Gambar dalam Artikel hanya referensi yang dibuat menggunakan Situs AI

Daftar isi

Mengenal Naomi Osaka: Petenis Multikultur yang Menginspirasi

Invite your friends to join as an Involve Partner & earn an RM5 bonus for each referral. The more friends you refer, the more rewards you stand to earn. It’s simple and hassle-free!

Mengenal Naomi Osaka: Petenis Multikultur yang Menginspirasi

Naomi Osaka, seorang petenis wanita berbakat, telah menjadi ikon dalam dunia tenis profesional. Lahir dari keluarga multikultural di Osaka, Jepang, Osaka telah menunjukkan kemampuan luar biasa di lapangan tenis sejak usia muda. Prestasinya yang mengesankan di berbagai turnamen Grand Slam, termasuk US Open dan Australia Terbuka, telah membuat namanya dikenal di seluruh dunia.

Artikel ini akan membahas perjalanan Naomi Osaka menuju puncak tenis dunia. Kita akan melihat latar belakang keluarganya, awal kariernya, pencapaian besarnya di turnamen-turnamen bergengsi, dan gaya bermainnya yang khas. Selain itu, kita juga akan membahas dampak Osaka di luar lapangan, termasuk perannya sebagai inspirasi bagi banyak orang. Dengan prestasinya yang luar biasa dan pengaruhnya yang positif, Naomi Osaka terus menjadi salah satu figur paling menarik dalam dunia tenis saat ini.

Latar Belakang Keluarga Naomi Osaka

Naomi Osaka berasal dari keluarga dengan latar belakang budaya yang beragam. Perpaduan unik antara warisan Jepang dan Haiti telah membentuk identitas dan karakter Osaka sebagai atlet tenis internasional.

Ayah dari Haiti

Leonard Maxime Francois, ayah Naomi Osaka, berasal dari Haiti. Ia bertemu dengan ibu Naomi saat berkunjung ke Jepang sebagai mahasiswa perguruan tinggi. Pertemuan ini terjadi di Sapporo pada tahun 1990-an. Keputusan Leonard untuk menikahi wanita Jepang pada awalnya tidak diterima oleh keluarga ibu Naomi. Namun, pasangan ini tetap mempertahankan hubungan mereka.

Leonard memiliki peran penting dalam membentuk karier tenis Naomi. Terinspirasi oleh kesuksesan Venus dan Serena Williams di Prancis Terbuka 1999, ia memutuskan untuk melatih putri-putrinya mengikuti metode yang diterapkan oleh ayah Williams bersaudari. Leonard menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melatih Naomi dan kakaknya, Mari, sementara istrinya bekerja keras untuk menghidupi keluarga.

Ibu dari Jepang

Tamaki Osaka, ibu Naomi, berasal dari Jepang. Pernikahannya dengan Leonard awalnya dianggap memalukan oleh keluarganya, yang mengakibatkan hubungan mereka terputus selama bertahun-tahun. Namun, pasangan ini tetap bersatu dan pindah ke kota Osaka, tempat Naomi dilahirkan pada 16 Oktober 1997.

Tamaki memiliki peran penting dalam membentuk identitas budaya Naomi. Meskipun keluarga mereka pindah ke Amerika Serikat, Tamaki tetap mempertahankan warisan Jepang dalam kehidupan sehari-hari. Keputusan untuk memberi Naomi nama belakang ibunya juga diambil untuk memudahkan kehidupan di Jepang, mengingat negara tersebut cenderung homogen secara ras.

Tumbuh di Amerika Serikat

Ketika Naomi berusia tiga tahun, keluarganya memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat. Mereka awalnya menetap di Long Island, New York, tinggal bersama orang tua Leonard. Di sinilah Naomi dan kakaknya mulai berlatih tenis.

Pada tahun 2006, keluarga Osaka pindah ke Florida untuk fokus pada pelatihan tenis putri-putri mereka. Di Florida, Naomi dan Mari berlatih tenis sepanjang hari bersama ayah mereka dan mengikuti homeschooling di malam hari. Broward County, tempat mereka tinggal, memiliki komunitas Haiti yang cukup besar, dengan bahasa Kreol sebagai bahasa ketiga yang paling banyak digunakan di daerah tersebut.

