Kyoto Japan, sebuah kota yang memukau dengan pesona sejarah dan budaya yang kaya, menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para wisatawan. Kota ini memiliki pengaruh yang mendalam pada warisan Jepang, dengan kuil-kuil megah, taman Zen yang tenang, dan distrik geisha yang memikat. Sebagai bekas ibu kota kekaisaran selama lebih dari seribu tahun, Kyoto menyimpan keindahan arsitektur dan tradisi yang telah bertahan selama berabad-abad.
Di artikel ini, kita akan menjelajahi tempat-tempat wisata dan situs bersejarah terbaik di Kyoto. Dari Kinkaku-ji yang ikonik dengan pavilion emasnya, hingga keindahan alam Arashiyama Bamboo Grove yang menakjubkan. Kita juga akan mengunjungi Fushimi Inari Taisha dengan ribuan gerbang torii merahnya, menelusuri jalanan bersejarah di distrik Gion, dan mengagumi keindahan Istana Kekaisaran. Selain itu, kita akan membahas pasar tradisional, taman-taman indah, dan museum yang menawarkan wawasan mendalam tentang budaya Jepang.
Sejarah Singkat Kota Kyoto
Kyoto memiliki sejarah panjang sebagai pusat budaya dan politik Jepang. Kota ini didirikan pada tahun 794 oleh Kaisar Kammu, yang memindahkan ibu kota dari Nagaoka-kyō ke Heian-kyō (nama awal Kyoto). Alasan pemindahan ini termasuk untuk menghindari pengaruh agama Buddha yang kuat di Nara dan membangun ibu kota baru untuk garis keturunan Kaisar Tenji.
Heian-kyō dibangun mengikuti prinsip feng shui, dikelilingi oleh gunung-gunung dan sungai-sungai. Kota ini menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi yang berkembang pesat selama periode Heian. Meskipun perannya sebagai pusat politik sempat memudar pada zaman Kamakura, Kyoto tetap menjadi pusat ekonomi yang kuat.
Selama periode Muromachi, Kyoto kembali menjadi ibu kota pemerintahan dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Namun, kota ini juga mengalami kehancuran selama Perang Ōnin (1467-1477) yang mengawali zaman Sengoku. Kyoto kemudian bangkit kembali di bawah perlindungan Oda Nobunaga dan Toyotomi Hideyoshi, yang melakukan pembangunan besar-besaran.
Kuil Kinkaku-ji (Pavilion Emas)
Kuil Kinkaku-ji, juga dikenal sebagai Pavilion Emas, adalah salah satu landmark paling ikonik di Kyoto. Terletak di Kinkakujicho, Kita Ward, kuil ini menawarkan pemandangan menakjubkan dengan pavilion berlapis emas yang terpantul di kolam di depannya.
Sejarah Kuil
Kuil ini awalnya dibangun pada tahun 1397 sebagai vila peristirahatan Shogun Ashikaga Yoshimitsu. Setelah kematiannya pada 1408, vila tersebut diubah menjadi kuil Zen sesuai wasiatnya. Meskipun pernah terbakar beberapa kali, termasuk insiden pada 1950, kuil ini direkonstruksi pada 1955 mengikuti desain aslinya.
Arsitektur Unik
Pavilion utama memiliki tiga lantai dengan gaya arsitektur berbeda. Lantai pertama bergaya Shinden, lantai kedua bergaya Bukke, dan lantai ketiga bergaya Zen. Setiap lantai mencerminkan periode sejarah yang berbeda, mulai dari era Heian hingga arsitektur kuil Buddha tradisional.
Taman Indah di Sekitar
Taman di sekitar kuil menambah pesona Kinkaku-ji. Dengan luas 92.400 meter persegi, taman ini mengelilingi Kyoko-chi Pond yang memantulkan keindahan Pavilion Emas. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang memadukan kolam, pepohonan, dan arsitektur kuil yang megah.
Kastil Nijo
Kastil Nijo, yang terletak di pusat Kota Kyoto, adalah situs bersejarah yang mencerminkan kekuasaan Keshogunan Tokugawa. Dibangun pada tahun 1603 oleh Tokugawa Ieyasu, kastil ini berfungsi sebagai tempat tinggal shogun saat mengunjungi ibukota kekaisaran. Dengan luas area 500 meter dari timur ke barat dan 400 meter dari utara ke selatan, kastil ini memiliki dua lingkaran benteng konsentris dengan tembok dan parit lebar.
