
Isyana Sarasvati bukan sekadar penyanyi pop Indonesia biasa. Sosoknya hadir sebagai musisi yang memadukan pendidikan musik klasik dengan sentuhan pop modern, menciptakan identitas unik dalam industri musik Tanah Air.
Perjalanan hidupnya penuh dengan cerita menarik, mulai dari latar belakang keluarga yang kental dengan musik, hingga kisah pendidikan musiknya di luar negeri. Tidak banyak yang tahu bahwa kehidupan pribadi Isyana Sarasvati, termasuk hubungannya dengan suami dan keluarganya, menyimpan berbagai fakta unik yang jarang terungkap.
Latar Belakang Keluarga yang Sarat Musik
Musik mengalir dalam darah keluarga Sarasvati, dengan kedua orang tua yang memiliki peran besar dalam membentuk perjalanan musikal Isyana. Putri bungsu dari pasangan Sapta Dwikardana, Ph.D dan Luana Marpanda ini dibesarkan dalam lingkungan yang kaya akan nilai-nilai seni dan pendidikan.
Pengaruh Orang Tua dalam Bermusik
Sejak usia 4 tahun, Isyana telah diperkenalkan ke dunia musik oleh ibunya yang berprofesi sebagai guru musik selama 33 tahun. Bakat musiknya terasah melalui berbagai instrumen yang ia kuasai:
Piano
Electone
Flute
Biola
Saksofon
Ayahnya, seorang dosen dan behaviour analyst, juga berperan penting dalam membentuk karakter Isyana. "Orang tuaku selalu bilang untuk selalu bermimpi besar", ungkapnya mengenai prinsip yang ditanamkan kedua orang tuanya.
Hubungan Spesial dengan Kakak Rara Sekar
Rara Sekar Larasati, kakak Isyana yang lahir pada tahun 1990, berbeda tiga tahun dengannya. Keduanya memiliki hubungan yang sangat dekat dan sama-sama menekuni dunia musik. Kolaborasi mereka dalam lagu "Luruh" menjadi bukti harmoni musikal kakak beradik ini.
Tradisi Musik dalam Keluarga
Keluarga Sarasvati memiliki tradisi musik yang unik, di mana setiap anggota keluarga memiliki preferensi genre berbeda. Ayahnya menyukai karya-karya band klasik seperti Queen dan Beatles, sementara ibunya fokus pada musik klasik. Rara, sang kakak, lebih condong ke musik R&B, menciptakan perpaduan musik yang beragam dalam keseharian mereka.
Isyana sering menyebut dirinya sebagai "anak ibu bapak banget", mengakui bahwa sosoknya saat ini adalah hasil dari didikan dan bimbingan orang tuanya. Dukungan keluarga ini terbukti saat mereka tampil bersama dalam konser "Lost in Harmony" di Istora Senayan, sebuah momen yang memperlihatkan betapa darah seni mengalir kuat dalam keluarga ini.
Kehidupan Masa Kecil yang Unik
Masa kecil Isyana Sarasvati penuh dengan pengalaman unik yang membentuk kepribadian dan bakatnya sebagai musisi. Perjalanan hidupnya yang tidak biasa dimulai sejak usia yang sangat muda.
Pengalaman Tinggal di Belgia
Setahun setelah kelahirannya di Bandung, keluarga Isyana pindah ke Belgia. Selama empat tahun tinggal di negara Eropa tersebut, bahasa Belanda menjadi bahasa pertama yang ia kuasai. Kepindahannya kembali ke Indonesia membawa tantangan tersendiri - Isyana kecil mengalami kesulitan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia selama setahun penuh. "Aku sempat punya masalah bahasa," ungkapnya mengenang masa-masa awal di Indonesia.
Awal Mula Belajar Musik
Di tengah kesulitannya beradaptasi dengan bahasa, musik menjadi cara Isyana mengekspresikan diri. Sejak usia 4 tahun, ia mulai mengenal berbagai instrumen musik. Dedikasi Isyana terhadap musik terlihat dari rutinitasnya:
Menciptakan lagu pertama di usia 7 tahun
Tampil sebagai solois di berbagai kompetisi musik klasik
Prestasi musikal pertamanya yang membanggakan adalah saat komposisi "Wings of Your Shadow" terpilih sebagai salah satu komposisi terbaik di International Junior Original Concert (IJOC) pada usia 15 tahun.