Naomi tumbuh dengan pengaruh budaya Jepang, Haiti, dan Amerika. Ia menghargai warisan budayanya yang beragam, menyatakan kecintaannya pada budaya Jepang dan menghargai sifat positif serta kesetiaan yang ia pelajari dari sisi keluarga Haiti-nya. Meskipun tumbuh di Amerika Serikat, Naomi tetap memilih untuk mewakili Jepang dalam kompetisi tenis internasional, mencerminkan keterikatan kuatnya dengan akar budaya ibunya.

Awal Karier Tenis Naomi Osaka

Debut profesional

Naomi Osaka memulai karier profesionalnya pada September 2013, tepat sebelum ulang tahunnya yang ke-16. Ia memasuki dua turnamen kualifikasi WTA Tour pertamanya pada bulan yang sama di Challenge Bell di Quebec dan Pan Pacific Open di Tokyo. Turnamen di Tokyo menjadi kesempatan pertamanya untuk berkompetisi secara profesional di Jepang. Osaka juga memenangkan satu pertandingan sebagai wildcard di Japan Women's Open. Kemenangan-kemenangan ini membantunya memasuki peringkat 250 besar dunia sebelum akhir musim.

Prestasi awal

Meskipun tidak memenangkan pertandingan utama WTA Tour lainnya pada tahun 2015, Osaka terus meningkatkan peringkatnya. Ia mencapai dua final level tertingginya, yang pertama di Kangaroo Cup di Jepang dan yang kedua di Surbiton Trophy di Inggris. Hasil runner-up ini memungkinkan Osaka untuk memasuki kualifikasi di dua turnamen Grand Slam terakhir tahun itu, Wimbledon dan US Open. Ia memenangkan pertandingan pertamanya di US Open, namun gagal lolos ke babak utama kedua turnamen tersebut.

Pada Oktober 2015, selama WTA Finals, Osaka memenangkan turnamen ekshibisi Rising Stars Invitational empat pemain, mengalahkan Caroline Garcia yang menjadi favorit berat di final. Melanjutkan permainannya pada November, Osaka kemudian mencapai final terbesar dalam kariernya di WTA 125 Hua Hin Championships di Thailand. Setelah mencapai semifinal di sebuah turnamen di Jepang, ia mengakhiri tahun dengan peringkat No. 144 dunia.

Pelatih yang berpengaruh

Pelatih pertama yang mengenali potensi Naomi Osaka adalah Bill Adams. Adams bertemu dengan keluarga Osaka sekitar tahun 2006 di akademinya di Florida selatan. Selama periode pelatihan sekitar satu tahun, Osaka yang saat itu berusia sekitar sembilan tahun, baru mulai mengembangkan kemampuan pukulannya. Adams mengatakan, "Suatu hari setelah bermain, (dia) berlari, melakukan estafet. Saya belum pernah melihat seorang gadis berlari seperti itu. Dia berlari dengan sangat kuat."

Pelatih lain yang berpengaruh adalah Patrick Tauma, yang melatih Osaka selama sekitar satu tahun mulai tahun 2013. Tauma mengatakan, "Naomi memiliki kepribadian yang kuat, meskipun dia pemalu. Apa yang dia kuasai - dia selalu menemukan cara untuk mengalahkan (lawannya). Menemukan cara untuk menang. Pada akhirnya Anda harus memenangkan poin terakhir, tidak peduli bagaimana caranya."

Harold Solomon, mantan pemain top-5 dunia, juga berperan penting dalam perkembangan Osaka. Solomon memberikan beasiswa kepada Osaka di akademi tenisnya di Fort Lauderdale pada tahun 2014. Ia bekerja dengan Osaka untuk memperbaiki gerakan dan teknik pukulannya saat Osaka mulai lolos ke babak utama WTA dan memutuskan untuk bermain mewakili Jepang.

Pencapaian Besar di Grand Slam

Kemenangan US Open 2018

Naomi Osaka mencatatkan sejarah pada US Open 2018 dengan menjadi petenis Jepang pertama yang memenangkan gelar Grand Slam tunggal. Dalam final yang penuh emosi, Osaka mengalahkan idolanya, Serena Williams, dengan skor 6-2, 6-4. Kemenangan ini menandai awal dari dominasi Osaka di turnamen-turnamen besar.