Sejarah Kastil
Kastil Nijo mengalami beberapa perubahan signifikan sepanjang sejarahnya. Pada tahun 1624, Shogun Iemitsu melakukan renovasi besar sebagai persiapan kunjungan Kaisar Go-Mizunoo. Sayangnya, pada Agustus 1750, salah satu menara utama kastil terbakar akibat sambaran petir dan tidak dibangun kembali. Kastil ini menjadi saksi peristiwa bersejarah, termasuk perebutan kembali kekuasaan Kekaisaran oleh Tokugawa Yoshinobu, Shogun terakhir zaman Pemerintahan Edo pada tahun 1867.
Arsitektur Khas
Arsitektur Kastil Nijo mencerminkan kemegahan dan kekuasaan shogun. Istana Ninomaru, yang merupakan Kekayaan Negara, memiliki enam bagian dengan lukisan mewah di pintu geser dan partisinya, karya Aliran Kano. Gerbang Karamon, pintu masuk Istana Ninomaru, memiliki atap dari kulit kayu siprus dan empat pilar dengan ukiran unik seperti kupu-kupu, bunga kamelia, naga, dan macan.
Taman Tradisional
Kastil Nijo dikelilingi oleh taman-taman indah yang menambah pesonanya. Taman Ninomaru, yang direnovasi oleh Kobori Enshu pada tahun 1626, dianggap sebagai salah satu kebun istana terbaik. Taman ini memiliki kolam besar dengan tiga pulau dan banyak batu serta pohon pinus topiary yang ditempatkan dengan cermat. Selain itu, Taman Seiryū-en yang dibangun pada tahun 1965 di bagian utara kompleks, berfungsi sebagai fasilitas penerimaan tamu resmi Kyoto dan tempat acara kebudayaan.
Kuil Kiyomizu-dera
Kuil Kiyomizu-dera, salah satu kuil Buddha paling terkenal di Jepang, terletak di sisi timur Kyoto. Didirikan pada tahun 778 Masehi, kuil ini merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO yang menawarkan keindahan arsitektur tradisional Jepang. Nama "Kiyomizu" berarti "air bersih", merujuk pada mata air ajaib yang memancar di Gunung Otowa.
Pemandangan Kota dari Balkon
Aula utama Kiyomizu-dera terkenal dengan balkon kayunya yang menjorok 13 meter di atas lereng bukit. Dibangun tanpa menggunakan paku, balkon ini ditopang oleh 139 pilar kayu ek. Pengunjung dapat menikmati pemandangan panorama kota Kyoto yang memukau, terutama indah saat musim semi dan musim gugur.
Air Terjun Otowa
Di bawah aula utama, terdapat Air Terjun Otowa yang terbagi menjadi tiga aliran. Pengunjung dapat meminum air suci ini menggunakan gayung kayu tradisional. Setiap aliran dipercaya membawa manfaat berbeda: kesehatan, kesuksesan, dan keberuntungan dalam percintaan.
Festival Tahunan
Kiyomizu-dera mengadakan festival tahunan Hanatouro pada awal musim semi saat bunga sakura bermekaran. Selama festival ini, kompleks kuil diterangi ribuan lentera, menciptakan suasana magis. Acara iluminasi juga diadakan pada pertengahan November hingga awal Desember, menarik banyak pengunjung untuk menikmati keindahan kuil di malam hari.
Fushimi Inari Taisha
Fushimi Inari Taisha adalah kuil Shinto terkenal di Kyoto, Jepang, yang didedikasikan untuk Inari, dewa padi dan kemakmuran. Didirikan pada tahun 711, kuil ini merupakan salah satu landmark tertua di Kyoto. Terletak di kaki Gunung Inari, kompleks kuil ini mencakup area seluas 4 kilometer.
Ribuan Gerbang Torii
Ciri khas Fushimi Inari Taisha adalah ribuan gerbang torii berwarna vermilion yang membentang sepanjang jalan setapak. Setiap gerbang merupakan sumbangan dari individu atau bisnis Jepang, dengan nama donor tertulis di bagian belakangnya.
Hiking ke Puncak Gunung
Pengunjung dapat mendaki Gunung Inari setinggi 233 meter melalui jalur yang dihiasi gerbang torii. Perjalanan ke puncak memakan waktu sekitar 2 jam, menawarkan pemandangan indah Kyoto.
Makanan Khas di Sekitar
Di sekitar kuil, pengunjung dapat menikmati berbagai makanan khas seperti takoyaki, taiyaki, dango, dan ichigo daifuku. Nishimura Tei, restoran berusia 150 tahun, menyajikan hidangan tradisional seperti inari sushi dan kitsune udon.
