
Timnas Indonesia telah menyelesaikan perjalanan panjang selama 731 hari di Kualifikasi Piala Dunia 2026, sebuah petualangan yang penuh dengan momen berkesan dan pencapaian bersejarah. Meskipun harus puas dengan posisi ketiga di klasemen akhir Grup B, performa skuad Garuda sepanjang kompetisi menunjukkan kemajuan signifikan bagi sepakbola nasional.
Secara keseluruhan, Timnas Indonesia telah melalui 20 pertandingan dengan hasil 8 kemenangan, 8 kekalahan, dan 4 kali imbang. Tidak hanya itu, Timnas Indonesia berhasil mengumpulkan total 28 poin dengan mencetak 31 gol dan kemasukan 32 gol. Bahkan dari 9 laga yang dimainkan di kandang, 6 pertandingan berhasil dimenangkan, menunjukkan dominasi Tim Merah-Putih saat bermain di hadapan pendukung sendiri.
Pencapaian finis di ronde keempat kualifikasi menjadi prestasi bersejarah yang patut dikenang dalam sepakbola nasional. Ramadhan Sananta tampil sebagai pahlawan dengan menyumbangkan 4 gol dari 9 penampilan, menjadikannya top scorer bagi Timnas Indonesia di ajang bergengsi ini. Meski gagal menjinakkan Timnas Jepang, perjalanan panjang ini telah mengukir berbagai prestasi membanggakan yang akan kita bahas lebih dalam.
Torehan 8 Kemenangan Timnas Indonesia
Perjalanan Skuad Garuda dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 ditandai dengan torehan delapan kemenangan yang menjadi rekor tersendiri. Keberhasilan ini tidak lepas dari perjuangan selama 731 hari yang penuh lika-liku pertandingan dari berbagai tahap kualifikasi.
Statistik kemenangan Timnas Indonesia
Dari total 20 pertandingan yang telah dijalani, Timnas Indonesia mencatatkan delapan kemenangan, empat kali imbang, dan delapan kekalahan. Tim Merah-Putih berhasil mengoleksi 28 poin sepanjang perjalanan mereka di ajang bergengsi ini. Performa tim asuhan Patrick Kluivert juga terbilang produktif dengan mencetak 29 gol, meskipun kebobolan sebanyak 33 gol.
Kemenangan pertama diraih saat menghadapi Brunei Darussalam dengan skor telak 6-0 pada 12 Oktober 2023 dan kembali mengulang hasil yang sama pada pertemuan kedua tanggal 17 Oktober 2023. Kemudian Indonesia juga berhasil mengalahkan Vietnam dalam dua kesempatan dengan skor 1-0 dan 3-0. Kemenangan lainnya termasuk mengalahkan Filipina (2-0), Arab Saudi (2-0), Bahrain (1-0), dan China (1-0).
Dampak terhadap klasemen timnas Indonesia
Delapan kemenangan ini memberikan dampak positif terhadap posisi Timnas Indonesia di klasemen. Indonesia berhasil mengumpulkan 12 poin dan menduduki peringkat keempat di Grup C pada babak ketiga kualifikasi. Perolehan poin tersebut merupakan yang tertinggi di antara tim-tim Asia Tenggara yang bertarung di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia.
Selain itu, prestasi ini juga berdampak pada peringkat FIFA Timnas Indonesia yang naik secara signifikan. Sepanjang babak kualifikasi, Indonesia naik 27 peringkat dalam ranking FIFA. Kemenangan atas China menambah 15,05 poin dan mendongkrak posisi Indonesia ke peringkat 117 dunia.
