Gambar dalam Artikel hanya referensi yang dibuat menggunakan AI!Get Link!

Daftar isi

Clothing Brand Lokal Indonesia yang Mendunia

23+ Brand Lokal Indonesia yang Mendunia Indomie, Tolak Angin, Lea Jeans, Polygon, GT Radial, Batik, Nutrisari, dan Kopi Kapal Api Executive Eiger
SECONDWIFE.COM - Find Your Second Wife!
23+ Brand Lokal Indonesia yang Mendunia

23+ Brand Lokal Indonesia yang Mendunia

Di era digital, peluang dan ancaman muncul bagi industri media massa konvensional. Kesempatan ini akan terwujud jika media massa dapat berkembang dan beradaptasi dengan kemunculan media baru sebagai penanda era digital. Di Indonesia sendiri, telah banyak skema merek yang dapat membantu kebangkitan produk anak bangsa. Beberapa skema merek lokal telah muncul dalam beberapa tahun terakhir, yang dapat disebut sebagai kebangkitan merek lokal yang diciptakan oleh anak bangsa. Banyak merek lokal telah muncul, mulai dari sepatu, tas, pakaian, dan lainnya. Gaya hidup sehari-hari anak muda Indonesia dapat membuat merek lokal tumbuh dengan cepat.

Pasar domestik Indonesia, yang merupakan pasar yang sangat besar dengan total populasi yang sangat padat yang dapat diperkirakan sekitar 270 juta orang (BPS, 2021), mendorong kemungkinan persaingan atau pertandingan yang kuat antara produk impor dan produk lokal. Ukuran pasar domestik dapat mendorong pengusaha dan pemasar lokal untuk meningkatkan produk merek lokal. Dalam pembentukan pemasaran di Indonesia menunjukkan bahwa produk dari luar mengungguli di pasar Indonesia (Kussudyarsana, 2016).

Indomie

Indomie, diproduksi oleh Indofood, merupakan pelopor mie instan di Indonesia dan salah satu produsen mie instan terbesar di dunia. Varian Indomie sangat beragam, mulai dari rasa klasik seperti Ayam, Sayuran, dan Kari Ayam, hingga varian paling populer, Indomie Mi Goreng. Dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 19 miliar bungkus, tidak mengherankan jika Indomie menjadi favorit di seluruh dunia, tersedia di lebih dari 100 negara seperti Australia, Selandia Baru, AS, Kanada, sepanjang Asia, Afrika, Eropa, dan negara-negara Timur Tengah.

Merek ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1972 dengan rasa Ayam. Pada tahun 1982, Indomie meluncurkan Mi Goreng, varian mie kering pertama yang dikonsumsi tanpa kuah, terinspirasi dari hidangan mie goreng tradisional Indonesia. Mi Goreng Indomie dengan cepat menjadi populer dan mendominasi pasar mie instan. Hingga saat ini, Indomie masih memegang nilai-nilai kerja keras, ketekunan, dan inovasi, menjadikannya merek mie instan pilihan utama di Indonesia.

Indomie telah berkembang jauh sejak awal yang sederhana di tahun 1970-an. Mie mereka dibuat dari bahan-bahan pilihan, tepung berkualitas terbaik, dan rempah-rempah segar dari sumber daya alam Indonesia, memberikan rasa yang unik dan lezat.

Selain itu, Indomie telah menjadi lebih dari sekadar merek mie instan global dan telah merambah ke budaya pop. Seorang desainer Indonesia menciptakan sepasang Nike Air Jordan dengan desain serupa dengan kemasan Indomie dan bahkan ada tas berbentuk paket Indomie yang bisa Anda bawa kemana-mana. Pada tahun 2009, Indofood membuka pabrik di Mesir dan pada tahun 2014, mereka mendirikan pabrik di Turki, menargetkan pasar negara berkembang di Timur Tengah untuk memperluas pengaruh dan branding mereka.

Indomie juga sangat terjangkau di Afrika. Beberapa tahun lalu, Indofood membentuk perusahaan patungan dengan Tolaram Group. Indomie diperkenalkan ke Nigeria pada tahun 1988 dan pabrik produksi pertama didirikan pada tahun 1995. Karena mie dijual di Nigeria dengan harga yang sangat rendah, yaitu 18 sen, lebih dari 4,5 miliar bungkus Indomie terjual setiap tahun, menghasilkan pendapatan lebih dari $1 miliar.

Tolak Angin

Tolak Angin, produk unggulan dari Sido Muncul, telah mempertahankan pangsa pasar lebih dari 70% dan terus menjadi produk utama untuk masalah "Masuk Angin". Produk ini tidak hanya populer di Indonesia tetapi juga telah diterima baik di pasar ASEAN dan Filipina, dimana masalah kesehatan seperti masuk angin sering diatasi dengan minuman herbal seperti Tolak Angin.

Selain produk utama, Sido Muncul juga telah meluncurkan produk baru seperti Esemag dan RTD Alangsari yang diterima baik oleh masyarakat. Inovasi dan diversifikasi produk terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperluas jangkauan pasar.

Strategi pemasaran Tolak Angin mencakup penggunaan media sosial dan kampanye promosi yang menarik, yang telah berhasil membangun koneksi emosional dengan konsumen dan memperkuat posisi pasar mereka. Keberhasilan ini didukung oleh dukungan dari tokoh publik terkenal dan kepercayaan yang tinggi dari konsumen terhadap kualitas produk.

Tolak Angin juga memenuhi standar internasional yang ketat, termasuk sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia, Good Manufacturing Practice, dan International Organization of Standardization, yang membantu memperluas pasar mereka ke tingkat global.

