
Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan, tidak hanya terkenal dengan wisata alamnya yang memukau, tetapi juga memikat para pecinta kuliner dengan beragam makanan khas Makassar yang menggugah selera. Kota ini menawarkan pengalaman gastronomi yang unik, memadukan cita rasa tradisional dengan pengaruh berbagai budaya. Dari Coto Makassar yang ikonik hingga es pisang ijo yang menyegarkan, kuliner Makassar memiliki kekhasan yang sulit ditemukan di tempat lain.
Artikel ini akan mengajak pembaca menjelajahi kekayaan kuliner Makassar, mulai dari hidangan utama seperti konro dan pallubasa hingga jajanan khas Makassar seperti jalangkote dan pisang epe. Selain itu, kita akan menelusuri sejarah di balik hidangan-hidangan ini, menemukan tempat wisata di Makassar yang menawarkan pengalaman kuliner terbaik, dan mengenal festival-festival yang merayakan warisan kuliner kota ini. Bersiaplah untuk memanjakan lidah dengan kelezatan rempah dan olahan ikan yang menjadi ciri khas masakan Makassar.
Sejarah Kuliner Makassar
Sejarah kuliner Makassar memiliki akar yang dalam, terkait erat dengan perkembangan Kerajaan Gowa-Tallo pada tahun 1538 Masehi. Kota ini telah lama menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang strategis, menarik pedagang dari berbagai negara seperti Spanyol, Portugis, India, Cina, dan Kamboja. Posisi geografis Makassar yang berada di tengah-tengah jalur perdagangan memungkinkan terjadinya pertukaran budaya dan kuliner yang kaya.
Pengaruh Budaya Bugis
Suku Bugis, sebagai salah satu kelompok etnis utama di Sulawesi Selatan, memiliki pengaruh signifikan terhadap kuliner Makassar. Masyarakat Bugis yang awalnya hidup sebagai petani dan nelayan, juga mengembangkan keahlian dalam perdagangan. Keahlian ini berkontribusi pada perkembangan kuliner Makassar, terutama dalam penggunaan bahan-bahan lokal dan teknik memasak tradisional.
Percampuran Tradisi Kuliner
Kuliner Makassar mencerminkan percampuran berbagai tradisi. Pengaruh budaya Arab dan India terlihat jelas dalam hidangan seperti Coto Makassar, yang menggabungkan rasa gurih dari santan dan susu. Sementara itu, akulturasi dengan budaya Cina terlihat dalam variasi kue dan es yang menjadi bagian integral dari kuliner Makassar.
Penggunaan rempah-rempah seperti pala, merica, kayu manis, dan jintan dalam masakan Makassar menunjukkan pengaruh kuat dari Timur Tengah. Hal ini terlihat jelas dalam pembuatan Coto Makassar yang menggunakan "Rempah Patang Pulo", campuran 40 jenis rempah lokal.
Perkembangan Wisata Kuliner
Seiring berjalannya waktu, kuliner Makassar berkembang menjadi daya tarik wisata yang signifikan. Kecenderungan wisatawan untuk mencari dan menikmati makanan khas daerah telah mendorong pertumbuhan industri kuliner di kota ini. Kawasan Kota Lama Makassar, misalnya, telah menjadi pusat wisata kuliner yang menawarkan berbagai hidangan khas Makassar dan seafood.
Perkembangan ini tidak hanya berdampak pada ekonomi kota, tetapi juga mendorong upaya pelestarian dan inovasi dalam kuliner tradisional. Hotel-hotel di Makassar, misalnya, mulai menyajikan kudapan tradisional Bugis sebagai bagian dari upaya branding makanan lokal.
