Gambar dalam Artikel hanya referensi yang dibuat menggunakan Situs AI

Daftar isi

Atlet Wanita Terpopuler Cantik dan Berpengaruh

15 Atlet Wanita Tercantik di Dunia Olahraga Prestasi Mendunia: Serena Williams, Simone Biles, Marta Vieira da Silva, Naomi Osaka, Kathleen Genevieve
Invite your friends to join as an Involve Partner & earn an RM5 bonus for each referral. The more friends you refer, the more rewards you stand to earn. It’s simple and hassle-free!

8+ Atlet Wanita Terpopuler Cantik dan Berpengaruh

Atlet wanita tercantik di dunia olahraga tidak hanya memikat dengan penampilan mereka, tetapi juga dengan prestasi luar biasa yang mengukir sejarah. Serena Williams, misalnya, telah memenangkan 23 gelar Grand Slam tunggal, menjadikannya pemain dengan kemenangan Grand Slam terbanyak, baik untuk atlet pria maupun wanita.

Selain itu, dunia olahraga saat ini dipenuhi dengan atlet cantik dunia yang menginspirasi jutaan penggemar. Simone Biles dengan nilai kesulitan 7.1 dalam rutinitasnya, Katie Ledecky dengan enam medali emas Olimpiade, hingga Marta Vieira da Silva yang telah memenangkan penghargaan Pemain Terbaik FIFA sebanyak enam kali. Para atlet wanita tercantik di dunia ini membuktikan bahwa kecantikan dan prestasi dapat berjalan beriringan.

Tidak hanya tentang penampilan, atlet-atlet ini juga menjadi pionir perubahan sosial. Naomi Osaka vokal mendukung keadilan sosial, sementara Megan Rapinoe berjuang untuk kesetaraan gender dalam olahraga. Mereka adalah bukti nyata bahwa kecantikan sejati berasal dari kekuatan, dedikasi, dan keberanian untuk berdiri membela keyakinan mereka.

Serena Williams

Dikenal sebagai salah satu legenda tenis terbesar sepanjang masa, Serena Williams membuktikan dirinya sebagai atlet wanita yang tidak hanya berbakat tetapi juga menjadi ikon keindahan dalam dunia olahraga profesional. Petenis asal Amerika Serikat ini telah mencatatkan dirinya dalam sejarah dengan pencapaian luar biasa.

Prestasi Serena Williams

Serena Williams telah memenangkan 23 gelar Grand Slam tunggal, hanya tertinggal satu dari rekor Margaret Court. Prestasinya tersebar di berbagai turnamen besar dengan rincian 7 gelar Australia Open, 3 gelar French Open, 7 gelar Wimbledon, dan 6 gelar US Open. Selain itu, Serena memegang rekor sebagai petenis nomor 1 dunia selama 319 pekan dengan 186 pekan berturut-turut tidak tergusur dari posisi teratas.

Bersama kakaknya Venus, Serena juga memenangkan 14 gelar Grand Slam ganda. Pencapaian lainnya termasuk 4 medali emas Olimpiade—tiga di nomor ganda dan satu di nomor tunggal pada Olimpiade 2012. Prestasi ini menjadikannya satu-satunya petenis yang memegang titel 'Golden Slam' di kedua sektor tersebut.

Perjalanan Karier Serena Williams

Serena memulai karier profesionalnya pada 1995 saat berusia 14 tahun. Gelar Grand Slam pertamanya diraih di US Open 1999 pada usia 17 tahun. Pada 2002, dia mencatatkan prestasi istimewa yang dikenal sebagai 'Serena Slam'—memenangkan empat gelar Grand Slam secara beruntun dari French Open 2002 hingga Australia Open 2003.

Namun, perjalanan kariernya juga diwarnai berbagai tantangan. Serena pernah mengalami cedera parah pada kakinya yang membutuhkan dua kali operasi setelah kemenangannya di Wimbledon 2010. Meskipun sempat absen, dia kembali membuktikan dominasinya dengan memenangkan gelar Grand Slam ke-23 di Australia Open 2017 ketika sedang mengandung anaknya.

Pengaruh Serena Williams di Dunia Olahraga

Pengaruh Serena melampaui prestasi di lapangan tenis. Dia menjadi simbol inspirasi bagi banyak orang, khususnya para atlet wanita dan minoritas. Sebagai salah satu atlet wanita tercantik di dunia, Serena mendobrak stereotipe tentang bagaimana seorang juara tenis seharusnya terlihat.

Serena juga aktif dalam kegiatan filantropi dengan mendirikan dua Sekolah Menengah di Kenya pada 2008 dan 2010. Kontribusinya dalam memerangi rasisme dan seksisme telah membawa perubahan nyata dalam dunia olahraga. Petenis asal Jepang, Naomi Osaka, bahkan mengakui bahwa tanpa pengaruh Serena, dia tidak akan berada di posisinya saat ini.

Pada Agustus 2022, Serena resmi memutuskan untuk pensiun setelah US Open, mengakhiri karier profesionalnya yang berlangsung selama 27 tahun. Meskipun begitu, warisannya di dunia tenis dan sebagai atlet wanita tercantik akan terus dikenang.

Simone Biles

Mengukir sejarah sebagai pesenam terhebat sepanjang masa, Simone Biles telah membuktikan bahwa ketangguhan mental sama pentingnya dengan kemampuan fisik luar biasa. Atlet wanita tercantik ini tidak hanya dikenal karena prestasinya yang memukau, tetapi juga karena keberaniannya dalam menghadapi tantangan pribadi.

Rekor Simone Biles

Dengan tinggi badan hanya 142 cm, Biles telah mengumpulkan total 41 medali dari Olimpiade dan Kejuaraan Dunia. Pesenam asal Amerika Serikat ini memegang rekor sebagai pesenam dengan 30 medali kejuaraan dunia, melampaui legenda senam dunia asal Uni Soviet, Vitaly Scherbo yang mengoleksi 23 medali. Di Olimpiade Paris 2024, Biles memperkuat statusnya sebagai atlet cantik dunia dengan meraih tiga medali emas dan satu perak.