Kopiko

Kopiko, yang diproduksi oleh Mayora Group, telah mendapatkan pengakuan luas di seluruh dunia berkat permen kopi yang unik, yang menggabungkan ekstrak biji kopi asli dan susu. Berawal dari Indonesia pada akhir 1980-an, Kopiko dengan cepat menyebar ke seluruh Asia Tenggara dan menjadi populer di kalangan pecinta kopi yang menginginkan rasa kopi tanpa repot membuat secangkir kopi.

Selain menambahkan varian rasa seperti Cappuccino dan Café Latte, Kopiko juga memperkenalkan Kopiko Brown Coffee pada tahun 2003, yang langsung populer dan mengungguli pasar kopi 3-in-1 di Filipina. Kopiko terus mengembangkan produk untuk target pasar tertentu, termasuk Kopiko Kopiccino dan Kopiko L.A. Coffee, yang diluncurkan pada tahun 2013 untuk menarik generasi milenial dengan rasa dan kemasan yang stylish.

Kopiko tidak hanya sukses di pasar lokal tetapi juga telah berkembang ke pasar internasional, diekspor ke lebih dari 80 negara termasuk Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Asia, dan Timur Tengah. Keberhasilan Kopiko di pasar global sebagian besar berkat adaptasi rasa produknya yang sesuai dengan selera lokal di berbagai negara. Di Filipina, Kopiko Brown Sugar menjadi yang paling populer, sementara di Indonesia, Kopiko White Coffee adalah yang terlaris.

Pencapaian Kopiko tidak hanya terbatas pada pasar kopi dan permen kopi. Kopiko juga telah terbang ke luar angkasa bersama astronaut NASA, menunjukkan kualitas tinggi produk yang memenuhi standar ketat NASA. Ini menandai pencapaian besar bagi produk Indonesia, menginspirasi inovasi dan kualitas yang membuat bangga Indonesia.

Silver Queen

SilverQueen, merek cokelat yang berasal dari perusahaan di Garut, Jawa Barat, awalnya dikenal sebagai NV Ceres selama era kolonial Belanda. Setelah penjajahan Jepang pada tahun 1942, perusahaan ini dijual dan kemudian diambil alih oleh Ming Chee Chuang, seorang pengusaha keturunan Tionghoa-Indonesia, yang kemudian mendirikan PT Perusahaan Industri Ceres. Cokelat SilverQueen pertama kali diproduksi di Garut sebelum seluruh perusahaan pindah ke Bandung bersama produk serpih cokelat Ceres.

Menghadapi tantangan iklim tropis Indonesia yang membuat cokelat sulit bertahan dalam bentuk bar, Chuang tidak menyerah. Ia berhasil mencampur adonan cokelat dengan kacang mete untuk membuatnya lebih tahan lama dalam kelembapan, yang kemudian menjadi ciri khas SilverQueen. Komposisi baru ini membuat SilverQueen sangat populer, bahkan menjadi camilan resmi pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang dihadiri oleh Presiden Soekarno.

Di bawah kepemimpinan anak tertua Chuang, John Chuang, perusahaan ini berkembang lebih besar. Mereka mendirikan Petra Food dengan kantor pusat di Singapura. PT Perusahaan Industri Ceres kini menjadi bagian dari Petra Food, dengan berbagai produk unggulan seperti Delfi, Silver Queen, Ritz, Selamat Biscuits, Chunky, Briko wafers, Top, dan juga serpih Ceres.

SilverQueen tidak hanya sukses di pasar Indonesia tetapi juga di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Bahkan, Petra Food telah mencapai pasar Eropa dan memiliki pabrik di Meksiko, Brasil, dan beberapa negara Eropa, menjadikannya produsen cokelat nomor tiga di dunia.

Produksi SilverQueen dimulai sejak tahun 1950 dan terus mempertahankan rasa aslinya hingga saat ini. Dengan berbagai varian seperti SilverQueen Almond, SilverQueen Cashew Milk Chocolate, SilverQueen Chunky Dark, SilverQueen Montes, SilverQueen Rocker, dan SilverQueen Chunky White, cokelat ini dapat menyesuaikan harga di berbagai kalangan.

Terry Palmer

Terry Palmer Group, yang didirikan pada tahun 1962, telah berkembang dari pemasok handuk lokal menjadi pemain global dengan memasuki pasar internasional pada tahun 1988. Pabrik baru yang dibuka di Tangerang pada tahun 1992, PT Indah Jaya Textile Industry, telah memungkinkan ekspansi ke pasar Asia dengan menggunakan bahan baku premium dan teknologi canggih.

Pada tahun 2002, grup ini mendirikan pabrik pemintalan sendiri dan memperluas unit bisnisnya untuk mencakup pembuatan rajutan dan pakaian, memulai ekspor produksi benang pada tahun 2005. Kerjasama dengan PT Wonderful (WF) antara tahun 2006 dan 2021, yang kemudian dikenal sebagai PT Wonderful Indah Jaya, telah memperkuat kapasitas produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan hotel besar di seluruh negeri.

Pada tahun 2011, Terry Palmer Group memperluas unit produksi pemintalannya dengan mendirikan PT. Spinmill Indah Industry di Tigaraksa, yang mampu memproduksi 15,000 ton benang dan 2,500,000 buah handuk per bulan. Lebih lanjut, pada tahun 2017, grup ini mengakuisisi PT. Apac Inti Corpora, memperkuat posisinya sebagai produsen tekstil terintegrasi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Terry Palmer dikenal tidak hanya sebagai produsen handuk tetapi juga telah memperkenalkan Terry Palmer Global pada tahun 2022, yang menawarkan solusi lengkap untuk kebutuhan linen hotel, dari handuk hingga seprai. Produk Terry Palmer telah mendapatkan pengakuan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di lebih dari 70 negara, berkat kualitas tinggi dan reputasi yang solid di setiap produknya.