Coto Makassar: Ikon Kuliner Kota Daeng
Coto Makassar merupakan hidangan legendaris yang telah ada sejak abad ke-16 pada zaman Kerajaan Gowa. Awalnya, makanan ini hanya diperuntukkan bagi rakyat jelata, namun popularitasnya terus meningkat hingga akhirnya diperkenalkan kepada Raja dan menjadi hidangan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Bahan dan Cara Pembuatan
Bahan utama Coto Makassar adalah daging sapi, jeroan seperti hati, babat, dan usus. Bumbu halus terdiri dari cabai merah keriting, bawang putih, ketumbar, kemiri, gula merah, dan tauco. Keunikan Coto Makassar terletak pada penggunaan air cucian beras dan kacang tanah yang digerus halus, memberikan tekstur kental dan rasa gurih yang kuat.
Proses pembuatan dimulai dengan merebus daging dan jeroan bersama rempah-rempah. Setelah itu, bumbu halus ditumis hingga harum, lalu dicampurkan dengan kaldu rebusan daging. Kacang tanah yang telah dihaluskan ditambahkan untuk memberikan kekentalan pada kuah.
Variasi Coto
Meskipun resep tradisional tetap populer, terdapat beberapa variasi Coto Makassar yang dapat ditemui. Salah satunya adalah penambahan santan untuk memberikan cita rasa yang lebih gurih dan kaya. Ada pula variasi yang menggunakan bumbu tambahan seperti kayu manis dan cengkeh untuk aroma yang lebih kompleks.
Tempat Terbaik Menikmati Coto
Beberapa warung coto populer di Makassar antara lain:
- Aroma Coto Gagak: Terkenal dengan penggunaan tungku tradisional dan kayu bakar yang memberikan cita rasa khas.
- Coto Ranggong: Menawarkan cita rasa rempah yang kuat dengan kuah kental berwarna coklat.
- Coto Daeng Sirua: Unik dengan kuah putih kental yang menjadi ciri khasnya.
- Coto Nusantara: Memiliki kuah yang tidak terlalu kental namun gurih dengan aroma yang menggugah selera.
Coto Makassar biasanya disajikan dengan ketupat atau buras (lontong khas Makassar) dan dilengkapi dengan sambal tauco. Hidangan ini tidak hanya dapat dinikmati di Sulawesi Selatan, tetapi juga tersedia di berbagai kota besar di Indonesia dan bahkan di luar negeri.
Konro: Kelezatan Iga Sapi Khas Bugis
Konro, hidangan khas Makassar yang terkenal dengan kelezatannya, merupakan sajian iga sapi yang dimasak dengan rempah-rempah kaya. Hidangan ini telah menjadi ikon kuliner Sulawesi Selatan yang memukau lidah para penikmatnya. Konro menghadirkan perpaduan sempurna antara daging yang lembut dan renyah dengan kuah yang kaya dan gurih.
Perbedaan Konro Bakar dan Kuah
Konro hadir dalam dua variasi utama: kuah dan bakar. Sop konro merupakan versi berkuah, di mana iga sapi dimasak dalam kuah rempah-rempah yang kaya. Sementara itu, konro bakar melibatkan proses pembakaran daging iga yang telah dibumbui. Penyajian konro bakar hampir serupa dengan sop konro, namun iga dibakar terlebih dahulu dan disiram dengan bumbu kacang khas Makassar sebelum disajikan dengan kuah sop konro yang menyegarkan.
Bumbu Rahasia Konro
Keunikan konro terletak pada penggunaan bumbu-bumbu khas yang memberikan cita rasa kompleks. Salah satu bahan utama adalah kluwek, yang membuat hidangan ini sekilas mirip dengan rawon Surabaya. Namun, sop konro memiliki warna yang lebih kecoklatan dibandingkan dengan rawon yang berwarna hitam legam. Campuran rempah-rempah seperti ketumbar, pala, kunyit, kencur, kayu manis, daun lemon, cengkeh, dan daun salam memberikan rasa kuah yang kuat, tajam, dan aromatik.
Rekomendasi Warung Konro
Beberapa warung konro terkenal di Makassar yang patut dicoba antara lain:
- Sop Konro Bawakaraeng: Berdiri sejak 1960, menawarkan menu Sop Konro, Sop Saudara, Sop Paru, dan Sop Kikil.