Prestasi Biles semakin mengesankan dengan lima gerakan senam yang diberi nama dirinya, menunjukkan tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Selain itu, ia menjadi pesenam putri tertua dalam 72 tahun terakhir yang menyabet gelar semua alat perseorangan pada usia 27 tahun.

Tantangan Mental Simone Biles

Meskipun begitu, perjalanan Biles tidak selalu mulus. Pada Olimpiade Tokyo 2020, ia mengalami kondisi "twisties" - fenomena yang menyebabkan pesenam kehilangan orientasi di udara. Kondisi berbahaya ini membuatnya menarik diri dari beberapa nomor pertandingan untuk mengutamakan kesehatan mental.

"Saya tahu saya tidak bisa pergi ke sana dan bertanding. Saya tahu saya akan terluka," ungkap Biles. Keputusannya ini sempat menuai kritik, namun kemudian justru mendapat dukungan luas dan memicu diskusi penting tentang kesehatan mental atlet.

Kontribusi Simone Biles terhadap Senam

Kontribusi Biles terhadap dunia senam melampaui prestasi di arena. Secara teknis, gerakan-gerakan sulit yang ia kembangkan telah mendorong evolusi olahraga senam. Tidak ada pesenam putri lain yang mampu melakukan gerakan Biles II dalam kompetisi apapun hingga tahun 2024.

Namun, warisan terbesar Biles adalah keberaniannya membuka percakapan tentang kesehatan mental atlet. "Saya tahu itu tidak mudah, tetapi itu sangat membantu. Dan saya tahu seringkali Anda mungkin merasa bodoh. Tapi, seperti yang telah saya pelajari selama bertahun-tahun, tidak apa-apa untuk meminta bantuan," kata Biles.

Dengan kebangkitannya yang mengesankan di Paris 2024, atlet wanita tercantik di dunia ini membuktikan bahwa kekuatan sejati berasal dari keberanian untuk menghadapi kerentanan dan bangkit kembali setelah masa-masa sulit.

Marta Vieira da Silva

Dijuluki "Rainha" (Ratu) sepak bola dunia, Marta Vieira da Silva telah menorehkan namanya sebagai salah satu atlet wanita tercantik dengan prestasi yang mengagumkan. Pesepakbola asal Brasil yang lahir pada 19 Februari 1986 ini tidak hanya memikat dengan penampilannya, tetapi juga dengan keahlian luar biasa di lapangan hijau.

Keahlian Marta di Lapangan

Marta dikenal dengan kombinasi keterampilan teknis, kecepatan, dan visi permainan yang memukau. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam bermain sepak bola, bahkan sering bermain dengan anak laki-laki di jalanan kota kelahirannya. Biasanya bermain sebagai penyerang atau gelandang serang, Marta memiliki kemampuan mencetak gol yang luar biasa.

Meski berasal dari keluarga miskin di Dois Riachos, Alagoas, hal itu tidak menghalanginya untuk berkembang. Bahkan, saat kecil ia sering bermain tanpa sepatu dan terkadang dijauhi oleh anak laki-laki yang ia kalahkan. Kemampuan dribbling dan ketajaman Marta membuatnya mendapat julukan "Pelé wanita" di Brasil.

Pencapaian Marta di Sepak Bola

Sepanjang kariernya, atlet cantik dunia ini telah mengukir berbagai rekor mengesankan. Marta telah memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA sebanyak enam kali (2006, 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2018). Prestasi ini menjadikannya pemain dengan penghargaan terbanyak dalam sejarah, baik di kategori pria maupun wanita.

Di Piala Dunia Wanita, Marta menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa dengan total 17 gol, rekor yang belum terpecahkan hingga saat ini. Selain itu, ia juga berperan penting dalam membawa Brasil meraih dua medali perak Olimpiade, pada tahun 2004 di Athena dan 2008 di Beijing.

Inspirasi Marta bagi Generasi Muda

Dengan perjalanan dari kota kecil di Brasil hingga menjadi bintang dunia, Marta telah menginspirasi banyak pemain muda di seluruh dunia. Pada tahun 2018, ia menjadi wanita pertama yang menambahkan jejak kakinya ke walk of fame, yang berkontribusi terhadap peningkatan visibilitas pemain sepak bola wanita di Brasil.

Marta juga aktif memperjuangkan kesetaraan gender dalam sepak bola. Selama lima tahun, ia menjadi Duta PBB untuk Perempuan dan Anak Perempuan dalam Olahraga, mengadvokasi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di seluruh dunia. "Saya terus berjuang untuk pemberdayaan dan kesetaraan, memberikan suara kepada banyak wanita yang sayangnya tidak memilikinya," kata Marta.

Lewat dedikasi dan prestasi luar biasa, atlet wanita tercantik di dunia ini telah membuktikan bahwa dengan tekad kuat, setiap impian dapat diraih tanpa batas gender atau latar belakang sosial.

Naomi Osaka

Lahir dari ayah Haiti dan ibu Jepang, Naomi Osaka tidak hanya menjadi salah satu atlet wanita tercantik di dunia olahraga tetapi juga sosok yang mendobrak batasan di dalam dan luar lapangan tenis. Kecantikan, bakat, dan keberaniannya dalam menyuarakan pendapat telah menjadikannya ikon global yang dikagumi banyak orang.

Karier Naomi Osaka

Osaka memulai karier profesionalnya pada September 2013 melalui Japanese Tennis Association di usia 16 tahun. Namun, namanya mulai dikenal dunia ketika ia mencetak sejarah pada 2018 dengan menjadi petenis Jepang pertama yang menjuarai Grand Slam US Open. Prestasi luar biasa ini hanya awal dari rangkaian kemenangan gemilangnya.

Selanjutnya, atlet cantik dunia ini berhasil memenangkan Australian Open 2019, yang menjadikannya petenis Asia pertama yang mencapai peringkat satu dunia di kategori tunggal. Setelah itu, Osaka kembali menjuarai US Open 2020 dan Australian Open 2021. Dengan empat gelar Grand Slam, ia tercatat sebagai petenis ketiga setelah Monica Seles dan Roger Federer yang berhasil memenangi empat laga final Grand Slam pertama mereka.