Polygon

PT Insera Sena, yang lebih dikenal dengan merek Polygon Bikes, adalah perusahaan sepeda terkemuka di Indonesia, berlokasi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Polygon telah lama berdiri sejak tahun 1989 sebagai produsen peralatan asli untuk merek-merek terkenal seperti Marin dan Muddy Fox. Dengan tim desain yang terkoneksi secara global, Polygon tidak hanya dikenal di pasar lokal tetapi juga telah menjadi sponsor utama dalam berbagai kompetisi sepeda, memperkuat posisinya di industri sepeda.

Polygon telah mengubah persepsi masyarakat Indonesia terhadap sepeda. Dulunya, sepeda dianggap sebagai alat transportasi bagi kalangan ekonomi rendah. Namun, dengan pengenalan sepeda gunung yang trendi oleh Polygon, sepeda kini menjadi bagian dari gaya hidup. Pendiri Polygon, Bapak Soejanto Widjaja, adalah seorang visioner yang memprediksi bahwa bersepeda akan menjadi tren gaya hidup di masa depan. Beliau membuka Rodalink, toko sepeda dengan standar tinggi yang menawarkan layanan profesional dan suasana yang nyaman, yang sebelumnya tidak dikenal di Indonesia.

Polygon terus berinovasi dengan mengenalkan model XQUARONE yang dikembangkan bersama Naild, menggunakan teknologi suspensi R3ACT-2PLAY. Model ini telah mendapatkan sambutan luar biasa di pasar global sejak diluncurkan pada tahun 2017. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Polygon dalam menghadirkan produk yang tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga inovatif.

Hingga hari ini, Polygon tidak hanya mempertahankan posisinya sebagai produsen sepeda terbesar di Indonesia tetapi juga telah menjangkau 62 negara. Keberhasilan ini didukung oleh promosi aktif dan sponsor tim sepeda baik di tingkat lokal maupun internasional, menegaskan posisi Polygon sebagai merek global.

Eiger

Eiger Adventure, yang didirikan pada tahun 1989, telah berkembang menjadi merek perlengkapan luar ruangan yang terkenal di Indonesia. Dengan komitmen kuat pada keberlanjutan dan inovasi, Eiger telah memperluas operasinya ke pasar internasional, termasuk pembukaan toko pertama di Swiss dan rencana ekspansi lebih lanjut di Asia Tenggara.

Produk Eiger mencakup tiga kategori utama: Mountaineering, Riding, dan Eiger 1989 (Lifestyle), yang dirancang khusus untuk aktivitas luar ruangan di negara-negara tropis. Inisiatif seperti kelas Co-Creation dan kompetisi Innoventure menunjukkan dedikasi Eiger dalam mendukung inovasi dan kreativitas di kalangan masyarakat global.

Di Eropa, kehadiran Eiger telah diperkuat dengan pembukaan toko di Swiss, yang menawarkan berbagai perlengkapan luar ruangan berkualitas tinggi. Kesuksesan ini diikuti dengan pembukaan toko baru di Kuala Lumpur, Malaysia, sebagai bagian dari strategi ekspansi mereka di Asia Tenggara.

Eiger tidak hanya fokus pada pengembangan produk tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan. Jason Wuysang, Manajer Umum Pemasaran Eiger, menekankan pentingnya prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan dalam menciptakan pengalaman petualangan yang bertanggung jawab.

Dengan sejarah yang kaya dan komitmen terhadap kualitas serta inovasi, Eiger terus membangun reputasi sebagai merek perlengkapan luar ruangan yang dipercaya baik di Indonesia maupun di panggung global.

Krisbow

Krisbow, sebagai merek utama dari Kawan Lama Group, telah hadir sejak tahun 1998 dan menyediakan koleksi lengkap produk berkualitas untuk kebutuhan komersial, industri, dan rumah tangga. Krisbow telah mencapai tonggak penting dengan kehadirannya di Pameran Impor dan Ekspor terbesar Tiongkok, Canton Fair #134 di Guangzhou, pada 15-19 Oktober 2023, menampilkan berbagai kategori produk mulai dari alat, peralatan listrik dan pembersih, mesin, hingga kendaraan dan suku cadang.

Selain itu, Krisbow telah melakukan upacara ekspor pertama ke Myanmar pada 26 April 2023 di Pusat Distribusi Jababeka, Jawa Barat, menandai pencapaian baru dalam menjangkau pasar ASEAN dengan ekspor lebih dari 15.000 item dari berbagai kategori termasuk alat, alat berat, peralatan kebersihan, pemotongan, pengelasan, pengecatan, dan alat ukur, serta peralatan keselamatan.

Tan Hadi Purnama, Direktur Bisnis Krisbow, menyatakan bahwa Krisbow sebagai merek lokal terpercaya yang telah berdiri selama seperempat abad, terus berinovasi dalam mengembangkan kategori produk, saluran distribusi, dan layanan pelanggan. Setelah berhasil mengekspor produk ke Myanmar, Krisbow akan melanjutkan ekspansi ke negara-negara berikutnya dan telah hadir di pameran internasional Canton Fair di Tiongkok untuk memperluas pasar luar negeri mereka.

J.CO

J.CO Donuts & Coffee, yang dimiliki oleh Johnny Andrean Group, telah menjadi jaringan kafe restoran yang terkenal di Indonesia sejak didirikan pada tahun 2005. Dengan lebih dari 236 gerai yang telah dibuka sejak itu, J.CO telah berhasil menembus pasar lokal dan bersaing ketat dengan Krispy Kreme dan Dunkin' Donuts. Kreativitas dalam pengembangan varian rasa donat, seperti Berry Spears dan Tira Miss U, serta layanan yang memprioritaskan kepuasan pelanggan, telah memposisikan J.CO sebagai pemimpin pasar.