Arashiyama Bamboo Grove
Jalan Setapak di Hutan Bambu
Hutan Bambu Arashiyama adalah salah satu pemandangan paling ikonik di Kyoto. Terletak di desa Sagano di sisi barat kota, jalan setapak sepanjang 400 meter ini menawarkan pengalaman yang mengesankan. Pohon-pohon bambu hijau setinggi 5-10 meter menciptakan suasana magis dengan cahaya matahari yang menembus dedaunan. Pengunjung dapat menikmati suara gemerisik bambu saat angin bertiup, terutama pada bulan Mei-Juni ketika hutan tampak paling segar.
Kuil Tenryu-ji
Kuil Tenryu-ji, yang didirikan pada tahun 1339, adalah kuil Buddha Zen terbesar di Kyoto. Terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, kuil ini terkenal dengan taman indahnya yang disebut Taman Sogenchi. Pengunjung dapat menikmati pemandangan kolam, air terjun, dan pegunungan Arashiyama yang menakjubkan. Kuil ini juga menawarkan aktivitas seperti zazen (meditasi) dan sakyo (menulis sutra).
Aktivitas di Sekitar
Setelah menjelajahi hutan bambu dan kuil, pengunjung dapat menikmati makan siang tradisional Jepang di restoran Shigetsu yang berbintang Michelin, terletak di dalam kompleks Kuil Tenryu-ji. Restoran ini menyajikan hidangan vegetarian dalam gaya Jepang tradisional. Pengunjung juga dapat menjelajahi toko-toko yang menjual barang-barang dari bambu di sekitar Stasiun Randen Saga.
Gion (Distrik Geisha)
Gion, distrik terkenal di Kyoto, menawarkan pengalaman unik dengan suasana tradisional Jepang. Terletak di antara Kuil Yasaka di timur dan Sungai Kamo di barat, area ini terkenal sebagai tempat hiburan sejak zaman Edo. Pengunjung dapat menikmati pemandangan bangunan kayu tradisional dan mungkin beruntung melihat geiko (geisha) atau maiko (geisha magang) berjalan di sepanjang jalan-jalan bersejarah.
Pertunjukan Seni Tradisional
Gion Corner menawarkan berbagai pertunjukan seni tradisional Jepang. Pengunjung dapat menyaksikan upacara minum teh, musik koto, ikebana, tarian bugaku, kyogen, dan noh. Pertunjukan bunraku, teater boneka tradisional, juga dapat dinikmati di sini.
Arsitektur Khas
Hanamikoji Street merupakan jalan terkenal di Gion dengan deretan bangunan restoran dan toko bergaya machiya tradisional. Wisatawan dapat menyewa kimono dan berjalan-jalan di sepanjang Gion Shirakawa, menikmati pemandangan kanal dan pepohonan rindang.
Kuliner Khas Kyoto
Gion menawarkan beragam pengalaman kuliner. Pengunjung dapat mencicipi kaiseki, hidangan makan malam tradisional Jepang, melalui tur kuliner malam. Ochaya atau kedai teh tradisional, seperti Ichiriki Ochaya, juga tersedia untuk merasakan suasana Kyoto yang autentik.
Istana Kekaisaran Kyoto
Istana Kekaisaran Kyoto, atau Kyoto Gosho, adalah bekas kediaman Kaisar Jepang yang terletak di pusat kota Kyoto. Dibangun pada abad ke-8, istana ini menjadi tempat tinggal keluarga kekaisaran selama lebih dari seribu tahun hingga 1868, saat ibukota dipindahkan ke Tokyo.
Sejarah Istana
Istana yang ada sekarang dibangun pada tahun 1855 setelah kebakaran menghancurkan struktur sebelumnya. Kompleks istana dikelilingi tembok tinggi di semua sisi dan menggabungkan elemen arsitektur dari berbagai periode sejarah kota.
Taman Indah
Istana Kekaisaran berada di dalam Taman Nasional Kyoto Gyoen, area seluas hampir 9 hektar yang menjadi tempat favorit wisatawan. Taman ini menawarkan jalur kerikil, padang rumput, dan pepohonan asri. Di sudut barat laut taman, terdapat sekelompok pohon sakura yang mekar dari akhir Maret hingga pertengahan April.
Upacara Kekaisaran
Shishinden, atau Aula Upacara Kenegaraan, adalah bangunan utama istana yang digunakan untuk upacara penobatan, pernikahan, dan penerimaan tamu kenegaraan. Upacara pelantikan Kaisar, seperti Kaisar Taisho pada 1915 dan Kaisar Shōwa pada 1928, diadakan di istana ini.
Kuil Ryoan-ji
Kuil Ryoan-ji, yang berarti "Kuil Naga Damai", adalah kuil Zen terkenal di Kyoto, Jepang. Terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, kuil ini menjadi bagian dari Monumen Bersejarah Kyoto Kuno. Terletak di sebelah barat daya Kyoto, Ryoan-ji termasuk dalam aliran Rinzai dari Buddhisme Zen.