Pengaruh Sosial Naomi Osaka

Di luar lapangan, atlet wanita tercantik ini dikenal dengan keterbukaan mengenai kesehatan mental. Pada 2021, Osaka mengejutkan dunia ketika ia mengundurkan diri dari French Open dan melewatkan Wimbledon untuk fokus pada kesejahteraan mentalnya. Keputusan berani ini memicu diskusi penting tentang tekanan mental yang dihadapi oleh atlet profesional.

Meskipun mendapat kritikan, langkah Osaka justru mendapat dukungan luas dan menginspirasi banyak atlet lain untuk lebih terbuka dalam menghadapi tantangan mental. "Banyak orang bertanya kepada saya apakah saya merasa lebih stres sejak saya lebih sering menyuarakan suara saya? Sejujurnya, tidak juga," ungkap Osaka.

Aktivisme Naomi Osaka

Selama US Open 2020, Osaka menggunakan platformnya untuk menyuarakan keadilan rasial. Ia mengenakan tujuh masker berbeda di setiap pertandingannya, masing-masing bertuliskan nama korban ketidakadilan rasial di Amerika Serikat, termasuk Breonna Taylor dan Tamir Rice.

"Saya hanya ingin menyebarkan kesadaran. Saya sadar pertandingan tenis ditonton di seluruh dunia, dan mungkin ada seseorang yang tidak mengetahui cerita Breonna Taylor," kata Osaka. Aksi ini menempatkannya di jajaran aktivis atlet terhebat, seperti yang disampaikan pelopor tenis Billie Jean King: "Tongkat telah diberikan dan Naomi menerimanya."

Katie Ledecky

Perenang Amerika Serikat, Kathleen Genevieve Ledecky, telah membuktikan dirinya sebagai salah satu atlet wanita tercantik yang menguasai kolam renang dunia dengan prestasi luar biasa. Lahir pada 17 Maret 1997, perenang berusia 27 tahun ini tidak hanya memikat dengan penampilannya yang menawan tetapi juga dengan dominasinya yang nyaris tak tertandingi dalam olahraga renang.

Prestasi Renang Katie Ledecky

Koleksi medali Katie Ledecky sungguh menakjubkan dengan total 9 medali emas Olimpiade dan 21 medali emas Kejuaraan Dunia. Prestasi ini menjadikannya perenang wanita dengan jumlah medali emas terbanyak sepanjang masa. Sejak debutnya di Olimpiade London 2012, Ledecky selalu konsisten meraih medali emas di setiap penyelenggaraan Olimpiade berikutnya.

Di Olimpiade Paris 2024, atlet cantik dunia ini kembali menunjukkan dominasinya dengan memenangi emas di nomor 800 meter dan 1500 meter gaya bebas. Dengan pencapaian ini, ia menyamai rekor pesenam Rusia Larisa Latynina sebagai atlet wanita dengan medali emas Olimpiade terbanyak. Keseluruhan, Ledecky telah mengumpulkan 14 medali Olimpiade yang terdiri dari 9 emas, 4 perak, dan 1 perunggu.

Rekor Dunia Katie Ledecky

Selain prestasi di Olimpiade, atlet wanita tercantik ini juga memegang rekor dunia di beberapa nomor renang. Ia telah memecahkan rekor dunia gaya bebas 800 meter dengan catatan waktu 7 menit 57,42 detik. Selain itu, Ledecky juga memecahkan rekor dunia gaya bebas 1500 meter dengan waktu 15 menit 8,24 detik, hampir 10 detik lebih cepat dari rekor sebelumnya.

Secara keseluruhan, Ledecky telah 15 kali memecahkan rekor dunia renang. Dominasinya di nomor jarak jauh semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu perenang terhebat sepanjang masa.

Dedikasi Katie Ledecky dalam Latihan

Di balik prestasi gemilangnya, terdapat dedikasi luar biasa yang ditunjukkan Ledecky dalam latihan. "Saya suka pergi ke kolam renang setiap hari. Saya hanya menyukai perasaan berada di dalam air dan berlatih setiap hari dan bekerja sekeras mungkin," ungkapnya.

Kedisiplinan dalam berlatih menjadi inti dari karakter atlet cantik dunia ini. Bahkan setelah memenangkan medali emas kesembilan di Olimpiade Paris 2024, kekhawatiran terbesarnya justru tentang waktu istirahat yang harus dijalaninya. "Sejujurnya, jika saya dapat kembali berlatih pada tanggal 1 September dan berlatih sepanjang musim gugur, saya akan sangat bahagia," tambahnya.

Dengan prestasinya yang luar biasa, Katie Ledecky telah mengukuhkan dirinya tidak hanya sebagai atlet wanita tercantik di dunia, tetapi juga sebagai ikon kehebatan dan dedikasi dalam dunia olahraga.

Megan Rapinoe

Dengan rambut merah muda khasnya, Megan Rapinoe telah mengukir namanya sebagai salah satu atlet wanita tercantik yang berani menantang status quo. Pemain sepak bola asal Amerika Serikat ini tidak hanya dikenal karena prestasinya di lapangan, tetapi juga kegigihannya dalam memperjuangkan kesetaraan.

Kesuksesan Megan Rapinoe di Sepak Bola

Sepanjang kariernya, Rapinoe telah membantu Amerika Serikat memenangkan dua gelar juara Piala Dunia (2015 dan 2019) serta medali emas Olimpiade di London 2012. Pada Olimpiade 2012, ia mencatatkan prestasi luar biasa dengan tujuh gol dan asis dalam enam penampilan. Atlet cantik dunia ini juga menjadi pemain pertama—baik pria maupun wanita—yang mencetak gol Olimpiade langsung dari sepak pojok.

Rapinoe mencetak sejarah sebagai satu-satunya pemain dalam Piala Dunia Wanita FIFA yang berhasil mencetak banyak gol dalam pertandingan beruntun di fase gugur. Ia juga menjadi pencetak gol tertua di final Piala Dunia Wanita saat membawa Amerika Serikat unggul atas Belanda di Lyon pada usia 34 tahun. Berkat penampilannya yang memukau, ia memenangkan penghargaan Pemain Wanita Terbaik FIFA 2019.