Inovasi produk terus menjadi fokus utama J.CO, dengan peluncuran produk baru setiap dua bulan yang disesuaikan dengan tren konsumen dan musim. Ini termasuk J.CRONUT, J.POPS, dan J.CLUB, yang semuanya menambahkan variasi pada menu klasik mereka. Selain itu, J.COOL dan J.COFFEE menawarkan pilihan yogurt beku dan berbagai minuman kopi yang telah menarik berbagai segmen pasar.

Pengakuan atas inovasi dan strategi pemasaran J.CO juga telah diwujudkan melalui berbagai penghargaan, termasuk 'Marketing Award' untuk inovasi produk terbaik dan 'The Integrated Marketing Strategy Champion 2008' oleh SWA business magazine dan MarkPlus Co. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen J.CO dalam menyediakan produk yang unik dan berkualitas tinggi, yang banyak dihargai baik di pasar lokal maupun internasional.

J.CO tidak hanya berkembang di Indonesia tetapi juga telah memperluas jaringannya ke negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Hong Kong, dengan total lebih dari 275 gerai pada tahun 2017. Ekspansi ini menandakan strategi pertumbuhan agresif J.CO dan visinya untuk menjadi pemimpin pasar global dalam industri donat dan kopi.

Lea Jeans

Lea Jeans, yang telah memproduksi jeans sejak tahun 1970-an, telah menjadi simbol keandalan dan gaya dalam industri denim. Dengan sejarah lebih dari 40 tahun, brand ini telah memperkuat posisinya di pasar dengan menawarkan berbagai model jeans yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen.

Salah satu strategi yang menarik dari Lea Jeans adalah penerapan foreign branding, yang menggunakan nuansa asing untuk meningkatkan persepsi kualitas di mata konsumen. Merek ini, meskipun asli Indonesia, sering dianggap sebagai produk Amerika karena penggunaan simbol-simbol seperti bintang dan elang yang mengingatkan pada elemen-elemen Amerika. Strategi ini telah terbukti efektif dalam menarik minat konsumen yang cenderung memfavoritkan produk dengan citra internasional.

Di pasar Indonesia, Lea Jeans menawarkan berbagai jenis jeans yang dirancang untuk kenyamanan dan keawetan. Misalnya, Lea Short Pants Regular Fit dijual dengan harga reguler IDR 355.300 namun sering ditawarkan dengan harga diskon, menjadikan produk ini lebih terjangkau bagi konsumen. Seri Original Slim Dark Indigo dan Orange Label Regular Fit adalah beberapa contoh lain dari produk yang dirancang untuk memenuhi selera dan kebutuhan pasar saat ini.

Lea Jeans juga telah berhasil menembus pasar internasional. Pada tahun 1973, brand ini memasuki pasar Singapura dengan mengklaim sebagai brand Amerika untuk menarik konsumen di Singapura yang saat itu lebih menyukai produk-produk asing. Ini menunjukkan bagaimana Lea Jeans tidak hanya fokus pada pasar domestik tapi juga berambisi untuk dikenal sebagai merek global.

Dengan berbagai strategi pemasaran dan adaptasi produk yang cerdas, Lea Jeans terus berupaya untuk tidak hanya mempertahankan pelanggan setianya tetapi juga untuk menarik konsumen baru, baik di dalam maupun luar negeri.

Erigo

Erigo telah menetapkan standar tinggi dalam industri fashion dengan strategi pemasaran produk yang efektif, terutama selama tahun 2020 ketika mereka berhasil memperluas pasar mereka ke luar Indonesia melalui program ekspor Shopee. Keberanian Sadad dalam mengambil pinjaman modal usaha dan menerapkan strategi pemasaran produk yang efektif telah membawa merek Erigo ke pasar Amerika pada tahun yang sama.

Kisah sukses Erigo tidak hanya terbatas pada pencapaian di pasar lokal tetapi juga di kancah internasional, dengan produk-produknya yang mencakup kemeja, jeans, jaket, topi, dan tas dengan desain modern yang menargetkan pasar muda. Pendiri Erigo, Sadad, memulai usahanya dari sebuah studio di apartemen Margonda, Depok, dan dengan kerja keras serta dedikasi, berhasil menghadirkan iklan produk Erigo di Times Square, New York.

Selama krisis pandemi Covid-19 pada tahun 2020, Erigo menghadapi tantangan serius termasuk potensi kebangkrutan karena penurunan jumlah pengunjung di pameran akibat pembatasan sosial. Namun, Sadad memilih untuk tidak memecat karyawan dan fokus pada strategi pemasaran produk untuk tetap diminati meskipun terdampak pandemi. Inisiatif ini mencerminkan komitmen Erigo untuk mempertahankan integritas dan mendukung karyawannya dalam masa-masa sulit.

Erigo juga telah menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dan inovasi dengan partisipasinya di New York Fashion Week (NYFW) Show Spring/Summer 2022. Dengan Erigo X, merek ini menampilkan tren fashion terkini yang mengusung ide gender-neutral dan hanya menggunakan bahan ramah lingkungan. Kolaborasi dengan selebriti dan influencer Indonesia untuk mempromosikan produk yang dapat bersaing di pasar global menegaskan posisi Erigo sebagai pemimpin dalam fashion yang inovatif dan berkelanjutan.

Kemitraan dengan Shopee sejak 2017 telah memungkinkan Erigo untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan secara signifikan, menegaskan kembali keberhasilan strategi e-commerce dalam mendukung pertumbuhan merek lokal.