Taman Batu Zen Terkenal
Daya tarik utama Ryoan-ji adalah taman batunya yang ikonik. Taman ini terdiri dari 15 batu yang disusun di atas pasir putih dalam area seluas sekitar 250 meter persegi. Keunikannya terletak pada desain yang membuat tidak mungkin melihat semua batu sekaligus dari sudut manapun, kecuali dari atas.
Filosofi di Balik Desain
Makna taman ini telah menjadi teka-teki sejak pembuatannya. Beberapa teori menyatakan bahwa taman ini melambangkan pulau-pulau di lautan atau gunung-gunung di awan. Ada juga yang percaya bahwa taman ini mewakili harimau yang membawa anak-anaknya menyeberangi sungai. Namun, banyak yang menganggap bahwa interpretasi taman ini tergantung pada imajinasi pengamat.
Aktivitas Meditasi
Taman batu Zen ini dirancang sebagai tempat untuk refleksi dan meditasi. Pengunjung disarankan untuk meluangkan waktu mengamati taman secara detail, merasakan filosofi Zen yang terkandung di dalamnya. Selain taman batu, Ryoan-ji juga memiliki taman-taman kecil lainnya yang dapat dinikmati, termasuk sebuah batu berbentuk bundar dengan baskom air yang unik.
Nishiki Market
Nishiki Market, atau "Nishiki Ichiba" dalam bahasa Jepang, adalah pasar tradisional yang terletak di pusat Kyoto. Pasar ini memiliki sejarah panjang, dengan toko ikan pertama dibuka sekitar tahun 1310. Saat ini, Nishiki Market membentang sepanjang lima blok dengan lebih dari 100 toko dan restoran. Pasar ini sering dijuluki sebagai "Dapurnya Kyoto" karena menawarkan berbagai bahan makanan dan kuliner khas daerah tersebut.
Ragam Makanan Tradisional
Pengunjung dapat menemukan beragam makanan tradisional Kyoto di Nishiki Market. Beberapa hidangan populer termasuk okonomiyaki, kroket, dan kaiseki ryori. Pasar ini juga menawarkan makanan laut segar, sayuran, dan rempah-rempah khas Kyoto. Pengunjung dapat mencicipi berbagai jenis makanan jalanan seperti takoyaki, yakitori, dan taiyaki.
Belanja Oleh-oleh
Nishiki Market adalah tempat ideal untuk membeli oleh-oleh khas Kyoto. Pengunjung dapat menemukan berbagai jenis teh hijau, peralatan masak tradisional Jepang, kerajinan tangan, dan kimono. Banyak toko menjual makanan kering dan camilan unik yang cocok sebagai oleh-oleh.
Tips Berkeliling
Untuk pengalaman terbaik di Nishiki Market:
- Datang pagi hari, sekitar pukul 9 pagi, untuk menghindari keramaian.
- Bawa uang tunai, karena banyak kios hanya menerima pembayaran tunai.
- Jaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
Kuil Sanjusangendo
Kuil Sanjusangendo, yang secara resmi disebut Rengeoin, adalah situs bersejarah yang dibangun pada tahun 1164 oleh Kaisar Go-Shirakawa. Nama Rengeoin berasal dari 33 ruangan berpilar di bagian depan aula utama. Bangunan yang ada sekarang dibangun kembali pada tahun 1266 dan merupakan contoh utama dari budaya Insei era Heian.
1001 Patung Kannon
Daya tarik utama Sanjusangendo adalah 1001 patung Bodhisattva Avalokitesvara Berlengan Seribu yang berbaris rapi di aula. Patung-patung ini, yang berasal dari periode Heian hingga Kamakura, ditetapkan sebagai Harta Nasional Jepang. Di tengah aula terdapat patung duduk Chuson Senju (Kannon Berlengan Seribu) setinggi 3,35 meter karya Tankei, seorang guru Buddha era Kamakura.
Arsitektur Unik
Aula utama Sanjusangendo menampilkan arsitektur yang menakjubkan dengan barisan 1001 patung Kannon. Di barisan depan aula terdapat patung Dewa Angin dan Petir tertua di Jepang, yang konon menjadi model untuk layar karya Tawaraya Sotatsu yang terkenal.
Sejarah Kuil
Sanjusangendo memiliki sejarah yang kaya sejak pendiriannya pada tahun 1164. Struktur asli kuil, yang dibangun ulang pada tahun 1266, telah bertahan dari ujian waktu, memamerkan kerajinan dari periode Kamakura. Patung-patung di kuil ini, yang diklasifikasikan sebagai Properti Budaya Penting, menawarkan sekilas warisan seni Jepang yang berharga.