Perjuangan Megan Rapinoe untuk Kesetaraan

Selain prestasi di lapangan, atlet wanita tercantik ini menjadi pejuang kesetaraan gender yang vokal. Ia menjadi tokoh sentral dalam menyuarakan kesetaraan gaji antara pemain bola pria dan wanita. Pada 2019, ia bersama rekan-rekannya menggugat Federasi Sepak Bola AS terkait diskriminasi gender.

Perjuangan panjang mereka akhirnya berbuah manis pada 2022 ketika mencapai kesepakatan penyelesaian damai dengan ganti rugi sebesar 24 juta dolar AS serta jaminan kesetaraan gaji bagi timnas putra maupun putri.

Pengaruh Megan Rapinoe di Luar Lapangan

Di luar lapangan, atlet wanita tercantik di dunia ini dikenal sebagai aktivis hak-hak LGBTQ dalam olahraga. Bahkan, ia dianugerahi Penghargaan Dewan Direksi oleh Los Angeles Gay and Lesbian Center pada 2012. Bersama kekasihnya, Sue Bird, mereka menjadi pasangan sesama jenis pertama yang berpose di sampul The Body Issue milik ESPN pada 2018.

Rapinoe juga menjadi suara bagi keadilan sosial dan rasial. Pada 2016, ia menjadi atlet kulit putih pertama yang memprotes rasisme dan kebrutalan polisi dengan berlutut saat lagu kebangsaan dinyanyikan. Atas dedikasinya, Presiden Joe Biden menganugerahkan Presidential Medal of Freedom—penghargaan sipil tertinggi di Amerika Serikat—kepada Rapinoe pada 2022.

Allyson Felix

Pelari sprint Amerika Serikat, Allyson Michelle Felix, menjadi bukti nyata bahwa kecantikan sejati seorang atlet wanita tercantik terlihat dari keunggulan prestasi dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Sejak debutnya di Olimpiade Athena 2004, pelari yang lahir pada 18 November 1985 ini telah mengukir sejarah yang luar biasa di dunia atletik.

Rekor Medali Allyson Felix

Dengan total 11 medali Olimpiade—7 emas, 3 perak, dan 1 perunggu—Felix menjadi atlet wanita dengan jumlah medali terbanyak dalam sejarah atletik Olimpiade. Prestasi ini melampaui rekor legenda atletik Amerika Serikat, Carl Lewis. Selain itu, atlet cantik dunia ini juga mengumpulkan 14 medali emas di Kejuaraan Dunia Atletik, menjadikannya atlet dengan koleksi medali emas terbanyak sepanjang masa. Peringkat waktu pribadi terbaiknya mencakup 10.89 detik untuk 100 meter, 21.69 detik untuk 200 meter, dan 49.26 detik untuk 400 meter.

Perjuangan Allyson Felix sebagai Ibu

Pada tahun 2018, kehidupan atlet tercantik di dunia ini berubah drastis ketika ia mengalami preeklamsia berat saat hamil anak pertamanya. Kondisi ini memaksanya menjalani operasi caesar darurat pada usia kehamilan 32 minggu. Putrinya, Camryn, harus dirawat di unit perawatan intensif neonatal selama sebulan penuh. "Saat itu saya tidak yakin bisa kembali bertanding. Di tahun pertama setelah melahirkan adalah masa terberatnya," ungkap Felix.

Aktivisme Sosial Allyson Felix

Pengalaman sulit sebagai ibu mendorong atlet wanita tercantik ini menjadi advokat bagi hak-hak ibu pekerja. Pada 2019, ia mengkritik Nike yang memangkas gajinya selama hamil melalui tulisan di New York Times, memaksa perusahaan tersebut mengubah kebijakannya. Kemudian Felix mendirikan merek sepatu sendiri bernama "Saysh".

Sebagai pejuang kesehatan ibu, terutama untuk ibu kulit hitam, Felix menyadarkan banyak orang tentang kesenjangan rasial dalam sistem kesehatan. "Saya belajar bahwa cerita saya tidak begitu langka. Ada orang lain seperti saya, persis seperti saya—hitam seperti saya, sehat seperti saya... Dan mereka menghadapi kematian seperti saya juga," ujarnya. Menjelang Paris 2024, ia menciptakan ruang keluarga pertama di Olympic Village untuk membantu para atlet yang juga orang tua.

Ashleigh Barty

Mengejutkan dunia tenis dengan pensiun dini di puncak karier, Ashleigh Barty membuktikan bahwa keberanian mengikuti kata hati adalah bagian dari kecantikan sejati seorang atlet. Petenis kelahiran Australia pada 24 April 1996 ini tidak hanya mempesona dengan penampilannya di lapangan, tetapi juga dengan keputusan hidup yang autentik.

Prestasi Ashleigh Barty

Sepanjang kariernya, atlet wanita tercantik ini telah mengumpulkan prestasi luar biasa dengan tiga gelar Grand Slam di tiga permukaan berbeda: French Open 2019, Wimbledon 2021, dan Australian Open 2022. Kemenangan di Wimbledon membuatnya menjadi petenis putri Australia pertama yang menjuarai turnamen bergengsi tersebut dalam 41 tahun terakhir. Selain itu, ia memegang peringkat 1 dunia selama 121 pekan berturut-turut, catatan terpanjang keempat dalam sejarah WTA, hanya kalah dari legenda tenis seperti Steffi Graf (188 pekan), Serena Williams (186 pekan), dan Martina Navratilova (156 pekan).

Secara keseluruhan, atlet cantik dunia ini telah mengoleksi 15 gelar tunggal dan 12 gelar ganda, jumlah trofi terbanyak dibandingkan petenis aktif lainnya dalam rentang waktu tersebut. Prestasi di nomor ganda juga mengesankan dengan meraih gelar AS Terbuka 2018 bersama CoCo Vandeweghe.

Keputusan Pensiun Ashleigh Barty

Pada Maret 2022, dunia olahraga dikejutkan ketika atlet wanita tercantik di dunia ini mengumumkan pensiun di usia 25 tahun. Keputusan ini datang hanya beberapa pekan setelah ia menjuarai Australian Open. "Saya tidak lagi memiliki dorongan fisik, keinginan emosional, dan semua yang diperlukan untuk menantang diri sendiri di level tertinggi," ungkap Barty.