Paseo

Paseo, sebagai merek internasional premium di bawah naungan APP, Tissues International, telah memenangkan gelar merek paling populer pada FairPrice Partners Excellence Awards 2024 di Singapura. Pengakuan ini tidak hanya menegaskan komitmen Paseo terhadap keunggulan tetapi juga memperkuat reputasinya sebagai pemimpin dalam kualitas tisu. Merek ini dikenal karena inovasinya yang berkelanjutan dan teknologi canggih yang diterapkan dalam solusi kebersihan pribadi, yang dirancang untuk memperkaya petualangan sehari-hari konsumen.

Selain itu, Paseo percaya dalam membangun hubungan yang kuat dan terkoneksi dengan konsumen mereka, dengan selalu terinspirasi untuk menjadi mitra seumur hidup yang dapat diandalkan dalam kehidupan konsumen. Kisah sukses Paseo di Singapura, setelah mengatasi tantangan pasokan, logistik, dan operasional, adalah bukti produk luar biasa yang memenuhi kebutuhan konsumen.

GT Radial

GT Radial, diproduksi oleh PT Gajah Tunggal Tbk, telah menetapkan standar tinggi dalam industri ban dengan menerapkan sistem kontrol kualitas yang sangat ketat di ketujuh pabriknya. Sistem kontrol kualitas yang komprehensif ini memastikan bahwa semua bahan baku memenuhi spesifikasi yang diperlukan dan inspeksi dilakukan di setiap tahap proses produksi. Dengan lebih dari 600 insinyur R&D berpengalaman yang bekerja di lima pusat R&D di seluruh dunia, GT Radial terus meningkatkan kompetitivitas dan posisi mereknya di pasar global.

Selain itu, GT Radial juga berinvestasi besar dalam fasilitas pengujian ban di Eropa, yang dihosting di MIRA Ltd Proving Ground di Warwickshire, UK. Fasilitas ini memungkinkan pengembangan dan evaluasi kapasitas yang mendalam untuk Pusat R&D GT Radial di China. Uji coba di trek mengukur berbagai aspek seperti penanganan off-road 4X4, stabilitas kecepatan tinggi, dan performa pada kondisi basah.

GT Radial tidak hanya fokus pada kualitas dan keamanan tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan. Mereka berkomitmen untuk mengurangi emisi udara dan air, limbah, dan bahan tidak langsung sambil meningkatkan penggunaan kembali dan daur ulang. Ini menunjukkan dedikasi mereka tidak hanya terhadap kualitas produk tetapi juga terhadap tanggung jawab lingkungan.

Prestasi GT Radial diakui secara global dengan berhasil memenangkan TOP Brand Award untuk pertama kalinya sebagai produsen ban terbesar di Asia Tenggara, yang membuktikan bahwa mereka memenuhi tiga parameter pengukuran penghargaan: Kesadaran Merek, Penggunaan Terakhir, dan Niat Masa Depan. Kesuksesan ini semakin menegaskan GT Radial sebagai merek ban yang diakui tidak hanya di pasar lokal tetapi juga telah diekspor ke lebih dari 130 negara di seluruh dunia.

The Executive

The Executive, yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1979 oleh Johanes Farial di bawah manajemen PT Delami Garment Industries, awalnya menggunakan nama "Wood and John Far" sebagai nama merek mereka. Nama tersebut berubah menjadi The Executive pada tahun 2000, setelah PT Delami Garment Industries mulai fokus pada merek anak perusahaannya seperti Wrangler, Tira Jeans, et Cetera, dan banyak lagi. Namun, The Executive tetap menjadi produk utama mereka dalam memproduksi pakaian kerja dan pakaian formal.

Hingga saat ini, PT Delami Garment Industries sebagai manajemen utama The Executive memproyeksikan nilai bersih hingga IDR 1 triliun. Pada tahun 2021, The Executive telah berhasil memperluas mereknya ke wilayah regional Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Malaysia. Dengan ekspansi merek ke lebih dari 60 outlet dan 100 department store di seluruh Indonesia dan Malaysia, The Executive berkomitmen untuk mempertahankan kualitas produk sambil menyampaikan produk mereka ke industri fashion global.

Selain itu, The Executive telah melakukan kolaborasi dengan berbagai desainer lokal untuk koleksi-koleksi khusus seperti koleksi Lebaran bersama Hani Hananto. Kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi mereka untuk menarik konsumen setia dan menarik konsumen baru.

Alexandre Christie

Alexandre Christie, dengan lebih dari setengah abad pengalaman dalam desain dan manufaktur jam tangan berkualitas tinggi, mencerminkan esensi desain yang penuh gairah dan pembuatan jam tangan berteknologi tinggi. Merek ini dikenal karena memproduksi jam tangan yang terjangkau namun bergaya, menawarkan berbagai desain yang memenuhi selera dan preferensi yang beragam.

Pada tahun 2020, Alexandre Christie memperkenalkan koleksi terbaru mereka, AC Precious Gem Stone, pada I Fashion Festival. Koleksi ini terinspirasi oleh keindahan batu permata dengan tali jam tangan karet transparan yang unik dan tersedia dalam berbagai warna yang terinspirasi batu permata. Kasih Rama, Kepala Brand Activation Alexandre Christie, menekankan bahwa koleksi ini dirancang untuk menarik para pecinta fashion di seluruh negeri dengan pilihan warna yang beragam.

Koleksi Precious Gem Stone menampilkan 10 pilihan warna dial yang berbeda, ditujukan untuk pria dan wanita. Ini merupakan koleksi pertama Alexandre Christie yang fokus pada warna dan tekstur unik yang saling terkait, dengan inspirasi utama dari perhiasan Romawi. Desainnya yang halus dan elegan mengingatkan pada warna cerah dan lengkungan sensual dari mosaik Romawi kuno. Bezel yang berfaceta mencerminkan cahaya serupa dengan batu permata, menghormati kemegahan dan karisma aristokrat wanita Romawi.

