
Musik memiliki kekuatan untuk melampaui batas waktu dan budaya, menciptakan dampak yang tak terlupakan pada pendengarnya. Lagu-lagu terbaik sepanjang masa telah membentuk lanskap musik dan memengaruhi generasi musisi. Dari suara ikonik Nirvana hingga melodi abadi Queen, karya-karya ini telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah musik populer.
Artikel ini akan mengulas dua puluh lagu yang dianggap sebagai yang terbaik sepanjang masa oleh kritikus dan penggemar musik. Daftar ini mencakup karya-karya legendaris dari seniman seperti John Lennon, Michael Jackson, dan The Beatles. Setiap lagu memiliki cerita unik dan telah mendapat pengakuan dari publikasi ternama seperti Rolling Stone dan NME. Dari "Imagine" yang menginspirasi hingga "Bohemian Rhapsody" yang menggemparkan, lagu-lagu ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan musik dunia.
Smells Like Teen Spirit - Nirvana
"Smells Like Teen Spirit" adalah lagu yang menandai masuknya genre musik grunge ke panggung utama musik Amerika. Dirilis pada tahun 1991, lagu ini menjadi hits pendobrak yang mendorong Nirvana menjadi salah satu band alternatif terbesar di dunia. Kurt Cobain, vokalis Nirvana, mengakui bahwa lagu ini terinspirasi dari gaya The Pixies, dengan dinamika lembut-keras yang khas.
Judul lagu ini muncul secara tidak sengaja ketika teman Cobain menulis "Kurt Smells Like Teen Spirit" di dindingnya, merujuk pada merek deodoran. Lagu ini menjadi bagian dari album "Nevermind" yang sukses besar, menggeser Michael Jackson dari tangga lagu dunia.
Dengan riff gitar yang ikonik dan lirik yang mewakili generasi muda saat itu, "Smells Like Teen Spirit" telah diakui sebagai salah satu lagu terbaik dalam sejarah musik rock. Keberhasilannya yang tak terduga membantu mendorong grunge dan musik alternatif ke arus utama, mengubah lanskap musik Amerika pada awal 1990-an.
Imagine - John Lennon
"Imagine" adalah lagu yang menjadi simbol perdamaian dunia. Diciptakan oleh John Lennon dan Yoko Ono, lagu ini mengekspresikan harapan akan dunia yang lebih damai. Dirilis pada tahun 1971, "Imagine" berhasil mencapai posisi ke-3 di tangga lagu Billboard Amerika Serikat dan posisi ke-6 di Britania Raya.
Lennon menggambarkan "Imagine" sebagai "praktis sebuah Manifesto Komunis" dan mengakui bahwa lagu ini bersifat anti-agama, anti-nasionalistis, anti-konvensional, dan anti-kapitalis. Liriknya mengajak pendengar untuk membayangkan dunia tanpa perbedaan, negara, atau agama, di mana semua orang hidup dalam damai.
Lagu ini telah menjadi anthem gerakan perdamaian dan digunakan dalam berbagai kampanye kemanusiaan. Pada tahun 2014, UNICEF menggunakan "Imagine" dalam kampanye hak anak, melibatkan artis-artis terkenal dunia. Pengaruh lagu ini begitu besar sehingga mantan Presiden AS Jimmy Carter menyatakan bahwa "Imagine" sering diputar di banyak negara, hampir sama seringnya dengan lagu kebangsaan.
Bohemian Rhapsody - Queen
"Bohemian Rhapsody" adalah lagu epik yang menggabungkan berbagai genre musik, termasuk progressive rock, symphonic rock, dan hard rock. Lagu ini memiliki struktur unik tanpa refrain, terdiri dari lima bagian yang berbeda: intro, balada, opera, rock, dan coda. Freddie Mercury, vokalis Queen, mulai menciptakan lagu ini sejak akhir tahun 60-an saat masih menjadi mahasiswa.
Lagu ini menampilkan keahlian vokal luar biasa Mercury. Penelitian menunjukkan bahwa laringnya memiliki 4.000 frame per detik, memungkinkannya bernyanyi dengan teknik sub-harmonic. Pita suara Mercury bergetar pada 7,04 Hz, lebih cepat dari rata-rata penyanyi.
