan. Bahkan sebelum memenangkan penghargaan ini, Clarissa sudah dipercaya menjadi brand ambassador untuk merek-merek ternama seperti ASUS Republic of Gamers dan re:ON Comics.

NHK Kawai.i International Japan

Prestasi Clarissa tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional. Pada tahun 2019, ia berhasil menjadi finalis di kompetisi NHK Kawai.i International yang diselenggarakan di Jepang. Lebih mengesankan lagi, Clarissa berhasil meraih posisi #2 Viewer's Choice Award dalam ajang bergengsi tersebut.

Menariknya, ada sedikit perbedaan informasi mengenai peringkat yang diraih Clarissa dalam ajang ini. Beberapa sumber menyebut ia meraih posisi #2 Viewer's Choice, sementara sumber lain menyebutnya sebagai Runner-up #1. Terlepas dari perbedaan penyebutan, prestasi ini tetap membuktikan bahwa punipun cosplay mendapat pengakuan tinggi bahkan di negara yang menjadi pusat budaya cosplay dunia.

Keberhasilannya masuk sebagai Top 10 Finalist di NHK Kawai.i International semakin mengukuhkan posisinya sebagai cosplayer berprestasi di tingkat internasional. Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari dedikasi dan keterampilannya dalam menghidupkan karakter-karakter favorit melalui cosplay.

Lebih dari 100 event cosplay

Sepanjang kariernya, Clarissa Punipun telah berpartisipasi dalam lebih dari 100 event cosplay, baik di dalam maupun luar negeri. Perannya tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai Guest Cosplayer, Juri, dan Talent di berbagai acara.

Selain itu, pengalaman internasionalnya sangat luas, mencakup berbagai negara seperti:

  • Singapura

  • Malaysia

  • Brunei Darussalam

  • Thailand

  • Korea Selatan

  • Jepang

Bahkan, Clarissa juga pernah tampil di Miri, sebuah kota di Malaysia. Kehadiran dan penampilannya di berbagai event internasional ini semakin memperkuat reputasinya sebagai salah satu cosplayer terkenal Indonesia dengan pengalaman global.

Prestasi-prestasi tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga mengangkat nama Indonesia di mata dunia. Sebagai cosplayer profesional, Clarissa telah membuktikan bahwa passion yang dijalani dengan sungguh-sungguh dapat membawa seseorang ke tingkat prestasi yang membanggakan, bahkan hingga kancah internasional.

Peran sebagai Brand Ambassador

Reputasi Clarissa sebagai punipun cosplay yang berprestasi telah mengantarkannya menjadi wajah dari berbagai merek ternama. Melalui penampilannya yang menggemaskan dan basis penggemar yang loyal, Clarissa berhasil mendapatkan kepercayaan untuk menjadi brand ambassador beberapa perusahaan terkemuka.

ASUS ROG dan Dunia Games

Perjalanan Clarissa sebagai brand ambassador dimulai pada tahun 2017 ketika ia dipercaya menjadi wajah ASUS Republic of Gamers (ROG) Indonesia. Kerjasama ini terus berlanjut hingga saat ini, menjadikannya salah satu brand ambassador dengan masa jabatan terpanjang untuk ASUS ROG. Posisinya sebagai cosplayer yang juga gemar bermain game menjadi kombinasi sempurna untuk merepresentasikan merek gaming ternama tersebut.

Selain itu, sejak tahun 2021, Clarissa juga dipercaya menjadi brand ambassador untuk Dunia Games Indonesia. Sebagai platform gaming populer di Indonesia, Dunia Games memilih Clarissa karena pengaruhnya yang kuat di komunitas gaming dan cosplay tanah air. Melalui perannya, ia turut mempromosikan berbagai event dan konten Dunia Games kepada para penggemar.

GeekFam dan LUGIAMI

Pada tahun 2019 hingga 2021, Clarissa mendapat kesempatan menjadi brand ambassador untuk tim esports GeekFam. Tim esports asal Malaysia ini melihat potensi Clarissa dalam menghubungkan merek mereka dengan komunitas gaming Indonesia. Bahkan, beberapa sumber menyebutkan bahwa kerjasama ini menjadi salah satu faktor yang membantu popularitas GeekFam di Indonesia.

Pada tahun yang sama dengan berakhirnya kontrak dengan GeekFam, Clarissa juga sempat menjadi brand ambassador untuk LUGIAMI. LUGIAMI, sebuah merek esports dari Singapura, memilih Clarissa sebagai representasi mereka untuk kawasan Asia Tenggara sepanjang tahun 2021. Meskipun singkat, kolaborasi ini menambah deretan prestasi Clarissa sebagai cosplayer terkenal Indonesia yang diakui di kancah regional.