Meskipun masih berusia 20 tahun, Osaka menunjukkan permainan yang luar biasa, memadukan kekuatan dan ketenangan yang tidak mencerminkan kenyataan bahwa ini adalah final Grand Slam pertamanya. Osaka berhasil mematahkan servis Williams sebanyak empat kali dan hanya kehilangan satu kali servisnya sendiri sepanjang pertandingan. Ia menyelesaikan pertandingan dengan 16 pukulan winner dan 14 kesalahan sendiri, serta berhasil menempatkan 73 persen servis pertamanya.

Gelar Australia Open 2019

Setelah kesuksesan di US Open, Osaka melanjutkan momentumnya dengan memenangkan gelar Grand Slam keduanya di Australia Open 2019. Dalam final yang dramatis, ia mengalahkan Petra Kvitova dengan skor 7-6 (7-2), 5-7, 6-4. Kemenangan ini membuat Osaka menjadi petenis wanita pertama sejak Jennifer Capriati pada tahun 2001 yang berhasil memenangkan gelar Grand Slam pertama dan keduanya secara berturut-turut.

Dengan kemenangan ini, Osaka juga mencapai peringkat nomor satu dunia untuk pertama kalinya dalam kariernya. Prestasi ini semakin mengesankan mengingat setahun sebelumnya ia masih berada di peringkat 72 dunia. Osaka menunjukkan ketangguhan mentalnya dengan bangkit setelah kehilangan tiga match point pada set kedua dan akhirnya memenangkan pertandingan dalam tiga set.

Juara US Open 2020

Osaka kembali menegaskan dominasinya di US Open dengan meraih gelar keduanya di turnamen tersebut pada tahun 2020. Dalam final yang penuh perjuangan, ia mengalahkan Victoria Azarenka dengan skor 1-6, 6-3, 6-3. Kemenangan ini semakin membuktikan kemampuan Osaka untuk tampil di bawah tekanan besar.

Dengan kemenangan ini, Osaka menjadi petenis wanita pertama sejak Serena Williams pada tahun 2015 yang berhasil memenangkan dua gelar Grand Slam secara berturut-turut. Prestasi ini semakin menguatkan posisinya sebagai salah satu petenis terbaik di dunia. Osaka juga menunjukkan konsistensinya di turnamen-turnamen besar dengan memenangkan empat dari empat final Grand Slam yang ia ikuti hingga saat itu.

Gaya Bermain dan Kekuatan Naomi Osaka

Naomi Osaka dikenal sebagai pemain baseline yang agresif dengan kekuatan pukulan yang luar biasa. Gaya bermainnya yang khas telah membuatnya menjadi salah satu petenis terbaik di dunia. Berikut adalah beberapa aspek utama dari gaya bermain dan kekuatan Osaka:

Pukulan forehand yang kuat

Forehand Osaka merupakan senjata utamanya di lapangan. Ia menggunakan grip semi-western yang ekstrem, memungkinkannya menghasilkan topspin yang luar biasa. Teknik "wiper action" yang ia gunakan menghasilkan putaran dan kedalaman yang khas pada pukulannya. Osaka mampu memukul forehand dengan kecepatan hingga 160 kilometer per jam sejak usia 16 tahun, menjadikannya salah satu pemukul terkuat di tur WTA.

Kekuatan forehand Osaka berasal dari rangkaian gerakan yang terkoordinasi dengan baik. Dimulai dari pegangan dua tangan pada grip raket, ia melakukan putaran bahu dan pinggul secara bersamaan. Saat memulai ayunan, tangan kirinya mengarahkan pukulan sementara tangan kanannya melanjutkan gerakan melengkung dengan raket. Ayunan panjang ini memungkinkan Osaka mengakumulasi energi dan menghasilkan kecepatan raket yang tinggi.

Servis yang akurat

Servis Osaka juga merupakan senjata yang tangguh. Ia mampu mencapai kecepatan servis hingga 200 kilometer per jam, menjadikannya salah satu dari sepuluh server tercepat dalam sejarah WTA. Kekuatan servisnya tidak hanya terletak pada kecepatannya, tetapi juga pada akurasi dan konsistensinya.