Philosopher's Path
Philosopher's Path, atau Tetsugaku no Michi dalam bahasa Jepang, adalah jalan batu sepanjang 2 kilometer di bagian utara distrik Higashiyama, Kyoto. Jalan ini mendapat namanya dari Nishida Kitaro, filsuf terkenal Jepang yang sering bermeditasi sambil berjalan di rute ini menuju Universitas Kyoto.
Rute Jalan Kaki Terbaik
Rute dimulai dari sekitar Kuil Ginkakuji (Pavilion Perak) dan berakhir di lingkungan Kuil Nanzenji. Sepanjang jalan, pengunjung dapat menikmati pemandangan kanal yang diapit ratusan pohon sakura. Jalan ini relatif rata dan mudah dilalui, cocok untuk berjalan santai bersama keluarga.
Kuil di Sepanjang Jalan
Beberapa kuil kecil dapat ditemukan di sepanjang jalan. Kuil Honen-in terkenal dengan gerbang masuknya yang indah, terutama saat musim gugur. Pengunjung juga dapat mampir ke Kuil Eikando dan Kuil Otoyo yang berada di dekat rute.
Musim Terbaik untuk Mengunjungi
Musim semi adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Philosopher's Path. Pada awal April, pohon sakura bermekaran, menjadikannya salah satu spot hanami paling populer di Kyoto. Musim gugur juga menawarkan pemandangan indah dengan dedaunan yang berubah warna menjadi merah dan kuning.
Distrik Higashiyama
Distrik Higashiyama merupakan area bersejarah di Kyoto yang menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung. Terletak di sepanjang pangkal pegunungan Kyoto bagian timur, distrik ini mempertahankan suasana Jepang tradisional dengan bangunan kayu tua yang terawat. Higashiyama juga menjadi rumah bagi beberapa distrik geisha kota ini.
Bangunan Tradisional
Higashiyama terkenal dengan arsitektur tradisionalnya. Pengunjung dapat melihat rumah-rumah kayu khas Jepang yang masih digunakan sebagai tempat tinggal. Beberapa bangunan bersejarah telah diubah menjadi kedai teh dan toko tembikar, namun tetap mempertahankan fasad aslinya.
Toko-toko Unik
Distrik ini menawarkan berbagai toko unik. Di sekitar Kuil Kiyomizu, pengunjung dapat menemukan toko keramik dan kerajinan tangan. Terdapat juga Starbucks yang dirancang menyerupai ryokan tradisional Jepang, memberikan pengalaman minum kopi yang berbeda.
Spot Foto Terbaik
Higashiyama menyediakan latar belakang sempurna untuk foto-foto Instagram. Jalan-jalan bersejarah yang dipenuhi bangunan kayu tua menciptakan suasana Jepang klasik. Pengunjung dapat menyewa yukata dan berjalan-jalan di sepanjang jalan berliku yang menuju Kuil Kodaiji untuk mendapatkan foto-foto mengesankan.
Taman Maruyama
Taman Maruyama, terletak di jantung distrik Gion, merupakan tempat populer untuk menikmati keindahan bunga sakura di Kyoto. Taman seluas 439.000 meter persegi ini memiliki beragam jenis pohon, termasuk magnolia, maple, dan ek.
Pohon Sakura Ikonik
Fitur paling terkenal di taman ini adalah pohon shidarezakura (sakura yang menjuntai) yang tinggi dan disinari lampu di malam hari. Pada awal April, taman dipenuhi pengunjung yang datang untuk menikmati pemandangan sakura yang memukau.
Piknik dan Relaksasi
Taman Maruyama menjadi tempat ideal untuk bersantai dan menikmati makan siang bento di antara kunjungan ke kuil-kuil terdekat seperti Chion-in atau Shoren-in. Pengunjung juga dapat menikmati hidangan di restoran Jepang di sekitar taman, termasuk satu restoran bintang tiga Michelin.
Festival Musiman
Setiap tahun pada bulan Maret, Festival Higashiyama Hanatoro mengubah Taman Maruyama menjadi negeri ajaib yang diterangi ribuan lentera, menciptakan pemandangan yang menakjubkan.
Kuil To-ji
Kuil To-ji, yang berarti "Kuil Timur", didirikan pada awal Periode Heian setelah ibukota dipindahkan ke Kyoto pada akhir tahun 700-an. Nama resmi kuil ini adalah Kyoo-Gokokuji dan terdaftar sebagai salah satu situs warisan dunia. Sekitar tiga puluh tahun setelah pendiriannya, Kobo Daishi, pendiri sekte Shingon agama Buddha Jepang, diangkat menjadi imam kepala To-ji.