Menariknya, ini bukan kali pertama ia meninggalkan tenis. Pada 2014, Barty pernah hiatus dan beralih ke kriket sebelum kembali ke tenis pada 2016. Namun, kali ini ia menegaskan tidak akan kembali ke olahraga profesional apapun.

Pengaruh Positif Ashleigh Barty

Meski kariernya relatif singkat, pengaruh atlet tercantik di dunia ini sangat signifikan. Kemenangannya di Australian Open 2022 disaksikan 3,6 juta penonton, menjadikannya salah satu final yang paling banyak ditonton dalam sejarah pertelevisian Australia.

Keberaniannya untuk mengakhiri karier di puncak kejayaan menginspirasi banyak atlet, termasuk Emma Raducanu yang mengatakan, "Jika Anda terlalu jenuh dengan satu hal, itu tidak sehat. Jika Anda mengambil cuti, Anda kembali dengan rasa lapar dan siap".

Setelah pensiun, Barty fokus pada proyek-proyek baru termasuk menerbitkan serangkaian buku anak-anak berjudul 'Little Ash'. "Mendukung pendidikan anak-anak adalah sesuatu yang saya sukai," ujarnya, membuktikan bahwa pengaruh positifnya terus berlanjut di luar lapangan tenis.

Alex Morgan

Striker berbakat asal Amerika Serikat, Alex Morgan, telah menjadi wajah sepak bola wanita modern dengan kombinasi prestasi membanggakan dan penampilan memukau. Sejak bergabung dengan tim nasional Amerika Serikat pada usia muda, atlet wanita tercantik ini telah mengukir namanya dalam sejarah olahraga.

Prestasi Alex Morgan

Karier Morgan penuh dengan pencapaian luar biasa. Ia telah memenangkan dua gelar Piala Dunia Wanita FIFA berturut-turut pada tahun 2015 dan 2019. Pada Piala Dunia 2019, Morgan meraih Penghargaan Sepatu Perak setelah mencetak enam gol sepanjang turnamen. Selain itu, ia menyabet medali emas Olimpiade pada 2012, di mana ia mencetak gol penentu kemenangan pada menit ke-123 dalam pertandingan semifinal melawan Kanada.

Morgan juga berhasil memenangkan Liga Champions Wanita UEFA musim 2016/2017 bersama Olympique Lyonnais. Prestasinya semakin bertambah dengan menjuarai Kejuaraan NWSL bersama Portland Thorns FC (2013) dan Western New York Flash (2011). Hingga saat ini, ia telah mengemas 164 caps dan mencetak 106 gol untuk timnas AS.

Popularitas Alex Morgan

Menariknya, Morgan tidak hanya terkenal karena prestasinya di lapangan. Pada tahun 2015, ia dinobatkan sebagai pesepakbola wanita dengan gaji termahal versi majalah Time. Atlet cantik dunia ini memiliki kekayaan bersih sekitar 3 juta dolar atau setara Rp45 miliar, sementara gajinya di San Diego Wave FC sebesar 250 ribu dolar per musim.

Selain itu, Morgan juga tampil di sampul video game FIFA 16 bersama Lionel Messi, menjadikannya salah satu dari pemain sepak bola wanita pertama yang muncul di sampul video game FIFA. Pada tahun 2023, sebuah patung raksasa Morgan yang dikenal sebagai 'Liberty Alex' diresmikan dan mengunjungi beberapa kota di AS jelang Piala Dunia Wanita.

Dampak Alex Morgan di Dunia Sepak Bola

Di luar lapangan, atlet wanita tercantik di dunia ini dikenal dengan aktivisme sosialnya. Pada tahun 2016, Morgan bersama empat rekannya menggugat diskriminasi gaji Federasi Sepak Bola AS terhadap timnas wanita. Gugatan ini memprotes kesenjangan gaji di mana pemain wanita hanya menerima seperempat gaji pemain pria.

Figur Morgan juga menginspirasi generasi muda pemain sepak bola wanita. "Saya telah menyaksikan bagaimana ia menggunakan pengaruhnya untuk meningkatkan permainan dan menginspirasi generasi berikutnya," ujar Alana Kennedy, pemain bertahan Australia. Bahkan setelah kelahiran putrinya pada 2020, popularitas Morgan semakin meningkat dengan menduduki peringkat ke-39 dalam jajaran atlet paling populer di media sosial.

Maria Sharapova

Petenis Rusia dengan pesona luar biasa, Maria Sharapova, menjadi salah satu atlet wanita tercantik yang mencapai status ikon global berkat kombinasi sempurna antara prestasi memukau dan daya tarik komersial. Sejak kemunculannya di panggung tenis profesional, Sharapova telah mengukir sejarah dengan pencapaian luar biasa.

Gelar Grand Slam Maria Sharapova

Koleksi trofi Grand Slam Sharapova mencakup lima gelar bergengsi. Kemunculan pertamanya di panggung juara terjadi pada Wimbledon 2004 saat mengalahkan Serena Williams dengan skor 6-1, 6-4, menjadikannya juara ketiga termuda dalam sejarah turnamen ini di usia 17 tahun 75 hari. Prestasi atlet cantik dunia ini berlanjut dengan gelar US Open 2006 melawan Justine Henin dan Australian Open 2008 setelah mengalahkan Ana Ivanovic.

Namun, momen paling bersejarah terjadi pada 2012 ketika atlet wanita tercantik ini memenangkan French Open dengan mengalahkan Sara Errani 6-3, 6-2, sehingga melengkapi Career Grand Slam-nya. Prestasi ini menjadikannya petenis putri kesepuluh yang mampu memenangi keempat turnamen besar tenis dunia. Gelar Grand Slam terakhirnya diraih kembali di French Open 2014.

Karier Maria Sharapova

Sharapova memulai kariernya yang gemilang dengan kemenangan di Wimbledon 2004, mengalahkan petenis unggulan termasuk Ai Sugiyama dan Lindsay Davenport sebelum mengejutkan Serena Williams di final. Kesuksesan berlanjut dengan kemenangan di WTA Championships 2004, mengalahkan kembali Serena Williams.