Kenangan Sekolah di Bandung
Setelah kembali ke Indonesia, Isyana memulai pendidikan formalnya di Bandung. Meski menghadapi tantangan bahasa di awal masa sekolah, ia berhasil beradaptasi dalam waktu setahun. Piano menjadi tempat pelariannya untuk mengekspresikan berbagai emosi. "Kalau aku lagi happy langsung disuruh lari ke piano. Kalau misalnya aku lagi marah, larinya ke piano," kenang ibunya.
Isyana rela melakukan perjalanan dari Bandung ke Jakarta untuk mendalami musik klasik. Dedikasi ini membuktikan tekadnya yang kuat untuk mengembangkan bakat musiknya, meski harus menempuh jarak jauh. Musik bukan sekadar hobi baginya, melainkan bahasa yang ia gunakan untuk berkomunikasi dengan dunia.
Perjalanan Pendidikan yang Mengesankan
Perjalanan pendidikan Isyana Sarasvati mencerminkan bakat luar biasa dan dedikasi tinggi dalam bidang musik. Kesempatan istimewa datang saat ia berusia 16 tahun, ketika menerima beasiswa penuh dari Pemerintah Singapura untuk menempuh pendidikan di Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA).
Beasiswa di Singapura
Melalui jalur fast track yang unik, Isyana tidak menyelesaikan pendidikan SMA konvensional. Ia langsung melompat ke pendidikan tinggi berkat prestasi musiknya. Di NAFA, fokus studinya adalah bidang Music Performance, sebuah program yang memungkinkannya mengembangkan kemampuan bermusik secara profesional.
Pengalaman Kuliah di London
Setelah meraih diploma dari NAFA, perjalanan akademik Isyana berlanjut ke Royal College of Music (RCM) London. Institusi bergengsi ini merupakan konservatori seni musik terkemuka yang berlokasi di South Kensington. Prestasi membanggakan kembali diraih ketika ia menerima Beasiswa RCM Excellence Award pada tahun terakhir studinya.
Prestasi Akademik
Pencapaian akademik Isyana di dunia internasional mencakup berbagai penghargaan bergengsi:
Lulus dengan predikat cum laude dari Royal College of Music London
Menerima penghargaan Scholarship Best Graduate
Mendapat pengakuan sebagai lulusan terbaik dari NAFA
Meraih penghargaan khusus dari Kedutaan Besar Peru
Dedikasi Isyana dalam pendidikan musik terbukti melalui prestasinya di dua institusi ternama. RCM London, tempat ia menyelesaikan studinya, bahkan diakui sebagai universitas peringkat pertama dunia untuk bidang performing arts selama dua tahun berturut-turut berdasarkan laporan QS.
"Aku memang bercita-cita menjadi seorang maestro dalam bidang musik," ungkapnya, menegaskan bahwa talenta harus dilengkapi dengan pendidikan formal yang memadai. Komitmennya terhadap pendidikan musik klasik tidak menghalanginya untuk tetap berkarya dalam industri musik pop Indonesia, justru memberikan keunikan tersendiri dalam setiap karyanya.
Kisah Cinta dengan Rayhan Maditra
Kisah cinta Isyana Sarasvati dan Rayhan Maditra menghadirkan romansa yang jarang terungkap ke publik. Perjalanan cinta mereka yang bermula dari bangku sekolah hingga altar pernikahan menjadi bukti bahwa cinta sejati masih ada.
Pertemuan Pertama di SMP
Takdir mempertemukan Isyana dengan Rayhan di sekolah menengah pertama, dengan Rayhan yang merupakan adik kelasnya. Momen bersejarah terjadi pada 27 November 2007, saat Rayhan memberanikan diri mengungkapkan perasaannya kepada Isyana. Meski tidak langsung menerima, Isyana mengakui bahwa ia mengalami tremor saat menerima "tembakan" pertama dalam hidupnya.
12 Tahun Pacaran
Perjalanan cinta mereka diwarnai berbagai pengalaman yang mematangkan hubungan:
Menjalani LDR selama 6 tahun
Melewati fase senang, sedih, datang, dan pergi bersama
Bertahan meski jarang menebar kemesraan di media sosial
Isyana dan Rayhan membuktikan bahwa perbedaan usia bukan halangan, dengan Rayhan yang lebih muda dua tahun. "Dia Januari '95, aku Mei '93," ungkap Isyana. Keduanya menjalani hubungan dengan sangat dewasa dan jarang bertengkar, meski sempat mengalami fase-fase posesif di awal hubungan.