- Konro Karebosi: Warung legendaris yang berdiri sejak 1968, menyajikan Sop Konro dan Konro Bakar.
- Warung Pangkep Sop Saudara: Beroperasi sejak 1982, menyediakan Sop Saudara, Sop Konro, Sop Paru, dan Sop Kikil.
- Warung Sop Konro H. Ronny: Salah satu warung legendaris yang menawarkan Sop Konro, Sop Kikil, Sop Campur, dan Sop Daging.
Dengan berbagai pilihan warung konro yang tersedia, para pecinta kuliner dapat menikmati kelezatan iga sapi khas Bugis ini di berbagai sudut kota Makassar.
Pallubasa: Hidangan Jeroan Favorit
Pallubasa merupakan hidangan khas Makassar yang memiliki kemiripan dengan coto, namun memiliki keunikan tersendiri. Nama "Pallubasa" berasal dari kata "Pallu" yang berarti masakan, dan "basa" yang berarti basah atau berkuah. Hidangan ini terkenal dengan kuahnya yang kental dan kaya rempah, serta isian jeroan sapi atau kerbau yang melimpah.
Komposisi Unik Pallubasa
Keistimewaan Pallubasa terletak pada komposisi uniknya. Kuah kental yang gurih dihasilkan dari proses memasak yang lama, menggunakan berbagai rempah khas Indonesia. Tambahan serundeng kelapa yang disangrai memberikan tekstur dan aroma yang khas. Pallubasa juga dikenal dengan 'alas'-nya, yaitu kuning telur mentah dari ayam kampung yang dituangkan ke dalam kuah panas, menciptakan sensasi creamy yang lezat.
Cara Menikmati yang Tepat
Untuk menikmati Pallubasa dengan maksimal, pengunjung dapat memilih isian sesuai selera, mulai dari daging, paru, jantung, hingga pipi sapi. Penambahan kuning telur mentah atau 'alas' sangat dianjurkan untuk meningkatkan cita rasa. Pallubasa biasanya disajikan dengan nasi putih dan dapat ditambahkan kacang, jeruk, atau emping sebagai pelengkap.
Pallubasa Onta yang Legendaris
Salah satu tempat yang terkenal dengan Pallubasa-nya adalah Pallubasa Onta. Warung ini telah berdiri selama tiga dekade dan tetap mempertahankan resep autentiknya. Pallubasa Onta menawarkan cita rasa yang konsisten dan telah menjadi favorit banyak orang. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp 15.000 per porsi, dengan pilihan tambahan seperti nasi putih dan telur mentah.
Pisang Epe: Jajanan Pantai yang Menggoda
Pisang epe merupakan makanan khas Makassar yang telah menjadi ikon kuliner kota ini. Nama "epe" berasal dari bahasa Makassar yang berarti "jepit", merujuk pada proses pembuatannya di mana pisang raja dibakar dan kemudian dipipihkan. Cita rasa manis dari pisang raja yang digunakan membuat jajanan ini disukai oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Variasi Topping Pisang Epe
Meskipun awalnya hanya disajikan dengan saus gula merah, kini pisang epe hadir dalam berbagai varian rasa. Pengunjung dapat menikmati pisang epe dengan topping cokelat, keju, kacang, kelapa sangrai, dan bahkan durian. Beberapa penjual menawarkan kombinasi unik seperti pisang epe coklat keju, di mana gula merah tetap menjadi campuran wajib.
Lokasi Terbaik di Pantai Losari
Pantai Losari telah lama menjadi pusat jajanan pisang epe di Makassar. Sejak tahun 1970-an, penjual pisang epe mulai bermunculan di kawasan ini, bersamaan dengan meningkatnya keramaian pantai. Saat ini, pengunjung dapat menemukan banyak pedagang yang berjejer di sepanjang anjungan Pantai Losari. Salah satu penjual legendaris adalah Daeng Sollong, yang telah berjualan pisang epe sejak tahun 1977 di Jalan Pasar Ikan No. 52.