Kurate Gakuen Moe Ambassador

Tidak hanya diakui oleh merek-merek gaming dan esports, Clarissa juga mendapat pengakuan langsung dari pemerintah Jepang. Pada tahun 2017, ia diundang dan dilantik secara resmi oleh Pemerintah Fukuoka sebagai Kurate Gakuen Moe Ambassador. Penunjukan ini merupakan kehormatan besar mengingat Jepang merupakan negara asal cosplay.

Dengan jabatan ini, Clarissa bertanggung jawab untuk mempromosikan budaya Fukuoka, terutama yang berkaitan dengan anime dan cosplay. Statusnya sebagai ambassador terus berlanjut hingga saat ini, menunjukkan keberlanjutan kepercayaan pemerintah Fukuoka terhadap kemampuannya dalam menjembatani budaya Jepang dengan penggemar di Indonesia.

Bisnis dan Aktivitas di Luar Cosplay

Selain dikenal sebagai punipun cosplay, Clarissa juga mengembangkan berbagai bisnis dan aktivitas yang menunjukkan sisi multitalenta dirinya. Ia tidak hanya sukses di dunia cosplay, tetapi juga memperluas kiprahnya di berbagai bidang lain.

Kopi Chuseyo dan Hako Studio

Meskipun kesehariannya lekat dengan budaya Jepang, Clarissa ternyata memilih mendirikan bisnis kafe dengan nuansa Korea bernama Kopi Chuseyo. Kafe yang berlokasi di Ruko Compark blok E37, Jl. Canadian Broadway, Kota Wisata, Cibubur, Bogor ini mulai beroperasi sejak tahun 2020. Kafe milik cosplayer terkenal Indonesia ini memiliki konsep dua lantai dengan lantai pertama berfungsi sebagai area makan yang menyajikan makanan dan minuman Korea, sementara lantai kedua dimanfaatkan sebagai studio.

Lantai dua kafe yang dinamai HAKO Studio menawarkan jasa penyewaan ruangan dengan berbagai fasilitas lengkap seperti AC, cermin full body, meja dan kursi, speaker Harman Kardon, proyektor, tripod, ringlight, hingga piano keyboard Yamaha. Studio berukuran 3,85m x 6,5m ini dapat disewa dengan tarif Rp 30.000/jam per orang untuk durasi 1 jam atau Rp 25.000/jam per orang untuk durasi 3 jam ke atas. Clarissa sering memanfaatkan tempatnya sendiri untuk mengadakan berbagai acara dan kegiatan.

Konten kreator dan musisi

Di sela kesibukannya mengelola kafe dan aktivitas cosplay, Clarissa juga aktif sebagai konten kreator. Ia mengembangkan konten-konten digital yang erat kaitannya dengan hobi dan minatnya di dunia hiburan Jepang. Sisi lain dari Clarissa yang jarang terekspos adalah kemampuannya dalam bermusik. Hal ini terlihat dari keberadaan piano keyboard di studionya yang tidak hanya digunakan untuk disewakan tetapi juga untuk mengekspresikan bakat musiknya.

Kemampuan fisiognomi

Hal unik lainnya, Clarissa memiliki kemampuan fisiognomi atau membaca karakter seseorang melalui wajah. Ia mempelajari kemampuan ini dari buku ayahnya tentang Feng Shui. "Ini lebih kayak profiling gitu, contohnya kayak detektif atau analis yang harus profiling seseorang untuk mengenali karakter dan latar belakangnya," jelasnya.

Melalui kemampuan ini, Clarissa dapat membaca berbagai aspek seperti latar belakang masa kecil, sifat-sifat personal (seperti boros, fast-learner, agresif), hingga gambaran masa tua seseorang. Namun, ia mengaku tidak suka sembarangan membaca wajah orang. "Aku malah males baca muka orang. Capek soalnya harus perhatiin banget. Biasanya aku cuma baca muka orang kalau aku nggak suka sama orangnya, buat baca karakter aslinya, dan kalau diminta bacain saja," ungkapnya.

Kemampuan unik ini pernah ia tunjukkan dalam podcast Deddy Corbuzier, dimana ia menjelaskan bahwa masa depan seseorang dapat dilihat dari bentuk dagu.

Kehidupan Pribadi dan Cita-Cita Masa Depan

Di balik sosok punipun cosplay yang dikenal publik, Clarissa menyimpan sisi kehidupan pribadi yang jarang terungkap. Meski menjadi figur publik, ia tetap menjaga keseimbangan antara karier dan impian pribadinya.

Hubungan asmara dan privasi

Menyangkut kehidupan asmara, Clarissa mengakui tengah menjalin hubungan dengan salah satu penggemarnya. "Aku suka pria yang tahu bagaimana cara menempatkan dirinya, pekerja keras, sayang, dan punya nilai-nilai hidup yang sejalan. Nggak harus kaya atau good looking atau anak sultan kayak stereotype. Sekarang juga lagi menjalin hubungan sama fans malah," ungkapnya.