Sepanjang kariernya, atlet cantik dunia ini mengumpulkan 36 gelar WTA dan mencapai 59 final. Kesuksesan terbesar terjadi pada 2006 dengan rekor 59-9 dan memenangi turnamen Tier 1 terbanyak dibanding petenis lainnya.

Sayangnya, cedera bahu yang parah membayangi kariernya, memaksanya pensiun pada Februari 2020 di usia 32 tahun setelah pertandingan terakhir di Australian Open 2020.

Citra Maria Sharapova di Dunia Tenis

Karier Sharapova sempat ternoda ketika ia dinyatakan positif menggunakan meldonium pada Australian Open 2016. Meski mengklaim telah mengonsumsinya selama 10 tahun untuk alasan kesehatan, zat tersebut baru dilarang WADA sejak 1 Januari 2016. Akibatnya, ia menerima skors sementara dan kehilangan kontrak Nike senilai 70 juta dolar AS.

Meski demikian, atlet wanita tercantik di dunia ini tetap dikenang sebagai salah satu petenis paling sukses dan menguntungkan. Selama 11 tahun (2005-2016), ia menduduki peringkat atlet wanita dengan penghasilan tertinggi versi Forbes. Selain bermain tenis, ia juga mendesain sepatu untuk perusahaan Cole Haan, menunjukkan bakatnya di luar lapangan.

Alica Schmidt

Pelari asal Jerman, Alica Schmidt, telah menyita perhatian dunia olahraga bukan hanya karena kecepatannya di lintasan atletik, tetapi juga pesonanya yang memukau. Julukan "atlet terseksi di dunia" dari majalah Australia Busted Coverage menjadikannya salah satu atlet wanita tercantik yang prestasi olahraganya sering kali berada di bawah bayang-bayang kecantikannya.

Prestasi Alica Schmidt

Meskipun lebih dikenal karena parasnya yang menawan, Schmidt sesungguhnya memiliki pencapaian atletik yang patut dibanggakan. Pada tahun 2017, atlet cantik dunia ini mencuri perhatian saat membantu Jerman meraih medali perak dalam lari estafet 4x400 meter di Kejuaraan Atletik Eropa U-20. Kesuksesannya berlanjut di Kejuaraan Eropa U-23 2019, di mana ia dan rekan timnya berhasil menyabet medali perunggu di nomor estafet 4x400 meter.

Pada Olimpiade Paris 2024, Schmidt berkompetisi di nomor lari 400 meter dan estafet 4×400 meter, menunjukkan performa yang luar biasa di antara atlet-atlet papan atas dunia.

Citra Alica Schmidt sebagai Atlet Cantik

"Saya tak tahu mengapa mendapatkan sebutan ini (atlet terseksi di dunia)," ungkap Schmidt. Namun, julukan tersebut membuat popularitasnya melonjak drastis hingga memiliki 3,5 juta pengikut di Instagram. Bahkan, setelah sesi latihan bersama pemain Borussia Dortmund, Mats Hummels, jumlah pengikut Instagramnya meningkat hingga 1 juta dalam semalam.

Meski demikian, atlet wanita tercantik di dunia ini dengan tegas menolak tawaran dari majalah Playboy untuk berpose telanjang. "Olahraga jelas yang pertama. Ada ribuan gadis di Instagram yang terlihat bagus dan masih tidak memiliki banyak penggemar, dan hanya olahraga yang kompetitif bagi saya," tegasnya.

Perjalanan Karier Alica Schmidt

Schmidt lahir di Berlin tahun 1998 dan memulai kariernya berkat dorongan sang ayah. Sejak kecil, ia sering mengikuti lomba lari estafet, lompat jauh, dan lari 400 meter. Selain berkarier di dunia atletik, ia juga menyelesaikan pendidikan di Freie Universitat Berlin.

Uniknya, pada tahun 2020, atlet tercantik di dunia ini pernah direkrut oleh klub sepak bola Borussia Dortmund sebagai pelatih kebugaran. Bahkan, ia sempat mengalahkan bek timnas Jerman, Mats Hummels, dalam balapan lari 400 meter hingga membuatnya kelelahan.

Hande Baladin

Pevoli berkebangsaan Turki, Hande Baladin, menorehkan namanya sebagai salah satu atlet wanita tercantik dengan prestasi dan keahlian yang membuatnya menjadi pemain kunci di lapangan voli internasional. Lahir di Kutahya, Turki, pada 1 September 1997, Baladin memikat perhatian dunia olahraga dengan kombinasi sempurna antara keterampilan bermain dan pesona yang sulit diabaikan.

Prestasi Hande Baladin di Voli

Sepanjang kariernya, Baladin telah mengoleksi berbagai pencapaian bergengsi. Pada 2017, atlet cantik dunia ini dinobatkan sebagai MVP dan Best Outside Spiker di Kejuaraan Dunia U-23. Prestasi individualnya dimulai dari Best Blocker 2013 Girls' Youth European Volleyball Championship. Bersama timnas Turki, ia menyumbang medali perak di European Championship 2019 dan medali perunggu di ajang Women's European Volleyball Championship.

Di level klub, atlet wanita tercantik ini menjadi bagian tim Eczacibasi yang menjuarai Club World Championship 2016, mengalahkan Pomì Casalmaggiore dari Italia. Tiga tahun kemudian, Baladin kembali membantu Eczacibasi menembus final Club World Championship 2019, meski akhirnya dikalahkan Italy Imoco Volley Conegliano. Ia juga menjuarai Liga Turki, Piala Turki, dan Piala Super Turki bersama klub asalnya.

Daya Tarik Hande Baladin

Dengan tinggi badan 190 cm, Baladin memiliki proporsi ideal yang membuatnya menonjol di antara para atlet. Selain namanya sering muncul dalam diskusi tentang atlet cantik dunia, pesona Baladin juga menarik banyak perhatian saat tim yang dibelanya bertanding. Meskipun demikian, keterampilan dan prestasinya yang mengesankan membuktikan bahwa ia bukan sekadar wajah cantik.