Inovasi Modern Pisang Epe
Seiring perkembangan zaman, pisang epe terus berinovasi untuk mempertahankan popularitasnya. Selain varian rasa tradisional, kini tersedia juga pilihan seperti pisang epe rasa green tea dan stroberi. Beberapa penjual bahkan menawarkan menu "Ori Komplit Topping" yang menggabungkan berbagai topping seperti coklat, keju, oreo, milo, dan susu dengan air gula original. Inovasi ini merupakan upaya untuk mempertahankan eksistensi pisang epe di tengah serbuan kuliner modern.
Es Pisang Ijo: Dessert Segar Khas Makassar
Es Pisang Ijo merupakan hidangan penutup khas Makassar yang populer dan menyegarkan. Dessert ini terbuat dari pisang yang dibalut dengan adonan tepung berwarna hijau, yang berasal dari campuran air dengan daun suji atau pandan. Kombinasi rasa manis dan segar dari pisang, sirup, serta adonan tepung menjadikan es pisang ijo sebagai camilan yang disukai banyak orang.
Proses Pembuatan
Pembuatan es pisang ijo melibatkan beberapa langkah sederhana. Pertama, pisang yang masih setengah matang dibalut dengan adonan tepung terigu yang telah dicampur dengan air pandan dan sedikit garam. Kemudian, pisang yang telah dibalut tersebut dibungkus dengan daun pandan yang telah dicuci bersih. Selanjutnya, pisang dikukus selama 20-30 menit atau hingga matang.
Kombinasi Rasa dan Tekstur
Es Pisang Ijo menawarkan perpaduan rasa dan tekstur yang unik. Pisang yang lembut dibalut dengan adonan tepung yang kenyal, menciptakan sensasi yang menarik di mulut. Hidangan ini disajikan dengan es serut, bubur sumsum, sirup merah, dan susu kental manis, yang menambah kesegaran dan kelezatannya. Beberapa variasi es pisang ijo juga telah dikembangkan, seperti Es Pisang Ijo Keju dan Es Pisang Ijo Oreo, yang memberikan dimensi rasa baru pada hidangan klasik ini.
Tempat Mencicipi Es Pisang Ijo Autentik
Bagi yang ingin mencicipi Es Pisang Ijo autentik di Makassar, terdapat beberapa tempat yang terkenal:
- Warung Bravo di Jalan Andalas No 254, buka dari pukul 8 pagi sampai 10 malam dengan harga Rp22.500 per porsi.
- Rumah Makan Muda Mudi di Jalan Rusa No 45 A, buka dari pukul 9 pagi hingga 9 malam.
- Kios Laga Ligo di Jalan Pengayoman No 18, menawarkan es pisang ijo seharga Rp 20.000 per porsi.
- Pisang Ijo Amanda di Pasar Segar Pengayoman, Blok KBD No 21.
- Warung Raja Pisang Ijo di Jalan Daeng Tata Raya, buka setiap hari dari pukul 10 pagi hingga 6 sore.
Sup Saudara: Kehangatan dalam Semangkuk Sup
Sup Saudara merupakan hidangan khas Sulawesi Selatan yang berasal dari Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Hidangan berkuah ini terkenal dengan kelezatan dan kehangatannya, menjadi favorit bagi banyak orang di Makassar dan sekitarnya.
Komposisi Sup Saudara
Sup Saudara terdiri dari berbagai bahan yang menciptakan cita rasa yang kaya. Bahan utamanya adalah daging sapi yang dimasak bersama jeroan seperti hati, paru, usus, dan jantung. Hidangan ini disajikan dengan kuah yang gurih dan sedikit manis, hasil dari penambahan bubuk kacang tanah atau susu.