Pagoda Lima Tingkat
Fitur paling terkenal dari Kuil To-ji adalah pagoda lima tingkat setinggi 57 meter, yang merupakan pagoda tertinggi di Jepang. Pagoda ini menjadi simbol kuil dan Kyoto karena dapat dilihat dari berbagai tempat di seluruh kota. Pada musim semi, 200 pohon bunga sakura yang mekar di pekarangan mempercantik Pagoda Lima Tingkat, menciptakan pemandangan yang memukau.
Pasar Loak Bulanan
Setiap tanggal 21 bulan, Kuil To-ji mengadakan pasar loak yang populer dari pagi hingga sekitar pukul 16:30. Pasar ini menarik sekitar 100.000 pengunjung setiap bulannya. Para pedagang menjual berbagai macam barang, termasuk barang antik, pakaian bekas, gerabah, dan makanan.
Sejarah Kuil
To-ji dibangun pada tahun 794 di sisi timur Gerbang Rajoumon untuk melindungi kota selama pembangunan Heiankyo. Kuil ini kemudian menjadi dojo dasar Shingon Mikkyo di bawah kepemimpinan Kobo Daishi Kukai. To-ji pernah memiliki pasangan di sisi barat gerbang yang disebut Sai-ji (Kuil Barat), namun kuil tersebut sudah tidak ada lagi.
Kuil Nanzen-ji
Kuil Nanzen-ji, yang terletak di kaki gunung Higashiyama, Kyoto, merupakan salah satu kuil Zen terpenting di Jepang. Didirikan pada tahun 1291 oleh Kaisar Kameyama, kuil ini menjadi markas besar cabang Rinzai Zen Nanzen-ji. Kompleks kuil yang luas ini menawarkan berbagai atraksi menarik bagi pengunjung.
Gerbang San-mon
Gerbang San-mon yang megah setinggi 22 meter menjadi pintu masuk utama kuil. Pengunjung dapat menaiki gerbang ini dengan membayar 500 yen untuk menikmati pemandangan kota Kyoto yang menakjubkan dari balkon lantai dua.
Akueduk Bergaya Barat
Salah satu pemandangan unik di Nanzen-ji adalah akueduk batu bata bergaya Barat yang melintasi pelataran kuil. Dibangun pada periode Meiji, akueduk ini merupakan bagian dari sistem kanal yang menghubungkan Kyoto dengan Danau Biwa. Pengunjung dapat berjalan di sepanjang akueduk untuk menikmati pemandangan sekitar.
Taman Zen
Taman Hojo di Nanzen-ji merupakan salah satu contoh terbaik taman karesansui (lanskap kering). Taman ini, yang ditetapkan sebagai Tempat Kecantikan Indah nasional, memiliki batu yang konon menyerupai harimau melompat. Selain itu, kompleks kuil juga menawarkan pemandangan momiji yang indah pada musim gugur.
Distrik Pontocho
Distrik Pontocho merupakan salah satu area hiburan tradisional yang paling terkenal di Kyoto. Terletak di sepanjang gang sempit yang dilapisi bangunan kayu tradisional, Pontocho menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung. Distrik ini mulai hidup di malam hari, menawarkan berbagai pilihan hiburan dan kuliner.
Restoran Tradisional
Pontocho terkenal dengan restoran-restoran tradisionalnya yang menyajikan berbagai hidangan Jepang. Pengunjung dapat menikmati kaiseki, yakiniku, sushi, dan tempura di restoran-restoran bergaya tradisional. Pada musim panas, banyak restoran menyediakan platform yuka di tepi Sungai Kamo, memberikan pengalaman makan yang unik.
Hiburan Malam
Distrik ini menjadi pusat hiburan malam dengan berbagai bar dan pub. Pengunjung dapat menikmati suasana tradisional Jepang sambil mencicipi minuman lokal. Pontocho juga memiliki sejarah panjang sebagai tempat lahirnya seni pertunjukan Kabuki.
Arsitektur Khas
Bangunan-bangunan kayu tradisional dengan lentera merah menghiasi gang-gang sempit Pontocho, menciptakan suasana Jepang klasik. Distrik ini merupakan area pelestarian khusus yang mempertahankan pesona arsitektur tradisional, menjadikannya tempat yang sempurna untuk menikmati romansa kota lama Kyoto.
Kuil Heian
Kuil Heian, atau Heian Jingū, adalah kuil Shinto yang dibangun pada tahun 1895 untuk memperingati 1100 tahun berdirinya Kyoto sebagai ibukota Jepang. Kuil ini didedikasikan untuk Kaisar Kammu dan Kaisar Komei, penguasa pertama dan terakhir yang memerintah dari Kyoto. Gerbang torii merah setinggi lebih dari 24 meter menjadi ciri khas kuil ini.