Pernikahan Impian
Setelah 12 tahun menjalin kasih, Rayhan melamar Isyana pada 26 Desember 2019. Momen sakral pernikahan digelar pada tanggal cantik 02-02-2020 di The Trans Luxury Hotel, Bandung. Isyana tampil memukau dalam balutan kebaya kutu baru modern karya Didiet Maulana dengan taburan payet yang mewah.
Pernikahan mereka menjadi bukti bahwa cinta yang tulus dapat bertahan melewati berbagai tantangan. "Semua perjalanan dan lika-liku yang telah kita lewati menjadikan kita pribadi yang lebih baik," ungkap Isyana. Rayhan menambahkan bahwa komunikasi menjadi kunci utama yang membuat hubungan mereka bertahan hingga ke jenjang pernikahan.
Kini sebagai pasangan suami istri, Isyana dan Rayhan terus melengkapi satu sama lain. Mereka membuktikan bahwa cinta yang dimulai dari bangku sekolah dapat bertahan hingga menua, asalkan dilandasi komitmen dan kepercayaan yang kuat.
Rutinitas Sehari-hari yang Jarang Diketahui
Di balik sosoknya yang dikenal sebagai musisi berbakat, kehidupan sehari-hari Isyana Sarasvati memiliki sisi yang menarik untuk diketahui. Sebagai seorang yang mengaku nokturnal, rutinitas hariannya cukup berbeda dari kebanyakan orang.
Kegiatan di Pagi Hari
Meski tergolong nokturnal, Isyana tetap memiliki rutinitas pagi yang teratur. "Sebenarnya aku orang yang cukup minimalis dalam rutinitas skincare," ungkapnya. Ia selalu memastikan untuk membersihkan wajah setiap pagi dan malam. Kopi menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas paginya, dengan konsumsi dua hingga tiga gelas sehari.
Manajemen Waktu
Isyana memiliki cara unik dalam mengatur waktunya. Saat berada di belakang panggung, ia memilih untuk menyendiri dan minum air putih sebelum tampil. Dalam bermusik, ia masih mempertahankan disiplin berlatih yang telah ia bangun sejak kecil, dengan dedikasi 7-8 jam sehari untuk musik.
Hobi di Waktu Luang
Selama masa pandemi, Isyana menemukan hobi baru dalam memasak. Beberapa pencapaiannya di dapur meliputi:
Menguasai resep pasta dan steak yang menjadi favorit suaminya
Mengembangkan kemampuan memasak nasi goreng dengan racikan khusus
Membuat sandwich dan makanan ringan lainnya
"Aku hobi banget makan. Karena aku suka makan, jadi aku harus bisa masak makanan yang aku makan," jelasnya. Kegiatan memasak ini semakin intens setelah menikah, sebagai bentuk dedikasi kepada suaminya, Rayhan Maditra.
Di sela-sela kesibukannya, Isyana juga aktif bermain game online dan berinteraksi dengan penggemar melalui media sosial. Ia mengaku bahwa aktivitas ini membantunya mengisi waktu luang, terutama saat tidak ada jadwal manggung atau rekaman.
Kebiasaan Unik dalam Berkarya
Proses kreatif seorang musisi sering menyimpan keunikan tersendiri, dan hal ini sangat terlihat dalam cara Isyana Sarasvati menciptakan karyanya. Sebagai seniman yang mengaku nokturnal, ia memiliki pendekatan yang berbeda dalam menghasilkan musik berkualitas.
Ritual Sebelum Menulis Lagu
Sebelum memulai proses kreatif, Isyana memiliki beberapa ritual khusus yang ia jalani dengan tekun:
Menyendiri selama 15-30 menit tanpa berbicara dengan siapapun
Mengumpulkan energi dalam keheningan
Memastikan ketersediaan keyboard portable di dekatnya
"Aku introvert. Jadi, aku recharge energi itu pada saat aku sendiri," ungkapnya menjelaskan kebutuhan akan ruang pribadi. Kebiasaan ini telah menjadi bagian integral dari prosesnya menciptakan musik yang berkualitas.
Tempat Favorit Mencari Inspirasi
Balkon rumah menjadi tempat istimewa bagi Isyana dalam menciptakan lagu. "Lagu Malam Hari", salah satu karyanya, lahir dari momen-momen contemplatif di balkon. Inspirasi sering datang saat ia berada dalam kesendirian, terutama di rumah.
Pengalaman tinggal di Swedia juga memberikan inspirasi unik dalam berkarya. Lagu "Winter Song" tercipta dari perasaan homesick dan berbagai faktor eksternal yang ia alami selama di sana. Meski menghadapi tantangan, Isyana mampu mengubah pengalaman tersebut menjadi karya yang bermakna.