Pelengkap Sup Saudara meliputi:
- Bihun atau suun
- Perkedel kentang
- Telur rebus
- Irisan daun bawang
- Bawang goreng
- Perasan jeruk nipis
Filosofi di Balik Nama
Nama "Sup Saudara" memiliki makna yang dalam. Diciptakan oleh H. Abdullah alias H. Dollahi, nama ini merupakan akronim dari "Saya Orang Pangkep Saudara". Filosofi di balik nama ini mencerminkan nilai persaudaraan yang tinggi dalam masyarakat Pangkep. H. Abdullah berharap bahwa setiap orang yang menikmati sup ini akan merasa bersaudara dengan pemilik, pelayan, dan sesama penikmat.
Warung Sup Saudara Terbaik
Beberapa warung Sup Saudara yang terkenal di Makassar menawarkan variasi dan kelezatan yang berbeda:
- Sop Saudara Ta': Terkenal dengan potongan daging yang besar dan banyak.
- Warung H. Abdullah: Pelopor Sup Saudara, menawarkan resep autentik.
Keunikan Sup Saudara adalah penyajiannya yang selalu berpasangan dengan ikan bandeng bakar dan saus kacang, menciptakan kombinasi rasa yang sempurna.
Pallumara: Kelezatan Seafood Makassar
Pallumara merupakan hidangan khas Makassar yang terkenal di Sulawesi Selatan. Masakan ini memiliki ciri khas unik dengan cita rasa yang kaya dan lezat. Pallumara terbuat dari berbagai jenis ikan yang dipadukan dengan rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, cabai, jahe, dan kunyit.
Variasi Ikan dalam Pallumara
Pallumara dapat dibuat dengan beragam jenis ikan, seperti ikan bandeng, kakap, dan tongkol. Ikan tuna sering digunakan karena teksturnya yang lembut dan lezat. Daging ikan direndam dalam bumbu rempah-rempah melimpah, menghasilkan rasa gurih, pedas, dan sedikit asam.
Teknik Memasak Tradisional
Pembuatan pallumara melibatkan teknik memasak tradisional. Kuah kental dan gurih dihasilkan dari perpaduan bumbu rempah seperti ketumbar, kunyit, jahe, dan lengkuas. Penggunaan santan menambah tekstur lembut dan kaya rasa. Serai dan daun jeruk menjadi bumbu penting yang memberikan aroma khas.
Rekomendasi Restoran Pallumara
Beberapa restoran terkenal di Makassar menyajikan pallumara lezat:
- Rumah Makan Seafood Apong: Terkenal dengan pallumara ikan yang lezat.
- R.M. Nelayan: Menawarkan pengalaman makan seafood yang tak tertandingi.
Pallumara biasanya disajikan dengan nasi hangat, acar kuning, dan sambal dabu-dabu. Kombinasi ini menciptakan hidangan yang sempurna, memadukan rasa gurih ikan dengan kesegaran acar dan pedas sambal.
Jalangkote: Camilan Gurih Khas Makassar
Jalangkote merupakan jajanan khas Makassar yang sangat populer. Bentuknya mirip pastel dengan ukuran yang cukup besar dan isian yang padat. Camilan ini dikenal dengan cita rasa yang gurih dan nikmat, serta disajikan dengan saus pendamping yang memiliki rasa asam pedas.
Bahan dan Cara Membuat
Untuk membuat jalangkote, diperlukan bahan-bahan sebagai berikut:
Bahan Kulit:
- 500 gr tepung terigu protein sedang
- 100 gr margarin
- 200 ml air hangat
- 1/2 penyedap rasa
Bahan Isian:
- 2 papan bihun
- 2 buah ubi jalar
- 3 buah wortel
- 5 butir telur ayam
- Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, daun bawang, dan seledri
Cara membuat kulit jalangkote:
- Panaskan margarin, kemudian dinginkan
- Campurkan tepung terigu, margarin cair, penyedap rasa, dan air
- Uleni adonan hingga kalis
- Diamkan adonan selama 30 menit
Untuk membuat isian, tumis bumbu halus, masukkan sayuran yang telah direbus, bihun, dan telur rebus. Aduk hingga merata dan kesat.