Selain itu, Alexandre Christie juga memperkenalkan koleksi AC 6295 MTR dengan gerakan mekanis yang didukung oleh gerakan otomatis buatan Jepang dengan cadangan daya hingga 41 jam. Desain 'Skeleton Movement' memperlihatkan jelas kerumitan mekanisme pegas dalamnya, dan dilengkapi dengan pelindung mahkota yang sepenuhnya tertutup. Casing titanium yang ringan dan tahan air, dipadukan dengan tali kustom FKM, menjamin kenyamanan maksimal dan daya tahan.

AC Digi, terinspirasi oleh desain jam yang populer di tahun 1990-an, dirancang untuk menarik generasi Milenial. Seri ini sekarang uniseks dan tersedia dalam berbagai warna. Dilengkapi dengan layar bundar modern, casing stainless steel dengan tali silikon, membuatnya cocok untuk segala kesempatan. Desain jam tangan AC Digi ini dinamis dan dapat dipakai dengan percaya diri selama bertahun-tahun.

Komitmen Alexandre Christie terhadap inovasi dan kualitas tercermin dalam setiap koleksi yang mereka tawarkan, menegaskan posisi mereka sebagai pemimpin dalam industri jam tangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal tetapi juga global.

Sagara

Sagara Bootmaker, yang didirikan oleh Bagus Satrio lebih dari satu dekade yang lalu, telah berhasil menembus pasar Amerika dengan spesialisasi dalam sepatu bot kulit kelas satu. Mengadopsi pendekatan pembuatan khusus, Sagara menghindari produksi massal dengan mengandalkan keahlian pengrajin kulit. Desain unik dan bahan berkualitas tinggi menyumbang pada harga yang relatif lebih tinggi, berkisar dari USD 300 hingga lebih dari USD 600, setara dengan sekitar IDR 9,37 juta. Meskipun harga premium, Sagara menawarkan layanan purna jual yang memuaskan. Sepatu bot buatan tangan merek ini telah menarik perhatian, menarik pelanggan dan kolaborasi secara internasional, terutama di Amerika Serikat. Selain di AS, Sagara juga mengekspor alas kaki mereka ke Jepang, Prancis, dan Italia, dengan 80% dari total produksinya dipasarkan di AS.

Sagara adalah salah satu pembuat sepatu bot terkemuka di Indonesia dan dalam banyak hal telah menciptakan seluruh industri alas kaki buatan tangan di negara tersebut yang menarik pelanggan global. Namun, hingga saat ini, belum ada lini siap pakai dari pembuat Indonesia mana pun yang tersedia untuk dipegang, dicoba, dan benar-benar dikenal di pengecer di AS. Ini dianggap cukat penting.

Mereka sedang mempersiapkan kulit baru yang belum pernah mereka miliki sebelumnya, dan baru saja memesannya dari penyamakan, sehingga membutuhkan waktu lebih dari setengah tahun hanya untuk mempersiapkan kolaborasi ini. Pembuatan sepatu bagi mereka bukan hanya cara untuk mencari nafkah, tetapi juga sebagai cara hidup. Mereka membutuhkan mitra yang terhormat yang mampu mendistribusikan produk dan semangat yang mereka miliki. Mereka tidak dapat bekerja sendiri. Dalam era mesin modern, menjaga tradisi tetap hidup adalah pekerjaan yang menantang, dan mereka membutuhkan seseorang untuk membantu mereka.

CAST Eyewear

Pasar kacamata global diperkirakan akan mengalami pertumbuhan tahunan yang kuat selama lima tahun ke depan, didorong oleh perubahan megatren konsumen, struktur pasar yang berubah, dan inovasi teknologi. Pertumbuhan ini dipicu oleh peningkatan jumlah orang yang membutuhkan koreksi penglihatan akibat populasi yang menua, pendapatan yang meningkat, dan preferensi konsumen yang berubah, khususnya di kawasan Asia-Pasifik dengan pertumbuhan tertinggi diperkirakan sebesar 8,1%.

Di Amerika Utara, pasar diperkirakan tumbuh dengan CAGR 6,4%, didorong oleh prevalensi gangguan mata yang meningkat dan kesadaran yang tumbuh tentang pentingnya perawatan mata preventif. Sementara itu, di Eropa, pasar kacamata diperkirakan akan mengalami pertumbuhan moderat dengan CAGR 4,3%, didorong oleh prevalensi miopia dan hiperopia yang meningkat serta populasi yang menua.

Di Indonesia, potensi besar terlihat dalam pasar kacamata korporat dan tren menuju kacamata pintar mulai muncul seiring dengan minat yang besar dari penggemar teknologi dan influencer. Optik Seis menjadi toko barang optik pertama yang membawa kacamata pintar Ray-Ban Meta di Indonesia. Pertumbuhan di masa depan diperkirakan akan didorong oleh segmen pribadi dan korporat.

Cotton Ink

COTTONINK, merek fashion lokal terkemuka di Indonesia, telah menginspirasi lebih dari 750,000 wanita dengan koleksi kasualnya yang unik. Berawal dari keinginan Carline dan Ria untuk menciptakan produk yang berkualitas dan dapat dikenakan di mana saja, COTTONINK kini dikenal dengan konsep 'casual with a twist'. Merek ini telah meraih penghargaan seperti Most Innovative Brand dari Cleo Fashion Awards pada tahun 2010 dan Best Local Brand dari In Style Magazine pada tahun 2012.