Pertandingan timnas Indonesia yang paling menentukan
Beberapa pertandingan menjadi momen krusial bagi perjalanan Timnas Indonesia. Kemenangan atas China pada 5 Juni 2025 dengan skor tipis 1-0 menjadi prestasi bersejarah karena memecahkan rekor kemenangan yang sudah tertimbun selama 38 tahun. Hasil ini juga memastikan Indonesia melaju ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kemenangan atas Arab Saudi dengan skor 2-0 pada 19 November 2024 juga tak kalah penting. Pertandingan ini menjadi momen bersejarah karena Indonesia tidak pernah sekalipun mendapatkan kemenangan saat jumpa Arab Saudi sebelumnya.
Meskipun pada akhirnya gagal melangkah ke Piala Dunia 2026, pencapaian Timnas Indonesia patut diapresiasi. Tak ada tim dari Putaran 1 yang mampu melaju sejauh Indonesia, menjadikannya catatan sejarah penting dalam perjalanan sepakbola nasional.
Kekalahan Terbesar dari Jepang
Di penghujung putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Skuad Garuda mengalami ujian berat saat berhadapan dengan tim peringkat teratas Asia. Timnas Indonesia menelan kekalahan telak dari Jepang pada pertandingan terakhir Grup C yang berlangsung di Stadion Suita, Osaka, pada 10 Juni 2025.
Detail skor kekalahan vs Jepang
Dalam pertandingan tersebut, Tim Merah-Putih dibungkam dengan skor mencolok 0-6. Daichi Kamada menjadi mimpi buruk bagi pertahanan Indonesia dengan mencetak dua gol pada menit ke-15 dan masa injury time babak pertama (45+6). Gol-gol lainnya disumbangkan oleh Takefusa Kubo (menit 19), Ryoya Morishita (menit 55), Shuto Machino (menit 58), dan Mao Hosoya (menit 80).
Statistik pertandingan menunjukkan dominasi penuh tim Samurai Biru dengan penguasaan bola sebesar 71 persen berbanding 29 persen milik Indonesia. Jepang melepaskan 22 tembakan dengan 11 di antaranya mengarah ke gawang, sedangkan Timnas Indonesia tidak mencatatkan satu pun upaya ke arah gawang lawan.
Faktor penyebab kekalahan
Beberapa faktor utama yang menyebabkan kekalahan telak ini antara lain kegagalan Skuad Garuda mengantisipasi tekanan (pressing) ketat dari Jepang. Tim asuhan Patrick Kluivert tidak menyiapkan counter-press yang baik sehingga distribusi bola menjadi tidak lancar.
Selain itu, Timnas Indonesia kesulitan dalam duel-duel perebutan bola. Pemain Indonesia mudah sekali kehilangan penguasaan saat pemain Jepang datang merebut. Cedera beberapa pemain kunci seperti Rizky Ridho, Kevin Diks, dan Yakob Sayuri juga turut menjadi penyebab taktik yang disiapkan Kluivert menjadi berantakan.
Pola serangan yang terlalu bergantung pada Ole Romeny membuat strategi Tim Merah-Putih mudah terbaca oleh Jepang. Akibatnya, aliran bola ke lini serang tidak berjalan efektif sepanjang pertandingan.
Pelajaran dari kekalahan tersebut
Meskipun menelan kekalahan telak, Patrick Kluivert menegaskan bahwa timnya akan menjadikan pertandingan ini sebagai pembelajaran berharga. "Kami perlu belajar dari situasi ini. Saya rasa ini momen pembelajaran yang sangat penting. Sebagai individu, sebagai pelatih, dan sebagai tim," ujar Kluivert dalam konferensi pers pasca-pertandingan.
Pelatih asal Belanda tersebut berjanji akan menyusun rencana baru dengan membawa pelajaran dari kekalahan ini ke laga-laga berikutnya. Timnas Indonesia perlu segera memperbaiki fokus pemain yang sering hilang, terlihat dari dua gol Jepang yang hanya berjarak empat menit dan dua gol lainnya yang hanya berjarak tiga menit.
Kekalahan ini menjadi evaluasi penting sebelum Indonesia melangkah ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan dimulai pada Oktober 2025.