Osaka memiliki rutinitas servis yang konsisten, dimulai dengan posisi kaki yang lebar dan mata yang terfokus pada target. Ia melakukan toss bola dengan presisi, mempertahankan pandangannya ke atas sepanjang gerakan. Lengan dominannya melakukan backswing pendek namun kuat, menghasilkan servis yang sulit diantisipasi oleh lawan.

Ketangguhan mental

Selain kekuatan fisik, Osaka juga dikenal dengan ketangguhan mentalnya di lapangan. Ia mampu mempertahankan fokus dan ketenangannya bahkan dalam situasi yang menekan. Kemampuannya untuk bangkit dari ketertinggalan dan memenangkan pertandingan panjang menunjukkan stamina mental yang luar biasa.

Osaka terus bekerja untuk meningkatkan aspek mental permainannya. Ia mengatribusikan sebagian peningkatan permainannya pada pendekatan mental yang lebih baik dan pengurangan kesalahan yang tidak dipaksakan. Dengan bantuan tim pelatihnya, Osaka telah menjadi lebih optimis dan mampu mengatasi tekanan dengan lebih baik.

Kombinasi kekuatan fisik dan mental ini telah membuat Naomi Osaka menjadi salah satu petenis paling dominan di era modern. Kemampuannya untuk terus berkembang dan beradaptasi menjanjikan karier yang cemerlang di masa depan.

Dampak Naomi Osaka di Luar Lapangan

Advokasi kesetaraan ras

Naomi Osaka telah menjadi suara yang kuat dalam advokasi kesetaraan ras. Setelah pembunuhan George Floyd pada Mei 2020, Osaka mulai menggunakan platformnya untuk menyuarakan keprihatinannya tentang kekerasan polisi dan ketidakadilan rasial. Ia berpartisipasi dalam protes di Minneapolis dan menggunakan media sosial untuk menyebarkan kesadaran. Selama US Open 2020, Osaka mengenakan masker wajah dengan nama-nama korban kekerasan polisi, termasuk Breonna Taylor dan George Floyd, untuk menarik perhatian pada isu tersebut.

Kesehatan mental atlet

Osaka juga menjadi pemimpin dalam advokasi kesehatan mental atlet. Pada tahun 2021, ia mengundurkan diri dari Prancis Terbuka untuk menjaga kesejahteraan mentalnya, memicu diskusi global tentang tekanan yang dihadapi atlet elit. Keputusannya ini mendapat dukungan luas dari sesama atlet dan selebritas. Osaka telah bermitra dengan aplikasi kesehatan mental Modern Health untuk menyoroti perjalanan kesehatan mental pemain tenis lainnya dan mengingatkan orang bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan mereka.

Inspirasi bagi generasi muda

Sebagai atlet muda dan multikultur, Osaka telah menjadi inspirasi bagi banyak orang muda di seluruh dunia. Ia menggunakan platformnya untuk mendorong keragaman dan inklusi dalam olahraga dan masyarakat. Osaka telah meluncurkan Naomi Osaka Play Academy, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengubah kehidupan anak perempuan melalui permainan dan olahraga, dimulai di Tokyo. Ia juga mendukung peningkatan representasi perempuan dalam posisi kepemimpinan, memuji tokoh-tokoh seperti Kamala Harris dan Michelle Obama.

Dampak Osaka melampaui prestasi olahraganya. Ia telah menggunakan ketenaran dan platformnya untuk mendorong perubahan sosial yang berarti. Dengan memadukan aktivisme dengan prestasinya di lapangan, Osaka telah menjadi contoh bagaimana atlet dapat menggunakan pengaruh mereka untuk membuat perbedaan positif dalam masyarakat. Meskipun masih muda, Osaka telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang berpengaruh, baik di dalam maupun di luar lapangan tenis.

Kesimpulan

Perjalanan Naomi Osaka dari anak muda berbakat menjadi ikon tenis dunia sungguh menginspirasi. Prestasinya yang luar biasa di Grand Slam dan gaya bermainnya yang kuat telah membuat dia menjadi salah satu petenis terbaik generasinya. Di luar lapangan, Osaka juga punya pengaruh besar pada isu-isu sosial penting seperti kesetaraan ras dan kesehatan mental atlet.