Proses Kreatif Personal
Isyana dikenal dengan keberaniannya mengeksplorasi berbagai genre musik. Album "ISYANA" menampilkan perpaduan unik berbagai aliran musik, dari progresif rock hingga jazz dan RnB. "Aku tidak akan memaksakan untuk menjadi orang lain di dalam hidup aku," tegasnya, menunjukkan komitmen terhadap originalitas.
Keunikan lain dalam proses kreatifnya adalah penciptaan bahasa isyarat pribadi. Sejak SD, ia telah menciptakan berbagai ungkapan khusus yang hanya dipahami oleh lingkaran terdekatnya. Bahasa-bahasa ini bahkan mulai terintegrasi dalam karyanya, seperti terlihat dalam video lirik lagu "1+1".
Bagi Isyana, menciptakan musik adalah bentuk terapi personal. "Jadi membuat lagu itu seperti sebuah terapi untuk diri aku sendiri dengan berkarya," jelasnya. Spontanitas menjadi kunci dalam prosesnya, tanpa ada rumus atau formula khusus yang mengikat.
Nilai-nilai Hidup yang Dipegang Teguh
Nilai-nilai kehidupan telah membentuk perjalanan karier dan pribadi Isyana Sarasvati menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang. Prinsip-prinsip yang ia pegang teguh menjadi landasan setiap langkah dalam berkarya.
Prinsip dalam Berkarir
Kejujuran berkarya menjadi pondasi utama Isyana dalam bermusik. "Musik sudah bukan lagi sekadar profesi buat saya. Menulis lagu dan mengaransemen adalah kegiatan yang terapeutik". Beberapa prinsip yang ia pegang dalam berkarier:
Selalu berkarya dengan jujur dan apa adanya
Tidak pernah berhenti mengeksplorasi genre baru
Menjaga keaslian dalam setiap karya
Isyana percaya bahwa sebuah karya yang bagus adalah yang autentik dan menunjukkan kejujuran. Prinsip ini terbukti melalui album "Lexicon" yang ia ciptakan dengan berani keluar dari zona nyaman musik pop.
Pandangan tentang Kesuksesan
Bagi Isyana, kesuksesan bukan tentang popularitas semata. "Kita harus memandang hidup kita itu jangan seperti lari sprint, tapi lebih ke lari maraton". Ia menekankan beberapa aspek penting dalam mencapai kesuksesan:
Tidak membandingkan diri dengan orang lain
Fokus pada pengembangan diri berkelanjutan
Menerima bahwa setiap orang memiliki kecepatan berbeda dalam mencapai tujuan
Pandangannya tentang kesuksesan tercermin dalam pencapaiannya masuk dalam daftar 30 under 30 Forbes Asia pada kategori Entertainment & Sports.
Filosofi Hidup
Filosofi hidup Isyana dibangun dari pengalaman dan pembelajaran sepanjang kariernya. "Terus belajar dan mengeksplorasi adalah salah dua moto hidup saya". Beberapa nilai yang ia pegang teguh:
Ketekunan dalam berlatih dan mengembangkan diri
Keberanian untuk mencoba hal baru
Keterbukaan terhadap kritik dan apresiasi
Isyana meyakini bahwa hidup bukan hanya tentang satu warna, tapi warna-warni. Filosofi ini tercermin dalam keberagaman karyanya, dari musik klasik hingga rock progresif. "Jangan sampai kita menjalankan mimpi orang lain, tetapi tidak membahagiakan diri sendiri", ungkapnya menegaskan pentingnya kesetiaan pada jati diri.
Dedikasi terhadap nilai-nilai ini mengantarkan Isyana meraih berbagai penghargaan, termasuk Medali kehormatan sebagai NAFA Distinguished Alumni Medal 2023. Ia membuktikan bahwa berpegang teguh pada prinsip tidak menghalangi kesuksesan, justru menjadi kunci dalam mencapai prestasi yang berkelanjutan.
Hubungan dengan Penggemar
Kedekatan dengan penggemar menjadi salah satu kunci kesuksesan perjalanan karier Isyana Sarasvati. Penyanyi yang akrab disapa dengan sebutan "Icca" ini membangun hubungan yang istimewa dengan para penggemarnya, yang dikenal dengan nama Isyanation.
Interaksi di Media Sosial
Isyana mengelola sendiri akun media sosialnya untuk memastikan interaksi yang autentik dengan penggemar. Platform yang aktif ia gunakan meliputi:
Instagram
Twitter
Fanspage Facebook
"Aku aktif di medsos untuk banyak hal, salah satunya promo. Misal share lagi manggung, acara dimana," ungkapnya. Sesi tanya jawab (Q&A) menjadi salah satu cara favoritnya berinteraksi dengan Isyanation.