Proses rekaman "Bohemian Rhapsody" berlangsung selama tiga minggu, melibatkan 180 overdub terpisah. Lagu ini dianggap sebagai mahakarya Queen, mencerminkan konflik batin dan perjalanan pencarian jati diri.
Stairway to Heaven - Led Zeppelin
"Stairway to Heaven" adalah lagu ikonik yang dikarang oleh Jimmy Page dan Robert Plant untuk album keempat Led Zeppelin. Lagu ini memiliki struktur yang unik, secara bertahap meningkatkan tempo dan menambahkan instrumen satu per satu. Dimulai dengan gitar akustik, lagu ini berkembang menjadi hard rock yang menggelegar.
Meskipun populer, lagu ini tidak lepas dari kontroversi. Beberapa orang mengklaim bahwa lagu ini mengandung pesan satanisme jika diputar terbalik, terutama pada bagian "bustle in your hedgerow". Namun, Robert Plant membantah klaim ini, menyebutnya sebagai kebetulan semata.
Terlepas dari rumor, "Stairway to Heaven" tetap dianggap sebagai salah satu lagu rock terbaik sepanjang masa, dengan intro yang legendaris dan solo gitar yang memukau oleh Jimmy Page.
Like a Rolling Stone - Bob Dylan
"Like a Rolling Stone" adalah lagu karya Bob Dylan yang dirilis pada 20 Juli 1965. Lagu ini muncul saat Dylan mengalami masa sulit setelah tur musik yang melelahkan. Meskipun awalnya kurang disukai oleh produser karena liriknya yang panjang, lagu ini justru menjadi hit besar.
Lagu ini menandai transformasi Dylan dari penyanyi folk menjadi bintang rock. Kritikus menggambarkannya sebagai revolusioner dalam menggabungkan elemen musik dengan suara Dylan yang muda dan sinis. "Like a Rolling Stone" mencapai posisi nomor dua di tangga lagu pop, memecahkan batasan single pop tiga menit dengan durasinya yang mencapai enam menit.
Majalah Rolling Stone menempatkan lagu ini di posisi pertama dalam daftar 500 Lagu Terbaik Sepanjang Masa pada tahun 2004 dan 2010. Pengaruhnya yang besar membuat banyak musisi terkenal seperti Jimi Hendrix dan David Bowie meng-cover lagu ini.
Billie Jean - Michael Jackson
"Billie Jean" adalah lagu ikonik yang termasuk dalam album keenam Michael Jackson, 'Thriller', yang dirilis pada tahun 1982. Lagu ini menggabungkan genre post-disco, R&B, funk, dan pop dansa. Inspirasi untuk lagu ini berasal dari seorang penggemar yang sering bermain di luar rumah Michael, menurut sahabatnya, Dr. Steven Hoefflin.
Michael menciptakan lagu ini dengan cepat saat berada di dalam mobil bersama dua saudaranya. "Billie Jean" dianggap sebagai salah satu lagu revolusioner dalam sejarah musik pop . Lagu ini meraih kesuksesan global dan menjadi salah satu singel terlaris pada tahun 1983.
Penampilan Michael Jackson membawakan "Billie Jean" pada acara ulang tahun ke-25 label rekaman Motown pada 25 Maret 1983 menjadi momen bersejarah. Dalam penampilan ini, Michael pertama kali memperkenalkan gerakan moonwalk yang legendaris kepada publik. Aksi panggung ini menginspirasi banyak musisi lain dan memperkuat status Michael sebagai ikon musik pop.
Hey Jude - The Beatles
"Hey Jude" adalah lagu ikonik The Beatles yang dirilis pada tahun 1968. Paul McCartney menulis lagu ini untuk menghibur Julian Lennon, putra John Lennon dan Cynthia Powell, yang sedang menghadapi perceraian orang tuanya. Awalnya berjudul "Hey Jules", McCartney mengubahnya menjadi "Hey Jude" karena lebih enak didengar.