Kontribusi Pemain Naturalisasi
Keberhasilan Timnas Indonesia melaju hingga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 tidak lepas dari peran signifikan pemain naturalisasi yang memperkuat skuad Garuda dalam tiga tahun terakhir. Kombinasi talenta lokal dan pemain naturalisasi berkualitas menjadi faktor penentu dalam perjalanan sejarah sepakbola nasional.
Daftar pemain timnas Indonesia hasil naturalisasi
Sejak program naturalisasi diluncurkan pada 2020, sudah terdapat 14 pemain yang bergabung untuk membela Timnas Indonesia. Nama-nama seperti Emil Audero, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Ivar Jenner, Ole Romeny, Ragnar Oratmangoen, Joey Pelupessy, Justin Hubner, dan Kevin Diks menjadi tulang punggung Skuad Garuda selama mengarungi kualifikasi.
Mayoritas pemain naturalisasi berasal dari Belanda dengan keturunan Indonesia. Mereka dipilih berdasarkan kualitas individu yang teruji di kompetisi Eropa. Jay Idzes yang bermain untuk Venezia FC memiliki kemampuan umpan pendek dan tendangan kaki kiri yang bagus. Thom Haye dikenal sebagai pengumpan handal dan ahli eksekusi bola mati, sementara Justin Hubner menjadi andalan di lini belakang.
Peran penting pemain naturalisasi
Para pemain naturalisasi membawa dimensi baru bagi permainan Timnas Indonesia. Mereka dibekali kemampuan teknis, disiplin, etos kerja, dan kecerdasan taktik yang lebih baik dibandingkan sebagian besar pemain lokal. Keunggulan mereka hampir menyeluruh, baik dari sisi fisik, stamina, teknik, maupun kedisiplinan.
Dalam pertandingan krusial melawan Arab Saudi yang berakhir imbang 1-1, kecemerlangan kiper Maarten Paes menjadi kunci Indonesia meraih satu poin penting. Sementara itu, nama-nama seperti Ragnar Oratmangoen dikenal sebagai pemain serba bisa yang dapat dimainkan sebagai winger atau gelandang serang.
Dampak terhadap performa tim
Dampak positif kehadiran pemain naturalisasi terlihat jelas dari peningkatan peringkat FIFA Timnas Indonesia yang naik dari posisi 175 menjadi peringkat 134 dunia. Selain itu, Indonesia berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2024 dan finis di peringkat keempat Piala Asia U23 2024.
Banyak strategi yang dirancang oleh pelatih dapat dieksekusi dengan baik di lini pertahanan dan serang berkat kualitas individu pemain yang jauh lebih baik. Namun, mantan gelandang Timnas Indonesia, Andrian Mardiansyah, mengingatkan bahwa meskipun program naturalisasi membawa dampak positif, perkembangan pemain lokal juga perlu berjalan beriringan.
Dengan kombinasi pemain naturalisasi dan talenta lokal seperti Rizky Ridho, Ricky Kambuaya, dan Yakob Sayuri, Timnas Indonesia bersiap melakoni putaran keempat melawan Arab Saudi serta Irak pada Oktober 2025. Jika meraup dua kemenangan, bisa dipastikan Indonesia mengamankan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026.
Rekor Pertandingan di Kandang
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) telah menjadi benteng kokoh bagi timnas Indonesia selama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dari lima pertandingan kandang yang dijalani, Skuad Garuda mencatatkan rekor impresif dengan meraih tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan hanya satu kekalahan.
Statistik pertandingan kandang
Catatan kemenangan timnas Indonesia di SUGBK termasuk hasil positif melawan tim-tim kuat seperti Arab Saudi (2-0), Bahrain (1-0), dan Tiongkok (1-0). Ketiga kemenangan ini diraih tanpa kebobolan satu gol pun, menunjukkan solidnya pertahanan Indonesia saat bermain di hadapan publik sendiri. Satu-satunya hasil imbang terjadi saat ditahan Australia tanpa gol, sementara kekalahan dialami dari Jepang dengan skor telak 0-4.