Momen Spesial dengan Fans
Konser "Lost in Harmony" menjadi bukti nyata kedekatan Isyana dengan penggemarnya. Ribuan Isyanation hadir memberikan dukungan, menciptakan momen yang tak terlupakan. "Aku sama Isyanation itu akrab, udah hampir kayak teman. Apalagi off air, mereka selalu ada," jelasnya.
Isyana juga dikenal dengan cara uniknya mengatasi konflik antar penggemar. Saat terjadi "perang" antara fans Raisa dan Isyanation di media sosial, ia memilih untuk berkolaborasi dengan Raisa sebagai solusi positif. "Ya makanya akhirnya kami bikin kolaborasi ini. Untuk kasih tahu bahwa kalau memang kamu mendukung yang satu, sebenarnya kan enggak usah menjatuhkan yang lainnya," ungkapnya bijak.
Cara Menghargai Dukungan
Isyana memiliki beberapa cara khusus untuk menghargai dukungan Isyanation:
Selalu menyempatkan diri bertemu penggemar setelah konser
Membaca dan membalas komentar di media sosial secara personal
Menciptakan konten eksklusif untuk komunitas penggemar
Melibatkan fans dalam proses kreatif melalui sesi interaktif
"Aku pasti sebagai musisi ya memberikan karya terbaik buat fans, karena mereka terbentuk karena mendengar karyaku," tegasnya. Isyana juga aktif beradaptasi dengan perubahan era digital untuk tetap terhubung dengan penggemarnya. Ia percaya bahwa hubungan dengan penggemar bukan sekadar interaksi satu arah, melainkan sebuah kolaborasi yang saling menguatkan.
FAQS
Berikut adalah jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan tentang Isyana Sarasvati, termasuk informasi terbaru tentang kehidupan pribadi dan kariernya.
Apa penyakit yang diderita Isyana Sarasvati? Isyana terdiagnosis dengan penyakit autoimun Systemic Lupus Erythematosus (SLE) pada akhir tahun lalu. Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri, mempengaruhi berbagai organ seperti persendian, kulit, otak, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah.
Bagaimana rutinitas sehari-hari Isyana? Isyana mengawali harinya dengan secangkir kopi. Ia mengaku sebagai dog person dan memiliki kebiasaan berdoa sebelum tidur. Dalam kesehariannya, ia lebih suka menghabiskan waktu di rumah dan fokus pada musik.
Apa fobia yang dimiliki Isyana? Isyana memiliki fobia terhadap cicak dan kodok. Ketakutan ini merupakan salah satu sisi unik dari kepribadiannya yang jarang diketahui publik.
Bagaimana dengan preferensi musik Isyana? Meski dikenal sebagai penyanyi pop, Isyana mengagumi band Dewa 19 dan berharap bisa bergabung dengan mereka jika ada kesempatan. Lagu "Terserah" karya Glenn Fredly juga menjadi salah satu lagu Indonesia favoritnya.
Apa momen terbaik dalam karier Isyana? Salah satu momen terbaik dalam kariernya adalah saat komposisinya terpilih menjadi 12 besar dan dikirim ke Jepang pada tahun 2008 ketika masih SMP. Ia juga meraih penghargaan sebagai Artis Terbaik Wanita di Anugerah Planet Muzik 2018.
Bagaimana dampak SLE pada kehidupan Isyana? Penyakit SLE mempengaruhi kualitas hidup Isyana dengan gejala seperti:
Kelelahan yang signifikan
Nyeri otot dan sendi
Sensitivitas terhadap matahari
Masalah pada sistem kekebalan tubuh
Apa yang perlu diketahui tentang kondisi SLE Isyana? SLE yang diderita Isyana merupakan penyakit autoimun yang membutuhkan penanganan khusus. Meski belum ada obatnya, kondisi ini dapat dikendalikan dengan intervensi medis dan perubahan gaya hidup. Wanita usia 15-44 tahun memiliki risiko terbesar terkena penyakit ini.
Bagaimana cara Isyana mengatasi kondisi kesehatannya? Isyana tetap aktif berkarya meski menghadapi tantangan kesehatan. Ia menjalani pengobatan rutin dan menyesuaikan jadwal kegiatannya dengan kondisi tubuh. Kelelahan menjadi gejala paling umum yang berdampak pada kualitas hidupnya.