Lagu ini memiliki struktur sederhana dengan intro, beberapa verse, chorus, dan outro. Liriknya mengandung pesan emosional dan motivasi untuk mengatasi kesulitan. "Hey Jude" menjadi hit besar, terjual lima juta kopi dalam enam bulan pertama dan menduduki posisi nomor satu di 12 negara.
Dengan durasi 7 menit 11 detik, "Hey Jude" memiliki coda yang menghilang selama empat menit, membuatnya unik dan epik. John Lennon sendiri menganggap lagu ini sebagai salah satu mahakarya McCartney.
Hotel California - The Eagles
"Hotel California" adalah lagu ikonik dari The Eagles yang menggambarkan perjalanan sinematik di California. Don Felder, gitaris The Eagles, terinspirasi oleh pemandangan malam Los Angeles saat berkendara di gurun. Lagu ini menggambarkan California sebagai oase yang memikat namun menjebak.
Don Henley menjelaskan bahwa lagu ini mengkritik sisi gelap "American Dream" dan kehidupan berlebihan di Amerika. Liriknya menggambarkan karakter-karakter aneh dan perasaan terjebak dalam situasi yang mengganggu.
Secara musikal, lagu ini menampilkan duel gitar legendaris antara Joe Walsh dan Don Felder. Walsh menggunakan Fender Telecaster '70-an dan amplifier Fender Tweed Champ untuk menciptakan suara khasnya. Efek phaser dan delay juga ditambahkan untuk memberikan karakter "gerakan" dan "cair" pada solo gitar.
"Hotel California" memenangkan penghargaan "Record of the Year" di Grammy ke-20 pada tahun 1978.
Purple Haze - Jimi Hendrix
"Purple Haze" adalah lagu ikonik yang dirilis oleh The Jimi Hendrix Experience pada tahun 1967. Lagu ini menjadi pembuka album debut mereka di Amerika Utara, 'Are You Experienced'. Dengan riff gitar yang tak terlupakan dan penggunaan efek yang inovatif, "Purple Haze" mengukuhkan status Hendrix sebagai salah satu gitaris terhebat sepanjang masa.
Hendrix dikenal karena gaya bermain gitarnya yang penuh gairah, membawa blues ke dimensi baru yang memukau. Ia merupakan gitaris pertama yang mempopulerkan distorsi dalam permainan gitar, menciptakan suara yang kini digunakan hampir seluruh musisi rock di dunia. Penggunaan teknik bending string, feedback, dan pedal wah-wah menciptakan suara yang mencengangkan dan membuka kemungkinan baru bagi gitaris di masa depan.
"Purple Haze" menjadi salah satu contoh musik acid rock, dengan lirik yang bertemakan penyalahgunaan narkoba dan suara gitar listrik yang terdistorsi. Pengaruh Hendrix masih terasa hingga saat ini, memotivasi banyak musisi untuk mengeksplorasi batas-batas instrumen mereka.
Respect - Aretha Franklin
"Respect" awalnya ditulis dan direkam oleh Otis Redding pada tahun 1965. Namun, Aretha Franklin mengubahnya menjadi himne pemberdayaan perempuan yang ikonik pada tahun 1967. Franklin merekam versinya sendiri pada Hari Valentine, menambahkan pengejaan "R-E-S-P-E-C-T" dan frasa "sock it to me" yang khas.
Lagu ini mencapai posisi nomor 1 di tangga lagu AS dan nomor 10 di Inggris, serta memenangkan dua penghargaan Grammy. "Respect" menjadi simbol gerakan hak-hak sipil dan feminisme. Pada tahun 1967, Martin Luther King Jr. memberikan penghargaan kepemimpinan kepada Franklin.
Perpustakaan Kongres AS memasukkan "Respect" versi Franklin ke dalam National Recording Registry pada tahun 2002, mengakuinya sebagai rekaman bersejarah yang memiliki dampak besar bagi kehidupan Amerika Serikat.