Taman Megah
Di belakang bangunan utama terdapat taman seluas 33.000 meter persegi yang dirancang oleh Ogawa Jihei VII. Taman ini terbagi menjadi empat bagian yang mewakili periode sejarah berbeda, dengan kolam pusat dan jembatan indah. Pengunjung dapat memberi makan ikan koi dan kura-kura di kolam tersebut.
Replika Istana Kekaisaran
Bangunan utama kuil merupakan replika parsial Istana Kekaisaran dari periode Heian, dibangun dengan skala 5/8 dari aslinya. Arsitekturnya mencerminkan gaya istana abad ke-11 dan ke-12, memberikan gambaran tentang kemegahan era Heian.
Festival Jidai Matsuri
Setiap tanggal 22 Oktober, Kuil Heian menjadi pusat Festival Jidai Matsuri. Festival ini menampilkan parade kostum dari berbagai era sejarah Jepang, dimulai dari Istana Kekaisaran Kyoto menuju Kuil Heian. Acara ini merupakan salah satu dari tiga festival terbesar di Kyoto.
Museum Nasional Kyoto
Museum Nasional Kyoto merupakan tempat yang memamerkan sejarah Jepang melalui seni dan kerajinan. Lebih dari 12.000 objek dipamerkan, termasuk 62 warisan budaya nasional dan 122 objek budaya penting. Pengunjung dapat melihat perkembangan budaya Kansai dan Jepang melalui koleksi lukisan, kaligrafi, patung, dan artefak kuno.
Koleksi Artefak Bersejarah
Museum ini memiliki koleksi arkeologi, patung, keramik, kaligrafi, kostum, dan lukisan bersejarah. Sebagian besar koleksi dipamerkan di galeri Heisei Chishinkan yang luas, dibuka pada 2014.
Galeri Seni
Galeri seni menampilkan karya-karya dari periode ketika Kyoto menjadi ibukota Jepang. Pengunjung dapat mengikuti rute yang ditetapkan untuk melihat perkembangan budaya Jepang dari zaman Heian hingga sekarang.
Pameran Temporer
Pameran khusus sementara diadakan di bangunan utama asli museum yang dibangun pada 1895. Website resmi museum menyediakan penjelasan detail dalam bahasa Inggris tentang koleksi pilihan untuk meningkatkan pemahaman pengunjung tentang sejarah, agama, dan budaya Jepang.
Taman Shosei-en
Taman Shosei-en, yang terletak di jantung Kyoto, merupakan oasis ketenangan di tengah kota. Dibangun pada tahun 1641 di atas tanah sumbangan dari Tokugawa Iemitsu kepada Kuil Honganji, taman ini dirancang oleh Ishikawa Jozan. Dengan biaya masuk 500 yen, pengunjung dapat menikmati keindahan taman tradisional Jepang yang mencakup upacara minum teh, kolam, dan jalan setapak kecil.
Danau Buatan
Salah satu fitur menarik di Taman Shosei-en adalah danau buatan yang disebut Moon Crest Pond. Pada malam hari, 100 lampu LED menyinari area sekitar danau, menciptakan pemandangan yang memukau. Jembatan Kaitourou yang melintasi danau menjadi spot favorit untuk menikmati pemandangan, terutama saat musim gugur.
Bangunan Tradisional
Taman ini memiliki beberapa bangunan tradisional, termasuk rumah teh yang terletak di atas bukit kecil. Bangunan-bangunan ini mencerminkan arsitektur Jepang klasik dan memberikan nuansa autentik pada taman. Pengunjung dapat menikmati ketenangan sambil mendengarkan suara shishiodoshi, pancuran air bambu tradisional.
Pemandangan Musim Gugur
Musim gugur adalah waktu yang ideal untuk mengunjungi Taman Shosei-en. Dedaunan momiji yang berubah warna menciptakan pemandangan yang menakjubkan, terutama di sekitar jembatan dan kolam. Kombinasi warna-warni daun dengan arsitektur tradisional menjadikan taman ini tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati keindahan alam Jepang.
Transportasi di Kyoto
Sistem Bus
Kyoto memiliki sistem bus yang efektif untuk menjelajahi kota. Bus kota berwarna hijau dan putih beroperasi dengan tarif tetap 230 yen untuk dewasa dan 120 yen untuk anak-anak di pusat kota. Wisatawan dapat membeli Kyoto Sightseeing Pass seharga 1.200 yen (dewasa) atau 600 yen (anak-anak) untuk perjalanan tak terbatas selama satu hari. Untuk menghindari keramaian, terutama saat musim ramai, disarankan untuk menggunakan rute alternatif seperti bus 204 dan 205.