Variasi Isi Jalangkote
Jalangkote memiliki beberapa variasi isian. Selain isian tradisional dengan sayuran dan bihun, beberapa variasi lain meliputi:
- Jalangkote isi daging sapi, yang memberikan cita rasa khas Makassar yang lebih kaya
- Jalangkote fusion, yang menggabungkan elemen klasik dengan sentuhan modern
Tempat Berburu Jalangkote Terenak
Beberapa tempat terkenal untuk menikmati jalangkote di Makassar antara lain:
- Jalangkote & Lumpia Asli Lasinrang Ny. Lily Montolalu: Berlokasi di Jalan Lasinrang Nomor 11A, buka sejak 1985
- Jalangkote Alauddin: Terletak di Jalan Sultan Alauddin V Nomor 87, menawarkan jalangkote dengan harga sekitar Rp 4.500
- Jalangkote Lorong: Buka 24 jam, menyediakan jalangkote siap makan atau siap goreng
- Jalang Kote' Landak Baru: Berlokasi di Jalan Andi Djemma Nomor 81, menawarkan berbagai jenis gorengan
- Jalangkote Madani 88: Terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan KM 17, menyajikan jalangkote khas Bugis sejak 2015
Jalangkote biasanya disajikan dengan sambal cair yang menambah kenikmatan saat menyantapnya.
Barongko: Manisnya Tradisi dalam Bungkusan Pisang
Barongko merupakan kue tradisional khas Bugis-Makassar yang memiliki sejarah panjang dan makna mendalam. Kue ini terbuat dari pisang kepok matang yang dihaluskan, dicampur dengan gula, santan, telur ayam, dan irisan nangka sebagai hiasan. Rasanya yang manis dan gurih membuat barongko menjadi hidangan favorit dalam berbagai acara adat dan kegiatan resmi di Sulawesi Selatan.
Proses Pembuatan Tradisional
Pembuatan barongko melibatkan beberapa langkah sederhana namun membutuhkan ketelitian:
- Pisang kepok matang dihaluskan dan dicampur dengan gula pasir, telur, vanili bubuk, dan garam.
- Adonan dituang ke dalam daun pisang yang telah disiapkan, ditambahkan santan, dan dibungkus membentuk prisma segitiga.
- Barongko kemudian dikukus selama sekitar 30 menit hingga matang.
Makna Kultural Barongko
Barongko memiliki nilai filosofis yang tinggi dalam budaya Bugis dan Makassar. Nama "barongko" sendiri merupakan singkatan dari "barangku mua udoko" yang berarti "barangku sendiri yang kubungkus". Ini melambangkan nilai "siri'" atau harga diri yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
Kue ini juga melambangkan kejujuran dan keselarasan, di mana apa yang terlihat dari luar (daun pisang) sama dengan apa yang ada di dalam (adonan pisang). Dalam konteks pernikahan, barongko melambangkan harapan akan keharmonisan dan kesejahteraan dalam rumah tangga.
Inovasi Modern Barongko
Meskipun memiliki nilai tradisional yang kuat, barongko terus berkembang mengikuti zaman. Beberapa inovasi modern termasuk:
- Pengembangan varian rasa baru yang sesuai dengan selera masa kini.
- Pembuatan barongko dalam bentuk yang lebih praktis, seperti menggunakan loyang sebagai alternatif daun pisang.
- Upaya menjadikan barongko sebagai cemilan sehat dan higienis dengan tetap mempertahankan cita rasa aslinya.
Barongko telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menunjukkan pentingnya pelestarian kue tradisional ini sebagai bagian dari identitas budaya Sulawesi Selatan.