God Save the Queen - Sex Pistols
"God Save the Queen" oleh Sex Pistols adalah lagu yang sangat kontroversial saat dirilis pada tahun 1977. Lagu ini merupakan kritik tajam terhadap monarki Inggris, dengan lirik provokatif yang menyebut Ratu "bukan manusia" dan Inggris sebagai "rezim fasis". Dirilis menjelang Silver Jubilee, lagu ini dianggap sebagai tantangan langsung terhadap penghormatan tradisional kepada monarki.
BBC melarang lagu ini disiarkan di radio dan televisi, dengan Charles McLelland dari BBC Radio Two menyebutnya "sangat tidak pantas". Banyak toko, termasuk Woolworths, menolak menjual single tersebut. Meskipun dilarang, lagu ini mencapai posisi nomor dua di tangga lagu. Kecurigaan muncul bahwa tangga lagu dimanipulasi untuk mencegah Sex Pistols mencapai posisi puncak.
Dampak lagu ini bertahan lama. Pada 2012, gitaris Steve Jones mengatakan kepada BBC, "Emosi di balik lagu itu, sikap membangkang, pemberontakan masih sepenuhnya relevan".
Waterloo Sunset - The Kinks
"Waterloo Sunset" adalah lagu ikonik dari The Kinks yang dirilis pada tahun 1967. Lagu ini mencapai posisi kedua di tangga lagu Inggris, meskipun tidak sukses di Amerika Serikat karena perselisihan dengan American Musicians Union. Ray Davies, penulis lagu, awalnya berniat menjadikan Liverpool sebagai latar belakang lagu ini, namun akhirnya memilih London karena "Mersey Sunset" tidak sesuai dengan irama lagu.
Lagu ini bercerita tentang sepasang kekasih, Terry dan Julie, yang menikmati pemandangan senja di Jembatan Waterloo. Meskipun banyak yang mengira terinspirasi dari Terence Stamp dan Julie Christie, Davies mengklarifikasi bahwa karakter tersebut terinspirasi oleh keponakannya dan pacarnya. Jembatan Waterloo memiliki arti khusus bagi Davies, yang sering melihatnya dari rumah sakit St. Thomas saat masih kecil.
What's Going On - Marvin Gaye
"What's Going On" adalah album studio kesebelas dari musisi soul Marvin Gaye yang dirilis pada 21 Mei 1971 oleh label Tamla Records. Album ini merupakan karya konseptual yang terdiri dari sembilan lagu yang saling terkait, menceritakan kisah dari sudut pandang seorang veteran Perang Vietnam yang kembali ke negaranya. Gaye mengangkat isu-isu sosial seperti penyalahgunaan narkoba, kemiskinan, dan Perang Vietnam melalui lirik yang introspektif.
Album ini menjadi tonggak sejarah karena merupakan album pertama yang diproduksi sendiri oleh Gaye dan pertama kalinya The Funk Brothers, band studio utama Motown Records, menerima kredit resmi. "What's Going On" mendapat pujian luas dari kritikus dan dianggap sebagai salah satu album terbaik sepanjang masa, menempati posisi keenam dalam daftar 500 Album Terbaik Rolling Stone.
Dancing Queen - ABBA
"Dancing Queen" adalah lagu pop Swedia yang dirilis oleh grup ABBA pada Agustus 1976. Lagu ini ditulis oleh Benny Andersson, Björn Ulvaeus, dan Stig Anderson, dengan vokal yang dibawakan oleh Agnetha Fältskog dan Anni-Frid Lyngstad. Lagu ini pertama kali dibawakan secara live sehari sebelum pernikahan Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia dengan Silvia Sommerlath.
"Dancing Queen" menjadi fenomenal dan menggema di seluruh dunia. Lagu ini diproduksi dengan indah, catchy, dan menangkap euforia masa muda yang riang. Frida Lyngstad menyatakan bahwa lagu ini memiliki kekuatan yang luar biasa dan merupakan lagu terbaik yang pernah dilakukan ABBA.
Lagu ini mencapai kesuksesan global dan menjadi salah satu singel terlaris pada tahun 1983. "Dancing Queen" telah di-cover oleh berbagai artis dan grup musik, termasuk A-Teens, Abbacadabra, dan Sixpence None the Richer.