Kereta dan Subway
Kereta api menjadi pilihan populer untuk perjalanan antara Kyoto dan kota-kota sekitarnya. Shinkansen menghubungkan Kyoto ke Osaka hanya dalam 12 menit. Untuk perjalanan lokal, kereta Hankyu menawarkan rute dari Stasiun Kyoto-Kawaramachi ke Stasiun Osaka-Umeda dengan biaya 400 yen selama 40 menit. Subway Kyoto juga tersedia dan dapat diakses dengan pass yang sama seperti bus kota.
Sewa Sepeda
Bersepeda menjadi cara yang menyenangkan untuk menjelajahi Kyoto. Penyewaan sepeda tersedia di berbagai lokasi, seperti Kyoto Cycling Tour Project (KCTP) yang menawarkan sepeda standar seharga 1000 yen per hari. J-Cycle menyewakan sepeda dengan harga 800 yen per hari dan menyediakan peta serta rute yang telah direncanakan dalam bahasa Inggris. Penting untuk mengikuti aturan lalu lintas dan memarkir sepeda di tempat yang ditentukan untuk menghindari denda.
Waktu Terbaik Mengunjungi Kyoto
Musim Semi (Sakura)
Musim semi adalah waktu yang populer untuk mengunjungi Kyoto dan menikmati sakura. Masa terbaik untuk melihat sakura di Kyoto adalah dari awal Maret hingga akhir April. Kuil Hirano terkenal dengan 400 pohon sakura dari 50 spesies yang mekar pada bulan April. Untuk pengalaman unik, wisatawan dapat menaiki kereta yang melewati terowongan sakura di Kameoka.
Musim Gugur (Momijigari)
Momijigari atau menikmati pemandangan daun musim gugur sangat populer di Kyoto. Waktu terbaik untuk momijigari di Kyoto adalah pada awal Desember, dengan suhu rata-rata 7.0°C. Kuil Rurikoin menawarkan pemandangan momiji yang menakjubkan, biasanya dibuka untuk umum mulai 1 Oktober. Arashiyama juga menjadi tujuan populer untuk melihat momiji sejak abad ke-8.
Festival Tahunan
Kyoto memiliki beragam festival sepanjang tahun. Festival Aoi diadakan pada 15 Mei di Kuil Shimogamo dan Kamigamo. Festival Gion Matsuri berlangsung selama bulan Juli. Festival Jidai, salah satu yang paling direkomendasikan, menampilkan parade kostum dari berbagai era sejarah. Festival Arashiyama Momiji diadakan pada bulan November, mereplikasikan perjalanan bangsawan zaman Heian.
Kesimpulan
Kyoto, dengan kekayaan sejarah dan budayanya, menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para wisatawan. Dari kuil-kuil megah seperti Kinkaku-ji dan Fushimi Inari Taisha, hingga distrik tradisional seperti Gion dan Pontocho, kota ini memiliki daya tarik yang tak ada habisnya. Taman-taman indah, museum bersejarah, dan pasar tradisional menambah pesona Kyoto sebagai tujuan wisata yang unik.
Untuk menikmati Kyoto sepenuhnya, penting untuk memilih waktu kunjungan yang tepat. Musim semi dan musim gugur menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, sementara festival-festival tahunan memberikan wawasan mendalam tentang budaya Jepang. Dengan sistem transportasi yang efisien dan beragam pilihan akomodasi, Kyoto siap menyambut wisatawan dari seluruh dunia untuk menjelajahi keindahan dan warisan budayanya yang kaya.
FAQS
- Apakah diperlukan vaksin untuk berkunjung ke Jepang?
Tidak ada vaksin khusus yang diperlukan untuk wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang. - Bagaimana dengan visa untuk masuk ke Jepang?
Jepang memiliki perjanjian bebas visa dengan 67 negara. Warga negara lainnya memerlukan visa untuk masuk ke Jepang. - Apakah kartu kredit dapat digunakan di Kyoto?
Sebagian besar toko dan restoran menerima kartu Visa, MasterCard, dan American Express. Namun, beberapa toko kecil atau penginapan terpencil mungkin hanya menerima pembayaran tunai. - Apakah Kyoto aman untuk dikunjungi?
Jepang memiliki tingkat kejahatan yang sangat rendah, sehingga membawa uang tunai tidak menjadi masalah besar. - Bagaimana dengan transportasi di Kyoto?
Kyoto memiliki sistem transportasi umum yang efisien. Penggunaan kereta api dan bus sangat dianjurkan untuk berkeliling kota.