Dari awal yang sederhana dengan produksi kaus sablon bergambar Presiden Barack Obama, COTTONINK telah berkembang menjadi label fashion yang disukai banyak orang. Merek ini menawarkan berbagai item seperti T-shirt, legging, dan convertible shawl, yang semua dimulai dari promosi dari mulut ke mulut.

Selain itu, COTTONINK juga aktif berkolaborasi dengan berbagai influencer dan brand untuk menghadirkan koleksi khusus, seperti kolaborasi dengan Monica Amadea yang menghasilkan koleksi yang menampilkan gaya City Life dengan desain yang fungsional. Kolaborasi ini juga termasuk peluncuran koleksi sepatu dari PIX Footwear yang menawarkan desain kontemporer yang mudah dipadukan dengan berbagai outfit.

COTTONINK juga berkomitmen terhadap fashion berkelanjutan, terbukti dari peluncuran koleksi Pastel Whimsical yang dibuat melalui kolaborasi dengan TENCEL™, serat alami yang ramah lingkungan. Koleksi ini mengajak publik untuk memilih fashion yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, dengan serat yang terbuat dari pulp kayu dari hutan yang dikelola secara berkelanjutan.

Dengan berbagai inisiatif dan inovasi, COTTONINK terus berusaha untuk memperluas jangkauannya dan berharap dapat dikenal lebih luas sebagai merek fashion yang cocok untuk semua kalangan dan berbagai kesempatan.

Buttonscarves

Buttonscarves telah mencapai berbagai prestasi yang menonjolkan komitmennya untuk menjadi merek global. Pada tahun 2022, merek ini menjadi yang pertama dari Indonesia yang menggelar light show di AIN Dubai, bianglala terbesar di dunia, dan juga berpartisipasi di New York Fashion Week A/W 23-24 pada Februari 2023. Selain itu, instalasi raksasa Giant Bag di Times Square, New York, berhasil menarik perhatian internasional yang signifikan.

Dalam upaya untuk meningkatkan visibilitas globalnya, Buttonscarves juga memperkenalkan Bimu London Taxi, sebuah taksi yang sepenuhnya dibalut dengan motif Bimu Monogram. Ini menandai Buttonscarves sebagai merek Indonesia pertama yang melakukan branding taksi secara penuh di London dengan total 30 armada taksi. Keberanian dan inovasi ini berlanjut dengan pemasangan Giant Inflatable Nina Bag di Butler's Wharf, London, yang menambahkan kehadiran dramatis merek di salah satu kota paling ikonik di dunia.

Selain keberhasilan di luar negeri, Buttonscarves juga terus memperkuat kehadiran domestiknya dengan berpartisipasi dalam Jakarta Fashion Week 2024, menampilkan dua koleksi berbeda yang menonjolkan keindahan dan keunikan desain mereka. Kehadiran ini didukung oleh Buttonscarves Beauty sebagai sponsor kecantikan resmi, menegaskan komitmen mereka untuk memajukan industri fashion baik di dalam maupun luar negeri.

Buttonscarves tidak hanya fokus pada ekspansi geografis tetapi juga pada inovasi produk dan kampanye global. Kampanye #ButtonscarvesGoesGlobal telah mencatatkan merek ini dalam berbagai kegiatan prestisius seperti pembuatan Replika Tas Terbesar di Kuala Lumpur dan peluncuran Inflatable Bag di Menara Eiffel, Paris, yang merupakan yang pertama di dunia untuk kategori ini.

Melalui berbagai inisiatif ini, Buttonscarves berharap untuk terus meninggalkan jejak yang signifikan di industri fashion global, sambil mempertahankan komitmen terhadap inovasi dan kontribusi positif bagi masyarakat.

3second

3Second, sebuah merek fashion yang didirikan pada tahun 2002, telah menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia berkat dedikasi mereka terhadap kebutuhan fashion anak muda. Merek ini merupakan salah satu induk brand dari BIENSI Group dan menawarkan berbagai macam produk mulai dari pakaian, sepatu, hingga aksesoris untuk semua umur. Dengan kantor pusat di Bandung, 3Second telah berkembang tidak hanya di pasar lokal tetapi juga telah mencapai pasar internasional.

Perjalanan 3Second ke pasar internasional dimulai pada tahun 1990-an ketika mereka memproduksi pakaian di Kota Bandung dan mendistribusikannya ke berbagai pusat perbelanjaan di Jakarta dan kota-kota lainnya. Tahun 1997 menjadi titik penting dengan terbentuknya BIENSI Group, yang memperkuat posisi 3Second di industri fashion.

Inovasi dan kreativitas menjadi kunci sukses 3Second. Departemen R&D (Research & Development) mereka terus mengembangkan lini bisnis dengan teknologi terkini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang ingin tampil stylish dan tidak ketinggalan zaman. Tim kreatif 3Second menghadirkan koleksi-koleksi yang dirancang berdasarkan tren terkini dan material terbaik, seringkali dalam kolaborasi dengan desainer dan artis visual ternama seperti Danjyo Hiyoji dan Muklay.

Kolaborasi tersebut telah membawa 3Second ke panggung internasional, termasuk partisipasi dalam Agenda Show 2022 di Los Angeles dan Paris Fashion Week, dimana mereka memperkenalkan elemen khas Jawa Barat melalui koleksi fashion yang memukau. Kehadiran mereka di pasar global diperkuat dengan toko-toko retail offline yang strategis dan platform digital yang memudahkan pelanggan untuk mengakses koleksi fashion mereka.

Dengan semangat untuk mendorong kreativitas kalangan muda, 3Second terus berupaya menjadi merek yang tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga di kancah internasional.