Peran Hande Baladin di Tim Nasional

Sejak bergabung dengan tim voli putri Turki pada 2011 di usia 14 tahun, Baladin telah menjadi pemain kunci dengan posisi outside spiker. Perannya sangat vital sebagai penyerang utama saat strategi menyerang diterapkan, sehingga sering menjadi penyumbang poin terbanyak.

Dengan kemampuan spike mencapai 315 cm dan jangkauan block 305 cm, atlet wanita tercantik di dunia ini menjadi ancaman serius bagi lawan. Dalam VNL 2023, Baladin tercatat sebagai salah satu pencetak angka terbanyak Turki dengan 73 angka (61 attack, 10 block, dan 2 serve). Permainan cepatnya dengan pukulan keras menjadi ciri khas yang membuat Baladin selalu siap beradaptasi dengan situasi berbeda di lapangan.

Luana Alonso

Perenang berkebangsaan Paraguay, Luana Alonso, mencuri perhatian dunia olahraga dengan kombinasi prestasi renang dan kontroversi yang mewarnai penampilannya di Olimpiade Paris 2024. Atlet berusia 20 tahun ini menjadi sorotan media internasional bukan hanya karena kemampuannya di kolam renang, tetapi juga karena berbagai pemberitaan mengenai keberadaannya di kampung atlet.

Prestasi Renang Luana Alonso

Di usianya yang masih muda, Luana telah mencatatkan namanya sebagai pemegang rekor nasional Paraguay untuk tiga nomor gaya kupu-kupu putri: 50 meter, 100 meter, dan 200 meter. Prestasi ini menjadikannya salah satu atlet wanita tercantik yang diberi kepercayaan mewakili Paraguay di kancah internasional. Pada Olimpiade Tokyo 2020, atlet cantik dunia ini sudah menunjukkan kemampuannya meskipun belum meraih medali.

Sayangnya, penampilan Luana di Olimpiade Paris 2024 tidak sesuai harapan. Ia hanya mampu menduduki posisi ke-29 dengan catatan waktu 1 menit 03,09 detik di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putri, sehingga gagal menembus babak semifinal. Menariknya, setelah kegagalan tersebut, atlet wanita tercantik ini mengumumkan keputusan mengejutkan untuk pensiun dari olahraga renang.

Gaya Renang Luana Alonso

Sebagai perenang spesialis gaya kupu-kupu, Luana menunjukkan keterampilan khusus dalam gaya renang yang membutuhkan koordinasi tinggi antara gerakan lengan dan kaki. Meskipun demikian, catatan waktunya di ajang Olimpiade Paris menunjukkan bahwa atlet cantik dunia ini masih perlu pengembangan teknik untuk bersaing di level tertinggi.

Dalam unggahan pensiun di Instagram, Luana mengungkapkan bahwa renang telah mengajarkannya banyak hal berharga. "Renang telah mengizinkanku bermimpi, mengajarkanku untuk berjuang, kegigihan, pengorbanan, dan disiplin," tulisnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa atlet wanita tercantik di dunia ini menghargai nilai-nilai yang diperolehnya dari olahraga yang telah digelutinya sejak kecil.

Popularitas Luana Alonso di Paraguay

Selain prestasinya di kolam renang, nama Luana semakin populer setelah terlibat kontroversi saat Olimpiade Paris 2024. Ia dikabarkan diusir dari kampung atlet oleh kepala kontingen Paraguay, Larissa Schaerer, dengan alasan "menciptakan suasana yang tidak pantas". Selain itu, atlet tercantik di dunia ini juga dikritik karena lebih memilih pergi ke Disneyland daripada mendukung rekan senegaranya bertanding.

Namun, Luana dengan tegas membantah tuduhan tersebut. "Saya hanya ingin mengklarifikasi bahwa saya tidak pernah diusir atau dikeluarkan dari mana pun, tolong berhenti menyebarkan informasi palsu," tulisnya di Instagram. Saat ini, Luana telah kembali ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studinya di Southern Methodist University, Dallas.

Ami Yuasa

Menjadi juara Olimpiade pertama dalam sejarah breakdance, Ami Yuasa membuktikan dirinya sebagai salah satu atlet wanita tercantik yang mengukir sejarah baru di dunia olahraga. B-Girl asal Jepang ini berhasil meraih medali emas breakdance pada Olimpiade Paris 2024, menjadikannya sosok penting dalam perkembangan olahraga yang baru dipertandingkan di ajang olahraga terbesar dunia tersebut.

Gaya Breakdance Ami Yuasa

Dengan nama panggung "B-Girl Ami", atlet cantik dunia ini memiliki gaya breakdance yang khas dan memukau. Diperkenalkan pada musik hip-hop oleh kakak perempuannya sejak usia enam tahun, Ami jatuh cinta pada breakdance dan mengembangkan instingnya yang luar biasa. Pelatihnya, Katsu One, menjelaskan bahwa Ami memiliki sifat keras kepala yang justru membantunya tetap fokus dalam kompetisi. Bahkan, Ami tidak pernah gentar menghadapi lawan siapa pun, membuatnya memiliki kekuatan mental luar biasa sepanjang pertandingan.

Prestasi Ami Yuasa

Lahir pada 11 Desember 1998, perjalanan Ami di dunia breakdance dipenuhi prestasi gemilang. Terobosan pertamanya terjadi pada 2016 saat ia dan saudara perempuannya, Ayu, memenangkan kompetisi ganda. Namun, namanya semakin dikenal setelah menjuarai BC One World Final pada 2018, menjadikannya pemenang wanita pertama di ajang bergengsi tersebut.

Selain itu, Ami juga menyabet medali emas di WDSF World Breaking Championships pada 2019 dan 2022, medali perak Asian Games 2022, serta menjuarai World Games 2022. Puncak kariernya terjadi pada Olimpiade Paris 2024 ketika mengalahkan B-Girl Nicka dari Lithuania dengan skor 3-0 di final, mencatatkan nama sebagai peraih medali emas pertama dalam sejarah breakdance Olimpiade.