Total gol yang dicetak timnas Indonesia di lima laga kandang adalah empat gol, dengan Marselino Ferdinan menyumbang dua gol dan Ole Romeny juga mencetak dua gol. Secara keseluruhan, sepuluh pertandingan kandang terakhir Indonesia di semua kompetisi menghasilkan lima kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan.
Atmosfer stadion dan dukungan suporter
Dukungan luar biasa dari puluhan ribu suporter yang memenuhi SUGBK menjadi faktor penentu keberhasilan timnas Indonesia. Bahkan, Indonesia mencatatkan rekor penonton terbanyak untuk laga kandang di putaran ketiga kualifikasi dengan total 325.593 penonton dari lima pertandingan. Jumlah penonton terbanyak terjadi saat menjamu Australia dengan 70.059 orang memadati stadion.
Atmosfer intimidatif yang tercipta membuat pelatih Tiongkok, Branko Ivankovic, mengakui timnya kesulitan bermain di Jakarta. Stadion yang berubah menjadi lautan merah-putih menciptakan tekanan psikologis bagi tim tamu.
Pengaruh laga kandang terhadap performa
Bermain di kandang terbukti meningkatkan performa timnas Indonesia secara signifikan. Dalam laga-laga kandang, terjadi peningkatan rata-rata peluang gol sebesar 23 persen dibandingkan ketika bermain di luar negeri. Dukungan positif melalui nyanyian dan tepuk tangan apresiasi mampu meningkatkan performa pemain hingga 20 persen.
Patrick Kluivert sendiri mengakui pentingnya dukungan suporter untuk memotivasi timnya. "Suporter memang sangat penting untuk mendorong kami supaya bisa memberikan performa terbaik," kata pelatih asal Belanda itu. Dengan demikian, keunggulan bermain di kandang menjadi modal berharga bagi timnas Indonesia untuk melanjutkan perjuangan di putaran selanjutnya.
Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi
Pencapaian putaran keempat kualifikasi menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan Skuad Garuda di kancah internasional. Meskipun akhirnya harus terhenti, langkah sejauh ini patut menjadi catatan penting dalam perkembangan sepak bola nasional.
Makna lolos ke putaran keempat
Langkah timnas Indonesia hingga putaran keempat Piala Dunia 2026 merupakan pencapaian yang lebih maju dibandingkan partisipasi sebelumnya dalam ajang ini. Menurut pengamat sepak bola Bung Joy, kemajuan ini satu langkah lebih baik dibandingkan kiprah timnas Indonesia yang hampir lolos ke Piala Dunia 1986. Saat itu, Indonesia hanya tinggal mengarungi empat laga untuk lolos ke Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Secara matematis, timnas Indonesia masih memiliki peluang lolos ke Piala Dunia 2026 jika mampu memenangi dua laga penting melawan Arab Saudi dan Irak. Namun, hanya juara grup yang berhak lolos langsung ke putaran final yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Perjalanan menuju babak ini
Timnas Indonesia mengawali perjuangan menuju Piala Dunia 2026 dengan melakoni kualifikasi dari putaran pertama. Di putaran pertama, langkah timnas Indonesia mulus karena sukses mengalahkan Brunei Darussalam dengan skor agregat 12-0. Kemudian pada putaran kedua, timnas Indonesia masuk Grup F bersama Irak, Vietnam, dan Filipina, dan berhasil finis di posisi runner-up dengan mengemas 10 poin dari enam pertandingan.