Mi Kering: Fusion Kuliner Tionghoa-Makassar
Sejarah Mi Kering di Makassar
Mi kering Makassar merupakan hasil perpaduan kuliner Tionghoa dan Makassar yang memiliki sejarah panjang. Ang Kho Tjao, seorang warga Makassar berdarah Tionghoa, menjadi pelopor Chinese Food berupa berbagai jenis mi di kota ini sekitar tahun 1900-an. Awalnya, Ang Kho Tjao menjajakan beragam olahan mi seperti mi goreng, mi Hokkian, dan mi Kwantong di parkiran tepi Jalan Bali, Makassar.
Dari mi Kwantong, lahirlah embrio mi Titi yang kemudian menjadi sangat populer. Pada tahun 1970-an, Ang Kho Tjao mewariskan resep kulinernya kepada anak-anaknya, menjadikan mi kering semakin terkenal. Setelah Ang Kho Tjao meninggal, bisnis mi kering dilanjutkan oleh anak-anaknya secara mandiri.
Perbedaan dengan Mi Tiongkok
Mi kering Makassar memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan mi Tiongkok pada umumnya. Meskipun namanya mi kering, hidangan ini tetap menggunakan kuah. Istilah "kering" merujuk pada tekstur mi yang garing dan kaku setelah melalui proses penggorengan. Mi yang bertekstur garing ini kemudian disiram dengan kuah kental yang berisi campuran sayur sawi, daging ayam, hati ayam, bakso, gorengan, udang, dan cumi.
Warung Mi Kering Legendaris
Beberapa warung mi kering legendaris di Makassar antara lain:
- Mie Titi: Dianggap sebagai penguasa pasar mi kering dengan cabang terbanyak di Makassar. Bahkan, warga Makassar sering mengganti penyebutan "mi kering" dengan "Mie Titi".
- Mie Hengky: Terkenal dengan rasa kuah yang lebih segar dan didominasi oleh sayur sawi. Menyediakan gorengan Bakso Khek sebagai pelengkap.
- Mie Anto (kini Mie Amoy): Dikenal dengan kuah yang gurih dan kaldu ayam yang pekat. Memiliki gorengan Bakso Khek yang dianggap terenak di antara pesaingnya.
- Mie Awa: Awalnya hanya buka di kawasan pecinan, kini mulai membuka cabang di beberapa tempat. Menawarkan variasi menarik seperti Mie Panggang dan Mie Celup.
Rute Wisata Kuliner Makassar
Pusat Kuliner Pecinan
Kawasan pecinan di Jalan Bali menjadi salah satu destinasi kuliner yang wajib dikunjungi di Makassar. Kawasan ini hanya buka setiap hari Sabtu mulai pukul 17.00 hingga 24.00 WITA. Para pedagang, yang mayoritas beretnis Tionghoa, menjajakan berbagai makanan dan minuman unik dengan harga terjangkau mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 25.000. Pengunjung dapat menikmati hidangan seperti pizza corn, bakso boom berukuran besar, dan toyaki. Minuman unik yang disajikan dalam botol infus dan balon lampu juga menjadi daya tarik tersendiri.
Kawasan Kuliner Pantai Losari
Pantai Losari tidak hanya terkenal dengan pemandangannya yang indah, tetapi juga menjadi pusat kuliner khas Makassar. Pengunjung dapat mencicipi berbagai hidangan tradisional seperti pisang epe yang banyak dijajakan di sepanjang Anjungan Pantai Losari. Selain itu, terdapat beberapa rumah makan terkenal di sekitar kawasan ini, seperti Rumah Makan 999 yang menyajikan coto Makassar dan Pallubasa Datumuseng yang berlokasi hanya 100 meter dari pantai.
Food Street Makassar
Selain Pantai Losari, Makassar memiliki beberapa lokasi street food yang populer. Pasar Cidu menjadi surga bagi pecinta street food dengan berbagai kuliner tradisional, oriental, hingga jajanan kekinian yang dijual dengan harga mulai dari Rp 5.000. Kawasan ini ramai dikunjungi mulai pukul 19.00 hingga 24.00 WITA. Lokasi lain yang patut dikunjungi adalah kawasan Burger Bundaran Alauddin yang terkenal dengan aneka burgernya, serta Pasar Segar di Jalan Pengayoman yang menawarkan berbagai pilihan kuliner.