Dampak Osaka melampaui dunia tenis. Sebagai atlet muda multikultural, dia menjadi panutan bagi banyak orang, terutama generasi muda. Keberaniannya untuk berbicara tentang masalah-masalah sensitif dan menggunakan platformnya untuk perubahan positif menunjukkan bahwa atlet bisa punya peran penting di luar olahraga. Kisah Osaka membuktikan bahwa dengan tekad dan bakat, seseorang bisa mencapai prestasi tinggi sekaligus memberi dampak positif pada masyarakat.

FAQS

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Naomi Osaka:

  1. Di mana Naomi Osaka dibesarkan? Naomi Osaka lahir di Osaka, Jepang pada 16 Oktober 1997. Ia dibesarkan di Jepang hingga usia tiga tahun, kemudian keluarganya pindah ke Long Island, New York. Pada tahun 2006, keluarga Osaka pindah ke Florida untuk fokus pada pelatihan tenis Naomi dan kakaknya.

  2. Dari mana asal orang tua Naomi Osaka? Ayah Naomi Osaka, Leonard Maxime Francois, berasal dari Haiti. Ibunya, Tamaki Osaka, berasal dari Jepang. Perpaduan latar belakang budaya ini membentuk identitas multikultural Naomi Osaka.

  3. Kapan Naomi Osaka memulai karier profesionalnya? Naomi Osaka memulai karier profesionalnya pada September 2013, tepat sebelum ulang tahunnya yang ke-16. Ia melewatkan kompetisi junior dan langsung terjun ke dunia profesional.

  4. Apa prestasi terbesar Naomi Osaka? Naomi Osaka telah memenangkan empat gelar Grand Slam tunggal: US Open 2018 dan 2020, serta Australia Terbuka 2019 dan 2021. Ia juga pernah menduduki peringkat nomor satu dunia.

  5. Bagaimana gaya bermain Naomi Osaka? Naomi Osaka dikenal sebagai pemain baseline yang agresif dengan pukulan forehand yang kuat. Ia mampu mencapai kecepatan servis hingga 200 kilometer per jam, menjadikannya salah satu server tercepat dalam sejarah WTA.

  6. Apa dampak Naomi Osaka di luar lapangan tenis? Naomi Osaka telah menjadi suara yang kuat dalam advokasi kesetaraan ras dan kesehatan mental atlet. Ia menggunakan platformnya untuk menyoroti isu-isu sosial penting dan menginspirasi generasi muda.

  7. Bagaimana Naomi Osaka mengatasi tekanan media? Naomi Osaka pernah mengundurkan diri dari Prancis Terbuka 2021 karena alasan kesehatan mental, memicu diskusi global tentang tekanan yang dihadapi atlet elit. Ia telah berbicara terbuka tentang perjuangannya dengan depresi dan kecemasan.

  8. Apa pencapaian finansial Naomi Osaka? Naomi Osaka adalah salah satu atlet wanita dengan penghasilan tertinggi di dunia. Pada tahun 2020, ia berada di peringkat kedelapan di antara semua atlet dalam hal pendapatan dari endorsement.

  9. Bagaimana Naomi Osaka terlibat dalam aktivisme sosial? Selama US Open 2020, Naomi Osaka mengenakan masker wajah dengan nama-nama korban kekerasan polisi untuk menarik perhatian pada isu keadilan rasial. Ia juga mendirikan Naomi Osaka Play Academy untuk memberdayakan anak perempuan melalui olahraga.

  10. Apa rencana Naomi Osaka untuk masa depan? Setelah mengumumkan kehamilannya pada Januari 2023 dan melahirkan putrinya pada Juli 2023, Naomi Osaka kembali ke dunia tenis pada Januari 2024. Meskipun mengalami beberapa kekalahan awal, ia bertekad untuk kembali ke performa terbaiknya dan terus bersaing di level tertinggi tenis dunia.

Invite your friends to join as an Involve Partner & earn an RM5 bonus for each referral. The more friends you refer, the more rewards you stand to earn. It’s simple and hassle-free!

Posting Komentar

Involve Asia Publisher referral program (CPA)
Involve Asia Publisher referral program (CPA)