Pada putaran ketiga, kemenangan melawan China memastikan timnas Indonesia berada di posisi keempat dengan 12 poin sekaligus mengunci satu tiket ke putaran empat. Secara keseluruhan, timnas Indonesia telah melakoni 20 pertandingan selama dua tahun terakhir dan telah menghadapi 9 negara. Bahkan, timnas Indonesia menjadi satu-satunya tim dengan jumlah penampilan terbanyak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dampaknya terhadap sepak bola nasional
Meskipun prestasi ini patut diapresiasi, Bung Joy menyoroti bahwa kemajuan timnas Indonesia di putaran Piala Dunia 2026 tidak diimbangi dengan perkembangan sepak bola dalam negeri. Dari 28 pemain yang dipanggil, 90% adalah diaspora, sementara pembinaan generasi muda dan perbaikan kualitas kompetisi liga domestik tidak mengalami kemajuan signifikan.
Walaupun gagal melangkah lebih jauh, pengalaman menghadapi tim-tim besar Asia seperti Arab Saudi dan Irak menjadi pelajaran berharga dalam meningkatkan kualitas permainan dan mental bertanding. Pencapaian finis di ronde keempat kualifikasi ini merupakan sebuah prestasi yang patut dikenang dalam sejarah sepak bola nasional.
Kemenangan Penting atas Vietnam
Kemenangan gemilang Skuad Garuda atas Vietnam di kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi salah satu prestasi paling berkesan. Pertemuan kedua tim di Stadion My Dinh, Hanoi pada 26 Maret 2024 berakhir dengan kemenangan telak tim tamu.
Skor dan jalannya pertandingan
Timnas Indonesia berhasil menundukkan tuan rumah Vietnam dengan skor meyakinkan 3-0. Dominasi Skuad Garuda sudah terlihat sejak awal pertandingan. Jay Idzes membuka keunggulan pada menit kesembilan melalui sundukannya yang menjebol gawang Vietnam dari tendangan sudut Thom Haye. Keunggulan Indonesia bertambah pada menit ke-23 ketika Ragnar Oratmangoen berhasil menggiring bola dari sisi kiri dan melepaskan tembakan kaki kiri. Ramadhan Sananta memastikan kemenangan dengan mencetak gol ketiga pada menit ke-90+8.
Kontribusi pemain kunci
Thom Haye tampil gemilang dengan memberikan umpan matang untuk gol pembuka. Pelatih Shin Tae-yong mengakui puas dengan penampilannya yang "lebih dari 100 persen". Permainan tenang menjadi kunci keberhasilan, berbeda dengan pertandingan pertama. Skuad Garuda berhasil menjalankan pola dengan baik, memainkan bola kaki ke kaki, dan menguasai tempo permainan.
Dampak terhadap posisi klasemen timnas Indonesia
Kemenangan ini mengokohkan posisi Indonesia di peringkat kedua Grup F dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Timnas Indonesia berhasil mengumpulkan tujuh poin dari empat pertandingan, meningkatkan peluang untuk maju ke tahap selanjutnya. Hasil ini juga menjadi modal berharga menjelang pertandingan melawan Irak pada 6 Juni.
Pertahanan Solid di Beberapa Laga
Kekuatan pertahanan menjadi salah satu faktor utama kesuksesan perjalanan timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda berhasil membangun fondasi kokoh di jantung pertahanan berkat kombinasi pemain naturalisasi dan lokal.
Jumlah clean sheet
Sepanjang petualangan di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia mencatatkan delapan clean sheet, catatan yang memasukkan mereka ke dalam tujuh besar tim dengan pertahanan terbaik. Pada putaran pertama, Indonesia tidak kebobolan saat menghadapi Brunei Darussalam dengan skor 6-0 di kandang dan tandang. Di putaran kedua, tiga laga tanpa kebobolan diraih saat melawan Vietnam (1-0, 3-0) dan Filipina (2-0). Kemudian, putaran ketiga menambah tiga clean sheet lainnya saat berhadapan dengan Australia (0-0), Arab Saudi (2-0), dan Bahrain (1-0).