Hallelujah - Jeff Buckley
Jeff Buckley menemukan "Hallelujah" karya Leonard Cohen di awal 1990-an dan mulai membawakan lagu tersebut di pertunjukan-pertunjukan di New York City. Ia memasukkan lagu ini ke dalam album debutnya, "Grace", pada tahun 1994. Meskipun awalnya tidak mendapat perhatian luas, popularitas lagu ini meningkat setelah kematian Buckley pada 1997.
Versi Buckley dikenal dengan interpretasi sensualnya, yang ia sebut sebagai "haleluya dari orgasme". Ia menjelaskan bahwa lagu ini berbicara tentang seks, cinta, dan kehidupan di bumi. Penampilan Buckley selalu ditutup dengan lagu ini, menciptakan keheningan yang luar biasa di antara penonton yang bersemangat.
"Hallelujah" versi Buckley dianggap sebagai salah satu cover terikonik dalam sejarah musik, menyamai popularitas versi aslinya. Sayangnya, "Grace" menjadi satu-satunya album studio Buckley sebelum kematiannya yang tragis pada usia 30 tahun.
Sweet Child O' Mine - Guns N' Roses
"Sweet Child O' Mine" adalah lagu ikonik dari band hard rock Amerika Serikat, Guns N' Roses. Lagu ini muncul di album debut mereka, "Appetite for Destruction", dan dirilis sebagai single ketiga pada Juni 1988. Kesuksesan lagu ini luar biasa, mencapai puncak tangga lagu Billboard Hot 100 dan menjadi satu-satunya single Guns N' Roses yang menduduki peringkat pertama di AS. Popularitasnya berlanjut hingga tahun berikutnya, dengan perilisan ulang pada 1989 yang mencapai posisi ke-6 di UK Singles Chart. "Sweet Child O' Mine" telah menjadi lagu rock klasik yang diakui oleh berbagai publikasi musik terkemuka seperti Rolling Stone, Blender, RIAA, dan BBC.
Good Vibrations - The Beach Boys
"Good Vibrations" karya The Beach Boys merupakan lagu yang menghadirkan inovasi besar dalam industri musik. Dirilis pada pertengahan 1960-an, lagu ini dianggap sebagai tantangan langsung terhadap supremasi The Beatles oleh penulis Kenneth Womack. Inovasi produksi yang diperkenalkan dalam "Good Vibrations" memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan musik eksperimental.
Lagu ini, bersama dengan "A Day in the Life" milik The Beatles, menjadi pionir dalam teknik produksi musik yang inovatif. Pengaruhnya terasa hingga ke grup-grup musik berikutnya, seperti Queen, yang mengembangkan lebih jauh gagasan-gagasan yang diperkenalkan oleh The Beach Boys. Kehadiran The Beach Boys dengan lagu-lagu seperti "Good Vibrations" benar-benar mengubah lanskap grup-grup vokal pada era 1960-an.
Every Breath You Take - The Police
"Every Breath You Take" adalah lagu ikonik dari grup musik The Police yang dirilis pada tahun 1983. Lagu ini ditulis oleh Sting setelah perpisahannya dengan Frances Tomelty dan awal hubungannya dengan Trudie Styler. Meskipun sering disalahartikan sebagai lagu cinta, Sting mengungkapkan bahwa lagu ini sebenarnya "sangat, sangat seram" dan berbicara tentang kecemburuan dan obsesi.
Lagu ini mencapai kesuksesan besar, menduduki puncak tangga lagu Billboard Hot 100 selama delapan minggu dan UK Singles Chart selama empat minggu. "Every Breath You Take" memenangkan dua penghargaan Grammy dan diakui oleh BMI sebagai lagu yang paling sering diputar dalam sejarah radio.
Pengaruh lagu ini bertahan lama, masuk dalam daftar 500 Lagu Terbaik Rolling Stone dan dipilih sebagai lagu favorit 1980-an oleh publik Inggris. Lagu ini juga berkontribusi signifikan terhadap pendapatan Sting, diperkirakan menghasilkan antara seperempat hingga sepertiga dari pendapatan penerbitan musiknya.