Pada usianya yang menginjak 29 tahun (akan genap 30 tahun pada Oktober 2022), Clarissa belum memiliki rencana untuk menikah dalam waktu dekat. "Kalau kedua belah pihak sudah siap pastinya (akan nikah)," ujarnya. Ia bersyukur orang tuanya tidak mendesaknya untuk segera menikah karena memahami bahwa putrinya masih memiliki banyak mimpi yang ingin diwujudkan.

Sebagai cosplayer terkenal Indonesia, Clarissa sering menerima komentar dari penggemar yang menyebutnya sebagai "waifu" atau istri online. "Dibilang suka atau nggak, lebih ke biasa saja sih. Karena jatuhnya kayak candaan dan lucu-lucuan saja," jelasnya.

Impian membangun panti asuhan

Selain kesuksesan di dunia cosplay, Clarissa memiliki impian mulia yang telah lama dipendamnya. "Tujuan yang ingin saya capai dari dulu tidak berubah sih, ingin sekali bangun PT dan juga bangun Panti Asuhan," ungkapnya.

Keinginan mendirikan panti asuhan berakar dari pengalaman masa kecilnya ketika sering diajak keluarga temannya mengunjungi panti asuhan. "Saat itu sempat juga menjadi teman pena dengan beberapa teman di Panti tersebut dan memori itu sangat berkesan buat saya. Ketika sukses dan Allah mengijinkan, saya ingin sekali bisa membangun rumah/panti tersebut untuk teman-teman yang membutuhkan," tuturnya.

Pesan untuk komunitas cosplay

Kepada para penggemarnya yang ia sebut "Punishers", Clarissa menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. "Untuk supporter Puni, terima kasih banyak banyak banyaak untuk kalian semua, Punishers! Kalian selalu membuat hari-hariku lebih ceria dan menyenangkan, kadang nyebelin juga karena aku suka di roasting terus :( tapi gapapa karena aku sayang Punishers," ungkapnya dengan tulus.

Untuk komunitas gamer Indonesia, punipun cosplay mendorong mereka untuk terus bersenang-senang dan membangun komunitas yang positif. "Have fun dan terus bangun komunitas gamer Indonesia menjadi komunitas yang positif supaya nantinya pihak-pihak lain pun bisa turut membesarkan komunitas gamer Indonesia!" pesannya.

FAQS

Para penggemar punipun cosplay sering mengajukan berbagai pertanyaan tentang perjalanan kariernya. Berikut beberapa jawaban langsung dari Clarissa untuk pertanyaan yang paling sering ditanyakan:

Berapa banyak kostum yang dimiliki Punipun? "Karena dari 2006, mungkin sudah ratusan ya, nggak kepikiran buat hitung. Yang pasti sampai bangun gudang lagi buat kostum-kostum semua," ungkap Clarissa. Koleksi kostumnya yang besar menunjukkan dedikasi selama 16 tahun berkarier sebagai cosplayer.

Berapa biaya untuk satu set kostum cosplay? "Budget kostum di kisaran Rp 2-5 juta untuk bahan kain. Jika ditotal dengan wig, makeup, props, sepatu, ada juga yang hampir Rp 10 juta," jelasnya. Clarissa biasanya bekerja sama dengan costume maker yang merupakan teman cosplay pertamanya di 2006.

Apakah Punipun selalu dibayar untuk cosplay? "Bisa Rp 0 karena kadang-kadang ada event luar negeri yang hanya bisa memberikan akomodasi saja seperti pesawat, hotel, makan," tuturnya. Namun, Clarissa menganggap pengalaman tersebut sebagai kesempatan untuk membangun jaringan internasional.

Game apa yang sedang dimainkan Punipun? "Game yang lagi dimainkan ada beberapa! Yang baru ada Tower of Fantasy, Genshin Impact, Stardew Valley, dan Pokemon Gold. Selain itu ada MLBB, Free Fire, PUBGM, Wild Rift," jawabnya.

Apa yang dilakukan Punipun selain cosplay? "Kesibukan saya sehari-hari saat ini biasanya bikin konten dalam bentuk foto/video/audio cover, manage cafe & studio, dan juga sedang persiapan bisnis baru kedepannya," jelas Clarissa.

Apakah memakai kostum cosplay tidak tidak nyaman? "Wah bukan gatel lagi sih, sudah nggak bisa merasakan kaki dan kepala biasanya. Apalagi kalau kostum yang ada bagian tangannya, itu bisa sampai berbekas, karena ditekan dalam waktu yang cukup lama," ungkapnya saat ditanya tentang perasaan setelah seharian memakai kostum.


Invite your friends to join as an Involve Partner & earn an RM5 bonus for each referral. The more friends you refer, the more rewards you stand to earn. It’s simple and hassle-free!

Posting Komentar

Involve Asia Publisher referral program (CPA)
Involve Asia Publisher referral program (CPA)