Performa lini belakang
Trio bek Jay Idzes, Rizky Ridho, dan Justin Hubner menjadi kunci kesolidan pertahanan Indonesia. Faktanya, ketika ketiga pemain tersebut bermain bersama, Indonesia mencatat tujuh kali clean sheet. Kombinasi mereka terbukti sangat efektif dalam membendung serangan lawan dari berbagai pertandingan krusial. Bahkan, satu-satunya penampilan yang kurang memuaskan dari trio ini terjadi dalam kekalahan telak 0-4 dari Jepang. Keputusan Patrick Kluivert untuk mempertahankan kombinasi ketiga pemain tersebut di jantung pertahanan terbukti tepat dan masuk akal.
Peran kiper dan bek naturalisasi
Emil Audero dan Maarten Paes bergantian menjaga gawang timnas Indonesia dengan performa konsisten. Audero yang memiliki ikatan darah Indonesia dari ayahnya, Edy Mulyadi, tampil mengesankan dengan refleks cepat dan kemampuan membaca pergerakan lawan. Sementara itu, naturalisasi pemain seperti Pascal Struijk, Kevin Diks, dan Calvin Verdonk memperkuat lini belakang dengan keunggulan fisik dan teknis. Diks dan Verdonk bahkan selalu tampil sebagai starter di klub Eropa mereka, membuktikan kualitas mereka yang tidak diragukan.
Koreografi Suporter yang Spektakuler
Dukungan spektakuler dari suporter menjadi kekuatan tersembunyi di balik perjalanan timnas Indonesia. Semangat yang ditunjukkan penonton tidak hanya terlihat melalui sorakan, tetapi juga koreografi visual mengesankan.
Aksi La Grande Indonesia
Kelompok suporter La Grande Indonesia menciptakan koreografi raksasa saat pertandingan melawan Bahrain pada laga kedelapan putaran ketiga Grup C. Mereka membentangkan gambar burung Garuda dengan sayap terbentang dan angka 45 di bagian dada, disertai tulisan "Show Your Dignity". Koreografi ini dirancang oleh Febru Danar Surya, ilustrator asal Yogyakarta, yang membutuhkan waktu hampir sebulan untuk menyelesaikannya. Desainnya memadukan unsur geografis, budaya, dan sejarah nusantara—termasuk puncak Cartensz Pyramid yang melambangkan perjuangan mencapai level tertinggi.
Efek psikologis terhadap lawan
Atmosfer intimidatif yang tercipta di Stadion Gelora Bung Karno memberikan tekanan berat bagi tim lawan. "Garuda mengoyak Burung Bulbul yang tidak tahan akan ketinggian, mereka pulang dengan tangan hampa," tulis La Grande Indonesia menggambarkan efek psikologis terhadap tim Bahrain. Bahkan para pengamat internasional menyebut dukungan suporter sebagai salah satu kekuatan utama Indonesia.
Peran suporter dalam membakar semangat
Dukungan dari tribun terbukti meningkatkan performa pemain hingga 20 persen. Jens Raven mengakui bagaimana 50.000 suporter yang bernyanyi bersama memberikan dorongan energi sangat tinggi. Fanatisme mereka bukan sekadar menambah semarak, melainkan menjadi bahan bakar emosi para pemain di lapangan.
Jumlah Gol yang Meningkat
Produktivitas gol timnas Indonesia mengalami peningkatan signifikan sepanjang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pencapaian ini menjadi bukti nyata kemajuan permainan Skuad Garuda di kancah internasional.
Total gol yang dicetak
Dalam 20 pertandingan yang dijalani, Indonesia berhasil mencatatkan 31 gol ke gawang lawan. Perolehan ini tentu mengesankan mengingat tim harus memulai perjalanan dari putaran pertama. Bahkan, meskipun kebobolan 32 gol, timnas tetap mempertahankan neraca gol yang terbilang seimbang. Dimas Drajad mencetak gol perdana saat melawan Brunei pada 12 Oktober 2023, sedangkan Kevin Diks mengukir gol terakhir kontra Arab Saudi pada 8 Oktober 2025.