Festival Kuliner Makassar
Event Kuliner Tahunan
Makassar Culinary Night (MCN) merupakan acara kuliner tahunan yang menjadi sorotan di kota Makassar. Event ini akan diselenggarakan pada tanggal 4-6 Agustus 2023 di Benteng Fort Rotterdam. MCN hadir sebagai wadah bagi UMKM dan industri kreatif di bidang kuliner untuk berkembang. Dengan mengusung tema "Merah Putih" untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, MCN kali ini akan menghadirkan 78 tenant pilihan yang sebagian besar merupakan produk UMKM Kota Makassar.
Selain menikmati berbagai hidangan lezat, pengunjung juga dapat berpartisipasi dalam berbagai aktivitas menarik seperti lomba kesenian dan menggambar untuk anak-anak, area bermain, serta pertunjukan musik dari artis lokal Makassar seperti Rizcky De Keizer dan Ismi Amaliah.
Kompetisi Masakan Tradisional
Kompetisi masakan tradisional menjadi bagian penting dalam festival kuliner Makassar. Salah satu contohnya adalah lomba masak Khas Masakan Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diadakan dalam ajang Pameran Pembangunan Sulsel Expo 2018 di Celebes Convention Center (CCC). Lomba ini diikuti oleh 9 peserta dari berbagai unsur SKPD Sulsel.
Dalam kompetisi tersebut, tim dari Lantamal VI berhasil meraih juara I dengan menu inovatif seperti Nasi pulu jagung aroma laut, sayur lawa pakis lawi lawi, kue Buroncong Main Naval base, dan Pudding tahu air jahe. Keberhasilan ini menunjukkan kreativitas dan keahlian para peserta dalam mengolah masakan tradisional Sulawesi Selatan.
Pameran Inovasi Kuliner Makassar
Inovasi kuliner Makassar terus berkembang, seperti terlihat dari peresmian Warung Coto Akbar Daeng oleh Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail. Peresmian ini merupakan bentuk dukungan terhadap branding "Makassar Kota Makan Enak", yang bertujuan untuk memperkuat citra Makassar sebagai destinasi kuliner unggulan di Indonesia.
Pemilik Warung Coto Akbar Daeng, Adi Akbar, menyatakan bahwa warung ini merupakan usaha kulinernya yang kedelapan di Kota Makassar. Indira mengapresiasi kontribusi dan inovasi Adi Akbar, berharap semakin banyak pengusaha kuliner lokal yang terinspirasi untuk mempromosikan Makassar sebagai kota dengan berbagai pilihan kuliner lezat selama 24 jam.
FAQS
- Apa makanan khas yang paling terkenal di Makassar?
Coto Makassar adalah salah satu makanan khas yang paling terkenal di Makassar. Hidangan ini terbuat dari daging sapi dan jeroan yang dimasak dengan bumbu rempah khas. - Di mana tempat terbaik untuk mencicipi Pisang Epe?
Pantai Losari adalah tempat terbaik untuk mencicipi Pisang Epe. Banyak pedagang yang menjajakan jajanan khas ini di sepanjang anjungan pantai. - Apa itu Pallubasa?
Pallubasa adalah hidangan khas Makassar yang terbuat dari jeroan sapi atau kerbau yang dimasak dengan bumbu khas dan disajikan dengan kuah kental. - Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi kawasan kuliner Pecinan di Makassar?
Kawasan kuliner Pecinan di Jalan Bali hanya buka setiap hari Sabtu mulai pukul 17.00 hingga 24.00 WITA. - Apa keunikan dari Mi Kering Makassar?
Mi Kering Makassar memiliki tekstur garing dan kaku setelah digoreng, namun tetap disajikan dengan kuah kental berisi campuran sayur dan protein.