A Change Is Gonna Come - Sam Cooke
"A Change Is Gonna Come" adalah lagu ikonik yang dirilis oleh Sam Cooke pada tahun 1964. Lagu ini menjadi simbol perjuangan hak-hak sipil di Amerika Serikat. Cooke terinspirasi untuk menulis lagu ini setelah mendengar "Blowin' in the Wind" karya Bob Dylan, yang membuatnya terkejut bahwa lagu tentang rasisme di Amerika bisa berasal dari seseorang yang bukan kulit hitam. Lagu ini menggambarkan pengalaman pribadi Cooke, termasuk insiden di Holiday Inn North di Shreveport, Louisiana, di mana ia ditolak karena warna kulitnya. "A Change Is Gonna Come" dianggap sebagai salah satu komposisi terbaik Cooke dan telah menjadi anthem gerakan hak-hak sipil. Pada tahun 2007, lagu ini dipilih untuk dilestarikan di Library of Congress, yang menganggapnya "penting secara budaya, historis, atau estetika".
Creep - Radiohead
"Creep" merupakan lagu debut Radiohead yang dirilis pada 21 September 1992 dan menjadi bagian dari album pertama mereka, "Pablo Honey" (1993). Awalnya, lagu ini tidak mendapat sambutan hangat di Inggris. Radio 1 Inggris bahkan menganggapnya terlalu menyedihkan dan menolak memutarnya.
Namun, "Creep" justru meraih kesuksesan di luar negeri. DJ Yoav Kutner sering memutarnya di radio Israel, menjadikannya hit nasional. Popularitasnya menyebar ke Selandia Baru, Spanyol, dan Skandinavia. Di Amerika Serikat, lagu ini mencapai posisi 34 di Billboard Hot 100 pada 1993.
Kesuksesan ini mendorong perilisan ulang "Creep" di Inggris pada 1993, yang kemudian melesat ke posisi tujuh di tangga lagu. Lagu ini telah dinobatkan sebagai peringkat 31 dalam 100 Lagu Terbaik Tahun '90-an versi VH1.
Kesimpulan
Lagu-lagu terbaik sepanjang masa memiliki pengaruh yang luar biasa pada budaya pop dan sejarah musik. Dari "Smells Like Teen Spirit" yang menggemparkan hingga "Imagine" yang menginspirasi, setiap lagu memiliki cerita unik dan dampak yang bertahan lama. Karya-karya ini tidak hanya mencerminkan zamannya, tapi juga memiliki daya tarik universal yang melampaui generasi.
Daftar ini hanyalah sekilas dari kekayaan musik yang telah dibuat selama bertahun-tahun. Setiap lagu memiliki kekuatan untuk menggerakkan emosi, menyatukan orang, dan kadang-kadang bahkan mengubah dunia. Terlepas dari genre atau era, lagu-lagu ini tetap relevan dan dihargai, membuktikan kekuatan abadi musik yang dibuat dengan passion dan keahlian.
FAQS
- Apa yang membuat lagu-lagu ini dianggap sebagai yang terbaik sepanjang masa?
Lagu-lagu ini memiliki pengaruh besar pada budaya pop, inovasi musikal, dan dampak sosial yang bertahan lama. - Bagaimana lagu-lagu ini dipilih?
Pemilihan didasarkan pada penilaian kritikus musik, pengaruh historis, dan pengakuan dari publikasi ternama seperti Rolling Stone dan NME. - Apakah urutan lagu-lagu ini menunjukkan peringkat?
Tidak, urutan lagu tidak menunjukkan peringkat. Setiap lagu memiliki nilai dan kontribusi unik dalam sejarah musik. - Mengapa beberapa lagu kontroversial termasuk dalam daftar?
Lagu-lagu kontroversial sering memiliki dampak sosial dan budaya yang signifikan, meskipun mungkin menimbulkan perdebatan. - Apakah daftar ini mencakup semua genre musik?
Ya, daftar ini mencakup berbagai genre musik, dari rock klasik hingga soul dan pop.