Daya Tarik Ami Yuasa sebagai Atlet Muda

Meskipun terkenal dengan prestasinya, atlet wanita tercantik di dunia ini juga menarik perhatian dengan penampilannya yang stylish. Saat tidak berkompetisi, Ami sering tampil dengan gaya streetwear yang khas seperti crop top dan jaket yang dipadukan dengan celana jeans oversized. Namun, ia selalu menekankan bahwa baginya, "breaking adalah ekspresi saya". Sebelum menemukan passionnya dalam breaking, Ami dikenal sebagai gadis pemalu, tetapi kini telah berubah menjadi seorang atlet percaya diri di atas panggung maupun di luar arena.

Michelle Kwan

Penguasaan sempurna di atas es menjadikan Michelle Kwan salah satu atlet wanita tercantik yang mengukir sejarah dalam dunia figure skating. Keanggunan gerakan dan kemampuan artistiknya yang luar biasa membuat penampilan Kwan selalu dinantikan penggemar olahraga musim dingin di seluruh dunia.

Prestasi Michelle Kwan di Skating

Michelle Kwan merupakan peraih medali Olimpiade dua kali dengan merebut perak pada Olimpiade Nagano 1998 dan perunggu di Salt Lake City 2002. Prestasi gemilangnya termasuk lima gelar juara dunia (1996, 1998, 2000, 2001, 2003) dan sembilan kali juara nasional AS (1996, 1998-2005). Pencapaian sembilan gelar nasional ini menyamai rekor Maribel Vinson untuk jumlah kejuaraan nasional terbanyak sepanjang masa.

Atlet cantik dunia ini berkompetisi di tingkat senior selama lebih dari satu dekade dan dikenal karena konsistensi serta seni ekspresifnya di atas es. Kwan memegang rekor untuk jumlah 57 nilai sempurna (6.0) yang diterima dalam kompetisi besar, rekor tertinggi dalam sistem penilaian 6.0.

Pengaruh Michelle Kwan di Amerika

Selama lebih dari satu dekade, atlet wanita tercantik ini mempertahankan statusnya bukan hanya sebagai skater paling populer di Amerika tetapi juga sebagai salah satu atlet wanita paling populer di Amerika. Michelle mendapatkan banyak kesepakatan sponsorship besar, membintangi beberapa acara TV spesial, dan menjadi subjek liputan media yang luas.

Dari 1997 hingga 2005, ia menjadi pemain figure skating dengan bayaran tertinggi dalam biaya penampilan dan hadiah uang. Bahkan, Michelle pernah mendapat kehormatan untuk makan malam dengan mantan presiden Amerika George W. Bush dan presiden Tiongkok Hu Jintao.

Warisan Michelle Kwan dalam Olahraga

Meskipun tidak pernah meraih emas Olimpiade, atlet tercantik di dunia ini tetap dianggap sebagai salah satu figure skater terhebat sepanjang masa. Michelle memenangkan penghargaan "Readers' Choice Figure Skater of the Year" dari majalah Skating sebanyak tujuh kali (1994, 1996, 1998, 1999, 2001-2003), yang kemudian dinamai ulang menjadi "Michelle Kwan Trophy".

Setelah pensiun, Michelle mengembangkan kariernya di bidang diplomasi. Ia diangkat sebagai duta diplomasi publik oleh Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice pada 2006 dan melanjutkan perannya di bawah administrasi Barack Obama. Michelle bahkan menyelesaikan gelar master dalam hubungan internasional dari Tufts University, membuktikan bahwa kecantikan sejati seorang atlet juga tercermin dari kecerdasan dan dedikasinya.

FAQS

Banyak pertanyaan muncul seputar atlet wanita tercantik di dunia olahraga, terutama mengenai pengakuan, dukungan, dan tantangan yang mereka hadapi. Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan:

Bagaimana bentuk pengakuan bagi atlet wanita berprestasi di Indonesia?

Di Indonesia, atlet wanita berprestasi mendapat pengakuan melalui berbagai bentuk penghargaan. Sebagai contoh, Bupati Tanggamus yang juga Ketua Perwosi (Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia) Kabupaten Tanggamus memberikan bantuan dan tali asih kepada empat atlet wanita berprestasi. Pengakuan semacam ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kerja keras para atlet cantik dalam mengharumkan nama daerah dan negara.

Apa saja tantangan yang dihadapi atlet wanita tercantik di dunia olahraga?

Meskipun berprestasi, atlet wanita sering menghadapi tantangan ganda - fokus pada pencapaian olahraga sambil menghadapi ekspektasi masyarakat terhadap penampilan mereka. Selain itu, mereka kerap mengalami kesenjangan pendanaan dan kesulitan ekonomi, terutama setelah pandemi Covid-19. Permasalahan ini menjadikan dukungan dari organisasi seperti Perwosi sangat penting untuk keberlanjutan karier mereka.

Bagaimana peran organisasi olahraga dalam mendukung atlet wanita?

Organisasi seperti Perwosi berperan penting dalam mendukung perkembangan atlet wanita. Selain memberikan bantuan finansial, organisasi ini juga berkomitmen untuk terus mendukung dunia olahraga, baik olahraga masyarakat maupun olahraga prestasi. Dukungan semacam ini membantu atlet wanita tercantik di dunia untuk fokus pada peningkatan prestasi tanpa terlalu khawatir dengan kesulitan ekonomi.

Siapa saja atlet wanita berprestasi dari daerah yang mendapat pengakuan?

Beberapa atlet wanita berprestasi yang mendapat pengakuan termasuk Desi Nur Astuti (atlet Pencak Silat, peraih Juara II Pekan Olahraga Provinsi Lampung), Khusnul Kasanah (atlet Pencak Silat, peraih Juara II O2SN Tingkat SMK), Desi Anita (atlet Renang, Juara II Gubernur Cup Tahun 2019), dan Lintang Utari Mahareni (atlet Karate, Juara II Karate Pekan Olahraga Provinsi Lampung dan Juara I Kejurda Karate Bupati Tanggamus Cup).


Invite your friends to join as an Involve Partner & earn an RM5 bonus for each referral. The more friends you refer, the more rewards you stand to earn. It’s simple and hassle-free!

Posting Komentar

Involve Asia Publisher referral program (CPA)
Involve Asia Publisher referral program (CPA)