CFC

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, yang didirikan pada tahun 1983 di Jakarta, merupakan salah satu pelopor restoran cepat saji di Indonesia dengan konsep awal berbahan dasar ayam melalui merek dagang California Pioneer Chicken, awalnya sebagai franchise dari Pioneer Take Out - Amerika Serikat. Pada tahun 1989, perusahaan ini mengubah strateginya dari franchisee menjadi franchisor dan meluncurkan mereknya sendiri, California Fried Chicken (CFC), yang sekarang dikenal dengan 318 gerai di seluruh Indonesia, termasuk 281 gerai CFC.

California Fried Chicken menonjolkan kualitas dengan empat konsep dasar yang menjadi pegangan dalam kontrol kualitas produknya, yaitu Disiplin, Kualitas, Layanan, dan Kebersihan. Slogan "Bukan Cuma Ayam" mencerminkan variasi menu yang ditawarkan oleh CFC, yang tidak hanya terbatas pada ayam goreng gurih tetapi juga menyediakan California Burger, Nasi Chicken Pepper, Spaghetti Ayam, dan berbagai hidangan lainnya yang memenuhi selera masyarakat Indonesia yang beragam.

Sebagai bagian dari PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, CFC telah berkembang menjadi merek utama dengan 269 lokasi di seluruh Indonesia per Maret 2019, bersaing dengan merek global seperti KFC dan McDonald's. Sejarah CFC yang dimulai sebagai franchise dari Amerika dengan nama yang masih dipertahankan, menunjukkan adaptasi dan pertumbuhan merek dalam melayani selera lokal serta mengambil keuntungan dari perkembangan gaya hidup yang terinspirasi dari Barat di Indonesia.

Hammer

HAMMER IRON Va, yang dilengkapi dengan baterai besar 6500 mAh, merupakan smartphone yang dapat diandalkan dalam berbagai kondisi. Dengan layar 6.5 inci dan dilengkapi kamera visi malam, teknologi eSIM siap pakai, dan NFC, smartphone ini memungkinkan penggunaan maksimal dalam setiap situasi. Selain itu, HAMMER juga menawarkan smartwatch luar ruangan yang tangguh dengan GPS, generasi baru dan lebih baik dari HAMMER Watch.

Produk-produk HAMMER dikenal sangat tahan terhadap air, debu, dan lumpur, serta jatuh dari ketinggian dan kondisi cuaca yang buruk, berkat bahan yang sesuai dan proses produksi yang dipikirkan matang. HAMMER tidak hanya fokus pada ketahanan produk, tetapi juga pada dampak positif terhadap lingkungan sekitar, berupaya mengurangi jejak karbon dengan cara memodifikasi proses manufaktur peralatannya.

Sebagai perusahaan asal Polandia, HAMMER berkomitmen untuk dekat dengan pelanggannya, menjaga hubungan yang berkelanjutan dan membangun kesetiaan serta keberanian dalam bertindak. Ini terlihat dari keterlibatan aktif mereka dalam kegiatan yang memiliki dampak positif pada lingkungan sekitar.

Buccheri

Buccheri, yang didirikan oleh Edi Yansah pada tahun 1988, telah berkomitmen untuk menyediakan sepatu kulit berkualitas tinggi yang mendukung karier profesional di Indonesia. Dengan misi menciptakan produk kulit yang tahan lama dan berkualitas, Buccheri berfokus pada peningkatan kepercayaan diri pelanggan melalui penampilan terbaiknya.

Selama beberapa dekade, Buccheri telah meningkatkan kualitas produknya dan berkomitmen untuk terus mendampingi pelanggan dengan memprioritaskan kebutuhan mereka. Saat ini, Buccheri memiliki ratusan toko yang tersebar di seluruh Indonesia, menunjukkan dedikasinya dalam menyediakan layanan terbaik dan produk yang inovatif.

Buccheri tidak hanya berfokus pada penjualan domestik tetapi juga pada pengembangan merek sepatu asli Indonesia yang kuat. Meskipun tantangan dihadapi dengan penerimaan merek lokal yang kurang oleh konsumen Indonesia, Buccheri terus berusaha memperkuat strategi mereknya.

Dengan filosofi bahwa setiap orang memiliki nilai unik, Buccheri berupaya meningkatkan nilai ini melalui berbagai desain dan produk yang memenuhi berbagai kebutuhan. Sebagai inovator, Buccheri berkomitmen untuk terus berinovasi guna melayani pelanggan dengan lebih baik.

FAQs

  1. Apa saja produk Indonesia yang terkenal di kancah internasional?
    Produk-produk dari Indonesia yang telah mencapai pasar global meliputi Indomie, Tolak Angin, Lea Jeans, Polygon, GT Radial, Batik, Nutrisari, dan Kopi Kapal Api.
  2. Merek pakaian lokal apa saja yang populer di Indonesia?
    Beberapa merek pakaian lokal Indonesia yang terkenal antara lain Hijab Chic, yang merupakan merek pakaian muslim terdepan di Indonesia, Executive, Eiger, Roughneck 1991, dan Logo Jeans.
  3. Merek lokal Indonesia apa yang telah berhasil menembus pasar internasional?
    Beberapa merek lokal Indonesia yang telah go internasional termasuk Indomie dari PT Indofood Sukses Makmur, Kopiko dari PT Mayora Indah Tbk, J.CO Donuts & Coffee dari PT Jco Donuts & Coffee, dan Tolak Angin dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
  4. Apa saja merek terkenal dari Indonesia?
    Merek-merek terkenal dari Indonesia mencakup Indomie, Tolak Angin, Kopiko, Silver Queen, Terry Palmer, Polygon, Eiger, dan Krisbow, yang meliputi produk makanan, minuman, pakaian, dan jamu.
SECONDWIFE.COM - Find Your Second Wife!

Posting Komentar