Pemain yang paling produktif
Ramadhan Sananta membuktikan ketajamannya dengan menjadi top scorer timnas dengan koleksi 4 gol. Selain itu, empat pemain lain yakni Dimas Drajad, Rizky Ridho, Ragnar Oratmangoen, dan Ole Romeny masing-masing menyumbang 3 gol. Menariknya, distribusi gol cukup merata dengan lima pemain mencetak masing-masing 2 gol dan lima pemain lainnya berkontribusi 1 gol.
Perbandingan dengan kualifikasi sebelumnya
Pencapaian 31 gol ini jauh melampaui produktivitas timnas pada kualifikasi-kualifikasi sebelumnya. Pada Kualifikasi Piala Dunia 2014, Indonesia hanya mampu mencetak 8 gol sepanjang perjalanan. Selain itu, peningkatan kualitas serangan juga terlihat dari jumlah pemain yang berkontribusi gol, dengan total 16 pemain berbeda mencatatkan nama di papan skor.
Peningkatan Peringkat FIFA
Peringkat FIFA menjadi salah satu indikator kemajuan timnas Indonesia selama Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda mencatatkan lonjakan signifikan dalam daftar peringkat dunia sepanjang dua tahun terakhir.
Perubahan peringkat selama kualifikasi
Sebelum memulai kualifikasi, Indonesia berada di posisi ke-145 dunia dengan 1.070 poin pada Oktober 2023. Sempat turun ke peringkat 146 pada November dan Desember 2023, posisi Indonesia kemudian naik ke urutan 134 pada April 2024. Pencapaian terbaik terjadi pada Juli 2025, saat Indonesia mencapai peringkat ke-118 dengan 1.154,55 poin. Ini menjadi posisi tertinggi dalam 19 tahun terakhir sejak peringkat 110 pada 2006. Secara keseluruhan, sepanjang kualifikasi Indonesia naik 27 peringkat dari posisi awal.
Faktor yang memengaruhi kenaikan
Kemenangan melawan China pada babak ketiga kualifikasi menambah 11,63 poin. Selain itu, partisipasi rutin dalam setiap jendela FIFA Matchday juga berperan penting. Sejak 2021, PSSI mulai fokus mencari lawan-lawan strategis pada agenda FIFA Matchday. Program naturalisasi pemain berdarah Indonesia pada era Erick Thohir turut mendongkrak performa timnas.
Dampaknya terhadap jadwal timnas Indonesia ke depan
Peringkat yang lebih tinggi memungkinkan Indonesia bertemu lawan berkualitas tinggi di turnamen resmi. Bahkan, cara terbaik untuk terus menaikkan peringkat adalah dengan aktif di kompetisi besar seperti Piala Asia 2027 yang sudah dipastikan diikuti Indonesia. Meskipun berstatus underdog saat menghadapi tim-tim seperti Qatar (53), Arab Saudi (59), dan Irak (58), pengalaman ini justru menjadi kesempatan emas untuk mengumpulkan poin FIFA lebih banyak.
FAQS
Berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan tentang perjalanan timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026:
Bagaimana sistem kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk zona Asia?
Kualifikasi terdiri dari empat putaran. Timnas Indonesia memulai dari putaran pertama, berbeda dengan negara-negara peringkat atas Asia yang langsung masuk putaran kedua atau ketiga.
Berapa total pertandingan yang dijalani Timnas Indonesia selama kualifikasi?
Timnas Indonesia telah melakoni 20 pertandingan selama 731 hari dengan menghadapi 9 negara berbeda.
Siapa saja pemain naturalisasi yang paling berkontribusi?
Jay Idzes, Thom Haye, dan Justin Hubner menjadi pemain naturalisasi yang memberikan kontribusi signifikan, baik dalam menciptakan gol maupun memperkuat lini pertahanan.
